Disusun oleh :
Aditya Fajri Juniar
Attayla Destiariny Kheysha
Jamil Hamdani
Kayla Marsha Daffina
Muhammad Nabil Hakim Firdaus
Pranantyo Arga Santika
Siti Nur Maemunah
Dalam studi-studi tentang budaya dan psikologi selalu ditemukan adanya perbedaan-perbedaan budaya
yang beraneka ragam. Dari kenyataan itu muncul pertanyaan, seperti: Bagaimana awal terjadinya perbedaan-
perbedaan ini? Apa yang terjadi selama perkembangan ini yang membuat manusia dari budaya yang berbeda
memiliki perbedaan sikap dan perilaku? Apa saja pengaruh lingkungan (dari orang tua, teman sebaya, sekolah
dan lembaga sosial lainnya) atas terjadinya perbedaan-perbedaan ini? Pertanyaan-pertanyaan penting ini sangat
menarik untuk dicarikan jawabannya, sebab akan memberikan pemahaman mendasar tentang adanya fakta
perbedaan sikap. Tulisan ini tidak bermaksud menjawab semua pertanyaan di atas, namun mencoba mendalami
bagaimana proses perubahan itu terjadi seturut hasil-hasil penelitian yang ada. Pembahasan akan difokuskan
pada pengaruh pola asuh orang tua, saudara kandung, teman sebaya.
Kata Kunci : sikap, perilaku, lingkungan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul "Pengaruh
Lingkungan Terhadap Perilaku Manusia"
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Herawati selaku guru
Mata Pelajaran Bahasa Sastra Indonesia yang telah membantu penulis dalam
mengerjakan karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Satra
Indonesia. Selain itu, karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang
"Pengaruh Lingkungan Terhadap Perilaku Manusia."
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap
semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pengaruh
lingkungan terhadap perilaku manusia.
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................4
1.3 TUJUAN PENELITIAN...............................................................................................4
1.4 MANFAAT PENELITIAN...........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................................6
3.1 JENIS PENELITIAN....................................................................................................6
3.2 TEMPAT DAN METODE PENELITIAN...................................................................6
3.3 DATA DAN SUMBER DATA.....................................................................................6
3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA.............................................................................6
3.5 TEKNIK ANALISIS DATA.........................................................................................6
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................................7-10
BAB V PENUTUP..................................................................................................................11
5.1 KESIMPULAN...........................................................................................................11
5.2 SARAN.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mengapa seseorang dapat berbuat jahat kepada orang lain, sementara orang lain
melakukan hal-hal yang baik terhadap sesamanya? Pertanyaan ini menjadi inti pidato Prof.
Phillip Zimbardo dari Stanford University selaku Keynote Speaker dalam The Asia Pacific
Research in Social Science and Humanities (APRiSH) Conference yang berlangsung pada 7
—9 November 2016 di Margo Hotel, Depok.
Ketika salah seorang sipir ditanya mengapa ia melakukan hal yang kejam pada tahanan
yang sebenarnya sesama mahasiswa seperti dirinya, ia mengatakan bahwa di dalam
pikirannya, para tahanan adalah boneka yang bisa diperlakukan sesuka hati. Inilah yang
dinamakan Zimbardo sebagai dehumanisasi. Para pelaku kejahatan seringkali tidak
menganggap orang lain sebagai sesama manusia sehingga tega menyakitinya.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa lingkungan menjadi faktor penting yang
menentukan apakah seseorang berperilaku baik atau buruk. “Seorang manusia terdiri dari
kumpulan sifat baik dan buruk. Kita adalah makhluk yang bergantung pada situasi. Jika
lingkungan di sekeliling kita baik, maka kita cenderung berbuat baik. Demikian pula
sebaliknya,” ujar Zimbardo.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
PEMBAHASAN
Saudara Kandung
Saudara kandung ialah individu yang memiliki hubungan saudara dari orang tua biologis
yang sama. Saudara kandung memegang peranan penting dalam hal sosialisasi seseorang.
Contoh, menjadi penasihat yang baik, menjadi contoh yang baik, membantu adiknya untuk
mempelajari keterampilan baru, membantu menyelesaikan masalah, menghormati orangtua
dan aturan keluarga. Dalam budaya ini tanggungjawab, termasuk dalam hal menjaga saudara,
dipandang sebagai pelatihan dasar bagi persaudaraan untuk saling tergantung terhadap satu
sama lain ketika dewasa (Matsumoto & Juang, 2004). Dalam masyarakat petani khususnya,
dimana umumnya terdapat jumlah anak yang banyak di setiap keluarga, saudara kandung
sering harus bertanggungjawab terhadap pemeliharaan atau menjaga saudaranya yang kecil,
dan hal ini memberi pengaruh besar terhadap tumbuh-kembangnya rasa persaudaraan antara
satu sama lain.
Keluarga Besar
Di banyak budaya non-Eropa-Amerika , berkeluarga besar sudah merupakan kelaziman. Di
Amerika Serikat di tahun 1996 umpamanya, 23% dari Afrika Amerika, 24% dari Asia dan
kepulauan Pasifik, 24% dari Amerika-India dan penduduk asli alaska, 22% dari anak-anak
Hispanik tinggal dalam keluarga-keluarga besar, dibandingkan dengan hanya 12%dari Eropa-
Amerika (Matsumoto & Juang 2004).
Keluarga besar adalah sesuatu hal vital dan utama dalam hal membesarkan anak, kendatipun
sumber daya untuk itu tidak terbatas. Saling berbaur dengan sanak famili adalah ciri khas
keluarga besar, dan dipandang sebagai cara memaksimalkan sumbersumber daya keluarga
untuk sukses membesarkan anak.
Di Amerika terdapat juga keluarga-keluarga besar, namun beda utama dengan negara-negara
lain adalah bahwa keluarga-keluarga besar di Amerika sering dilihat sebagai konsekuensi dari
kemiskinan ekonomi ketimbang sebagai tindakan yang disengaja. Terdapat banyak anak-anak
yang lahir dengan hanya memiliki ibu, dan dalam keadaan seperti itu keluarga besar
memainkan peran penting dalam hal proses pengasuhan anak. Nenek sering berperan sebagai
sebuah sumber informassi yang tersedia tentang perkembangan anak. Informasi ini sangat
diperlukan oleh orang tua anak yang mana mereka sering atau bahkan lebih lama di luar
rumah, semenatara sang nenek hampir selalu berada bersama cucunya. Umumnya seorang
nenek cenderung lebih responsif dan kurang menghukum anakanak dibandingkan dengan ibu
mereka sendiri.
Teman Sebaya
Pertemanan sebaya memiliki peran penting dalam enkulturasi dan perkembangan individu.
Pengaruh teman sebaya sangat tergantung pada sejauh mana budaya tempat individu tersebut
berinteraksi mengalami perubahan. Mead (1978) membagi budaya menjadi tiga tipe dengan
tingkat pengaruh teman sebaya yang berbeda, yaitu postfigurative culture, configurative
culture, dan prefigurative culture. Perbedaan ini memengaruhi sejauh mana orang tua dan
teman sebaya memengaruhi sosialisasi anak-anak. Para peneliti juga telah mempelajari
bagaimana budaya memengaruhi pengaruh teman sebaya, dengan contoh perbandingan antara
negara-negara industri seperti Amerika, Jepang, dan Taiwan, yang menggambarkan berapa
lama anak-anak remaja menghabiskan waktu bersama teman sebaya mereka di luar jam
sekolah.
Pentingnya teman sebaya dalam enkulturasi juga dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya
di mana anak-anak berinteraksi. Faktor-faktor seperti lokasi geografis, lingkungan
perkebunan, dan budaya perburuan dapat memengaruhi sejauh mana anak-anak memiliki
akses dan interaksi dengan teman sebaya. Dalam berbagai budaya, pertemanan menjadi alat
penting dalam mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran dan pertimbangan yang dewasa. Oleh
karena itu, penting untuk memahami peran teman sebaya dalam enkulturasi dan bagaimana
peran ini dapat berbeda dalam berbagai konteks budaya.
Untuk mendalami topik yang dikaji, kita meminta opini mereka atau sudut pandang mereka
terhadap dampak pengaruh lingkungan sosial terhadap pembentukan perilaku. Berikut
pernyataan opini mereka dari topik yang dikaji:
"Semenjak SMA saya merasakan bahwasannya lingkungan itu berpihak penting kepada diri
kita, tapi dapat di garis bawahi bahwasannya ruang lingkup pergaulan tidak bisa menjadi
tolak ukur untuk masa depan kita, bagaimana pola pikir kita dapat keluar dari lingkaran
tersebut, banyak hal yang saya temui dan saya alami, baik negatif maupun positif. Kita tidak
selamanya seperti ini bilamana kita masuk di lingkaran tersebut seharusnya kita sadar
bagaimana cara kita keluar dari lingkaran tersebut, ruang lingkup pergaulan adalah hak bebas
untuk anak anak memilih jalannya masing masing dan jangan menjadikan itu sebuah patokan
untuk masa depan, seorang anak memiliki masa depannya tersendiri, tidak dapat diukur oleh
pikiran maupun logika sekalipun." Menurut Prantyo Arga.
"Mengenai pengaruh lingkungan terhadap perilaku Saya khususnya, Saya rasa hal tersebut
memang betul dan benar adanya. Saya ambil kondisi dimana ketika saya SMP dan dan di
lingkungan SMA saat ini. Saat di SMP Saya merasa bahwa diri Saya dalam kondisi aman dan
sangat damai, tanpa adanya tuntutan yang berlebih dari diri saya dan untuk diri saya. Namun,
kini pada saat saya berada di lingkungan SMA Saya merasa keadaan hidup dan diri Saya,
meningkat signifikan terutama perihal waktu, perbedaan lingkungan memang sudah tentu
jelas menjadi faktor penentu perilaku dan kualitas diri khususnya bagi Saya pribadi."
Menurut Jamil Hamdani.
"Semenjak sma saya merasa lingkungan itu sangat berpengaruh apalagi kita yang lagi di masa
ingin tahu segalanya. Dimulai dari saya jadi ikut-ikutan morokok, bolos sekolah, dan lainnya.
Sebenarnya, tidak ada salahnya untuk bergaul dengan siapapun tetapi kita harus tahu bahwa
itu membawa pengaruh buruk atau tidak untuk kedepanya, kita harus bisa menahan diri kita
untuk tidak melakukan hal-hal negatif yang berada di lingkungan sekitar kita." Menurut
Aditya Fazri.
"Saat saya masuk kelas 10 saya masih belum merasakan bagaimana saya terbawa pergaulan
lingkungan karna di saat itu saya masih belum bisa beradaptasi penuh baik dalam lingkup
pertemanan atau lain hal nya. Saat kelas 10 semester 1 saya merasa bahwa saya tidak peduli
apapun selain belajar, namun ketika semester 2 sedikit demi sedikit saya merasa bahwa saya
sudah terbawa faktor pegaulan dalam lingkungan dimana saya sudah merasa cukup
beradaptasi, saya sudah akrab dengan teman-teman dan saya sudah cukup baik beraptasi
dengan lingkungan disitulah saya merasa bahwa semangat saya dalam belajar menurun
sedikit demi sedikit juga saya merasa bahwa saya mulai mengabaikan kebiasaan saya
mengerjakan tugas-tugas ketika hari libur." Menurut Attayla Destiariny Kheysha.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan mengena berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
tentang bagaimana dan apakah lingkungan sosial dapat berpengaruh terhadap perilaku
dan gaya hidup seseorang, yaitu diantaranya seperti pola pengasuhan, saudara
kandung,keluarga besar dan teman sebaya. Bagaimana semua faktor-faktor tersebut
dapat menyatu di dalam hati setiap manusia yang membuat terjadinya perubahan
perilaku? Kita tidak dapat menemukan secara langsung jawaban tuntas atas pertanyaan
tersebut. Kebanyakan dari apa yang kita ketahui datang dari penelitian yang berusaha
mengumpulkan berbagai potongan-potongan kenyataan ke dalam suatu keseluruhan yang
saling berkaitan. Maka dari itu, kami telah melakukan beberapa riset dan pembuktian
kepada beberapa orang. Hasil akhir yang didapat ternyata memang sepenuhnya Kondisi
Lingkungan Berpengaruh Terhadap Perilaku Manuska khususnya Remaja.
5.2 Saran
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menyadarkan dan membuat pernyataan bahwa
sikap-sikap dan perilaku seorang individu umumnya terbentuk oleh perjumpaannya
dengan lingkungannya, mulai dari lingkungan yang paling dekat sampai dengan
lingkungan yang lebih jauh, baik di sengaja maupun tidak. Diharapkan dengan adanya
karya ini untuk dapat menjadi wawasan pengembangan pengetahuan bagi seluruh
masyarakat dan dan dijadikan tolak ukur sebagai antisipasi dalam bersosialisasi.
DAFTAR PUSTAKA
LeVine, R. A. (1977). Child rearing as cultural adaptation. In P.H. Leiderman, S.R. Tulkin &
A. Rosenfeld (Eds.), Culture and infancy (pp. 15-27). New York: Academic Press
Maccoby, E. E., & Martin, J. A. (1983). Socialization in the context of the family: Parent-
child interaction. In E. M. Hetherington (Ed.) Handbook of child psychology:Vol. 4.
Socialization, personality, and social development (4th ed., pp. 1-101). New York:
Wiley.
Matsumoto, D., & Juang, L. (2004). Culture and psychology. Belmont, USA: Thomson-
Wadsworth-Thomson Learning.
https://penelitianilmiah.com/waktu-dan-tempat-penelitian/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia
http://jce.ppj.unp.ac.id/index.php/jce/article/view/198
https://scholar.google.com/scholar?
lookup=0&q=pengaruh+lingkungan+terhadap+perilaku+manusia&hl=id&as_sdt=0,5
#d=gs_qabs&t=1695131083493&u=%23p%3DYbYAnM4uSKoJ
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/527602/mengenal-jenis-jenis-penelitian-dalam-
karya-tulis
LAMPIRAN