PROSEDUR PEMBELIAN
I. DEFINISI
Supplier yaitu pihak dari luar yang terikat kontrak hubungan kerja untuk menyediakan bahan
maupun peralatan serta jasa/pelayanan.
Petugas yang berwenang yaitu personil yang memiliki tanggung jawab untuk memeriksa dan
menyetujui suatu permintaan pembelian sesuai dengan syarat-syarat dan spesifikasi yang
telah ditentukan.
II. TUJUAN
Memastikan catatan-catatan yang berkaitan dengan pembelian barang dan jasa dan terdapat
aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan diidentifikasi, diarsipkan dan dipelihara
sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
III. KEBIJAKAN
III.1. User (pengguna bertanggung jawab untuk memastikan bahwa permintaan yang
diajukan telah mencantumkan spesifikasi teknis dan aspek K3 & Lingkungan (bila
diperlukan).
III.2. Petugas yang berwenang di masing-masing area bertanggung jawab untuk memeriksa
dan memberi persetujuan terhadap permintaan permbelian yang diajukan.
III.3. Departemen Purchasing dan HSE bertanggung jawab untuk memastikan bahwa aspek
K3 & Lingkungan yang dibutuhkan untuk proses pembelian dipenuhi (bila diperlukan
atau diminta, tergantung jenis bahan/barang dan jasa yang dibelikan atau diadakan).
V. PROSEDUR
V.1. Pihak pertama (user) membuat permintaan pembelian, disertai dengan keterangan
aspek K3 & Lingkungan pembelian untuk bahan/peralatan dan jasa yang mempunyai
tingkat risiko sedang sampai tinggi melalui komputer sistem.
V.2. Petugas yang berwenang memverifikasi permintaan pembelian dari user berdasarkan
spesifikasi teknis dan aspek K3 & Lingkungan yang telah disebutkan oleh user. Apabila
diperlukan petugas yang berwenang dapat meminta pendapat HSE Dept. untuk
memverifikasi dari aspek K3 & Lingkungan.
V.3. Persetujuan
V.5. Setelah barang/bahan dating maka pihak user bersama-sama dengan HSE Dept. dan
petugas Quality Control (QC) melakukan verifikasi terhadap kesesuaian dengan
spesifikasi teknis dan aspek K3 & lingkungan.
V.6.1. Jika sesuai, barang disimpan di gudang sesuai dengan prosedur penerimaan,
pengangkutan dan pembuangan bahan. Bila jasa, dibuatkan Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan.
V.6.2. Jika tidak sesuai, melalui bagian pembelian barang tersebut dikembalikan
kepada pihak supplier. Untuk jasa, pihak kontraktor/supplier diminta untuk
memperbaiki pekerjaan yang masih kurang.
VI. REFERENSI
VI.1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
VI.2. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pasal 86 & 87
VI.3. PP RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3, Elemen 5 perihal Pembelian dan
Pengendalian Produk
VI.4. Standar ISO 14001: 2015, klausul 8.1 tentang Pengendalian Operasional