Anda di halaman 1dari 1

Manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.

Dalam interaksi itu, terkadang ada kesalahan atau kekeliruan yang dilakukan,
baik disengaja maupun tidak. Dalam kondisi itu, Islam mengajarkan untuk tak
hanya meminta maaf dengan tulus sepenuh hati, tapi juga memaafkan.

Memberi maaf terkadang begitu sulit dilakukan. Apalagi, jika kesalahan yang
harus dimaafkan itu dirasakan sangat besar dan berat. Terkait dengan harga
diri, reputasi, dan nama baik. Bukannya memaafkan, terkadang malah marah,
sakit hati, benci, hingga dendam yang tertanam di dalam hati. Lalu, berpikir
dan mencari-cari cara untuk membalas balik dengan keburukan yang sama,
bahkan lebih.

Allah melarang manusia untuk melakukan balas dendam, apalagi pembalasan


yang lebih dari yang ia terima. Tidak ada baiknya balas dendam. Ibaratnya,
api dibalas dengan api, maka akan makin berkobar; yang kalah menjadi abu,
yang menang menjadi arang.

Orang yang gemar memaafkan juga akan dijamin akan dimaafkan oleh Allah
di akhirat, seperti dikatakan Rasulullah, "Barang siapa memaafkan saat dia
mampu membalas maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan
(akhirat)." (HR ath-Thabrani). Orang yang pemaaf adalah orang mulia di sisi
Allah dan akan mendapatkan banyak kebaikan di dunia dan akhirat. Wallahu
a'lam.

Anda mungkin juga menyukai