Anda di halaman 1dari 4

SENI DALAM PRESPEKTIF AL QURAN DAN HADITS

Review Jurnal

Disusun oleh :

DEFANDI AJI / C2188209020

PROGRAM STUDI SENI DRAMA TARI DAN MUSIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA


2022

Judul Jurnal : Seni Dlam Prespektif Al Quran Dan Hadits

Penulis : Akhmad Akromusyuhada

Penerbit : Jurnal Tahdzibi

Volume : 3 No. 1

Pembahasan & Hasil Penelitian :

Pembahasan

A. Pengertian Seni Menurut Para Ahli


1. Seyyed H. Nasr menjelaskan bahwa seni Islam merupakan hasil dari
pengejawatan Ke-esaan pada bidang keanekaragaman yang merefleksikan Ke-
esaan Illahi.
2. Ismail Raji Al – Fauqi menerangkan bahwa seni dibangun berdasarkan
paradigma tauhid yang menegaskan bahwa tanpa tauhid tidak akan ada Islam.
3. Dr. M. Quraish Shihab, M.A menerangkan bahwa seni adalah sebuah
keindahan, Ia merupakan ekspresi ruh dari manusia yang menghasilkan tata
laku manusia yang mengandung sebuah nilai keindahan.

Dari pendapat beberapa ahli diatas sangat lah jelas bahwa seni itu adalah sesuatu yang
hakiki dan paling dasar dari manusia dan hanya dimiliki oleh makhluk Allah satu –
satunya yaitu manusia itu sendiri.

Nilai – nilai keesaan Allah juga merupakan perspektif tentang sebuah seni itu sendiri
dimana Allah adalah keagungan. Sebagai manusia kita bisa menempatkan seni
sebagai sebuah media yang dapat meningkatkan nilai – nilai keimanan seseorang
kepada Allah dan Rasul – Nya.

B. Bagaimana Seni Merurut Al Quran Dan Hadits


Dalam islam ada dua kelompok yang memperdebatkan mengenai seni apakah
diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.
1. Kelompok Yang Memperbolehkan
Terdapat di dalam dalil yang Al Quran Pada surat Ar Rum ayat 30, Surat Al
A’raf Ayat 180 dan di dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhori dan
Abu Dawud yang artinya “ Hiasilah Al Quran itu dengan suaramu. Bukanlah
ia golongan kami, siapa siapa yang tidak melagikan (bacaan) Al Quran.”( HR.
Al Bukhari dan Abu Dawud)
2. Kelompok Yang Tidak Memperbolehkan
Pada zaman dahulu, terdapat tradisi membuat gambar – gambar atau patung
orang – orang saleh di kalangan orang yang sudah meninggal. Oleh sebab itu
Rasulullah mengancam bahwa membuat gambar atau patung (dengan tujuan
kesyirikan) akan mendapat doa yang sangat besar. Adapun beberapa dalil yang
dapat dipertanggung jawabkan yaitu pada Surat Al – Anbiya : 51-52, 63-64,
surat Nuh : 23, dan Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
“Sesungguhnya orang – orang yang membuat lukisan ini akan disiksa di hari
kiamat nanti, lalu diperintahkan kepada mereka, ‘Hidupkan apa yang kalian
ciptakan itu’. “ (HR Bukhori Muslim)
C. Bagaimana Prespektif Seni Menurut Islam
Seni sebagai bahasa universal diharapkan mampu dijadikan sarana untuk mengajak
berbuat baik (Ma’ruf ), dan mencegah perbuatan tercela ( Munkar ) serta membangun
kehidupan yang adab dan bermoral. Dengan demikian seni mampu berperan dalam
memenuhi kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani, serta dapat memberi
kepuasan secara fisik dan psikis.
Islam adalah agama yang realistis. Ia tidak memperlakukan manusia seakan – akan
malaikat yang memiliki sayap, akan tetapi memperlakukannya sebagai manusia yang
makan dan minum. Jadi seni dalam Islam terutama yang berkaitan dengan musik,
nyanyian, maupun lagu tidak selalu mutlak haram. Dengan catatan, tujuannya untuk
kebaikan.
Kesimpulan

Seni merupakan sesuatu yang hakiki dan paling dasar dari manusia dan hanya dimiliki
oleh makhluk Allah satu – satunya yaitu manusia itu sendiri. Jika seni dikatakan
keindahan atau sesuatu yang indah, maka itu merupakan fitrah manusia untuk
menyenangi sebuah keindahan, karena Allah pun menyukai keindahan. Seni yang
sesungguhnya adalah sesuatu yang agung dan memiliki nilai – nilai universal, dan
lebih cenderung mendekatkan diri kepada Allah. Jadi tidak semua seni itu dikatakan
haram selagi tujuannya untuk kebaikan dan tidak menyalahi aturan.

Anda mungkin juga menyukai