Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

KANKER COLON ASCENDEN


DI RUANG AROFAH
RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO
STASE: KEPERAWATAN DEWASA

oleh :
Yulinda Yogi Saputri, S.Kep
1710206004

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
I. MAIN MAP

kolonoskopi kanker yang menyerang


kolonoskopi virtual usus besar atau bagian
terakhir pada sistem
Adanya darah pada feses pencernaan
berubahnya tekstur
kepadatan kotoran,
PEMERI
menjadi tambah keras/cair
BB menurun KSAAN
DEFINISI
PENUNJ
nafsu makan menurun ANG
faktor genetik
faktor lingkungan
TANDA
DAN ETIOLOGI
GEJALA

II. PATHWAY

Genetik Kebiasaan makan (tinggi


karbohidrat & rendah serat)
Kolitis ulceratif, polip kolon

Polimerasi karsinogen

Kerusakan DNA
Penggabungan DNA asing dgn DNA
induk

Sintesis RNA baru

Mitosis cepat

Ca colon

Radang usus (kolitis ulceratif) / konsumsi makanan yang banyak mengandung


karbohidrat & rendah serat, faktor genetik, polip kolon menyebabkan polimerasi
karsinogen sehingga cel memproduksi DNA baru. DNA rusak, sehingga DNA asing
bergabung dengan DNA induk terjadi sintesis RNA baru  mitosis (pembelahan
sel) dipercepat transfortasi sel kanker membentuk sel kanker ganas ca kolon
ASUHAN KEPERAWATAN

III. DATA DEMOGRAFI


a. Biodata
1) Nama (initial) : Ny. K
2) Usia/tanggal lahir : 31 tahun
3) Jenis kelamin : perempuan
4) Alamat & no tlp : Timo 1/1, Kerep, Sampung, Ponorogo
5) Suku/bangsa : jawa
6) Status perkawinan : menikah
7) Agama : islam
8) Pekerjaan : ibu ruah tangga
9) Diagnosa medik : ca colon ascenden
10) No. Medical Record : 398288
11) Tanggal masuk RS : 23 Oktober 2017
b. Penanggung jawab
1) Nama (inisial) : Tn. S
2) Usia : 35 tahun
3) Jenis kelamin : laki-laki
4) Pekerjaan : karyawan
5) Hubungan dengan pasien : suami
6) Alamat & no telp : 0857 46xxx
IV. KELUHAN UTAMA
(keluhan pasien/alasan utama pasien membutuhkan perawatan/datang ke RS).
- Pasen mengeluh sakit perut tak tertahankan, BAB berdarah hingga
dilarikan ke rumah sakit
V. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan sekarang
Nyeri perut :
- Provokatif: pasien mengatakan nyeri di bagian perut kanan bawah saat
ditekan dan saat bergerak
- Quality: nyeri tajam
- Regio : di bagian perut kanan bawah
- Skala severity: skala 6 (sedang)
- Time : kurang lebih 5 menit
BAK sedikit dan sakit.
b. Riwayat kesehatan lalu
operasi 1 tahun yang lalu tumor kolon ascenden disertai mual, lemas.
c. Riwayat kesehatan keluarga (genogram)

Ket :

: Laki-laki : Pasien

: Perempuan : Menikah
: Tinggal serumah

Berdasarkan riwayat kesehatan keluarga, tidak ada yang pernah mengalami ca colon.

VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


- Pasien memiliki hubungan baik dengan orang lain, pasien lain, dan petugas
kesehatan di RS.
- Pasien memiliki hubungan baik dengan lingkungan tetangga dan masyarakat
sekitar tempat tinggalnya.
- Pasien menganggap bahwa penyakit yang ia derita adalah ujian dari Allah.
- Pasien menerima kondisi penyakit yang dialami saat ini.
VII. RIWAYAT SPIRITUAL
- Pasien senantiasa menjalankan ibadah sesuai ajaran agama.
- Sholat 5 waktu dalam keadaan sakit
- Keluarga sering mengingatkan pasien untuk beribadah.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum pasien
KU : sedang
TB : 155 cm, BB: 45 kg, gaya berjalan: psien bedrest
b. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,2 C
Nadi : 88x/menit
RR : 20x/menit
TD : 110/80 mmHg
c. Sistem pernafasan
1) Hidung : simetris, pernafasan cuping hidung (-),sekret/polip (-), passase
udara (-)
2) Leher : pembesaran kelenjar (-), tumor (-)
3) Dada :
- Inspeksi
Bentuk dada (normal), simetris, gerakan dada kanan&kiri
(normal), tanda kemerahan (-), kebiruan (-).
- Palpasi
Tumor (-), benjolan (-), nyeri (-), fraktur (-)
- Perkusi
suara perkusi jaringan paru : sonor (resonant)
- Auskultasi
Suara nafas vesicular (+), bronchial (-), bronchovesikular (-)
d. Sistem kardiovaskuler
- Inspeksi
Bentuk prekordium simetris (+), cekung (-), gembung (-)
Bentuk prekordium di samping sternum dapat bergerak naik turun
seirama dengan diastolik dan sistolik.
- Palpasi
Iktus cordis teraba pada ruang intercostal kiri V, agak ke medial (2
cm) dari midklavikularis kiri.
Arteri carotis teraba kuat
- Perkusi
Batas bawah kanan jantung interkostal III-IV kanan di line
parasternalis kanan.
Batas atas : interkostal II kanan linea parasternalis kanan.
- Auskultasi : S1 & S2
e. Sistem pencernaan
- Inspeksi
Bentuk permukaan abdomen: datar (-), bulat (-), protuberant (-),
scaphoid (-), melendung (+).
- Auskultasi
Bising usus 5x/menit
- Perkusi
Suara perkusi : redup
- Palpasi
Nyeri tekan (+ perut kanan bawah / kuadran IV)
f. Indra
1) Mata :
Kelopak mata (+), bulu mata (+), lipatan epikantus dengan ujung atas
telinga (+).
Visus (normal)
Lapang pandang (normal)
2) Hidung
Penciuman (+), perih hidung (-), trauma (-), mimisan (-).
3) Telinga
Keadaan daun telinga (normal), operasi telinga (-)
Kanal auditoris (+)
Membran tympani (+)
Fungsi pendengaran (+)
g. Sistem saraf
1) Fungsi cerebral :
- Status mental (orientasi (+), daya ingat (+), perhatian dan perhitungan (+),
bahasa (+)
- Kesadaran : eyes 4, motorik 5, verbal 6.
- Bicara : ekspresive (+), resiptive (-)
- Fungsi sensorik: suhu (+), nyeri (+)
h. Sistem muskuloskeletal
1) Kepala , bentuk kepala bulat
2) Vertebrae (normal)
i. Sistem integumen
- Rambut : distribusi tiap bagian tubuh (+), texture (+), kelembaban (+),
kebersihan (+).
- Kulit : perubahan warna (-), kelembaban (+), bulu kulit (+), tahi lalat (-), ruam
(-), texture (-).
j. Sistem endokrin
- Kelenjar tiroid (-)
- Percepatan pertumbuhan (-)
- Gejala kreatinisme (-), gigantisme (-)
- Ekskresi urin berlebihan (-), polydipsi (-), poliphagi (-)
- Suhu tubuh yang tidak seimbang (-), keringat berlebihan (+), leher kaku (+)
- Kuku : warna putih bersih, mudah patah (-), kebersihan (-)
k. Sistem perkemihan
- Edema palpebra (-)
- Moon face (-)
- Edema anasarka (-)
- Keadaan kandung kemih : tidak dapat dipasang DC
- Nocturia (-), dysuria (-), kencing batu (-)
- Penyakit hubungan seksual (-)
- Balance cairan (-)
l. Sistem reproduksi
- Payudara : puting (menonjol keluar), areola mammae (bersih, warna coklat
muda), besar (sama)
- Labia mayora (+), minora (+)
- Haid pertama usia 13 tahun
- Siklus haid 29 hari
m. Sistem immun
- Alergi : cuaca (-), debu (-), bulu binatang (-), zat kimia (-)
- Imunisasi : -
- Penyakit yang berhubungan dengan cuaca : batuk, flu
- Riwayat tranfusi : (-)
IX. AKTIVITAS SEHARI-HARI
a. Nutrisi
Di rumah
- Selera makan : asin, manis, pedas
- Menu makan dalam 24 jam : nasi, lauk tempe/tahu/daging.
- Frekuensi : 2 – 3 kali sehari
- Makanan yang disukai : santan, sambel, gorengan
- Cara makan : bersama keluarga (+), alat makan yang digunakan (piring,
sendok/tangan)
- Ritual sebelum makan : berdo’a
Di RS :
- Selera makan : asin, manis
- Menu makan dalam 24 jam : nasi, lauk tempe/tahu/daging/ikan
- Frekuensi : 3 kali sehari
- Makanan yang disukai : santan, sambel, gorengan
- Cara makan : bersama keluarga (+), alat makan yang digunakan (piring &
sendok)
- Ritual sebelum makan : berdo’a
b. Cairan
Di rumah :
- Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam : air putih/air mineral, teh
manis, kopi, dawet bersantan.
- Frekuensi : tidak teratur
- Kebutuhan cairan dalam 24 jam : 2,5 liter
Di RS:
- Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam : air putih/air mineral, teh
manis
- Frekuensi : tidak teratur
- Kebutuhan cairan dalam 24 jam : 2,5 liter
c. Eliminasi (BAB & BAK)
Di rumah :
- Tempat pembuangan : kamar mandi
- Frekuensi : tidak teratur,
- Konsistensi : tidak teratur
- Kesulitan dan cara menanganinya : (-)
- Obat-obatan untuk memperlancar BAB/BAK (-)
Di RS :
- Tempat pembuangan : pispot, kamar mandi
- Frekuensi : tidak teratur,
- Konsistensi : tidak teratur
- Kesulitan dan cara menanganinya : konsultasi dengan tenaga kesehatan
- Obat-obatan untuk memperlancar BAB/BAK (-)
d. Istirahat tidur
Di rumah :
Hanya malam hari pukul 21.00 WIB
Di RS :
Sewaktu-waktu jika ingin
e. Olahraga
Di rumah :
Tidak pernah
Di RS :
Tidak pernah
f. Rokok/alkohol dan obat-obatan (-)
g. Personal hygiene
Di rumah :
Mandi 2x sehari
Keramas 2 hari sekali
Gosok gigi setiap pagi
Potong kuku 1 minggu sekali
Di rumah sakit :
Mandi 1x sehari (di lap )
Keramas belum pernah
Gosok gigi setiap pagi
Potong kuku (-)
h. Aktivitas/mobilitas fisik
Di rumah :
Terbatas, hanya duduk
Di RS:
Bedrest, hanya miring kanan-kiri
i. Rekreasi
Di rumah :
Jarang, hanya ketika ada acara rekreasi di lingkungan masyarakat saja.

X. TEST DIAGNOSTIK
a. Laboratorium
Nama pemeriksaan Hasil Nilai normal
HB 8,5 L: 13,5-18,0 G/DL P:
12-16 G/DL
Leukosit 19600 4500-11000/CMM
SGOT 84 <31 IU/L
SGPT 48 <35 IU/L
Ureum Kreatinin 1,92 0,7 MG/DL
Uric Acid 8,6 1,9 – 5,1 MG DL
BUN 19,81 7 – 21MG DL
b. USG
Tampak masa solid, echo parenchym heterogen pada daerah colon ascenden
s/d caecum. Cairan bebas dalam cavum pleura kanan & abdomen (+) hepar,
lien, pancreas, vs. Fellea & kedua ren serta uterus, adnexa dalam batas
normal.
Kesimpulan : ca colon ascenden, limphoma, fibromyo sarcom, ascites.
XI. THERAPY SAAT INI

No Terapi Keterangan
1 Infus RL Komposisi : elektrolit isotonik (untuk pergantian
16 tpm parenteral kerugian ekstraseluler cairan dan
elektrolit). Setiap 100 ml larutan mengandung
natrium klorida 600 mg natrium lactat anhidrat
310 mg, kalium klorida 30 mg dan kalsium
klorida dihidrat 20 mg.
2 Infus tricodazon Komposisi : metronidazol
Indikasi :
Amoebiasis intra intestinal, ekstra usus
pencegahan infeksi anaerob.
Kontra indikasi :
Hipersensitivitas terhadap metronidazol atau
turunannya, dislasi darah,penyakit SSP, trimester
pertama kehamilan.
3 Acran Komposisi : ranitidine HCL
Indikasi :
Tukak peptik, kasus berat s/d 6 g/hari. Amp iv
bolus/ infus intermitten 50 mg/2ml tiap 6-8 jam
Pemberian :
Bersama atau tanpa makanan
4 Toramin Komposisi :
Ketorolac trometamin
Indikasi :
Terapi jangka pendek dan jangka panjang nyeri
akut, sedang hingga berat.
Dosis : IM/IV bolus dewasa 10 mg, 10-30 mg
tiap 4-6 jam maks 90 mg

XII. ANALISA DATA


NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Agens cidera biologi Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri perut bagian (penyakit ca colon
kanan bawah ascenden)
DO :
- Pasien tampak meringis kesakitan
- TD : 110/80 mmHg
- N : 88 x/menit
- S : 36,2 C
2 DS : Penyebab multiple Gangguan eliminasi urin
- Pasien mengatakan sulit berkemih
- Pasien mengatakan tidak puas berkemih
DO :
- Urin tampak keluar sedikit
XIII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut bd agens cidera biologis ditandai dengan pasien mangetakan nyeri
perut bagian kanan bawah, pasien tampak meringis kesakitan, TD: 110/80 mmHg, N:
88x/menit, S 36,2 C
2. gangguan eliminasi urin bd penyebab multiple ditandai dengan pasien mengatakan
sulit berkemih, pasien mengatakan tidak puas berkemih, dan urin tampak keluar
sedikit.

XIV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


NO DIAGNOS TUJUAN (NOC) RENCANA (NIC) RASIONAL
A
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Management nyeri :
keperawatan selama 3x24 - Lakukan pengkajian - Untuk mengetahui
jam, pasien diharapkan komperehensif lokasi, karakteristik,
mencapai : beratnya nyeri. durasi, kualitas,
Kontrol nyeri - Pilih dan beratnya nyeri dan
- Melaporkan nyeri implementasikan faktor pencetus nyeri.
yang terkontrol dari tindakan yang - Untuk memberikan
skala 4 beragam kesan beragam pada
- Ke skala 3 (farmakologis/ non pasien tentang
- Menggunakan farmakologis) untuk managemen nyeri.
tindakan memfasilitasi - Untuk
pengurangan nyeri penurunan nyeri melatih/memandirikan
tanpa analgesik - Ajarkan prinsip pasien dalam mengatasi
Ket : prinsip managemen nyeri.
Skala 1: tidak pernah nyeri
Skala 2: jarang
Skala 3: kadang kadang
Skala 4: sering
menunjukkan
Skala 5: secara konsisten
2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Pengurangan kecemasan : Pengurangan kecemasan :
eliminasi keperawatan selama 3 x 24 - Gunakan pendekatan - Untuk memberikan
urin jam, pasien diharapkan yang tenang dan rasa nyaman pada
mencapai kriteria hasil meyakinkan pasien untuk berkemih.
sebagai berikut: - Dorong verbalisasi - Untuk mengatur pola
Eliminasi urin : perasaan, persepsi eliminasi pasien.
- Stress inkontinensia dan ketakutan. Kateterisasi urin:
dari skala 2 ke 4 Kateterisasi urin : - Untuk mengurangi
- Pola eliminasi dari - Kolaborasi nyeri akibat masa yang
skala 2 ke 4 pemasangan kateter ada di perut.
- Mengosongkan urin - Untuk meminimalisir
kantong kemih - Pasang kateter urin nyeri yang dirasakan
sepenuhnya dari dengan tepat. saat pemasangan
skala 2 ke 4 - Gunakan keteter kateter.
Ket : terkecil sesuai
Skala 1 (sangat terganggu) kebutuhan.
Skala 2 (banyak terganggu)
Skala 3 (cukup terganggu)
Skala 4 (sedikit terganggu)
Skala 5 (tidak terganggu)
XV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
24/10/2017 - Melakukan pengkajian nyeri S:
MALAM (P, Q, R, S, T) - Provokatif: pasien mengatakan
21.30 nyeri di bagian perut kanan bawah
saat ditekan dan saat bergerak
- Quality: nyeri tajam
- Regio : di bagian perut kanan
bawah
- Skala severity: skala 6 (sedang)
- Time : kurang lebih 5 menit
O:
- pasien tampak kesakitan
- pasien terpasang IV line
- DC (-)
- Oksigen (-)
- Tampak benjolan di perut
A : nyeri akut belum teratasi
P : lanjutkan intervensi dengan
- Monitor TTV
- Ajarkan teknik non farmakologi
(nafas dalam)
- Kolaborasi pemberian obat anti
nyeri

ttd

Yulinda Y. S., S.Kep


25/10/2017 SIANG - Mengajarkan teknik non S :
16.00 farmakologi (nafas dalam) - Provokatif: pasien mengatakan
WIB - Melakukan tindakan nyeri di bagian perut kanan bawah
kolaborasi farmakologi saat ditekan dan saat bergerak
pemberian anti nyeri : O :
Toramin 10 mg - Nafas dalam (+)
Rute : IV - pasien masih tampak kesakitan
Jadwal : 3x1 - pasien terpasang IV line
- Injeksi toramin 10 mg IV 3x1 (+)
A : nyeri akut belum teratasi
P : lanjutkan intervensi dengan
- Monitor TTV
- Injeksi toramin sesuai jadwal
- Motivasi pasien untuk selalu
melakukan teknik nafas dalam saat
nyeri kambuh

Ttd

Yulinda Y S., S.Kep


26/10/2017 PAGI - Melakukan tindakan S :
08.00 kolaborasi farmakologi - Pasien mengatakan nyeri di bagian
WIB pemberian anti nyeri : perut kanan bawah saat ditekan
Toramin 10 mg dan saat bergerak skala 5
Rute : IV O:
Jadwal : 3x1 - Ekspresi menahan nyeri
- Memotivasi pasien untuk - pasien terpasang IV line
melakukan teknik nafas - Injeksi toramin 10 mg IV 3x1 (+)
dalam - Motivasi pasien (+)
A : nyeri akut belum teratasi
P : lanjutkan intervensi dengan
- Monitor TTV
- Injeksi toramin sesuai jadwal

ttd

Yulinda Y S., S.Kep


Diagnosa Keperawatan: Gangguan eliminasi urin
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
24/10/2017 MALAM - Mengkaji kebutuhan S : Pasien mengatakan sulit dan tidak puas
21.00 eliminasi pasien. berkemih
WIB - Melakukan pendekatan yang O:
tenang dan meyakinkan - urin keluar sedikit (± 5 ml)
untuk mengurangi stress - IV line (+)
berkemih. - Oksigen (-)
- Melakukan tindakan A : gangguan eliminasi belum teratasi
kolaborasi pemasangan DC P : lanjutkan intervensi
- Melakukan inform consent - pemasangan DC
akan dilakukan tindakan
pemasangan kateter urin. ttd

Yulinda Y S., S.Kep


25/10/2017 SIANG - melakukan pemasangan S :
16.00 kateter urin (DC) - Pasien mengatakan sulit dan tidak
WIB - membantu pasien berkemih puas berkemih
menggunakan pispot O:
- motivasi pasien - urin keluar sedikit (± 5 ml)
- IV line (+)
- Oksigen (-)
- Pasang DC (-) tertahan masa,
darah keluar saat dipasang.
A:
- gangguan eliminasi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- pemasangan DC menggunakan
kateter ukuran paling kecil

ttd

Yulinda Y S., S.Kep


26/10/2017 PAGI - melakukan pemasangan S :
08.00 kateter urin (DC) - Pasien mengatakan sulit dan tidak
WIB - membantu pasien berkemih puas berkemih
menggunakan pispot O:
- motivasi pasien - urin keluar sedikit (± 5 ml)
- IV line (+)
- Oksigen (-)
- Pasang DC (-) tertahan masa,
darah keluar saat dipasang.
A:
- gangguan eliminasi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- kolaborasi/konsultasi dokter
- pasien pindah bangsal kelas 3 (siti
fadilah)

ttd

Yulinda Y S., S.Kep

Anda mungkin juga menyukai