07 - RMK RPS 06 - Sintya Dewi
07 - RMK RPS 06 - Sintya Dewi
OLEH:
Kelompok 1
01. I Gusti Ayu Nita Utamy (1907521030) (78)
07. Ni Kadek Sintya Dewi (1907521225) (78)
13. I Made Dwi SatriaPramartha (1907521264) (78)
19. Ni Komang Rista Widyanti (1907521271) (78)
25. I Made Bagas Adi Suputra (1907521280) (78)
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya kami diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan resume ini. Dalam resume ini, kami membahas mengenai
“Konsep Komunikasi, Hambatan, dan Solusi”.
Harapan kami semoga resume ini dapat dijadikan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca. Kami mengetahui masih
banyak kekurangan dalam resume ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan resume ini sehingga kedepannya menjadi lebih baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.3 Tujuan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
a. Untuk dapat memahami pengertian dari komunikasi, hambatan-hambatan
terhadap komunikasi, serta solusi dalam mengatasi hambatan tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Proses komunikasi
3
a. Who (siapa), yang artinya siapa yang akan menjadi komunikator.
b. Say what (apa yang dikatakan), yang artinya isi dari pesan yang
disampaikan saat berkomunikasi harus diikuti atau dilaksanakan
c. In wich channel (saluran yang digunakan), ini artinya saluran media yang
digunakan dalam proses komunikasi adalah langsung atau komunikasi
tatap muka.
d. To whom (untuk atau kepada siapa), ini berarti sasaran atau komunikator
tersebut
e. With what effect (efek yang timbul), artinya akibat yang mungkin akan
timbul setelah pesan itu disampaikan misalnya timbulnya suatu tindakan.
Unsur-unsur Komunikasi
Menurut pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno dan Erika Vora ada
beberapa unsur penting dalam sebuah komunikasi, yaitu :
a. Sumber ( Source )
b. Pesan ( Message )
c. Media ( Channel )
4
(pengirim) kepada penerima. Media identik dengan bermacam- macam
bentuknya, misalnya pancaindera yang digunakan dalam komunikasi
pribadi. Dalam sebuah komunikasi massa, media merupakan alat yang
dapat menghubungkan antara pengirim dan penerima yang sifatnya sangat
terbuka, dimana setiap orang akan dapat melihat, membaca atau
mendengarnya.
d. Penerima ( Receiver )
e. Efek
f. Umpan balik
Dalam proses komunikasi, umpan balik biasanya berasal dari unsur seperti
pesan dan media, walaupun pesan tersebut belum sampai kepada
5
penerima. Misalnya, sebuah surat yang memerlukan perubahan atau ingin
dirubah sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan
pesan itu mengalami beberapa gangguan sebelum ke tujuan. Hal-hal
seperti ini bisa menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.
A. Aprehensi Komunikasi
2. Proses kognitif tidak pas– Ditunjukkan dengan rasa tidak aman dalam
mengalami komunikasi
B.Self- Disclosure
6
Self disclosure ialah bagian dari kajian komunikasi perspektif internasional.
Fokus utama dari sesuatu aksi komunikasi merupakan aspek interaksi
yang mengaitkan penanda selaku orang sosial. Perihal ini pula digunakan
buat meningkatkan kemampuan kemanusiaan lewat interaksi sosial. Pada
teori self- disclosure, komunikasi yang terjalin kala orang berani membuka
diri serta melaporkan tentang data dirinya. Data yang diungkapkan
merupakan data mendalam( rahasia).
C. Evaluasi Sosial
D. Penetrasi Sosial
7
E. Pengurangan Ketidak Pastian
tidak mengenali latar balik lawan bicaranya semacam orang asing, pasti
memunculkan perasaan tidak tenang, khawatir salah bicara serta tidak
aman dalam berbicara.
F. Dialetika Relasional
Teori ini berkata kalau orang– orang yang menjalakan kedekatan serta
komunikasi antar individu, didalam batin mereka terjalin tarikan konflik.
Tarikan konflik tersebut menjadikan kedekatan senantiasa terletak dalam
keadaan cair. Perihal tersebut diketahui selaku ketegangan dialektis.
2.4 Komunikasi keorganisasian
Rantai dengan ketat mengikuti rantai perintah yang formal, jaringan ini
mendekati saluran komunikasi yang akan ditemukan dalam ketiga
tingkatan organisasi yang ketat. Roda bergantung pada sebuah sosok
sentral untuk bertindak sebagai saluran bagi seluruh komunikasi pada
kelompok, ini menstimulasikan jaringan komunikasi yang akan kita
temukan pada sebuah tim dengan seorang pemimpin yang kuat. Jaringan
seluruh saluran mengijinkan para anggota kelompok untuk berkomunikasi
8
satu sama lain secara aktif, sering ditandai dengan pelaksanaan tim yang
dikelola sendiri, dimana para anggota kelompok bebas untuk memberikan
kontribusi dan tidak ada seorangpun yang mengambil peran sebagai
pemimpin.
Efektivitas setiap jaringan bergantung pada variabel dependen yang dapat
diperhatikan. Struktur dari roda ditandai adanya seorang pemimpin,
jaringan seluruh saluran merupakan yang terbaik karena struktur ini
menginginkan kepuasan dari para anggota, dan rantai yang terbaik jika
keakuratan merupakan hal yang terpenting.
9
2.5 Hambatan dalam komunikasi
Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang menghalangi atau
mengganggu tercapainya komunikasi yang efektif. Hambatan komunikasi
dapat mempersulit dalam mengirim pesan yang jelas, mempersulit
pemahaman terhadap pesan yang dikirimkan, serta mempersulit dalam
memberikan umpan balik yang sesuai.
Hambatan personal
Hambatan personal merupakan hambatan yang terjadi pada peserta
komunikasi, baik komunikator maupun komunikan/komunikate. Hambatan
personal dalam komunikasi meliputi sikap, emosi, stereotyping, prasangka,
bias, dan lain-lain.
10
Hal lain yang turut memberikan kontribusi terjadinya hambatan bahasa
adalah situasi dimana percakapan terjadi dan bidang pengalaman ataupun
kerangka referensi yang dimiliki oleh peserta komunikasi mengenai hal
yang menjadi topik pembicaraan. (Baca : Komunikasi Antar Budaya)
Hambatan fisik
Beberapa gangguan fisik dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi.
Hambatan fisik komunikasi mencakup panggilan telepon, jarak antar
individu, dan radio. Hambatan fisik ini pada umumnya dapat diatasi.
Hambatan lingkungan
Tidak semua hambatan komunikasi disebabkan oleh manusia sebagai
peserta komunikasi. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang turut
mempengaruhi proses komunikasi yang efektif. Pesan yang disampaikan
oleh komunikator dapat mengalami rintangan yang dipicu oleh faktor
lingkungan yaitu latar belakang fisik atau situasi dimana komunikasi terjadi.
Hambatan lingkungan ini mencakup tingkat aktifitas, tingkat kenyamanan,
gangguan, serta waktu.
Ikatan yang harmonis dengan orang- orang lain dalam tingkatan individu,
antar sahabat, sesama sebaya maupun dengan atasan, umumnya diucap
hubungan antar persona. Sesuatu anailisis spesial tentang ikatan antar pesona
menyatakan kalau kita hendak sukses menghasilkan komunikasi dalam organisasi
apabila melakukan hal- hal berikut ini
11
b. Menetapkan serta menegaskan bukti diri kita dalam ikatan dengan orang
lain tanpa membesar- besarkan ketidaksepakatan.
f. Turut dan dalam interaksi social informal tanpa ikut serta dalam muslihat
Ikatan antar pesonal cenderung jadi lebih baik apabila kedua belah pihak
melaksanakan hal- hal berikut ialah mengantarkan perasaan secara langsung
serta dengan metode yang hangat serta ekspresif, mengantarkan apa yang terjalin
dalam area individu mereka lewat penyingkapan diri, mengantarkan uraian yang
positif, hangat kepada satu sama yang lain dengan membagikan respons- respons
yang relevan serta penuh penafsiran, berlagak tulus kepada satu sama lain
dengan membuktikan perilaku menerima secara verbal ataupun nonverbal, selalu
mengantarkan pemikiran positif tanpa ketentuan terhadap satu sama yang lain
dalam pembicaraan yang tidak menghakimi serta ramah, berterus- terang kenapa
jadi susah ataupun apalagi mustahil buat setuju satu sama yang lain dalam
pembicaraan yang tidak menghakimi, teliti, jujur, serta membangun
2. Ikatan Posisional
12
a. Merancang penempatan/ pengaturan jabatan secara benar
3. Ikatan Berurutan
1. Penyaringan
13
memberitahukan kepada atas mereka apa yang menurut pendapat mereka ingin
didengar oleh bos mereka, sehingga mengganggu komunikasi ke arah atas.
2. Pemilihan persepsi
4. Emosi
Para individu yang berada dalam suasana hati positif lebih percaya diri
mengenai opini mereka setelah membaca sebuah pesan yang persuasif, Sehingga
argumen dirancang dengan baik akan memiliki dampak yang lebih kuat pada opini
mereka. Orang-orang yang berada dalam suasana hati yang negatif elbih mudah
untuk mengkritisi pesan dengan lebih terperinci, sedangkan mereka yang berada
dalam suasana hati positif akan lebih mudah untuk menerima komunikasi begitu
saja. Emosi yang lebih ekstrim seperti seorang kegirangan atau depresi berisiko
14
menghalangi komunikasi yang efektif. Dalam kondisi seperti ini, kita akan sangat
rentan terhadap mengabaikan nasional kita dan proses berfikir yang objektif dan
berganti dengan penilaian secara emosional.
5. Bahasa
6. Keheningan
7. Kekhawatiran komunikasi
15
komunikasi secara lisan menghindari situasi, misalnya mengajar, yang mana
berkomunikasi lisan merupakan suatu persyaratan yang dominan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:YBxlxOOqhnMJ:jurnal.
pancabudi.ac.id/index.php/alhadi/article/download/384/363/+&cd=9&hl=id&ct=cln
k&gl=id&client=firefox-b-d
Robbin, Stephen P., Judge, Timoty A (2015), Perilaku Organisasi, Edisi 16,
Penerbit Salemba Empat.
https://pakarkomunikasi.com/hambatan-hambatan-komunikasi
17