Anda di halaman 1dari 4

PEMBANGUNAN HUKUM DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:

TAUFIK PERDANA : 0009 DIH 29 2021

PROGRAM PASCASARJANA DOKTOR

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


MAKASSAR

2022
PROBLEM HUKUM DAN PEMBANGUNAN HUKUM.

Sesunguhnya hukum (aturan hukum dan kaidah atau norma hukum) itu mengatur perilaku manusia atau
badan hukum agar :
- terungkap kebenaran;
- terjadi kemanfaatan;
- tercipta kepastian dan;
- terwujud keadilan.
itulah yg disebut cita hukum.

Akan tetapi kadang manusia atau badan hukum berperilaku (bertindak, berbuat, berucap, menulis,
memutuskan, menetapkan) sesuai yang tidak sesuai dengan aturan atau kaidah/norma Hukum, yaitu :
- melakukan sesuatu yang dilarang oleh aturan hukum atau kaidah/norma hukum;
- tidak melakukan sesuatu yang diperintahkan oleh aturan hukum, kaidah norma hukum;
- melakukan sesuatu tapi sesuai atau bertentangan dengan izin atau dispensasi.

Perilaku manusia atau badan hukum yang bertentangan atau tidak sesuai dengan aturan hukum atau
kaidah Hukum disebut problem hukum.

Perilaku bertentangan dengan hukum diperhadapkan dgn tanggungjawab hukum, yaitu


pertanggungjawaban hukum atas perilaku yg bertentangan dengan hukum.

Pertanggungjawaban hukum didapat dibedakan menjadi :


- pertanggungjawaban Hukum perdata;
- pertanggungjawaban hukum administrasi
- pertanggungjawaban hukum pidana

Pertanggungjawaban hukum (pertanda, adminstrasi atau pidana), didasarkan pada klasifikasi perlaku
yang bertangangan dgn hukum.

Bila perilaku subjek hukum bertentangan dengan aturan atau kaidah hukum perdata, maka
pertanggungjawaban hukumnya adalah pertanggungjawaban hukum perdata.
Bila perilaku subjek Hukum bertantangan dengan aturan atau kaidah Hukum administrasi maka
pertanggungjawaban hukumnya adalah pertanggungjawaban hukum administrasi

Bila perilaku subjek Hukum bertantangan dengan aturan atau kaidah Hukum pidana, maka
pertanggungjawaban hukumnya adalah pertanggungjawaban hukum pidana.
Kontriknya bila perilaku subjek Hukum bertentangan dengan aturan atau kaidah/norma hukum maka
yang dibenahi, diperbaiki, ditata, direkonstruksi adalah PELAKUNYA.

Problem hukum juga bisa terjadi bila terdapat suatu perbuatan, peristiwa atau keadaan dalam
masyarakat akan tetapi aturan atau kaidah Hukum yg mengatur tentang perbuatan, peristiwa atau
keadaan tersebut belum ada, ada tetap tidak jelas, ada tetapi belum tuntas.

Bila terjadi problem hukum yang demikian, maka cara untuk mengatasinya adalah melakukan
pembentukan atau pembangunan hukum.

Pembentukan atau pembangunan hukum untuk mengatasi ketiadaan hukum, ketidak jelasan hukum
atau ketidak tuntaskan hukum dilakukan melalui :
- Pembentukan aturan Hukum atau kaidah hukum baru;
- perubahan aturan hukum atau kaidah Hukum yang telah ada untuk mengatur dan menyesuaikan
dengan perbuatan, peristiwa dan keadaan;
- mencabut aturan hukum atau kaidah hukum yang tidak lagi relevan dengan perbuatan, peristiwa atau
keadaan masyarakat.

Pertanggungjawaban hukum (kadang juga disebut penegakan hukum) dan pembentukan Hukum
sesunggunya merupakan pembangunan hukum, yaitu upaya yang dilakukan secara terencana untuk
mengatasi problem hukum demi terciptanya kondisi masyarakat yang ideal yakni perlaku sadar hukum.

Problem hukum, pembangunan hukum dan kesadaran hukum merupan sistem hukum dalam perspektif
berbangsa dan bernegara.
Problem hukum ada dimasyarakat sebagai pemegang peran, pembengunan Hukum diemban oleh
Lembaga pembentuk hukum dan lembaga pelaksana hukum, sedangkan kesadaran hukum berada pada
pada lingkungan masyarakat, lingkaran pembentukan dan pelaksana hukum.

Demikian itulah kompleksitas sistem hukum, dgn ungkapan “dimana ada manusia disitu ada hukum atau
dalam bahasa Latin dengan ungkapan “ubi homines sunt leges”

Wassalam
Makassar,13 November 2022

Taufik Perdana

Catatan :
Tulisab ini merupakan pelaksanaan ketentuan Pasal 49 ayat (2) UU RI Nomor 14/2015 tentang Guru dan
Dosen.

Anda mungkin juga menyukai