Anda di halaman 1dari 4

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA


YAYASAN PENDIDIKAN HARAPAN BUNDA
Jl. Seraya No. 1 Kota Batam Telp (0778) 429431, 7068283 (Hunting) Fax. (0778) 429431

FORMULIR PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Putri Ramas Pannida

NIM : 61608100819074

Program Studi : S1 Farmasi

No.Hp : 085368930669

Dengan ini mengajudkan judul Tugas Akhir dengan Judul/Tema sebagai berikut:

Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)

Obat Oleh Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Bulang Kota Batam

Detail Format Usulan Judul Penelitian terlampir.

Batam, 15 Desember 2022


Pemohon,

Putri Ramas Pannida


Lampiran
FORMAT USULAN PENELITIAN TUGAS AKHIR
1. Judul/Tema

Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
Obat Oleh Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Bulang Kota Batam.
2. Latar Belakang Masalah

Pelayanan kefarmasian di Puskesmas adalah suatu pelayanan langsung dan


bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien dan Standar
pelayanan kefarmasian juga merupakan tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.Tenaga teknis
kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan
kefarmasian,yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan Analisis
Farmasi(Menkes RI 2016).
Pelayanan kefarmasian saat ini berbasis pelayanan terhadap pasien (patient orientd )
yang mendorong tenaga kefarmasian untuk mengoptimalkan Komunikasi Informasi dan
Edukasi ( KIE ) obat. Standar pelayanan kefarmasian ini sudah tercantum didalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas endalian standar pelayanan kefarmasian
dipuskesmas meliputi pelayanan farmasi klinik yaitu pemberian informasi obat yang
terdiri dari komunikasi,informasi,dan edukasi obat. Kualitas pelayanan kefarmasian
sangat penting untuk dilakukan sesuai standar yang ada, hal ini dapat menimbulkan
kepuasan dari pasien (Menkes RI 2016).
Kepuasan pasien dapat dilihat dari berbagai indikator salah satunya adalah menilai
tingkat kepuasan pasien dengan melihat tingkat perasaan pasien yang timbul akibat dari
kinerja pelayanan kesehatan yang telah diperolehnya setelah pasien membandingkan
dengan apa yang diharapkan,kepuasan pasien dalam menilai mutu atau pelayanan yang
baik merupakan pengukuran yang penting dalam sebuah pelayanan. Hal ini akan
memberikan informasi terhadap suksesnya pemberi pelayanan yang bermutu dengan nilai
harapan pasien yang mempunyai wewenang sendiri untuk menetapka standar pelayanan
yang dikehendaki. Kepuasan pasien adalah perasaan senang karena jasa (pelayanan) yang
diterima sesuai harapan (Mardiyana,2018).
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan,terlebih dahulu harus diketahui apakah
pelayanan yang telah diberikan kepada pasien selama ini telah sesuai dengan harapan
pasien atau belum. Hal ini penting dilakukan sebagai acuhan dalam pembenahan
pelayanan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) obat agar dapat memberikan
kepuasan optimal,sehingga puskemas dituntut untuk selalu menjaga kepuasan pasien
dengan menigkatkan kualitas pelayanan (KIE) obat agar kepuasan pasien meningkat.
Beberapa penelitian tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan komunikasi,
informasi, dan edukasi obat dengan resep di puskesmas yang pernah dilakukan oleh Fajrul
Fhalaq Baso, Rusli, Nurul Hidayah (2021), sebesar 66,10%, yang dilakukan oleh Era
Wandira, Nadia Aisy Andika, Bella Salsabilla,Novalisa Nindhi Soraya, Aris Prio Agus
Santoso, Tatiana Siska Wardani (2022),tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
komunikasi, informasi dan edukasi obat di apotik sebesar informasi efek samping obat
(48%),lama pemakaian obat (60%), dan cara penyimpanan obat ( 62%),yang dilakukan
Nurul Chusna, Titra Febriana,dan Rabiatul Adawiyah (2018),tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan kefarmasian di puskesmas sebesar (204,8%),yang dilakukan Hendra
Stevani, Ayu Nabila Putri, Syarifudin Side (2018), tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan kefarmasian di puskesmas sebesar (69,93%),yang dilakukan oleh Susi
Novaryatiin, Syahrida Dian Ardhany, Siti Aliyah (2018), tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan kefarmasian di rsud sebesar (68%).
Puskesmas Bulang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama yang
berada satu-satunya dipesisir pulau buluh kecamatan bulang kota batam yang hanya
mempunyai seorang apoteker dan satu tenaga teknis kefarmasian dan juga puskesmas ini
diperuntukkan untuk seluruh masyarakat kecamatan bulang yang memerlukan pelayanan
kesehatan sedangkan masyarakat kecamatan bulang tempat tinggal nya terbagi oleh
beberapa wilayah yang dipisahkan dengan perairan sehingga ketika masyarakat tersebut
ingin mendapatkan pelayanan kesehatan harus melakukan penyeberangan terlebih dahulu
agar bisa sampai di puskesmas tersebut.
Berdasarkan data- data dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hal ini membuat
peneliti merasa tertarik ingin mengetahui seberapa puas pasien puskesmas bulang
terhadap pelayaan komunikasi, informasi dan edukasi obat yang diberikan oleh tenaga
teknis kefarmasian dipuskemas bulang yang sebelumnya belum pernah dilakukan
dipuskesmas bulang. Hal tersebut akan menjadikan pelayanan kefarmasian dipuskesmas
bulang semakin optimal sehingga dapat dirasakan oleh pasien yang akhirnya dapat
meningkatkan citra puskesmas dari hasil kuesioner tentang penelitian tingkat kepuasan
pasien terhadap pelayanan komunikasi,informasi dan edukasi (KIE) obat oleh tenaga
kefarmasian di puskesmas bulang kota Batam
3. Rumusan Masalah

Bagaimanakah tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Komunikasi, Informasi dan


Edukasi obat oleh tenaga kefarmasian di puskesmas Bulang Kota Batam.
4. Tujuan Penelitian

Untuk Mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Komunikasi,Informasi


dan Edukasi obat oleh tenaga kefarmasian di Puskesmas Bulang Kota Batam.
5. Metodologi Penelitian yang Digunakan

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode
kuantitatif berupa pengumpulan data primer yang dilakukan menggunakan kuesoner
kepada responden untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai masalah yang di
teliti sekarang ini.
Dafrar Pustaka Utama

Era Wandira, Nadia Aisy Andika, Bella Salsabilla,Novalisa Nindhi Soraya, Aris Prio Agus
Santoso, Tatiana Siska Wardani (2022), Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan
Kefarmasian Di RSUD Dr. Murjani Sampit

Fajrul Fhalaq Baso, Rusli, Nurul Hidayah 2021 Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap
Pelayanan Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) Obat Dengan Resep Di
Puskesmas Turikale Kabupaten Maros. Jurnal Farmasi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan UIN Alauddin Makassar.

Hendra Stevani, Ayu Nabila Putri, Syarifudin Side (2018), Tingkat Kepuasan Pasien
Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Doi-Doi Kecamatan Pujananting
Kabupaten Barru . Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar Prodi DIII
Farmasi, Yamasi.
Mardiyana, Hindun. 2018 Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat
Jalan Di Instalasi RSU Kaliwates. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Pascasarjana Universitas Jember.

Menteri Kesehatan Republik Indonesi, Peratutan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Puskesmas.

Nurul Chusna, Titra Febriana,dan Rabiatul Adawiyah (2018), Tingkat Kepuasan


Pasien Terhadap Pelayanan Komunikasi, Informasi Dan Edukasi ( KIE) Obat Oleh
Tenaga Kefarmasian Di Apotik Nogosari Farma. Program Studi Farmasi Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Susi Novaryatiin, Syahrida Dian Ardhany, Siti Aliyah (2018), Tingkat Kepuasan
Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di RSUD Dr. Murjani Sampit

Batam, …………………………
Pemohon,

…………………………………..

Anda mungkin juga menyukai