Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Asesmen Pendidikan Biologi yang diampu oleh
Dr. Hj. Siti Sriyati, M.Si
Oleh :
Najihah Fakhirah Siregar 2106215
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2021 Konsep Literasi Asesmen Asesmen merupakan suatu proses penilaian yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan untuk menilai kompetensi siswa. Literasi asesmen merupakan suatu pemahaman terhadap prinsip-prinsip asesmen. Dalam proses pembelajaran di kelas, guru dapat melalukan penilaian terhadap pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran atau disebut Classroom assessment. Tujuan Asesmen: Formatif, sumatif, diagnostic. Prinsip-Prinsip Asesmen Berbasis Kelas 1. Validitas: penelitian harus menilai apa yang seharusnya dinilai menggunakan alat ukur yang sesuai. Beberapa macam kriteria validitas, diantaranya: Validitas isi (content validity): mengukur konten/materi pembelajaran Validitas konstruk (construct validity): mengukur aspek berpikir sesuai tujuan instruksional Validitas ramalan (predictive validity): memprediksi hasil sesuai kriteria Validitas bandingan (concurrent validity): mengukur sesuai kondisi saat ini 2. Reliabilitas: ketetapan atau kemantapan suatu alat ukur yang dapat memberikan data seseuai kenyataan (dapat dipercaya). 3. Terfokus pada kompetensi 4. Komprehensif 5. Objektivitas 6. Mendidik Teknik-Teknik Asesmen Keberhasilan asesmen kelas bergantung pada 5 komponen kunci yang ditunjukkan pada bagan berikut: Definisi Taksonomi Bloom Konsep Taksonomi Bloom pertama kali dipublikasikan pada tahun 1950-an oleh Benjamin S. Bloom melalui bukunya yang berjudul Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Education Goals. Pada bukunya, Benjamin Bloom memperkenalkan konsep Taksonomi Bloom sebagai model bertingkat yang mengklasifikasikan tujuan pembelajaran menjadi 3 domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Klasifikasi Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom mengelompokkan tingkat berpikir mulai dari tingkat berpikir paling sederhana hingga paling kompleks. Pada awalnya, terdapat 6 klasifikasi taksonomi bloom secara berurutan, diantaranya pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Namun, pada tahun 2001 salah satu murid Bloom, yaitu Anderson dan Krathwohl mengembangkan Taksonomi Bloom menjadi dua fokus sasaran pendidikan, yaitu kognitif dan proses kognitif yang dikenal dengan Taksonomi Bloom revisi atau Taksonomi Anderson-Krathwohl. Perubahan yang terjadi hanya terletak pada pemilihan kata dan terminologinya saja, menjadi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Klasifikasi Taksonomi Bloom versi asli dan revisi beserta contoh penerapan kata kerjanya dapat dilihat pada tabel berikut ini: