Puisi ini berjudul “Mimpi” sebagaimana permasalahan yang terjadi berawal dari
mimpi, mimpi tersebut mengidentifikasikan seseorang yang terus-menerus hadir
dalam mimpinya “sebab karya seni dalam tidurku selalu ada rupamu” kemudian
mimpi tersebut selalu mempertanyakan siapa seseorang yang selalu hadir dalam
mimpi tersebut “apa kau adalah kekasihku” sehingga banyak pertanyaan yang aneh
muncul “kapan kau mualaf” dan seterusnya.
Puisi tersebut memunculkan masalah ketidakjelasan seseorang dalam mimpi itu
sehingga dalam puisi tersebut banyak pertanyaan yang menuju kepada sosok dalam
karya puisi tersebut