Sofwan
(Indah, Dian, Atta)
1. Soal Visum
a. Orang dipukul kepalanya koma 15 hari à pikiran kacau (amnesia) 10 hari.
• LUKA BERAT
• Karena koma 15 hari + amnesia 10 hari shg gangguan daya pikir
seluruhnya hanya 25 hari à kondisi spt ini dokter tdk boleh
menetapkan derajat lukanya sbg luka berat atas dasar ggn daya pikir
karena berdasarkan pasal 90 KUHP: gangguan daya pikir > 4 minggu (28
hari), tetapi dokter boleh menetapkan derajat lukanya sbg luka berat
atas dasar tjdnya koma yg dpt mendatangkan bahaya maut (memiliki
potensi untuk menimbulkan kematian tetapi sesudah diobati dpt
sembuh).
b. Orang dipukul kepalanya koma 25 hari à amnesia 15 hari.
• LUKA BERAT
• Karena koma 25 hari + amnesia 15 hari shg gangguan daya pikir
seluruhnya = 40 hari à berdasarkan pasal 90 KUHP: gangguan daya
pikir > 4 minggu (28 hari) termasuk kedalam luka berat
c. Ditonjok mata à kornea robek à dijahit à 25/15/5 hari à sembuh à mata kiri
tdk bisa melihat
• LUKA BERAT
• Berdasarkan pasal 90 KUHP: termasuk kedlm luka / penyakit yg tdk bisa
diharapkan akan sembuh dgn sempurna. Tdk akan sembuh dgn
sempurna dalam hal ini lebih ditunjukan pada fungsinya.
2. Soal Lisan
a. Medical record boleh dikasih tau pasien tidak?
• BOLEH diberitahu pasien karena pasien memiliki hak
1. hak untuk dirahasiakan seluruh isi RM
2. hak melepaskan sifat kerahasiaan isi RM
3. hak menentukan kepada siapa isi RM boleh diberikan; baik kepada
masyarakat (umum), individu tertentu (selektif) / lembaga
tertentu
4. hak akses (dengan didampingi DPJP)
5. hak koreksi atas isi RM yang kurang benar
6. hak memanfaatkan isi RM secara wajar
7. hak mendapatkan foto-kopi RM
• Jika diberitahu kpd org lain tergantung à butuh consent dari pasien
terlebih dahulu atau jika dilihat dari aspek pemanfaatannya selain dpt
dimanfaatkan oleh pihak pasien, dpt juga dimanfaatkan oleh:
1. Pihak ketiga (individu atau lembaga): baik individu ataupun
lembaga, dpt meminta informasi medis pasien apabila memenuhi
dua syarat, yaitu: mengajukan permohonan secara tertulis
(written request), dilampiri izin tertulis (written consent) dari
pasien yg menyatakan bahwa ia tidak berkeberatan informasi
medis-nya diberikan kpd pemohon yg bersangkutan. Ex:
perusahaan asuransi
2. Pihak penegak hukum: lihat dulu jenis perkaranya pidana/perdata.
a. Jika pidana à berdasarkan KUHAP, maka hanya Hakim
Ketua Sidang yg berwenang meminta RM dihadirkan dan
dibuka di depan sidang. Polisi, Jaksa, dan Lawyer tdk
berhak menyita RM, tp dgn izin pasien boleh meminta isi
RM.
b. Jika perdata à pasien berhak meminta informasi medis
dari RM-nya guna mendukung dalil-dalilnya dlm rangka
menggugat dokter/RS
3. Pihak peneliti
a. Rekam medis berisi data dan informasi yg dpt
dimanfaatkan untuk penelitian.
b. Data & informasi tsb dapat dilepas beserta identitas
pasien/tanpa identitas pasien. Jika tanpa identitas pasien,
masalah hukumnya tidak ada. Jika disertai identitas pasien
maka hrs ada written request dan written consent.
b. VeR itu apa?
• keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter (dalam kapasitasnya
sebagai ahli) atas permintaan penegak hukum yg berwenang tentang
apa yang dilihat dan ditemukan pada objek yg diperiksanya dgn
mengingat sumpah atau janji ketika menerima jabatan.