Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AKHIR PENYULUHAN RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH CIAWI TAHUN 2021

Pembimbing:
dr. Emilda, Sp.A

Disusun oleh:
Sheryn Pujiono (406192071)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA
2021
KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PENYULUHAN
TENTANG “DEMAM TIFOID”
DI RSUD CIAWI KABUPATEN BOGOR

A. PENDAHULUAN
Organisasi rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa
kemasyarakatan terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara
profesional sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan. Rumah sakit
juga mempunyai kewajiban terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan
masyarakat di sekitar rumah sakit, sebagai bagian dari usaha promotif kesehatan.
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi saluran pencernaan akut yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhii. Bakteri salmonella yang merupakan
gram negatif ditularkan melalui rute fekal-oral melalui air yang terkontaminasi,
makanan yang kurang matang, tinja dari pasien yang terinfeksi, dan lebih sering
terjadi di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, kekacauan sosial, dan
sanitasi lingkungan yang buruk. Ini hanya ditularkan dari orang yang terinfeksi ke
orang lain, karena manusia adalah satu-satunya inang bagi bakteri ini. Sumber
utama salmonella adalah unggas, telur, dan lalat.
Masuknya S. typhi ke dalam epitel usus kecil setelah konsumsi dimediasi
oleh cystic fibrosis transmembrane conductance regulator (CFTR). S. typhi
berproliferasi intraseluler di submukosa, awalnya di bagian patch Peyer, yang
menyebabkan hipertrofi melalui perekrutan sel mononuklear dan limfosit. Selama
7 - 21 hari berikutnya, terjadi proliferasi lebih lanjut pada organ-organ tersebut,
kemudian organisme dilepaskan ke dalam empedu dan menginfeksi kembali
jaringan limfoid ileum, kemudian organisme menyebar ke hati, limpa dan sistem
retikuloendotelial melalui sistem limfatik dan aliran darah. Replikasi dalam sistem
retikuloendotelial adalah ciri demam tifoid dan berperan atas temuan klinis dari
hepatosplenomegali.
Diagnosis demam tifoid dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis bisa didapatkan demam yang
bersifat stepladder, gejala GIT (konstipasi, diare, muntah, lidah kotor, nyeri
perut), ruam , nyeri otot (pegal), hingga gejala SSP (delirium, apatis). Pada
pemeriksaan fisik didapatkan demam, bradikardi relatif, rose spot, lidah kotor, dan
hepatosplenomegali. Pada pemeriksaan penunjang dapat dilakukan tes widal.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai “demam tifoid”, diharapkan
masyarakat dapat memahami definisi, penyebab, tanda gejala, cara penularan,
komplikasi, tatalaksana, dan cara pencegahan demam tifoid.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan masyarakat dapat
menjelaskan kembali tentang :
 Apa yang dimaksud tentang demam tifoid
 Etiologi demam tifoid
 Tanda dan gejala demam tifoid
 Cara penularan demam tifoid
 Komplikasi demam tifoid
 Tatalaksana demam tifoid
 Cara pencegahan demam tifoid

D. MATERI
Terlampir

E. METODE
Pembagian leaflet, pemaparan mengenai topic, dan Tanya jawab interaktif.

F. KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk penyampaian materi melalui
ceramah oleh pembicara dan tanya jawab
Rincian Kegiatan :
 Pelaksana : Sheryn Pujiono
 Pembimbing: dr. Emilda, Sp. A
 Tempat : Depan Poliklinik Anak RSUD Ciawi
 Waktu : Sabtu, 13 November 2021 (Pukul 09.00 WIB)
 Peserta : 10-20 orang
 Alat : Leaflet, media edukasi (laptop dan proyektor)

G. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu
No Langkah Kegiatan

1 Kegiatan Pendahuluan 2 menit


Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan
menjelaskan tujuan penyuluhan
2 Kegiatan Pokok 20 menit
Menyampaikan :
 Definisi demam tifoid
 Etiologi demam tifoid
 Epidemiologi demam tifoid
 Tanda dan gejala demam tifoid
 Cara penularan demam tifoid
 Komplikasi demam tifoid
 Tatalaksana demam tifoid
 Cara pencegahan demam tifoid
3 Kegiatan Penutup 8 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta dan menarik
kesimpulan secara lisan. Terakhir mengucapkan salam
dan terima kasih atas partisipasi peserta
Jumlah 30 menit

H. SASARAN
 Terlaksananya kegiatan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
 Peserta yang hadir dan mengikuti penyuluhan mengerti dan paham mengenai
materi yang disampaikan yaitu “Demam Tifoid”
I. DAFTAR PESERTA
Terlampir

J. EVALUASI KEGIATAN PENYULUHAN


Peserta penyuluan antusias mengikuti penyuluhan, dapat dilihat dari :
 Peserta mendengarkan penyuluhan dengan seksama dan mau mengikuti
jalannya penyuluhan sampai selesai
 Ada partisipasi dari peserta sehingga terjadi diskusi antara pemberi penyuluhan
dengan peserta
a. Pertanyaan :Apakah perlu vaksin pada demam tifoid?
Jawaban :Untuk sampai saat ini, pemberian vaksin pada demam
tifoid belum tersedia di seluruh fasilitas kesehatan di
Indonesia, hanya berada di beberapa rumah sakit besar saja.
Untuk vaksinnya sendiri juga masih berbayar dan tidak
termasuk dalam imunisasi wajib yang diselenggarakan oleh
pemerintah. Jadi, tidak perlu khawatir apabila tidak
mendapatkan vaksin demam tifoid, karena dengan memiliki
pola hidup bersih dan sehat cukup untuk mencegah
penularan demam tifoid.
K. DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai