Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Nn.

B
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GANGGUAN KONSEP DIRI: CITRA
TUBUH DIRUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI PALANGKA RAYA

Di Susun Oleh :
Kelompok 2
1.Antoni Fandefitson
2.Efri
3.Niken Ayu Prastika
4.Rosyanus Pakpahan
5.Yunira Priskila
Konsep Dasar Penyakit
1. Definisi Konsep Diri
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, perasaan, kepercayaan, serta pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan memengaruhi individu dalam berhubungan dengan
orang lain. Konsep diri belum muncul saat bayi, tetapi mulai berkembang secara bertahap.

2. Definisi Citra Tubuh


Gambaran  diri  atau  citra  tubuh  merupakan  komponen  konsep diri yang paling utama
dari komponen konsep diri lainnya, citra tubuh adalah persepsi individu terhadap dirinya
secara sadar ataupun tidak sadar terhadap penilaian dirinya meliputi: persepsi atau perasaan
tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi tubuh.

3. Rentang Respon Konsep Diri


Konsep diri seseorang terletak pada suatu rentang respons antara ujung adaptif dan ujung
maladaptif, yaitu aktualisasi diri, konsep diri positif, harga diri rendah, kekacauan identitas,
dan depersonalisasi.
Komponen Konsep Diri

1. Citra Tubuh
2. Ideal Diri
3. Harga Diri
4. Peran
5. Identitas Diri
Tanda dan Gejala Terjadinya Gangguan Citra Tubuh
1. Menolak untuk menyentuh dan melihat bagian yang berubah
2. Tidak dapat menerima perubahan struktur dan fungsi tubuh
3. Mengurangi kontak social sehingga terjadi menarik diri
4. Perasaan atau pandangan negative terhadap tubuh
5. Mengungkapkan keputusasaan
6. Mengungkapkan ketakutan ditolak
7. Menolak penjelasan tentang perubahan tubuh
Komponen Citra Tubuh
Adanya lima komponen citra tubuh, yaitu :
1. Appearance Evaluation (Evaluasi Penampilan)
2. Appearance Orientation (Orientasi Penampilan)
3. Body Areas Satisfaction (Kepuasan terhadap Bagian Tubuh)
4. Overweight Preocupation (Kecemasan Menjadi Gemuk)
5. Self-Clasified Weight (Persepsi terhadap Ukuran Tubuh)
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1. Pengkajian
 Faktor Predisposisi
 Citra tubuh
 Harga diri
 Ideal diri
 Peran
 Identitas diri
 Faktor Presipitasi
 Trauma.
 Ketegangan peran.
 Transisi peran perkembangan.
 Transisi peran situasi.
 Transisi peran sehat-sakit.
 Perilaku
 Citra Tubuh
 Harga Diri Rendah
 Kerancuan Identitas
 Depersonalisasi
LANJUTAN….
2. Mekanisme Koping
 Pertahanan Jangka Pendek
Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis, seperti kerja keras,
nonton, dan lain-lain.
 Pertahanan Jangka Panjang
1. Penutupan identitas
2. Identitas negatif
 Mekanisme Pertahanan Ego
1. Fantasi
2. Disosiasi
3. Isolasi
4. Proyeksi
5. Displacement
6. Marah/amuk pada diri sendiri
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Identitas Pasien
Inisial Nn.B (P), umur 28 tahun, tanggal pengkajian 29 juni 2020.
2. Alasan Masuk
Pasien mengatakan ia merasa menjadi orang yang tidak
sempurna karena operasi pengangkatan payudara sebelah kiri
karena kanker dan mengatakan malu bila harus kekantor bertemu
orang lain dengan kondisi seperti itu.
Konsep Diri
1. Gambaran Diri
Pasien merasa menjadi orang yang tidak sempurna ia post operasi
pengangkatan payudara kirinya karena kanker. Pandangan pasien selalu
terarah kesebelah kanan dan tidak mau menoleh kesebelah kiri melihat
payudaranya yang telah diangkat.
2. Identitas
Pasien malu bertemu dengan orang lain karena kondisinya yang tidak
sempurna ia post operasi pengangkatan payudara kirinya karena kanker
3. Peran
Pasien mengatakan malu bila harus kekantor dengan kondisi nya yang
seperti itu.
4. Ideal Diri
Pasien mengatakan ia merasa menjadi orang yang tidak
sempurna karena ia post operasi pengangkatan payudara kirinya
karena kanker dan mengatakan malu bila harus kekantor dengan
kondisinya yang seperti ini. Bagaimana ia bertemu dengan orang
lain jika kondisinya seperti ini.
5. Harga Diri
Pasien mengatakan malu bila harus kekantor dengan kondisinya
yang seperti ini. Bagaimana ia bertemu dengan orang lain jika
kondisinya seperti ini.
Masalah Keperawatan: Gangguan Konsep Diri: Citra Tubuh
Afek
• Interaksi Selama Wawancara
Pada saaat pengkajian didapat pasien tampak murung, tidak mau makan
apa yang disajikan, dan pasein menolak untuk dikunjungi oleh temannya.
Masalah Keperawatan: Kerusakan Interaksi Sosial
Masalah Psikososial dan Lingkungan
• Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik:
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik: Pasien
murung, pendiam, menolak untuk dikunjungi oleh temannya, tidak
mau memulai pembicaraan dan menjawab hanya seperlunya.
• Masalah dengan pendidikan, spesifik:
Masalah dengan pekerjaan, spesifik :Pasien malu jika kekantor
dan bertemu orang lain dengan kondisi yang tidak sempurna
karena payudara sebelah kiri nya telah diangkat/dioperasi.
Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Hubungan Sosial
• Orang yang berarti: Orang tua pasien
• Peran serta dalam kelompok/masyarakat: pasien tidak mau atau
menolak untuk dikunjungi.
• Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: sejak habis
operasi pasien menjadi pendiam, murung, tidak mau memulai
pembicaraan dan bila menjawab hanya seperlunya saja.
Masalah Keperawatan: Kerusakan Interaksi Sosial
26

Pohon Masalah

Risiko isolasi sosial:


menarik diri

Gangguan konsep diri:


Gangguan citra tubuh

Koping individu tak efektif

Post operasi pengangkatan


payudara
NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. DS: Pasien mengatakan ia merasa Gangguan Konsep Diri: citra
menjadi orang yang tidak tubuh
sempurna.
DO:- Pasien tampak murung
- Pandangan pasien selalu
terarah kesebelah kanan dan
pasien tidak mau menoleh
kesebelah kiri melihat
payudaranya yang telah
diangkat

2. DS:- Kerusakan Interaksi Sosial


DO: - Pasien tampak murung
- Pasien tidak mau makan apa
yang disajikan
- Pasien menolak untuk
dikunjungi oleh temannya
3. DS:Pasien mengatakan malu bila Gangguan Konsep Diri: harga
harus kekantor dan bertemu orang diri rendah
lain dengan kondisi nya yang
seperti ini.
DO:-Pasien menolak untuk
dikunjungi oleh temannya
- Pasien tampak murung
- Pandangan pasien selalu
terarah kesebelah kanan dan
pasien tidak mau menoleh
kesebelah kiri melihat
payudaranya yang telah
diangkat
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : CITRA TUBUH
Nama klien : Nn. B
Diagnosis Medis :
No. CM :
Ruangan : RSJ Kalawa Atei
No Diagnosa keperawatan Perencanaan
Tujuan Kriteria hasil Intervensi
1. TUM: Setelah dilakukan TUK 1 : Mengidentifikasi kemampuan dan
Gangguan Konsep
Pasien dapat merasa percaya diri tindakan keperawatan aspek
Diri: citra tubuh pasien mampu: positif yang masih dimiliki pasien
lagi dengan kondisi nya saat ini
berhubungan dengan 1. Mampu 1. Mendiskusikan bahwa pasien masih
dan juga dapat berhubungan dengan
mengidentifikasi memiliki sejumlah kemampuan dan
koping individu tidak
orang lain secara optimal kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan pasien
efektif aspek positif dalam
TUK: di rumah, serta adanya keluarga dan
diri
1. Pasien dapat mengidentifikasi lingkungan terdekat pasien.
2. Mampu menilai
kemampuan dan aspek positif kemampuan yang 2. Beri pujian yang realistik/nyata dan
dimiliki hindarkan setiap kali bertemu dengan
yang dimiliki.
3. Mampu pasien penilaian yang negative
2. Pasien dapat menilai memililih/menetapkan
kemampuan kegiatan
kemampuan yang dapat
sesuai kemampuan
digunakan.
3. Pasien dapat
menetapkan/memilih kegiatan
yang sesuai kemampuan.
4. Pasien dapat melatih kegiatan
yang sudah dipilih, sesuai
kemampuan.
5. Pasien dapat merencanakan
kegiatan yang sudah
dilatihnya.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)

A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien:
Pada saat pengkajian didapat data pasien murung, tidak mau makan apa yang
disajikan, dan pasien juga menolak untuk dikunjungi oleh teman nya.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan Konsep Diri: citra tubuh berhubungan dengan koping individu tak efektif
3. Tujuan Khusus (TUK)
a. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
b. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
c. Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan.
d. Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan.
e. Pasien dapat merencanakan kegiatan yang sudah dilatihnya.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki
pasien
b. Membantu pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
c. Membantu pasien dapat memilih /menetapkan kegiatan sesuai
dengan kemampuan
d. Melatih kegiatan pasien yang sudah dipilih sesuai kemampuan
e.Membantu pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai
kemampuannya
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN
(SP-1)
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi mbak, perkenalkan saya perawat Niken Ayu Prastika N, biasa
dipanggil Niken. Saya perawat yang akan merawat mbak pagi hari ini hingga
siang nanti. Nama mbak siapa ?“ “Oh Nn. B, senang dipanggil apa mbak?”

2. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan mbak saat ini ?” “Oh…mbak merasa tidak sempurna
dan malu... Apa yang membuat mbak merasa tidak sempurna dan malu ?”
“Jadi… mbak merasa tidak sempurna dan malu bila harus kekantor bertemu
orang lain dengan kondisi yang seperti ini.”
3. Kontrak
Topik : Bercakap-cakap tentang mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang masih dimiliki pasien.
Waktu: 30 Menit
Tempat : Ruang Tamu
b. FASE KERJA
“Tadi mbak mengatakan merasa tidak sempurna dan bila harus
kekantor bertemu orang lain dengan kondisi yang seperti ini. Apa yang
menyebabkan mbak merasa demikian ?” “Bagaimana hubungan mbak
dengan orangtua, dan teman mbak?” “Apa kegiatan atau aktivitas yang
sering mbak lakukan saat dirumah ?” “Wah, bagus sekali mbak. Bisa,
sebutkan lagi aktivitas seperti apa yang sering dilakukan ?” “Bagus
sekali, ternyata ada kegiatan yang masih dapat dikerjakan di rumah.
Menurut mbak adakah bantuan yang diperlukan untuk mbak
melakukan kegiatan ini?” “Iya, bagus sekali!” “Mari kita lihat kembali
daftar kegiatan yang telah kita buat tadi ya mbak” “Untuk saat ini mbak
ingin melakukan kegiatan apa ?” “Kalau bigitu mari kita lakukan
kegiatan ini ?” “Bagus sekali mbak, mbak bisa melakukan kegiatan
menyapu ini saat baru bangun tidur”
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimana perasaan mbak setelah kita lakukan kegiatan dan tindakan tadi ?
Evaluasi Obyekti (Perawat)
Pasien tampak dapat mengidentifiksi kemampuan dan aspek positif dalam dirinya.
2. Rencana Tindak Lanjut
Melanjutkan ke SP 2
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Membantu pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Waktu: 30 Menit
Tempat: Diruang Tamu

Anda mungkin juga menyukai