T U GAS AKH IR
TIPOL OGI PERMUKIMAN KUMUH DI
KECAM ATAN BOGOR SEL ATAN
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Pakuan
Bogor, Tahun 2022
Sistematika Pembahasan
Pendahuluan
01 Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Tinjauan Pustaka
02 Tinjauan Kebijakan, Tinjauan Teoritis
Metode Penelitian
03 Ruang Lingkup Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode Pengambilan Sampel,
Variabel Penelitian, Metode Analisis Data, Tahapan Penelitian
01
P e n dahu luan
1
Kerangka Berpikir
Berdasarkan SK Walikota Bogor No. 653.45-282 Tahun 2019 Kecamatan Bogor Selatan merupakan wilayah yang memiliki lokasi penangan permukiman kumuh
Latar Belakang
02
Ti n ja ua n P u s ta ka
Tinjauan Kebijakan
KEBIJAKAN NASIONAL TERKAIT PERMUKIMAN KUMUH KEBIJAKAN DAERAH KOTA BOGOR TERKAIT
PERMUKIMAN KUMUH
Undang-Undang No.1 Tahun 2011 tentang Pengembangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Kawasan Permukiman Bogor Tahun 2019 – 2024
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Bogor Tahun
Tahun 2020 -2022 2011 – 2031
Permen PU No. 14 2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kualitas Perumahan dan Permukiman Kumuh Permukiman (RP4D) Kota Bogor
Permen PU No. 1 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Bogor Tahun 2005 – 2035
2
Pengertian
Tinjauan Teoritis
Permukiman Kumuh
PENGERTIAN PERMUKIMAN
PERMUKIMAN KUMUH
Pengertian
Tinjauan Teoritis
Permukiman Kumuh
Kondisi
Bangunan
Potensi Gedung
sosial, Kondisi Jalan
ekonomi, Lingkungan
budaya
Tingkat
kepadatan
Kondisi
Penyediaan
• Tingkat penghasilan
penduduk Air Minum
• Tingkat pendidikan
• Tingkat kesadaran hukum
KARAKTERISTIK
FAKTOR
Kondisi PENYEBAB
Nilai strategis
lokasi PERMUKIMAN Drainase
Lingkungan KEKUMUHAN • Tingkat pengendalian
KUMUH
pemanfaatan ruang
Kesesuaian
• kualitas sarana dan prasarana
Kondisi
dengan
Pengelolaan
rencana tata
ruang
Air Limbah permukiman
Kejelasan Kondisi
status Pengelolaan Sintesa teori para ahli
penguasaan Persampaha
lahan Kondisi n
Proteksi
Kebakaran
Pengertian
Tinjauan Teoritis
Permukiman Kumuh
PENGERTIAN TIPOLOGI PERMUKIMAN KUMUH
Tipologi merupakan metode analisis objek yang mengarah pada upaya untuk mengkelaskan,
mengelompokkan atau mengklasifikasikan berdasar aspek atau kaidah tertentu.
Sulistijowati dalam Gatot, 2013
3
03
Me to d e P e n e lit ia n
Ruang Lingkup
LINGKUP WILAYAH STUDI
LINGKUP MATERI
Luas
Lokasi
No Lokasi Studi Kelurahan
Studi
(Ha)
1 Pamoyanan KARAKTERISTIK FAKTOR
RW 05 7,32
PERMUKIMAN PENYEBAB
2 RW 04 6,3 Muarasari KUMUH KEKUMUHAN
3 RW 11 1,51
Harjasari
4 RW 05 4,33
5 RW 06 3,76 Pakuan
6 RW 08 1,00
Cikaret
7 RW 10 2,14
TIPOLOGI
8 RW 14 1,33 PERMUKIMAN
9 RW 17 0,28 KUMUH
10 RW 06 0,46 Cipaku
5 VARIABEL
11 RW 01 0,28
12 RW 09 0,42 3 ASPEK
13 RW 01 1,9 12 INDIKATOR
Genteng Sintesa teori para ahli
14 RW 07 0,4 24 VARIABEL
15 RW 01 0,96
16 RW 08 0,2 Permen PUPR No. 14 tahun
Lawanggintung
17 RW 07 0,58 2018 tentang P2KPKP
18 RW 06 0,55
19 RW 14 2,1 Empang Mengelompokkan atau mengklasifikasikan
20 0,88 Bondongan
RW 10 permukiman kumuh berdasar karakteristik
21 RW 09 4,34 Kertamaya
22 6,79 Mulyaharja
dan faktor penyebab kumuhnya
RW 09
23 RW 06 3,95
Sintesa teori para ahli
24 RW 11 1,57 Ranggamekar
25 RW 02 1,12
26 RW 06 1.75 Batutulis
Jumlah Luas
57,79
Wilayah Studi (Ha)
4
Variabel Penelitian
Variabel Karakteristik Permukiman Kumuh
Kondisi Kondisi
Kondisi Bangunan Kondisi Jalan Kondisi Penyediaan Kondisi Drainase Kondisi Proteksi
Gedung Lingkungan Air Minum Lingkungan Pengelolaan Air Pengelolaan Kebakaran
Limbah Persampahan
•Keteraturan •Cakupan pelayanan •Ketersediaan akses •Ketidakmampuan •Sistem pengelolaan •Prasarana dan •Ketidaktersediaan
bangunan jalan lingkungan aman air minum mengalirkan air limbah tidak sarana prasarana proteksi
limpasan air sesuai standar persampahan tidak kebakaran
•Tingkat kepadatan •Kualitas Permukaan •Tidak terpenuhinya
teknis sesuai dengan
bangunan Jalan lingkungan Kebutuhan Air •Ketidaktersediaan •Ketidaktersediaan
persyaratan teknis
Minum drainase •Prasarana dan sarana proteksi
•Ketidaksesuaian
sarana pengelolaan •Sistem pengelolaan kebakaran
dengan Persyaratan
air limbah tidak persampahan yang
Teknis Bangunan
sesuai dengan tidak sesuai standar
persyaratan teknis teknis
•Tidakterpeliharanya
sarana dan
prasarana
pengelolaan
persampahan
Tahapan Penelitian
Keluaran 2 Keluaran 1
Observasi Lapangan
04
Ga m b aran U m um
5
Gambaran Umum Kota Bogor
Letak Geografis dan Wilayah Administrasi
Wilayah Administrasi
Luas wilayah sekitar 11.850 Ha
6 kecamatan dan 68 kelurahan Bogor Utara 1.772
Berbatasan dengan: Bogor Tengah
813
Utara : Kec. Kemang, Kec. Bojong Gede dan
Kec. Sukaraja, Kab. Bogor
Selatan: Kec. Cijeruk dan Kec. Caringin, Kab. Bogor Kota Bogor Dalam Angka Tahun 2021
200.000 186.724
3
2
150.000 1
0
104.327 96.258
100.000
2017 2018 2019 2020
Kondisi Ekonomi
50.000
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Kota Bogor Atas Dasar Harga Konstan 2010
0
Bogor Bogor Timur Bogor Utara Bogor Bogor Barat Tanah Sereal Menurut Lapangan Usaha (persen), 2016–2020
Selatan Tengah 8
Kecamatan
7 6,73
6 6,12 6,14 6,05
5
Jumlah : 1.043.070 jiwa
4
penduduk laki-laki 529.236 jiwa
3
perempuan 513.834 jiwa
2
1
0,53
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kota Bogor Dalam Angka Tahun 2021
6
Gambaran Umum Kecamatan Bogor Selatan
Kondisi Kependudukan Jumlah Penduduk Kecamatan Bogor Selatan
Berdasarkan Kelurahan Tahun 2020
Jumlah Penduduk Kecamatan Bogor Selatan
Berdasarkan Kelurahan Tahun 2020
25.000 21.345 20.541
Jumlah penduduk
18.673 Lahan
20.000 15.72014.737 14.229 14.588
13.031
15.000 10.039 10.870 11.106 Kosong/Semak
(jiwa)
8.891 8.673
10.000 6.542 7.236 5.372 Belukar
5.000 19%
0
Permukiman
Ruang Terbuka 44%
Hijau
6%
Kelurahan
142,2
(jiwa/Ha)
Perdagangan/Jasa
Sawah 1%
Jumlah : 201.593 jiwa
7%
penduduk laki-laki 103.169 jiwa
perempuan 98.424 jiwa
Kota Bogor Dalam Angka Tahun 2021
5-0
05
T I P OL OGI P E R MU KIMA N K U MU H DI
K E C AMATAN B OG OR S E LATAN
7
Analisis Karakteristik Permukiman Kumuh Di Kecamatan Bogor Selatan
Sebaran Permukiman Kumuh di Kecamatan Bogor Selatan
14 kelurahan 10
11
RW 06
RW 01
Cipaku 0,46
0,28
Belum
Belum
Cluster 3 Cluster 4
1. RW 05 Kel. Harjasari 1. RW 17 Kel. Cipaku
2. RW 08 Kel. Cikaret 2. RW 01 Kel. Cipaku
3. RW 14 Kel. Cipaku 3. RW 01 Kel. Genteng
4. RW 01 Kel. Lawanggintung 4. RW 08 Kel. Lawanggintung
5. RW 09 Kel. Kertamaya
6. RW 09 Kel. Mulyaharja
7. RW 06 Kel. Ranggamekar
8. RW 02 Kel. Ranggamekar
Hasil analisis penulis, 2022
8
Analisis Karakteristik Permukiman Kumuh Di Kecamatan Bogor Selatan
Kondisis Eksisting Lokasi Permukiman Kumuh
Tumpukan limbah industri rumah tangga kerajinan sandal Tumpukan sampah rumah tangga di pinggir sungai di RW Kondisi drainase kotor, berbau dengan kontruksi sangat
di saluran drainase lingkungan RW 10 Kel. Pamoyanan 7 Kel. Lawanggintung buruk di RW 07 Kel. Lawanggintung
Kondisi drainase kotor, berbau dengan kontruksi sangat Kondisi kepadatan dan ketidakteraturan bangunan di Kondisi pembuangan air limbah rumah tangga ke sungai di
buruk di RW 11 Kel. Harjasari RW 06 Kel. Cipaku RW 06 Kel. Lawanggintung dan RW 06 Kel. Cipaku
Cluster 1 √ √ x √ √ Tipologi 2
Cluster 2 √ x x √ x Tipologi 3
Cluster 2 √ √ x x √ Tipologi 4
Cluster 3 √ x x x x Tipologi 5
Cluster 4 √ x √ x √ Tipologi 6
9
Analisis Tipologi Permukiman Kumuh Di Kecamatan Bogor Selatan 5-13
06
K e s i mpulan d an S ara n
10
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari hasil analisis clustering didapatkan 4 cluster permukiman kumuh di Kecamatan Bogor Selatan berdasarkan kesamaan karakteristik kekumuhannya
Dari hasil analisis delphi didapatkan 5 faktor penyebab kumuh di Kecamatan Bogor Selatan diantaranya adalah tingkat penghasilan masyarakat renda, tingkat
pendidikan masyarakat rendah, tingkat pengendalian pemanfaatan ruang rendah, kualitas dan ketersediaan sarana prasarana permukiman minim dan tingkat
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan rendah
Dari hasil analisis didapatkan 6 tipologi permukiman kumuh di Kecamatan Bogor Selatan berdasarkan karakteristik dan faktor penyebab kekumuhan
Tipologi 1 terdiri dari 4 lokasi kumuh, yakni RW 06 dan RW 09 Kel. Cipaku serta RW 07 dan RW 06 Kel. Lawanggintung.
Tipologi 2 terdiri dari 4 lokasi kumuh, yakni RW 05 Kel. Pamoyanan, RW 11 Kel. Harjasari, RW 10 Kel. Cikaret dan RW 07 Kel. Genteng.
Tipologi 3 terdiri dari 6 lokasi kumuh, yakni RW 04 Kel. Muarasari, RW 06 Kel. Pakuan, RW 14 Kel. Empang, RW 10 Kel. Bondongan, RW 11 Kel. Ranggamekar
dan RW 06. Kel. Batutulis.
Tipologi 4 terdiri dari 3 lokasi kumuh, yakni RW 08 Kel. Cikaret, RW 14 Kel. Cipaku, RW 01 Kel. Lawanggintung.
Tipologi 5 terdiri dari 5 lokasi kumuh, yakni RW 05 Kel. Harjasari, RW 09 Kel. Kertamaya, RW 09 Kel. Mulyaharja serta RW 06 dan RW 02 Kel. Ranggamekar.
Tipologi 6 terdiri dari 4 lokasi permukiman kumuh, yakni RW 17 dan RW 01 Kel. Cipaku, RW 01 Kel. Genteng dan RW 08 Kel. Lawanggintung.
Saran
Diperlukan untuk menggunakan variabel-variabel lain agar mendapatkan karakteristik permukiman kumuh yang lebih detail pada penelitian selanjutnya.
Melibatkan lebih banyak pihak yang memahami kondisi lokasi permukiman kumuh di Kecamatan Bogor Selatan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kumuh
lainnya.
Penelitian selanjutnya dapat membuat konsep dan strategi penanganan permukiman kumuh Kecamatan Bogor Selatan yang didasarkan pada hasil tipologi yang telah
terbentuk melalui penelitian ini.
11