Panduan Kegiatan HGN 63 - 2023
Panduan Kegiatan HGN 63 - 2023
1
Diharapkan rangkaian kegiatan peringatan HGN ke-63 dapat
memfokuskan seluruh stakeholders, elemen masyarakat untuk
berperan aktif menggaungkan gizi ibu hamil, menyusui dan
balita yang kaya protein hewani demi tercapainya target RPJMN
2020-2024 untuk percepatan penurunan stunting menjadi 14%.
Apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan
dan bantuan demi suksesnya peringatan HGN ke-63 tahun 2023.
Sesuai dengan tema peringatan Hari Gizi Nasional ke-63 Tahun
2023 “Protein Hewani Cegah Stunting”, saya berharap
kegiatan ini dapat menjadi momentum yang baik dalam
menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari
berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan perbaikan gizi
masyarakat menuju bangsa sehat berprestasi.
2
DAFTAR ISI
SAMBUTAN 1
DAFTAR ISI 3
I. PENDAHULUAN 4
II. TEMA DAN SLOGAN 7
III. TUJUAN 8
IV. SASARAN 8
V. WAKTU DAN TEMPAT 9
VI. PENYELENGGARA 9
VII. BIAYA 9
VIII. KEGIATAN 10
IX. PENUTUP 14
LAMPIRAN
3
I. PENDAHULUAN
Angka stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 24,4% (SSGI 2021),
walaupun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 27,7% tahun
2019 namun masih butuh upaya untuk mencapai target penurunan
stunting pada tahun 2024 sebesar 14%. Stunting terjadi sejak sebelum
lahir, dilihat dari tren SSGI 2018-2021, konsisten terlihat bahwa angka
stunting tinggi saat lahir dan naik tinggi pada rentang usia 6-24 bulan.
Data menunjukkan angka stunting pada bayi usia 6-11 bulan 13,8%
dan usia 12-23 bulan 27,2% (SSGI 2021). Dari data tersebut kita dapat
melihat pentingnya terpenuhinya gizi ibu sejak hamil, menyusui dan
kecukupan protein hewani pada MP-ASI balita.
Secara umum dilihat dari data SSGI 2018-2021, tidak terjadi
perbaikan status gizi yang signifikan pada anak Indonesia dari tahun
ke tahun, dilihat dari nilai Z-score tinggi badan menurut umur yaitu -
1,26 (2018), -1,23 (2019) dan -1,19 (2021). Di masa ini sangat penting
untuk memperhatikan dan menjamin kecukupan energi dan protein
pada anak untuk mencegah terjadinya stunting.
Protein hewani penting dalam penurunan stunting. Berdasarkan studi
yang dilakukan oleh Headey et.al (2018) menyatakan bahwa ada bukti
kuat hubungan antara stunting dan indikator konsumsi pangan berasal
dari hewan, seperti daging, ikan, telur dan susu atau produk
turunannya (keju, yoghurt, dll). Penelitian juga menunjukan
konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih dari satu jenis
lebih menguntungkan daripada konsumsi pangan berasal dari hewani
tunggal.
Tingkat kecukupan konsumsi energi dan protein dapat digunakan
sebagai indikator untuk melihat kondisi gizi masyarakat. Berdasarkan
Susenas 2022, konsumsi protein per kapita sudah berada diatas
standar kecukupan konsumsi protein nasional yaitu 62,21 gram namun
masih cukup rendah untuk protein hewani yaitu kelompok
ikan/udang/cumi/kerang 9,58 gram; daging 4,79 gram; telur dan susu
3,37 gram. Penentuan tingkat kecukupan konsumsi kalori dan protein
penduduk Indonesia per kapita per hari menggunakan standar
rekomendasi dari hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG)
ke-11 tahun 2018. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa
Indonesia adalah 2.100 kkal dan 57 gram protein.
Sementara itu berdasarkan data Food and Agriculture Organization
(FAO), konsumsi telur, daging, susu dan produk turunannya di
Indonesia termasuk yang rendah di dunia: konsumsi telur antara 4-6
kg/tahun; konsumsi daging kurang dari 40 g/orang, serta konsumsi
susu dan produk turunannya 0-50 kg/orang/tahun.
Data Susenas 2022, konsumsi daging di Indonesia masih tergolong
sedikit, bahkan bila dibandingkan dengan negara-negara di Asia
Tenggara. Selain harganya mahal, sedikitnya konsumsi daging
penduduk Indonesia juga disebabkan karena daya beli penduduk yang
masih rendah. Penduduk yang mengonsumsi kalori berasal dari daging
paling tinggi terdapat di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 124,20 kkal
sedangkan yang terendah di Provinsi Maluku Utara sebesar 23,08 kkal.
Telur merupakan sumber protein, asam amino dan lemak sehat.
Sedangkan susu mengandung protein dan kalsium. Penduduk di
provinsi Kepulauan Riau paling tinggi mendapatkan kalori yang
berasal dari telur dan susu. Kandungan konsumsi kalori per kapita
penduduk Provinsi DKI Jakarta sebesar 94,45 kkal, sedangkan
penduduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengkonsumsi kalori yang
berasal dari telur dan susu hanya sebesar 24,93 kkal.
Perbaikan gizi masyarakat pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
dengan konsumsi beragam makanan bergizi dan mengandung protein
hewani setiap kali makan akan berdampak pada penurunan stunting.
Selain melakukan ANC, selama kehamilan ibu perlu memperhatikan
beberapa hal untuk untuk menjaga kesehatannya dan janin yang ada
dalam kandungannya sehingga terhindar dari anemia dan kurang
energi kronik (KEK) yang dapat berakibat lahirnya BBLR atau
prematur serta terhindar dari berbagai penyakit lainnya. Ibu dapat
membaca buku KIA untuk mengetahui bagaimana cara menjaga
kesehatan selama hamil, contohnya adalah ibu menambahkan porsi
makanan utama atau makanan selingan dari sebelum kehamilan dan
ibu harus makan beragam jenis bahan makanan, utamanya yang kaya
protein hewani.
Selama menyusui ibu tetap harus mengonsumsi beraneka ragam
makanan bergizi utamanya protein hewani dan menambah porsi
makannya dibanding saat hamil untuk menjaga kualitas ASI agar bayi
yang disusuinya terhindar dari permasalahan gizi. Bayi harus
mendapatkan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama melalui
terlaksananya inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI saja yang
diberikan kapanpun bayi membutuhkan (on demand).
Setelah bayi berusia 6 bulan, ASI dilanjutkan disertai dengan
pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang memenuhi syarat
tepat waktu, adekuat dan kaya protein hewani, aman dan diberikan
dengan cara yang benar. Pastikan setiap kali makan MP ASI
mengandung protein hewani.
Untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam meningkatkan
gizi ibu dan balita, diperlukan media promosi melalui isi piringku bagi
ibu dan balita. Hari Gizi Nasional ke-63 merupakan momentum yang
baik untuk menggaungkan “Protein Hewani Cegah Stunting” dengan
rangkaian kegiatan di tingkat pusat hingga ke tingkat masyarakat
serta melibatkan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta.
II. TEMA DAN SLOGAN
TEMA :
“PROTEIN HEWANI CEGAH STUNTING“
SLOGAN :
1. “Protein Hewani Setiap Makan”
2. “Isi Piringku Kaya Protein Hewani”
HASHTAG :
#ProteinHewaniCegahStunting
#HGN2023
#CegahStuntingItuPenting
#IsiPiringku
III. TUJUAN
a. Menyebarluaskan informasi dan promosi kepada masyarakat
tentang pentingnya gizi ibu hamil, ibu menyusui dan balita yang
kaya protein hewani sehingga masyarakat memiliki perilaku
konsumsi beraneka ragam makanan yang kaya protein hewani
dalam rangka percepatan penurunan stunting.
b. Meningkatkan komitmen dan kerja sama antara pemerintah baik
sektor kesehatan maupun non kesehatan di tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota, serta swasta dalam rangka kampanye
pencegahan stunting dengan protein hewani.
IV. SASARAN
1. Lintas Program : Direktorat Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Tata Kelola Kesehatan
Masyarakat, Direktorat Usia Produktif dan Lanjut Usia, Biro
Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kantor Staf Presiden (KSP),
Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan.
2. Lintas Sektor : Kantor Staf Presiden, Sekretariat Wakil Presiden,
Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayan,
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pangan Nasional,
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian
Pertanian, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
3. Organisasi Profesi: Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perkumpulan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI),
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Perhimpunan
Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat Indonesia (IAKMI), Ikatan Konsultan Kesehatan
Indonesia (IKKESINDO).
4. Organisasi Masyarakat : Forum Peningkatan Konsumsi Ikan
(Forikan), Persatuan Chef Indonesia, Asosiasi Pengusaha Jasa Boga
Indonesia.
VII. BIAYA
Biaya kegiatan dapat berasal dari pemerintah, mitra pembangunan,
ataupun dana kemitraan yang tidak mengikat sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
VIII. KEGIATAN
Rencana kegiatan Kementerian Kesehatan di tingkat pusat:
Waktu/
No Kegiatan Penyelenggara Sasaran
Tempat
1 Media Brief/Temu Media Januari/ Direktorat Gizi Perwakilan
Agenda: secara dan KIA media
● Direktur Jenderal Daring Biro
Kesehatan Masyarakat Komunikasi
menyampaikan kepada dan Pelayanan
media tentang peringatan Publik
Hari Gizi Nasional ke-63
tahun 2023, tema, slogan,
dan rangkaian kegiatan
untuk menyemarakkan
● Pakar : Protein Hewani
Cegah Stunting
● Dukungan Organisasi
Profesi
2 Talkshow Gizi Seimbang Radio Direktorat Gizi Masyarakat
dengan Kaya Protein Hewani Kesehatan dan KIA umum
dan Televisi Biro
yang Komunikasi
bermitra dan Pelayanan
dengan Publik
Kemenkes
Waktu/
No Kegiatan Penyelenggara Sasaran
Tempat
3 Lomba-lomba di tingkat
Pusat/Daerah
a. Lomba tiktok “A day in my Januari Direktorat Gizi Masyarakat
life: Preparing Animal dan KIA umum
Based Protein Food”
4 Webinar Umum dan Webinar
Ilmiah Pusat dan Daerah
a. Webinar Ilmiah “Protein Januari- Direktorat Gizi Pakar,
Hewani Cegah Stunting” Februari dan KIA Akademisi,
Lintas program,
Lintas sektor,
Penanggung
jawab program
gizi
IX. PENUTUP
Panduan ini merupakan acuan umum, sedangkan pelaksanaannya
disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan daerah. Hal-hal
yang belum diatur dalam panduan ini dapat dilaksanakan oleh
penyelenggara di Pusat dan Daerah.
LAMPIRAN
1. Teknis pelaksanaan Gerakan Edukasi Isi Piringku
2. Logo
3. Backdrop
4. Spanduk
5. Poster
TEKNIS PELAKSANAAN
GERAKAN EDUKASI ISI PIRINGKU
A. TUJUAN
Tujuan Umum:
Memperkenalkan kembali Isi Piringku sesuai kelompok umur
sebagai solusi pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga.
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku
masyarakat dalam memenuhi gizi harian sesuai dengan Isi
Piringku.
2. Meningkatkan dukungan dan komitmen stakeholder dalam
literasi kesehatan terkait Isi Piringku.
B. SASARAN
1. Seluruh Posyandu di wilayah Puskesmas.
2. Target minimal 1 (satu) Posyandu per Puskesmas.
C. PELAKSANAAN
1. Waktu dan Tempat
Waktu: 25 Januari s.d 25 Februari 2023
(Disesuaikan dengan hari buka Posyandu)
Tempat: Posyandu
2. Agenda
a. Edukasi Isi Piringku (Bumil, Busui, Bayi, Balita)
b. Demo Masak dan Penyusunan Menu Isi Piringku sesuai
Kelompok Usia
c. Lomba Edukasi Isi Piringku oleh Kader
D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Edukasi Isi Piringku (Bumil, Busui, Bayi, Balita)
● Memperkenalkan kembali Isi Piringku sesuai kelompok
umur sebagai solusi pemenuhan gizi seimbang bagi
keluarga.
● Meningkatkan pemahaman bagi kelompok sasaran tentang
pentingnya porsi gizi seimbang bagi ibu hamil, ibu
menyusui, bayi, dan balita yang kaya akan protein hewani
khususnya bagi bayi dan balita.
● Pemberian edukasi yang dilakukan oleh kader didampingi
Tenaga Kesehatan kepada sasaran, menggunakan media
KIE seperti Buku KIA, Poster Isi Piringku, dan sebagainya.
● Pesan kunci:
- “Protein Hewani setiap kali makan”
- “Isi piringku Bayi dan Balita kaya protein hewani”
- “Isi Piringku Bumil dan Busui banyak ragam dengan
tambahan porsi”
c) Ketentuan Khusus
1) Lomba Foto Edukasi Isi Piringku
(a) Konten foto berisi pemberian informasi edukasi Isi
Piringku
(b) Format file dalam bentuk jpg, jpeg.
(c) Foto berwarna dan tidak hitam putih
2) Lomba Video Membuat Menu Isi Piringku sesuai
Kelompok Usia
(a) Konten video berisi pembuatan makanan dan
menyusun menu Isi Piringku
(b) Format file dalam bentuk MP4.
(c) Video berdurasi tidak lebih dari 2 menit
3) Lomba dengan Unggahan Terbanyak
(a) Lomba ini dapat melibatkan berbagai pihak.
(b) Konten dapat berupa foto atau video.
(c) Data keikutsertaan Posyandu dalam Gerakan
Edukasi Isi Piringku akan menjadi faktor pendukung.
(d) Hashtag yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan.
(e)Pemenang adalah dari jumlah hashtag terbanyak
berdasarkan tagar khusus (menggunakan tambahan
tagar provinsi, kab/kota, atau puskesmas).
d) Alur Perlombaan
1) Sosialisasi syarat dan ketentuan lomba pada kegiatan
Workshop Gerakan Edukasi Isi Piringku tanggal 24
Januari 2023.
2) Peserta unggah foto atau video yang akan dilombakan
pada tanggal 25 Januari s.d 25 Februari 2023.
3) Proses penjurian lomba pada tanggal 27 Februari s.d 3
Maret 2023.
4) Pengumuman pemenang diinformasikan pada tanggal 6
Maret 2023 melalui media sosial Instagram
@dit.promkes.
e) Kategori Pemenang
1) Lomba Foto Edukasi Isi Piringku
(a) Juara I
(b) Juara II
(c) Juara III
(d) Juara Harapan I
(e)Juara Harapan II
2) Lomba Video Membuat Menu Isi Piringku sesuai
Kelompok Usia
(a) Juara I
(b) Juara II
(c) Juara III
(d) Juara Harapan I
(e)Juara Harapan II
3) Lomba dengan Unggah Terbanyak
(a) Provinsi dengan unggahan foto atau video terbanyak
(b) Kab/Kota dengan unggahan foto atau video
terbanyak
(c) Puskesmas dengan unggahan foto atau video
terbanyak
E. SUSUNAN ACARA
Backdrop
21
Spanduk
Poster
22
Twibbon
Virtual Background
23
Umbul-umbul dan Marchandise
24
Kipas Sisi Muka
Kipas Sisi Belakang
Payung
Pin
Gantungan Kunci
Tumbler