Anda di halaman 1dari 3

Nomor 1

Pemodelan cadangan adalah bagian penting dalam perencanaan tambang karena merupakan tahap
untuk menilai dan memperkirakan kuantitas dan nilai ekonomis cadangan. Tahap awal dalam
pemodelan cadangan adalah estimasi komponen-komponen yang akan dimodelkan. Estimasi
komponen-komponen dan proses-proses untuk dimasukkan dalam model merupakan bagian tersulit
karena melibatkan aktivitas subsurface (bawah permukaan) sehingga terdapat ketidakpastian mengenai
pengetahuan bahan tambangnya, baik mengenai jumlah kadar atau kualitas, bentuk, serta letak dan
posisi endapan. Ketidakpastian terdapat pada setiap kondisi dan pada setiap aspek baik pada tahap
eksplorasi, penilaian maupun pada tahap pengembangan produksi.
Kesulitan tersebut dikarekanan data yang tersedia serba terbatas. Data tersebut dituntut harus
dapat mencerminkan secara tepat kondisi geologi, karakteristik, dan sifat endapan yang sangat
kompleks. Bahkan kalaupun data bawah permukaan merupakan data yang sempurna, seringkali data
tersebut berupa pengukuran tidak langsung dari variable of interest. Dari uraian-uraian tersebut diatas,
selalu terdapat ketidakpastian yang kita temui dalam data bawah permukaan.

Komponen-komponen subsurface harus dimasukkan dan di interpretasi dengan baik sebelum


dimasukkan ke dalam model. Hal ini penting untuk memenuhi persyaratan pemodalan yaitu sebagai
berikut :
 Harus dapat mencerminkan secara tepat kondisi geologi, karakteristik, dan sifat endapan
 Dilaksanakan sesuai dengan tujuan evaluasi,
 Harus didasarkan pada data faktual yang diolah secara objektif
 Harus memberikan hasil yang dapat diuji ulang (diverifikasi)
 Harus menghasilkan tingkat kepercayaan hasil perhitungan

Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka sebuah model harus mempunyai kepadatan data (grid
density) yang cukup, Asumsi dan pendekatan variabel dalam interpretasi dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah dan teknis, Pendekatan rumus perhitungan tidak melanggar kaidah matematika yang ada.
Nomor 2
Pendekatan adalah pola/cara berpikir atau dasar pandangan terhadap sesuatu. Pendekatan
dapat diimplementasikan dalam sejumlah strategi. Pendekatan induktif pada awalnya dikemukakan oleh
filosof Inggris Perancis Bacon yang menghendaki agar penarikan kesimpulan didasarkan pada fakta-fakta
yang spesifik sebanyak mungkin. Pendekatan induktif dimulai dengan penemuan kasus, fakta, contoh,
atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian mensintesiskan, menemukan,
atau menyimpulkan prinsip dasar nya.

Pemodelan cadangan merupakan ilmu rekayasa terhadap kondisi ketidakpastian geologi bawah
permukaan baik itu jumlah, kualitas, letak, dan posisi endapan. Oleh karenanya dalam pembuatan
pemodelan perlu dikumpulkan fakta-fakta yang spesifik sebanyak mungkin terlebih dahulu.
Pengumpulan data-data bawah permukaan dapat dilakukan dengan metode geofisika, geokimia,
maupun pengeboran. Sebanyak mungkin metode yang digunakan maka kondisi bawah permukaan
semakin akan tergambarkan dengan baik. Setiap-setiap informasi spesifik yang di dapat di interpretasi
dan di sintesiskan sehingga dapat di generalisasi menjadi sebuah model yang utuh. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa Pendekatan induktif adalah pendekatan yang paling tepat dalam pemodelan
agar didapatkan model yang mendekati kondisi aktual.
Nomor 3
Evaluasi cadangan adalah bagian penting dalam perencanaan tambang sebagai langkah awal
untuk proses berikutnya yaitu penjadwalan produksi. Proses evaluasi cadangan mencakup persiapan
pembuatan desain strip, perhitungan cadangan dan evaluasi berdasarkan parameter ekonomis. Hasil
dari evaluasi mencakup kuantitas dan kualitas cadangan tertambang serta penentuan batas pit akhir.
Berikut adalah mekanisme dalam pemodelan dan evaluasi cadangan.

Contoh kasus adalah pemodelan pada nikel.


Pertama, harus dikumpulkan data ekspolarsi berupa data geofisika, geokimia, dan pengeboran. Dari data
tersebut didapatkan letak (koordinat x,y,z endapan), kadar, tebal batuan penutup, dan kondisi geologi.

Kedua, data-data eksplorasi yang telah dikumpulkan dilakukan interpolasi dan korelasi sehingga
dihasilkan sebuah model utuh yang menggambarkan kondisi bawah permukaan. Pemodelan merupakan
tahap awal untuk melakukan estimasi kadar yang berlanjut ke estimasi sumberdaya. Dalam hal ini
sumberdaya nikel.
Ketiga, Metode perhitungan yang digunakan harus memberikan hasil yang dapat diuji ulang atau
diverifikasi. Setelah perhitungan sumberdaya selesai, yang harus dilakukan adalah memeriksa atau
mengecek taksiran kualitas blok yang dibuat setelah proses pemodelan. Salah satu metode yang dapat
digunakan adalah metode inverse distance.
Keempat, faktor-faktor mining loses, economic, dan market dipertimbangkan sehingga memenuhi aspek
teknis dan ekonomis untuk dinyatakan sebagai cadangan nikel.
Kelima, pada saat penambangan dilakukan monitoring dan rekonsiliasi model. Jika terdapat anomali
model maka perlu dilakukan penyesuain model.

Anda mungkin juga menyukai