Anda di halaman 1dari 13

PKM-K

GENI-US (Generation of Intellectual Student)


OPTIMALISASI LAHAN SEMPIT UNTUK MENGHASILKAN TANAMAN
HORTIKULTURA
(Fragaria x ananassa)
MENGGUNAKAN SISTEM HIDROPONIK BAGI MAHASISWA

Disusun Oleh:

Deanda Putri Khairin 2108103


Hanifa Shifatul Hizkia 2103144
Yusep Muhsin Nurdin 2109660

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
DAFTAR ISI

BAB I iii
PENDAHULUAN....................................................................................................................iii

2.1 Latar Belakang...........................................................................................................iii

2.2 Rumusan Masalah......................................................................................................iv

2.3 Tujuan.........................................................................................................................iv

2.4 Manfaat.......................................................................................................................iv

2.5 Luaran.........................................................................................................................iv

BAB II........................................................................................................................................1

TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................1

2.1 Lahan Sempit...............................................................................................................1

2.2 Hortikultura.................................................................................................................1

2.3 Hidroponik...................................................................................................................2

BAB III.......................................................................................................................................3

TAHAP PELAKSANAAN........................................................................................................3

3.1 Perencanaan dan Persiapan..........................................................................................3

3.2 Pelaksanaan.................................................................................................................3

3.3 Tindak Lanjut..............................................................................................................4

BAB IV......................................................................................................................................5

ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..............................................................5

4.1 Anggaran Biaya...........................................................................................................5

4.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................................................5

BAB V........................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6

LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris yang penduduknya sebagian besar
berprofesi sebagai petani. Disamping itu, perkembangan tanaman hortikultura saat ini
di Indonesia mengalami peningkatan yang positif. Hortikultura itu sendiri merupakan
cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari mengenai budidaya tanaman buah-
buahan, sayuran maupun tanaman hias. Tanaman hortikultura tersebut memiliki
berbagai fungsi diantaranya memperbaiki gizi masyarakat, meningkatkan devisa
negara, memperluas peluang pekerjaan, meningkatkan pendapatan petani, serta
memenuhi kebutuhan akan keindahanm, dan kelestarian lingkungan.
Fragaria x ananassa atau yang biasa dikenal dengan sebutan buah strawberry
telah lama dibudidayakan di Indonesia semenjak zaman penjajahan. Tetapi
penyebaran pembudidayaan tanaman ini belum optimal keseluruh daerah di Indonesia
seperti halnya tanaman buah lainnya. Hal ini sangat di sayangkan buah strawberry
mengandung gizi yang sangat bermanfaat bagi manusia. Untuk itu, pembudidayaan
tanaman strawberry perlu di lakukan dengan semaksimal mungkin meninjau tanaman
ini memiliki nilai guna yang tinggi bagi kehidupan manusia.
Sistem hidroponik dapat dikatakan sebagai metode bercocok tanam yang
menggunakan media tanam selain tanah seperti batu apung, kerikil, sabut kelapa, dll.
Hidroponik bisa dijadikan sebagai salah satu agrobisnis yang menjanjikan karena
skala usahanya dapat di kondisikan sesuai dengan ketersediaan modal, lokasi, atau
lahan yang tersedia maupun kemampuan dalam mengelolanya. Melihat peluang
tersebut semua kalangan bisa menerapkan sistem hidroponik ini tanpa terkecuali
mahasiswa.
Sistem hidroponik ini juga dapat diterapkan di lahan sempit sekalipun,
menimbang lahan pertanian yang saat ini semakin berkurang. Lahan pekarangan juga
dapat dimanfaatkan untuk membudidayakan tanaman fragaria x ananassa dengan
menggunakan pipa air (paralon). Membudidayakan tanaman hortikultura fragaria x
ananassa dengan sistem hidroponik menggunakan pipa air dapat membuka peluang
bisnis yang menjanjikan bagi mahasiswa.
Maka dari itu, kami mengajukan Program Kreativitas Mahasiswa-
Kewirausahaan (PKM-K) dengan judul Optimalisasi Lahan Sempit untuk

iii
Menghasilkan Tanaman Hortikultura (Fragaria x ananassa) Menggunakan Sistem
Hidroponik Bagi Mahasiswa, sebagai upaya dalam memanfaatkan lahan sempit
sekaligus menambah pengahasilan mahasiswa.
2.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana memanfaatkan lahan sempit yang berpotensi mengahasilkan profit
bagi mahasiswa?
1.2.2 Bagaimana cara mengahasilkan tanaman hortikultura yang memiliki nilai jual
yang tinggi dengan menggunakan sistem hidroponik?
1.2.3 Bagaimana pelaksanaan penyuluhan mengenai optimalisasi lahan sempit
untuk menghasilkan tanaman hortikultura (fragaria x ananassa) menggunakan
sistem hidroponik bagi mahasiswa
1.2.4 Bagaimana cara mengimplementasikan sistem hidroponik pada lahan sempit
dan menghasilkan bagi mahasiswa?
2.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memanfaatkan lahan sempit yang berpotensi mengahasilkan profit bagi
mahasiswa
1.3.2 Untuk menghasilkan tanaman hortikultura yang bernilai jual tinggi dengan
menggunakan sistem hidroponik
1.3.3 Untuk mengetahui sistematika pelaksanaan dan mengadakan penyuluhan
mengenai optimalisasi lahan sempit untuk menghasilkan tanaman hortikultura
(fragaria x ananassa) menggunakan sistem hidroponik bagi mahasiswa.
1.3.4 Dapat menginplementasikan sistem hidroponik pada lahan sempit dan
menghasilkan bagi mahasiswa.
2.4 Manfaat
1.4.1 Sebagai salah satu alternatif dalam memanfaatkan lahan sempit dengan
membudidayakan tanaman hortikultura menggunakan sistem hidroponik.
1.4.2 Meningkatkan semangat dan motivasi mahasiswa untuk bercocok tanam.
1.4.3 Meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sekitarnya karena
produk yang dihasilkan memanfaatkan lahan yang ada.
1.4.4 Menghasilkan profit bagi mahasiswa yang memiliki minat di bidang pertanian.
2.5 Luaran
1.5.1 Luaran yang dihasilkan dari kegiatan penyuluhan ini dapat memberikan
pengetahuan baru mengenai pemanfaatan lahan sempit dengan

iv
membudidayakan tanaman hortikultura menggunakan sistem hidroponik bagi
mahasiswa.
1.5.2 Optimalisasi lahan sempit untuk menghasilkan tanaman hortikultura (fragaria
x ananassa) menggunakan sistem hidroponik ini dapat menjadi acuan bagi
mahasiswa yang ingin lebih produktif.

v
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lahan Sempit


Kondisi lahan yang semakin menyusut dan semakin sempit perlu dipandang
sebagai suatu potensi dalam pembangunan pertanian, khususnya di bidang tanaman
hortikultura. Lahan sempit bukan menjadi suatu persoalan yang begitu berarti bagi
para penggelut usaha di bidang pertanian yang menginginkan hasil maksimal.
Lahan yang sempit memang membuat kegiatan bercocok tanam menjadi kurang
leluasa, namun hal tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan lahan atau ruang
secara vertikal. Pemukiman yang tidak memiliki lahan pekarangan yang luas masih
dapat dimanfaatkan sebagai penghasil tanaman dengan catatan masih memiliki ruang
terbuka (Hidayati & dkk, 2018).
Hidroponik dapat menjadi solusi bagi petani, khususnya mahasiswa yang
berminat di bidang pembubidayaan tanaman hortikultura, karena sistem ini tidak
membutuhkan lahan yang luas dan tidak mengeluarkan biaya operasional yang mahal.
Tentu saja, hal ini menjadi inovasi baru dalam meningkatkan potensi di bidang
pertanian.
2.2 Hortikultura
Hortikulura merupakan ilmu dan seni pertanian yang dapat dijadikan acuan
sebagai solusi dalam memecahkan suatu persoalan yang dapat dikembangkan melalui
teknologi tanaman seperti buah, sayuran, bunga, tanaman hias, dan lain sebagainya.
Istilah Hortikultura itu sendiri berasal dari kata “hortus” yang berarti kebun, dan
“culture” yang berarti budidaya (Winarni, 2013).
Di samping itu, Soemadi mengatakan hortukultura merupakan ilmu yang
mempelajari pembudidayaan tanaman kebun yang bisa menjadi potensi besar dalam
mengatasi persoalan lahan sempit. Hortikultura juga merupakan suatu budidaya
tanaman pertanian, terutama tanaman buah-buahan, sayuran, bunga, hingga tanman
hias.
Aspek yang menjadi fokus utama dalam hortikultura adalah mengenai teknik
produksi tanaman, distribusi, serta proses penanganan pasca panen. Tidak hanya itu,

vi
hortikultura juga memiliki manfaat bagi masyarakat, tidak terkecuali mahasiswa yang
memiliki minat di bidang budidaya tanaman hortikultura. Dimana manfaat yang dapat
dirasakan yaitu dapat mneghasilkan tanaman yang bergizi tinggi, mengurangi stress,
dan lain sebagainya.
Dewasa ini, tanaman hortikultura juga mendatangkan peluang yang sangat
bagus untuk berbisnis, apalagi bagi mahasiwa yang ingin mengembangkan potensinya
dan ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan berbagai keuntungan yang
didapatkan tersebut, budidaya tanaman hortikultura sangat layak untuk
disosialisasikan ke seluruh kalangan masyarakat (Puryati, Kuntadi, & Basuki, 2018).
2.3 Hidroponik
Hidroponik berasal dari kata “hydros” yang berarti air, dan “phonos” yang
berarti kerja. Secara umum hidroponik merupakan kerja air, sehingga hidroponik
dikenal dengan istilah bertanam tanpa menggunakan media tanah. Pada awalnya,
masyarakat yang menerapkan sistem hidroponik ini menggunakan air yang telah
dicampur dengan pupuk mikro ataupun makro saat bercocok tanam (Masduki, 2017) .
Adapun beberapa kelebihan dari sistem hidroponik yaitu tanaman mudah
dikembangkan tanpa tergantung pada kondisi lahan dan musim, kualitas panennya
dapat diatur, menghemat tenaga kerja, tanaman yang dihasilkan lebih bersih dan
higienis, menghemat air dan pupuk, memiliki masa tanam yang lebih singkat, serta
tidak membutuhkan biaya operasional yang besar.
Sedangkan kelemahan dari sistem hidroponik ini adalah memiliki biaya
investasi yang lebih mahal, dan hasil tanamannya sangat dipengaruhi oleh konsentrasi
dan komposisi pupuk, Ph, serta suhu.

vii
BAB III

TAHAP PELAKSANAAN

3.1 Perencanaan dan Persiapan


Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dilakukan di lokasi Kosan Chicaritos
(Gegerarum No 122) pada 05 s/d 12 Januari 2023. Kegiatan penyuluhan dilakukan
dalam kurun waktu 1 minggu sebanyak 3 kali pertemuan. Adapun rincian kegiatan
yang akan dilakukan :
1. Persiapan lokasi dan perlengkapan penyuluhan, seperti meninjau lokasi,
menyiapkan media penyuluhan (infocus, pipa air, benih strawberry, tanah,
dll).
2. Penyampaian materi mengenai tanaman hortikultura, sistem hidroponik, serta
keunggulan yang akan didapatkan dengan menggunakan metode ceramah,
tanya jawab, dan diskusi.
3. Pembuatan instrumen kegiatan sistem hidroponik dengan pipa air. Pertama,
menyiapakn pipa air secukupnya. Kedua, melubangi pipa air dengan jarak
secukupnya. Ketiga, pipa air dirangkai sedemikian rupa sesuai dengan
kondisi lapangan yang ada. Keempat, isi pipa air yang sudah dirangkai
dengan tanah lalu masukan benih strawberry yang akan ditanam. Kelima, beri
pupuk secukupnya dan siram dengan air. Keenam, rawatlah tanaman dengan
semaksimal mungkin sehingga menghasilkan buah strawberry yang
berkualitas.
3.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan mengenai tanaman hortikultura, sistem
hidroponik, serta keunggulan yang akan didapatkan diuraikan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan kondisi
lapangan, seperti lahan, bahan, alat, dan sumber daya manusia yang akan
dijadikan sebagai objek utama dalam kegiatan penyuluhan.
2. Melakukan uji coba sistem yang digunakan dalam membudidayakan
tanaman strawberry dan mengatasi segala hambatan yang sekiranya timbul.

viii
3. Melaksanakan kegiatan penyuluhan mengenai optimalisasi lahan sempit
untuk menghasilkan tanaman hortikultura (fragaria x ananassa)
menggunakan sistem hidroponik bagi mahasiswa dengan menggunakan
metode ceramah dan diskusi.
4. Mengeksekusi hasil penyuluhan yang dilakukan oleh pemateri kepada
peserta penyuluhan tentang budidaya tanaman hortikultura (strawberry)
menggunakan sistem hidroponik.
3.3 Tindak Lanjut
Adapun tindak lanjut atau proses lanjutan dari pelaksanaan penyuluhan dan
pengimplementasian hasil budidaya tanaman hortikultura (strawberry) menggunakan
sistem hidroponik ini yaitu:
1. Hasil budidaya tanaman hortikultura (strawberry) menggunakan sistem
hidroponik yang telah dilakukan selanjutnya diimplementasikan oleh
mahasiswa kosan Chicaritos.
2. Tanaman strawberry yang dihasilkan kemudian dipasarkan ke berbagai
distributor buah-buahan di lingkungan sekitar atau dipasarkan oleh
mahasiswa itu sendiri.
3. Mengevaluasi seluruh rangkaian kegiatan penyuluhan mengenai
optimalisasi lahan sempit untuk menghasilkan tanaman hortikultura
(fragaria x ananassa) menggunakan sistem hidroponik bagi mahasiswa
untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan yang dicapai (apakah
mahasiwa kosan Chicaritos dapat memanfaatkan lahan sempit yang ada
dalam membudidayakan tanaman hortikultura dan menghasilkan profit yang
menguntungkan).
4. Hasil evaluasi akan menghasilkan output berupa kelebihan dan kekurangan
sistem hidroponik dalam membudidayakan tanaman hortikultura dalam
bentuk laporan akhir.

ix
BAB IV

ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)
1 Alat dan Bahan yang di Perguruan Tinggi Rp. 1.000.000,00
Perlukan Instansi Rp. 700.000,00
2 Perjalanan Perguruan Tinggi Rp. 200.000,00
Instansi Rp. 0
3 Lain-Lain Perguruan Tinggi Rp. 500.000,00
Instansi Rp. 0
Jumlah Rp. 2.400.000,00
Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi Rp. 1.700.000,00
Instansi Rp. 700.000,00
Jumlah Rp. 2.400.000,00
Tabel 1

4.2 Jadwal Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini berlangsung selama 1 minggu
sebagaimana tertera pada tabel berikut:
No Jenis Kegiatan Hari PJ
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengumpulkan dan Yusep
menganalisis data
2 Pembelian alat dan Deanda
bahan dan Hanifa
3 Menguji coba sistem Yusep dan
Hanifa
4 Koordinasi bersama Deanda
mahasiswa kosan
Chicaritos
5 Pelaksanaan Yusep,
Penyuluhan Hanifa,
Deanda
6 Pengimplementasian Hanifa
hasil penyuluhan
7 Evaluasi kegiatan Yusep

x
Tabel 2

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, N., & dkk. (2018). PEMANFAATAN LAHAN SEMPIT UNTUK BUDIDAYA
SAYURAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR. Jurnal UM Palangkaraya, 40-46.
Masduki, A. (2017). HIDROPONIK SEBAGAI SARANA PEMANFAATAN LAHAN
SEMPIT DI DUSUN RANDUBELANG, BANGUNHARJO, SEWON, BANTUL.
Jurnal Pemberdayaan, 185-192.
Puryati, D., Kuntadi, S., & Basuki, T. I. (2018). MANAJEMEN USAHA BUDIDAYA
TANAMAN HORTIKULTURA DALAM POLYBAG (Tanaman Hortikultura
Modern). Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas.
Winarni, I. (2013). Ruang Lingkup dan Perkembangan Hortikultura. Jurnal Hortikultura.

xi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Yusep Muhsin Nurdin
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
4 NIM 2109660
5 Tempat/Tanggal Lahir Tasikmalaya/
6 Alamat E-mail yusepmuhsin@upi.edu
7 No Telepon/HP 081395767626
Tabel 3

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 HIMAPENA Staff Politik Maret 2022-Sekarang
2 DPM KEMA FPEB Staff Komisi 2 Juni 2022-Sekarang
3 P2M KEMA FPEB Staff Konsumsi Februari 2022,
Lembang, Bandung
Barat
4 P2M SOSPRO FPEB 21 Ketua Divisi Medinfo Februari 2022,
Cililin, Bandung
Barat
5 P2M HIMAPENA Ketua Divisi Acara Agustus 2022,
Lembang, Bandung
Barat
6 P2M REMA (UPI EDU Staff Translog November 2022,
ACTION) Pangalengan, Kab.
Bandung
7 ULC (UPI LEADERSHIP Peserta Desember 2022, IKA
CAMP) Bumsil
8 Manper Goes To Politic Ketua Pelaksana Desember 2022,
(GASPOL) DPRD Cimahi
Tabel 4

Anggota 1
A. Identitas Diri
xii
1 Nama Lengkap Hanifa Shifatul Hizkia
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
4 NIM 2103144
5 Tempat/Tanggal Lahir Tasikmalaya/11 Agustus 2002
6 Alamat E-mail h.shifatulhizkia@upi.edu
7 No Telepon/HP 081222436966
Tabel 5

Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Deanda Putri Khairin
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
4 NIM 2108103
5 Tempat/Tanggal Lahir Bukittinggi/12 Agustus 2003
6 Alamat E-mail deandaputrikhairin@upi.edu
7 No Telepon/HP 0895613125858
Tabel 6

xiii

Anda mungkin juga menyukai