BLUD RS 445/ / /2018 00 1/2 KONAWE SELATAN Ditetapkan oleh: Direktur, STANDAR Tanggal terbit : PROSEDUR 11 / 03 / 2018 OPERASIONAL dr. Boni Lambang Pramana, M.Kes Pembina Gol. IV/a Nip: 19770619 200604 1 015 Catatan perkembangan pasien terintegrasi adalah catatan untuk menilai kemampuan terhadap keefektifan dari asuhan medis, keperawatan, dietisian, apoteker dan professional pemberi asuhan lainnya yang diberikan dalam mengatasi masalah/diagnose PENGERTIAN medis, keperawatan dan nutrisi. Perkembangan masalah pasien/penyakit ditulis secara spesifik ditulis dan ditandatangani oleh dokter, perawat dan professional pemberi asuhan lainnya dalam lembaran CPPT dengan metode SOAP (Subject, Object, Assesment dan Planning) dimulai sebagai pelaksanaan hasil asesmen awal dan diakhiri pada saat pasien keluar/meninggal. Sebagai acuan menerapkan langkah – langkah untuk : 1. Proses memudahkan pemberi pelayanan kesehatan dalam TUJUAN pemberian pelayanan dan pengobatan pasien. 2. Mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien 3. Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan oleh para pemberi asuhan. 1. Peraturan Direktur Nomor 445/08/01-PER/2018 Tentang KEBIJAKAN Kebijakan Pelayanan Asuhan Pasien di BLUD RS Konawe Selatan. 2. Pedoman Pelayanan Asuhan Terintegrasi dan Koordinasi 1. Lembar CPPT diisi oleh semua pemberi pelayanan kesehatan yang terlibat langsung dalam memberikan pelayanan kepada pasien selama rawat inap (dokter, perawat, bidan, fisioterapis, ahli gizi dan apoteker). 2. Penulisan menggunakan bolpoin warna hitam 3. Petugas menuliskan data dilembar catatan perkembangan PROSEDUR pasien terintegrasi dengan format problem oriented dikenal dengan konsep SOAP. Konsep SOAP terdiri dari 4 bagian: a. Subjective (S) Keluhan yang dirasakan oleh pasien yang didapatkan dari anamnesa. Contoh : S: Klien mengeluh sesak nafas sejak 3 jam yang lalu No. Dokumen No. Revisi Halaman
445/ / /2018 00 2/2
BLUD RS KONAWE SELATAN b. Objective (O) Hasil pemeriksaan fisik dan kalau perlu pemeriksaan penunjang terhadap pasien. Contoh: Keadaan umum gelisah, Tensi…., Nadi….., Ronchi -/- c. Assesment (A) Kesimpulan dalam bentuk suatu diagnosis kerja, diagnosis differensial, atau suatu penilaian keadaan berdasarkan hasil S dan O. Contoh : A: WD/Status asmatikus;DD/ALO….dst (dokter) A: Nyeri belum teratasi (perawat) d. Planning (P) Tuliskan rencana diagnostic, rencana terapi/tindakan, rencana monitoring dan rencana edukasi dalam bentuk terukur. Contoh: Rencana diagnostic (D): Lakukan foto thorax AP/LAT; Periksa GDP. Rencana terapi/tindakan (Tx): Pasang infus…., berikan medika mentosa…..dst Rencana Monitoring (M): Pasang monitor, catat tanda- tanda vital tiap 4 jam….Ukur saturasi O2…dst Rencana Edukasi (E): Posisi harus…., kegiatan fisik terbatas pada…. Diet yang boleh…..dst 4. Jam Ditulis waktu dilaksanakan pencatatan, yang ditulis dalam WITA. Contoh: 12.00 WITA 5. Instruksi tenaga kesehatan termasuk pasca bedah/prosedur Instruksi terhadap tenaga kesehatan yang akan menangani pasien setelah kita yang ditulis secara lengkap dan terperinci. Contoh: a. Puasakan pasien selama 8 jam (ditulis oleh dokter) b. Mika miki pasien setiap 4 jam (ditulis oleh perawat untuk perawat selanjutnya). 6. Nama/Paraf (DPJP harus membaca seluruh rencana perawatan) Diisi paraf, nama dan stempel. DPJP harus membaca terlebih dahulu seluruh rencana perawatan sebelum memberikan paraf dan nama lalu distempel verifikasi. 1. Instalasi Rawat Inap UNIT TERKAIT 2. Intensive Care Unit 3. Kamar Operasi