b) Sefalosforin
Antibitoik jenis ini bisa digunakan untuk pengidap
infeksi tulang, otitis media, infeksi kulit, dan infeksi
saluran kemih. Sesuai dengan anjuran dan takaran yang
dokter berikan.
c) Aminoglikosida
Aminoglikosida adalah golongan antibiotik yang
digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan
bakteri aerob gram-negatif. Antibiotik ini cukup efektif
dalam melawan bakteri seperti Mycobacterium
Tuberculosis dan Staphylococcus. Pemakaian obat ini
dapat dikombinasikan dengan antibiotik lainnya.
Cara kerja antibiotik ini adalah untuk menghambat
sintesis protein pada bakteri, sehinga bakteri tidak bisa
bertumbuh kembang. Cara mengonsumsi obat ini harus
dengan anjuran dan pengawasan dokter, jika tidak akan
menimbulkakan efek samping berupa gangguan
kesadaran. Jenisnya pun beragam, antara lain
Paromomycin, Tobramycin, Gentamicin, Amikacin,
Kanamycin, dan Neomycin.
d) Tetrasiklin
Tetrasiklin adalah antibiotik yang digunakan untuk
mengobati berbagai sejumlah infeksi yang disebabkan
oleh bakteri, seperti infeksi pernafasan, infeksi pada alat
kelamin atau infeksi menular seksual, infeksi yang
dituakan dari hewan dan infeksi kulit, seperti jerawat.
Untuk mengonsumsi Tetrasiklin disarankan saat
keadaan perut kosong atau dua jam sebelum makan.
Mengonsusmi obat ini akan menimbulkan efek samping
berupa mual dan muntah, diare, gatal pada kulit, nyeri
pada beberapa bagian tubuh dan demam.
e) Makrolid
Makrolida atau makrolid adalah jenis antibiotik yang
berguna untuk mengobati beragam infeksi bakteri yang
umum terjadi, mulai dari infeksi telinga, radang panggul,
hingga pneumonia. Antibiotik makrolid terbuat dari
berbagai jenis bakteri Streptomyces dan hanya boleh
digunakan dengan resep dokter.
c) Pseudo alkaloid
Ciri-ciri alkaloid ini tidak diturunkan dari asam amino dan
umumnya bersifat basa seperti kafein.
Strukur kimia
C16H19C1N2.C4H4O4
• Pemerian
Pemerian CTM berupa serbuk kristal putih dan
tidak berbau.
• Kelarutan
CTM memiliki kelarutan 1 bagian dalam 4
bagian air,larut dalam etanol dan klorofom,
sukar larut dalam eter dan benzena (Depkes
RI, 1995).
• Khasiat dan penggunaan
Chlorpheniramine atau CTM adalah obat untuk
meredakan gejala alergi yang bisa dipicu oleh
makanan, obat-obatan, gigitan serangga,
paparan debu, paparan bulu binatang, atau
paparan serbuk sari. Obat ini juga digunakan
untuk meringankan gejala batuk pilek (common
cold).
• Reaksi identifikasi
Identifikasi tablet CTM Melarutkan serbuk
CTM dengan 5 tetes aquades Menambahkan
larutan cuprifil
(2 tetes HCl 0,1 N + 2 tetes NaOH 0,1 N +1
tetes CuSO 4 0,05 N)
• Contoh hasi reaksi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
pereaksi Ehrlich ranitidin hidroklorida dapat
diidentifikasi. Selain itu, dengan menggunakan
reaksi mikrokristal yaitu dengan ammonium
reineckat kelima senyawa golongan
antihistamin yang diteliti dapat memberikan
kristal yang berbeda-beda. Pada percobaan
dengan kromatografi lapis tipis fase gerak
metanol-butanol (70:30) dapat digunakan untuk
menganalisis famotidin, simetidin, dan
difenhidramin hidroklorida. Sedangkan dengan
fase gerak metanol-amonia (100:1,5) dapat
digunakan untuk menganalisis klorfeniramin
maleat dan ranitidin hidroklorida.
b. Loratadine
Loratadin, yang salah satunya dijual dengan
merek Claritin, merupakan obat yang
digunakan untuk mengobati alergi. Alergi ini
termasuk rinitis alergi dan urtikaria. Loratadin
juga tersedia dalam kombinasi dengan
pseudoefedrina,suatu dekongestan, yang
dikenal sebagai loratadin/pseudoefedrine.
Struktrur kimia
C22H23ClN2O
• Pemerian
Serbuk putih atau hampir putih,berbentuk
kristal padat.
• Kelarutan
Mudah larut dalam aseton,kloroform dan
toluen,tidak larut dalam air.
• Khasiat dan penggunaan
Loratadine adalah obat untuk meredakan
gejala alergi, seperti bersin, hidung meler, mata
berair, ruam kulit yang terasa gatal, atau
biduran. Pada orang yang alergi, paparan zat
pemicu (alergen) akan meningkatkan produksi
dan kerja histamin, sehingga muncul keluhan
dan gejala alergi.
• Reaksi identifikasi
-
• Contoh hasi reaksi
-
c. Fexofenadin
Fexofenadine HCl merupakan golongan obat
antihistamin generasi kedua. Obat ini bekerja
dengan cara memblokir selektif aktivasi
reseptor H1 oleh histamin sehingga terjadi
pencegahan gejala alergi.
Struktur kimia
C32H39NO4
• Pemerian
serbuk hablur, berwarna putih, tidak berbau.
• Kelarutan
Loratadine bersifat tidak larut air, namun
sangat mudah larut dalam aseton, alkohol dan
kloroform.
• Khasiat dan penggunaan
Fexofenadine adalah obat untuk meredakan
gejala alergi, seperti bersin, gatal, mata merah
dan berair, serta hidung meler atau tersumbat.
Obat ini biasanya digunakan untuk meredakan
keluhan dan gejala pada rhinitis alergi dan
biduran.
• Reaksi identifikasi
-
• Contoh hasi reaksi
-
C20H30O
Pemerian
Cairan kuning menyerupai minyak.
Kristal tersolvatasi dari pelarut polar seperti
metanol dan metal format. Praktis tidak larut air
atau gliserol.Larutdalam pelarut alkohol
absolute, metanol dan kloroform, eter, lemak,
dan minyak menampakkan fluresensi jika
diradiasi dengan sinar UV
Kelarutan
-
Khasiat dan penggunaan
menunjang pertumbuhan dan
pembelahan sel, menjaga fungsi jantung, paru-
paru, serta ginjal.
Reaksi identifikasi
b) Vitamin D
Vitamin D adalah suplemen untuk mencegah
dan mengatasi kekurangan vitamin D. Vitamin D
merupakan vitamin larut lemak yang diperlukan
untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfor di
dalam tubuh.
Struktur kimia
C28H44O
Pemerian
Hablur putih, tidak berbau, dapat
terpengaruh oleh cahaya dan udara.
Kelarutan
Tidak larut dalam air, larut dalam etanol,
dalam kloroform, dalam eter dan dalam minyak
lemak .
Khasiat dan penggunaan
Vitamin D adalah suplemen untuk
mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin
D.
Reaksi identifikasi
Spektrum serapan infra merah zat yang
didispersikan dalam kalium bromida P, pada
rentang panjang gelombang 2-12 mikrometer
menunjukkan maksimum hanya pada panjang
gelombang yang sama seperti ergocalciferol
BPFI.
Spektrum serapan ultraviolet larutan (1
dalam 100.000) dalam etanol P, menunjukkan
maksimum dan minimun hanya pada panjang
gelombang yang sama seperti pada
ergocalciferol BPFI, daya serap masing-masing
pada panjang gelombang serapan makasimum
lebih kurang 265 nm berbeda tidak lebih dari
3,0 % Ke dalam larutan lebih kurang 0,5 mg
dalam 5 ml kloroform P + 0,3 ml anhidrida
asetat P dan 0,1 ml H2SO4 P, kocok kuat-
kuat : terjadi warna merah terang dan dengan
cepat berubah menjadi ungu, biru dan akhirnya
hijau.
c) Vitamin E
Vitamin E adalah nama umum untuk dua kelas
molekul yang memiliki aktivitas vitamin E dalam
nutrisi. Vitamin E bukan nama untuk setiap satuan
bahan kimia spesifik namun, untuk setiap
campuran yang terjadi di alam yang menyediakan
fungsi vitamin E dalam nutrisi.
d) Vitamin K
Vitamin K sendiri merupakan vitamin yang larut
dalam lemak. Vitamin ini berperan dalam
pembekuan darah, metabolisme tulang, dan
mengatur kadar kalsium dalam darah.
Struktur kimia
.
C6H8O6
Pemerian
Hablur atau serbuk putih atau agak
kuning, tidak berbau, rasa asam. Oleh
pengaruh cahaya lambat laun menjadi
berwarna gelap.
Kelarutan
Larut dalam 3,5 bagian air, dalam 25
bagian alkohol, dan dalam 10 bagian metil
alkohol; tidak larut dalam eter, kloroform dan
benzen.
Reaksi identifikasi
Contoh hasil reaksi
b) Vitamin B kompleks
Vitamin B kompleks adalah stimulus yang
mengubah makanan menjadi bahan bakar di dalam
tubuh. Jenis vitamin yang satu ini menjaga fungsi
tubuh agar tetap berjalan.
B1 (tiamin),
B2 (riboflavin),
B3 (niasin),
B5 (asam pantotenat),
B6 (piridoksin),
B7 (biotin),
B9 (asam folat), dan
B12 (cobalamin).