Anda di halaman 1dari 2

Nama : Putri Sanda Safitri

NIM : 2001220088
Kelas : PPG Prajabatan Bahasa Indonesia Gelombang 1

Pancasila Sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia


Identitas Nasional dapat diartikan sebagai jati diri suatu Bangsa dan Negara. Identitas
nasional dapat diartikan sebagai ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang berkaitan dengan
simbol-simbol kenegaraan, salah satunya adalah Pancasila.
Pancasila merupakan sebuah dasar dan ideologi negara (Indonesia). Hal tersebut seperti
yang telah ditetapkan dalam UUD 1945Pancasila identik (dapat disamakan) dengan pilar yang
dapat disamakan dengan 4 pilar kebangsaan lainnya meliputi, Pancasila, UUD 1945, NKRI,
dan Bhineka Tuggal Ika (Albintani: 2020).

Tantangan Menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia


Seperti yang sudah dijelaskan, pancasil merupakan ideologi atau dasar negara
Indonesia yang wajib untuk diterapkan di dalam kehidupan setiap individu. Namun, pesatnya
perkembangan ilmu teknologi dikhawatirkan dapat membuat perubahan besar pada karakter
dan juga tingkah laku, terutama pada generasi milenial.
Generasi milenial ini memiliki semangat yang tinggi serta memiliki relasi yang baik
antar generasi. Sayangnya, hidup di era yang serba otomantis menjadikan generasi ini
cenderung menginginkan sesuatu yang serba instan dan mudah untuk dipengaruhi oleh budaya
luar. Masuknya pengaruh budaya luar ini dikhawatirkan dapat memudarkan nilai-nilai
Pancasila yang ada, seperti gotong royong, dan menjadikan generasi milenial sebagai manusia
yang individualis, kurang nasionalisme dan patriotisme.

Perwujudan Pancasila dalam Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak
pada Peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di Ekosistem Sekolah (Kelas)
Perwujudan Pancasila dalam pendidikan abad ke-21 saat ini di Indonesia tercermin dari
kurikulum yang saat ini dikembangkan oleh pemerintah, yaitu Kurikulum Merdeka.
Pemerintah merancang Kurikulum Merdeka dengan harapan dapat menciptakan Pelajar
Pancasila. Pelajar Pancasila sendiri merupakan perwujudan dari pelajar Indonesia yang
sepanjang hayatnya memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang
ada di dalam Pancasila. Kompetensi global dan prilaku tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia;
2. berkebhinekaan global;
3. bergotong royong;
4. mandiri;
5. bernalar kritis;
6. dan kreatif..

Dalam praktiknya di salah satu sekolah tempat saya melakukan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL), yaitu SMP Negeri 255 Jakarta, perwujudan ini secara tidak langsung sudah
diterapkan di dalam ekosistem sekolah.
Pertama, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Hal
ini sudah dipraktikkan dengan cara berdoa sebelum dan sesudah belajar dan menerapkan
program 5S, yaitu Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun.
Kedua, perilaku berkebhinekaan global tercermin pada saat kegiatan P5 di dalam kelas.
Peserta didik diperkenalkan kepada makanan, tradisi, dan kebudayaan yang ada di Indonesia.
Ketiga, yaitu perilaku bergotong royong. Perilaku bergotong royong juga sudah
diterapkan di dalam kelas dengan cara melakukan piket sebelum pulang sekolah. Namun, untuk
ketiga sikap lainnya, yaitu mandiri, bernalar kritis, dan kreatif memang belum terlihat jelas dari
masing-masing diri peserta didik.

Daftar Pustaka
Albintani, Muchid. 2020. Pancasila dan Identitas Ke-Indonesia-an: Sebuah Catatan
Krisis. [online] tersedia: https://nakhoda.ejournal.unri.ac.id/index.php/njip/article/download/
70/68/136 diakses pada tanggal 17 November 2022.

Anda mungkin juga menyukai