Anda di halaman 1dari 7

Copyright @ 2020 SMA Muhammadiyah Wonosobo

SMA MUHAMMADIYAH WONOSOBO


The Best Previlage School

Jalan KH. Ahmad Dahlan 10 Telepon (0286) 321532 Wonosobo


56311
Website: smamuhwsb.sch.id, E-mail:
smamuhwsb@yahoo.co.id

A. PENDAHULUAN

1. Perkembangan Sekolah Pada Periode Kepemimpinan

Sekolah ini berdiri pada tanggal 15 Desember 1979 oleh Pimpinan Majlis Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan Daerah Muhammadiyah Wonosobo. Semenjak
berdirinya sampai sekarang SMA Muhammadiyah
Wonosobo telah mengalami 6 (enam) kali estafet kepemimpinan.
Nama Lengkap : H. Munir Husni, BA
Periode Menjabat : 15 Desember 1979 – 31 Juni 1982
Nama Lengkap : H. Moch Kosim
Periode Menjabat : 01 Juli 1982 – 30 April 1993
Nama Lengkap : H. Muhtarudin Abbas
Periode Menjabat : 01 Mei 1993 – 30 Mei 1994
Nama Lengkap : Drs. H. Janhadi
Periode Menjabat : 01 Juni 1994 – 25 Maret 2005
Nama Lengkap : Drs. H. Shodiq Al Fajar
Periode Menjabat : 26 Maret 2005 - 15 Nopember 2013
Nama Lengkap : Zulfan Setyanto, ST., M.Kom
Periode Menjabat : 16 Nopember 2013 – sekarang

Periode kepemimpinan kepala sekolah di suatu lembaga pendidikan tentu memiliki ciri khas
masing- masing dalam mengembangkan dan membesarkan sekolah yang dikelolanya, sehingga
apa yang telah dilakukan oleh kepala sekolah sebelumnya tentu merupakan kebijakan yang terbaik
pada saat itu yang telah dipikirkan matang-matang manfaat kedepannya. Kita selaku generasi
penerus tinggal mengambil hikmah apa yang terkandung dibalik kebijakan yang telah
dilakukan dan kalau bisa kita meneruskan atau mengembangkan apa yang telah mereka
lakukan.

B. PROGRAM UNGGULAN SEKOLAH

1. Program Unggulan Pertama “Mewujudkan sekolah yang Islami”


SMA Muhammadiyah Wonosobo adalah sekolah yang menjunjung tingi nilai-nilai keislaman
dalam pendidikannya. Hafalan surat dan ayat Al Quran, pidato atau ceramah agama dalam 5
bahasa (Indonesia, Inggris, Arab, Jepang, dan Jawa), pengajian kelas, Sholat Dhuhur Berjamaah,
Tadharus Al Qur’an setiap awal pelajaran, Pembiasaan Sholat Dhuha, Gerakan Infaq setiap
hari untuk seluruh warga sekolah, Bimbingan Baca Al Qur’an, Bimbingan Tilawatil Qur'an,
SBT (Spiritual Building Trining), gerakan penanaman sifat, sikap dan perilaku islami kepada
seluruh warga sekolah serta peningkatan kemampuan berbahasa Arab adalah program untuk
menjadikan SMA Muhammadiyah Wonosobo menjadi sekolah yang benar-benar sekolah yang
Islami.
2. Program Unggulan Kedua “Mewujudkan SMA Muhammadiyah Wonosobo sebagai SMA Kewirausahaan
Program kewirausahaan di SMA Muhammadiyah Wonosobo merupakan program untuk
mengenalkan konsep kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan, latihan
mengembangkan usaha, pengalaman praktis berwirausaha, menumbuhkan minat
berwirausaha dan mengembangkan potensi berwirausaha. Oleh karena itu program
kewirausahaan ini menjadi alternatif dalam mempersiapkan lulusan yang memiliki karakter jiwa
wirausaha, mampu menerapkan dan mengelola peluang usaha serta mampu menyesuaikan diri
agar berhasil dalam kehidupan bermasyarakat serta memiliki kemampuan untuk menghadapi
persaingan global.
3. Program Unggulan Ketiga “Mengoptimalkan penjaminan mutu sekolah dengan ISO 9001:2015
Untuk dapat memberikan kepuasan dan pelayanan maksimal kepada siswa, orang tua, majelis
dikdasmen, dinas pendidikan dan seluruh stake holder yang ada, maka SMA Muhammadiyah
Wonosobo melakukan penjaminan mutu dengan mengaplikasikan ISO 9001:2015.
4. Program Unggulan Keempat “Merealisakan SMA Muhammadiyah Wonosobo Boarding School
Dengan adanya boarding school, maka pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu agama dan

Best Practice SMA Muhammadiyah Wonosobo 1


Copyright @ 2020 SMA Muhammadiyah Wonosobo

ilmu umum akan membentuk kepribadian yang utuh setiap siswa. Pelayanan pendidikan dan
bimbingan dengan sistem boarding school diupayakan selama 24 jam, sehingga segala aktifitas
siswa akan senantiasa terbimbing, kedekatan antara guru dengan siswa selalu terjaga, masalah
kesiswaan akan selalu diketahui dan segera terselesaikan.
5. Program Unggulan Kelima “Menerapkan pola pembelajaran SKS
Melatih peserta didik belajar secara mandiri, adanya heterogenitas atau keragaman kemampuan
dasar yang berbeda diantara peserta didik, menjadi latar belakang ditetapkanya sistem pembelajaran
model SKS (Sistem kredit Semester) di SMA Muhammadiyah Wonosobo.
6. Program Unggulan Keenam “Pelayanan Kesehatan melalui Klinik Pratama SMA Muhammadiyah
Wo
nos
obo
Dalam rangka meningkatkan fungsi sosial dan partisipasi dalam pelayanan kesehatan dan juga
dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada siswa, orang tua siswa, guru dan karyawan
serta masyarakat sekitar, maka SMA Muhammadiyah Wonosobo siap mendirikan dan
mengoperasikan Klinik Pratama SMA Muhammadiyah Wonosobo.

C. MUTU LULUSAN SEKOLAH


Mutu lulusan merupakan salah satu prestasi sekolah yang dihasilkan dari serangkaian proses yang
dilaksanakan oleh sekolah dalam jangka waktu tertentu. Proses yang dimaksudkan disini meliputi
proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses
belajar mengajar, dan proses evaluasi. Melalui serangkaian proses tersebut, maka mutu lulusan
dikatakan berkualitas atau bermutu jika prestasi siswa menunjukan pencapaian yang tinggi dalam
bidang akademik maupun bidang non akademik.
Prestasi dalam kejuaraan yang diraih oleh siswa SMA Muhammadiyah Wonosobo sebagai
berikut:
 Jenis prestasi di kelompokan dalam prestasi bidang sains, seni, olah raga, dan
lainnya
 Tingat prestasi dikelompokan dalam tingkat kabupaten, provinsi, dan
nasional
 Hampir setiap tahun ada siswa yang berprestasi mulai dari tahun 1983 sampai
tahun 2019
 Penyelenggara kejuaraan dapat dikelompokan menjadi penyelenggara oleh lembaga pemerintah,
lembaga pendidikan ditingkat perguruan tinggi, dan organisasi profesi lainnya
 Peringkat atau hasil kejuaraan yang diraih oleh para siswa bervariasi mulai dari juara I, II, III
sampai juara harapan

D. PRESTASI SEKOLAH

E. PROSES PEMBELAJARAN

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan utama sekolah dan dalam pelaksanaannya yang terpenting
adalah pembelajaran berpusat kepada siswa, sehingga guru diberi kebebasan dalam memilih
strategi, metode, dan teknik-teknik pembelajaran yang paling efektif, sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran, karakteristik siswa, dan ketersediaan sumber daya yang ada di SMA Muhammadiyah
Wonosobo.
Adapun praktik-praktik baik yang telah dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Wonosobo secara
garis besar dibagi menjadi 3 (tiga) bagian agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai rencana
dan dapat terpantau oleh bagian kurikulum dan penjaminan mutu antara lain:
 Bagian Pertama berupa Perencanaan Pembelajaran. Satu bulan menjelang tahun ajaran baru
dimulai, semua guru harus sudah menyelesaikan semua administrasi persiapan mengajar dalam
bentuk tercetak dan mengumpulkan softcopy file ke bagian kurikulum untuk dicek, divalidasi,
dan ditandatangani. SMA Muhammadiyah melalui Waka Manajemen Mutu dan Pengembangan
ICT telah mengembangkan berbagai aplikasi yang memudahkan guru, antara lain:
(1) Aplikasi Administrasi Perencanaan KBM Pembelajaran SKS
(2) Aplikasi Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
(3) Aplikasi untuk Mencetak Administrasi Penilaian
 Bagian Kedua berupa pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di SMA
Muhammadiyah Wonosobo telah menggunakan pola pembelajaran Sistem Kredit Semester
(SKS) sehingga perlakuan pembelajarannya bersifat individual dalam suasana klasikal dan setiap
guru akan menjumpai tiga kelompok belajar siswa, yaitu siswa yang cepat, normal dan kurang
cepat dalam memahami mata pelajaran yang disampaikan guru.
(1). Penggunaan media belajar UKBM (Unit Kegiatan Belajar Mandiri) yang telah dipersiapkan
oleh guru dan ketersediaan buku teks pelajaran sangat dibutuhkan pada pembelajaran SKS.
Best Practice SMA Muhammadiyah Wonosobo 2
Copyright @ 2020 SMA Muhammadiyah Wonosobo

(2). Melaksanakan pembelajaran kepada para siswa yang mengikuti program bisa lulus 4 semester (2
tahun)
dengan menunjuk guru-guru yang
kompeten
(3). Membentuk tim pendamping pelaksanaan SKS bagi siswa yang diharapkan lulus 4 semester
yang tugas utamanya adalah memantau dan mendampingi dalam kesehariannya.
 Bagian ketiga berupa penilaian pembelajaran. Pelaksanaan penilain hasil belajar sesuai
Kurikulum 2013 harus memuat 3 aspek yaitu, aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan. Untuk penilaian aspek pengetahuan, diharapkan semua guru untuk melakukan
analisis hasil ujian dengan memanfaatkan aplikasi program analisis butir soal yang telah dibuat
oleh sekolah seperti gambar berikut:
(1). Setiap guru yang akan melaksanakan tes / ujian diharuskan membuat soal dan harus ada
validasi dari rekan sejawat (MGMP Sekolah) dan validasi dari bagian kurikulum
(2). Setiap guru setelah selesai melaksanakan tes, hasilnya harus dikembalikan kepada siswa
maksimal 2 (dua) minggu dari tanggal pelaksanaan tes/ujian
(3). Menyerahkan laporan hasil analisis butir soal dan rencana tindak lanjutnya kepada bagian
kurikulum untuk di dokumentasikan
(2). Melaksanakan penjaringan terhadap siswa kelas 10 yang akan mengikuti program bisa lulus 4
semester dan kemudian melaksanakan pemanggilan terhadap orang tua yang bersangkutan
untuk diberikan pengertian dan dukungannya
(3). Melaksanakan peng-input-an nilai kedalam aplikasi e-Rapor baik untuk siswa yang akan lulus
normal maupun terhadap siswa yang akan lulus dalam 4 semester.
(4). Melaksanakan peng-input-an nilai-nilai mata pelajaran ciri khusus di Muhammadiyah ke
dalam aplikasi yang telah disiapkan oleh sekolah

F. KEUNGGULAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


 12,1% guru yang mengajar berpendidikan S.2
 83,3% guru yang mengajar berpendidikan S.1
 97% guru mampu mengoperasikan komputer minimal dengan aplikasi Office
 45,5% guru yang mengajar sudah bersertifikat pendidik
 71,2% guru yang mengajar memiliki pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun
 59% guru berusia dibawah 40 tahun sehingga masih memiliki semangat yang tinggi untuk diajak
maju dalam mengembangkan SMA Muhammadiyah Wonosobo
 Loyalitas dan dedikasi guru dan karyawan terhadap SMA sangat mendukung sekali karena hanya
bekerja di sekolah ini saja tidak ada pekerjaan yang lain
 62,5% tenaga kependidikan berpendidikan minimal SMA seperti yang dipersyaratkan oleh
aturan pemerintah

G. MANAJEMEN SEKOLAH

Pengelolaan sekolah yang efektif harus melibatkan semua komponen di sekolah untuk bersama-sama
mencapai visi sekolah dalam menuju sekolah yang berprestasi dan dapat memberikan kepuasan
pelanggan. Dalam rangka meningkatkan pengelolaan tersebut, SMA Muhammadiyah Wonosobo
telah mengembangkan berbagai terobosan-terobosan yang dapat dilaksanakan oleh seluruh warga
sekolah, misalnya:
 Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat, misalnya Pemberian contoh yang baik, keteladanan,
kedisiplinan dan ketertiban administratif bagi SDM dan siswa
 Lingkungan sekolah yang aman, tertib dan menyenangkan, misalnya Proses belajar mengajar
dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan menerapkan pola pembelajaran Sistem
Kredit Semester (SKS). Menerapkan secara konsisten sistem reward dan punishment dalam
rangka implementasi standar mutu kepada semua unit kerja dan semua SDM. Melengkapi
sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan ekstrakurikuler para siswa.
 Sekolah memiliki budaya mutu, misalnya membuat slogan untuk memotivasi semua
stakeholder agar bekerja sesuai dengan standar. Menerapkan ISO 9001:2015 untuk mendukung
aspek ketertiban administrasi standar mutu yang telah dicanangkan bersama. Melaksanakan
sosialisasi standar mutu secara berkelanjutan melalui berbagai sarana sosialisasi, misalnya rapat
akhir bulan, brefing rutin setiap hari Senin, kunjungan rutin ke setiap unit kerja, upacara bendera,
parenting, kegiatan milad SMA, media sosial, poster, baliho, maupun website.
 sekolah memiliki Teamwork yang kompak, cerdas dan dinamis, misalnya melibatkan sebanyak
mungkin SDM dan siswa ketika sekolah menetapkan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengembangkan berbagai standar mutu, misalnya Tim SBT untuk SMP/MTs, Tim sukses ujian
nasional dan SNMPTN/SBMPTN, Tim Literasi Sekolah, Tim Kedisiplinan, Tim Kewirausahaan,
Tim pendamping Siswa yang akan lulus 4 semester (2 tahun), Tim Penjaminan Mutu Internal
Sekolah, Tim Humas khusus di Media Sosial dll
 Sekolah memiliki kewenangan/kemandirian, misalnya tidak adanya desentralisasi pengelolaan
keuangan oleh yayasan sehingga pemenuhan kebutuhan sekolah yang urgen dan mendesak tidak

Best Practice SMA Muhammadiyah Wonosobo 3


Copyright @ 2020 SMA Muhammadiyah Wonosobo

terkendala
 Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah dan
masyarakat
 Sekolah memiliki keterbukaan/transparansi dalam manajemennya, misalnya keterbukaan
terhadap kemungkinan terjadinya perubahan dalam menyelenggarakan sekolah sesuai dengan
tugas dan wewenang masing-masing
 Sekolah memiliki kemauan untuk berubah, misalnya dengan menerapkan dukungan teknologi
informasi sebagai salah satu motor penggerak keberhasilan implementasi standar mutu sekolah,
baik dalam bidang pengelolaan kurikulum, database siswa, pengelolaan presensi, pengelolaan
kearsipan, pengelolaan kegiatan humas, pengelolaan keuangan, dan pengelolaan ujian
 Sekolah melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan, misalnya sekolah selalu
memberikan laporan dalam bentuk prestasi yang telah dicapai kepada pemerintah, orang tua dan
masyarakat. Menyiapkan dan meningkatkan peran audit internal untuk menjamin tertib
administrasi di masing-masing unit kerja
 Sekolah responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan pelanggan, misalnya menugaskan waka SDM
untuk melaksanakan pendekatan personal dan persuasif apabila menghadapi ketidaksesuaian yang
dilakukan oleh guru maupun karyawan.
 Sekolah memiliki kebiasaan komunikasi yang baik, misalnya melaksanakan rapat rutin setiap
hari Rabu untuk semua pembantu kepala sekolah dalam membahas permasalahan minggu yang
lalu dan kemudian solusi penyelesaian di minggu berikutnya. Menjalin komunikasi yang
baik dengan para pemangku kepentingan, termasuk dengan yayasan.

H. KIAT-KIAT MENJADI SEKOLAH


UNGGUL

Pada hakekatnya semua penyelenggara pendidikan berkewajiban menjadikan sekolahnya menjadi


sekolah yang bermutu termasuk SMA Muhammadiyah Wonosobo melalui berbagai cara :

1. Memberikan layanan optimal kepada seluruh anak dengan berbagai perbedaan bakat, dan
minat kebutuhan belajar
Layanan optimal merupakan salah satu upaya sekolah dalam memberikan kepuasan kepada
pelanggan. Bentuk program yang telah dilaksanakan antara lain peduli terhadap siswa yang sedang
mengalami musibah, kecepatan dalam melayani tamu maupun keperluan administrasi siswa,
pemberian beasiswa bidik misi kepada siswa pintar tetapi tidak mampu secara ekonomi, pemberian
keringanan biaya sekolah kepada siswa yang benar-benar membutuhkan, penanganan yang cepat
terhadap keluhan siswa maupun masyarakat karena setiap hari Rabu ada rapat khusus dengan semua
waka untuk membicarakan permasalahan dan solusinya.
Adanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa
manfaat, yaitu :
a. Terjalin hubungan yang harmonis antara sekolah dan
pelanggan.
b. Memberikan dasar yang baik bagi pelanggan untuk menyekolahkan kembali adik, maupun
saudaranya ke sekolah tersebut.
c. Mendorong terciptanya loyalitas
pelanggan.
d. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi
sekolah. e. Reputasi sekolah menjadi baik di mata pelanggan.
2. Meningkatkan secara signifikan kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi aktualisasi
diri yang memberikan kebanggaan
Setiap peserta didik memiliki potensi diri yang perlu dikembangkan agar bermanfaat dalam
kehidupannya. Untuk mengembangkan potensi tersebut diperlukan pemahaman terhadap potensi
yang dimiliki. Potensi diri yang telah nampak secara nyata dalam bentuk aktivitas dinamakan
dengan aktualisasi diri.
Program pengembangan aktualisasi diri peserta didik yang telah dilaksanakan di SMA
Muhammadiyah
Wonosobo mencangkup tiga
hal yaitu:
a. Menumbuhkan semangat belajar kepada pesenta didik melalui pembelajaran pola SKS.
Pada pembelajaran SKS ini, siswa diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya
secara optimal sesuai dengan bakat, minat, dan kecepatan belajarnya.
b. Menumbuhkembangkan kemampuan menjadi pemimpin. Dalam hal ini bentuk programnya
ialah kepemimpinan, pidato dan dakwah yang diberikan kepada siswa-siswi boording
school. Dengan program ini diharapkan peserta didik mampu menjadi pemimpin baik
dalam hal ibadah maupun bermasyarkat.
c. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sesama manusia. Bentuk programnya ialah
program pengembangan bahasa, kewirausahan dan kegiatan ekstrakurikuler dimana peserta
Best Practice SMA Muhammadiyah Wonosobo 4
Copyright @ 2020 SMA Muhammadiyah Wonosobo

didik didorong untuk cakap berinteraksi dengan sesama manusia sehingga peserta didik
mampu mengaktualisasikan dirinya baik melalui jalur akademik maupun non akademik.

3. Membangun karakter kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri siswa
Sekolah yang unggul bukanlah sekolah yang elit, sekolah yang biayanya mahal, sekolah
yang gedungnya mentereng dan lain sebagainya. Sekolah yang unggul adalah sekolah yang
mengutamakan nilai- nilai akhlak dalam budaya sehari-harinya. Sekolah yang memiliki nilai-nilai
akhlak pada guru, siswa dan semua warga sekolahnya merupakan sekolah dambaan bagi para
orang tua yang menginginkan masa depan anaknya menjadi cerah.
Bentuk program yang telah dilaksanakan berupa penanaman nilai-nilai agama dalam segala aspek
penyelenggaraan sekolah, misalnya pengajian kelas yang dilaksanakan rutin 1 bulan sekali,
pembiasaan shalat berjamaah, pembiasaan tadarus selama 15 menit pada jam pertama masuk
sekolah, pembiasaan untuk ber-infaq setiap hari, pembiasaan menjaga kebersihan lingkungan,
pembiasaan untuk berlaku jujur ketika mengikuti ujian, pembiasaan dalam memperingati hari-hari
besar keagamaan dengan kegiatan yang positif, pembiasaan untuk senang membaca melalui
program literasi setiap hari Jumat, pembiasaan musyawarah dan demokrasi pada pemilihan ketua
OSIS / IPM

4. Memberdayakan sumber daya yang ada secara optimal dan efektif


Melalui usaha pemberdayaan pegawai, maka dalam jangka panjang sekolah akan mampu secara
optimal memanfaatkan sumber daya manusianya di tengah persaingan global. Pegawai yang
diberdayakan akan memberikan gagasan dan inisiatif bagi sekolah dalam menyelesaikan setiap
permasalahan yang dihadapi. Kepedulian dan rasa memiliki yang tinggi dari pegawai yang
diberdayakan merupakan bentuk nyata sumbangan pemikiran pegawai yang sangat mahal dan tak
ternilai.
Bentuk program yang telah dilaksanakan dalam kegiatan pengembangan diri untuk siswa, guru
maupun tenaga pendidik antara lain pelibatan guru dan karyawan dalam suatu kepanitiaan,
misalnya PPDB, permintaan kegiatan SBT maupun Outbond di SMP/MTs, kegiatan manajemen
ISO, kegiatan bulan bahasa, kegiatan MPLS untuk siswa baru, kegiatan kemah bhakti di suatu desa
dll.

5. Mengembangkan networking yang luas kepada stakeholder


Sekolah yang baik dan solid senantiasa menambah wawasan dan kemampuan tiap anggotanya untuk
belajar dan terus berkembang. Senantiasa diupayakan dialog antar komponen organisasi yang ada,
misalnya forum Orang Tua Murid dengan forum guru dalam menjelaskan harapan dari guru dan
kenyataan yang dialami guru di kelas.
Pelibatan aktif orang tua dalam kegiatan sekolah akan memberikan pengawasan sekaligus
kepedulian kepada sekolah. Pada proses intensif, orang tua dapat dilibatkan dalam proses
pelaksanaan kurikulum sehingga orang tua memiliki tanggung jawab yang sama di rumah dalam
mendidik anak sesuai pada tujuan yang telah dirumuskan. Dalam konteks ini terjadi sinkronisasi
antara pola pendidikan di sekolah dengan pola pendidikan di rumah
Bentuk program yang telah dilaksanakan antara lain parenting, kegiatan SBT yang melibatkan
orang tua siswa dan peserta didik, kegiatan penyusunan biaya sekolah antara orang tua siswa
dengan pihak sekolah, kegiatan rapat akhir bulan, kegiatan rapat waka setiap hari Rabu

6. Mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajar


Sekolah sebagai organisasi secara kelembagaan bersedia untuk selalu belajar terus menerus, masing-
masing komponen organisasi sekolah, seperti guru, tenaga administrasi, dan kepala sekolah selalu
dapat mendeteksi kekurangan atau kesalahan masing-masing untuk secara bersama-sama
memperbaikinya. Kekurangan dan kesalahan satu komponen merupakan masalah bersama yang harus
dihadapi bersama.
Bentuk program yang telah dilaksanakan berupa penerapan ISO 9001:2015 dalam
pengelolaan manajemen sekolah, pelaksanaan supervisi yang berjalan sesuai kewenangannya,
pelaksanaan kegiatan pelatihan/workshop/IHT untuk meningkatkan kompetensi guru maupun
tenaga administrasi

7. Responsif terhadap perubahan


Semua organisasi merupakan bagian dari sistem sosial yang hidup di tengah-tengah
masyarakat. Masyarakat itu sendiri memiliki sifat dinamis, selalu mengalami perubahan dan
perkembangan. Karakteristik masyarakat seperti itu menuntut organisasi untuk juga memiliki sifat
dinamis. Tanpa dinamika yang sejalan dengan dinamika masyarakat, organisasi tidak akan survive
apalagi berkembang. Ini berarti bahwa perubahan dalam suatu organisasi merupakan kebutuhan
yang tidak dapat dihindari.

Best Practice SMA Muhammadiyah Wonosobo 5


Copyright @ 2020 SMA Muhammadiyah Wonosobo

Secara terus menerus organisasi harus menyesuaikan diri dengan tuntutan dan perubahan yang
terjadi di lingkungannya. Proses penyesuaian dengan lingkungan merupakan salah satu
permasalahan besar yang dihadapi organisasi modern. Sekolah (sebagai bagian dari sistem sosial)
tidak luput dari kondisi sebagaimana dikemukakan di atas, yang berarti jika sekolah ingin survive
apalagi berkembang dituntut untuk tanggap terhadap berbagai perubahan yang terjadi dan mampu
merespon dengan benar.

Bentuk program yang telah dilaksanakan dalam merespon perubahan yang terjadi dimasyarakat antara
lain:
a. Mengimplementasikan arah kebijakan yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan
Nasional meskipun belum diharuskan untuk menerapkannya, misalnya Pola pembelajaran SKS,
pelaksanaan UN berbasis Komputer, Pendidikan karakter, kewirausahaan, erapor dll
b. Penerapan ISO, total quality management, peningkatan kualifikasi dan
kompetensi guru. c. Melengkapi dan memanfaatkan TIK dalam pengelolaan
sekolah

8. Mau Berbagi Kesuksesan Dengan Sekolah Lainnya :


Sekolah unggul bukanlah sekolah unggul dengan kesendiriannya, tapi sekolah unggul adalah
sekolah yang bisa menjadikan sekolah lain bisa menjadi unggul juga. Oleh sebab itu ciri dari
sekolah unggul yang ini sangat penting untuk dimiliki, yaitu sekolah yang siap berbagi ilmu dengan
siapapun yang mau menimba ilmu. Bentuk programnya adalah banyak sekolah lain yang melakukan
studi banding di SMA Muhammadiyah Wonosobo

I. IMPLEMENTASI AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN

Secara umum pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) diarahkan untuk menghayati
dan mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari bagi seluruh warga sekolah baik itu
siswa, guru, maupun tenaga kependidikan. Melalui kegiatan yang termuat dalam AIK baik secara
langsung di dalam kelas maupun pembelajaran tidak langsung melalui contoh-contoh di lapangan,
mereka diharapkan akan memiliki keterampilan keagamaan sebagai modal dan bekal mereka
melaksanakan dakwah di masyarakat, memperoleh dasar-dasar untuk pengembangan wacana
keilmuan di masa-masa mendatang. Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan di SMA
Muhammadiyah Wonosobo dalam rangka mengimplementasikan AIK antara lain:
  Menyiapkan calon-calon pendakwah melalui kegiatan yang ada di Boording School
  Melaksanakan kegiatan seleksi untuk siswa-siswi yang akan masuk ke Boording School
  Memetakan para siswa baru kelas 10 yang belum dan yang sudah bisa membaca Al Qur’an,
kemudian menindaklanjuti bagi siswa yang belum bisa membaca agar dalam jangka waktu 3 tahun
sekolah di SMA Muhammadiyah Wonosobo yang bersangkutan sudah lancar membaca Al Qur’an.
Sedangkan untuk siswa yang sudah bisa membaca diarahkan untuk mengikuti kegiatan tilawah
  Melakukan kegiatan pengajian kelas yang dikoordinir oleh wali kelas dan dilaksanakan setiap
satu bulan sekali dengan lokasi yang berbeda-beda di rumah para siswa. Tujuan dari kegiatan ini
disamping silaturahmi juga untuk kegiatan syiar Islam
  Melaksanakan tadarus selama kurang lebih 15 menit setiap hari menjelang jam pelajaran pertama
dimulai
  Satu kali dalam seminggu pada jam pelajaran ke-6 menyelenggarakan kegiatan hafalan ayat-ayat Al
Qur’an oleh semua siswa yang dipandu oleh guru-guru yang ditunjuk oleh sekolahan
  Melaksanakan sholat berjamaah untuk seluruh warga sekolah pada saat sholat dhuhur maupun
pada saat ada kegiatan-kegiatan yang penyelenggaraanya sampai sore hari
  Memfasilitasi kepada semua warga sekolah yang akan menjalankan sholat dhuha
  Melibatkan semua warga sekolah dalam memperingati hari-hari besar keagamaan
maupun kegiatan persyarikatan Muhammadiyah
  Melaksanakan persyaratan kelulusan siswa dari satuan pendidikan yang mensyaratkan siswa
tersebut harus lulus ujian praktik Al Islam dan Kemuhammadiyahan
  Berpartisipasi aktif untuk mengikutsertakan para siswa dalam suatu kejuaraan dalam bidang
keagamaan yang diselengarakan oleh pemerintah maupun lembaga lain
  Menumbuhkan rasa kepedulian dan sikap sosial kepada siswa yang mengalami musibah
  Kegiatan bhakti sosial ke panti asuhan maupun panti jompo dalam rangka memperingati bulan
ramadhan yang dilakukan oleh IPM
  Menumbuhkan rasa senang bershodaqoh/Infaq siswa melalui kegiatan Infaq setiap hari
yang hasilnya digunakan untuk kegiatan-kegiatan bernuansa sosial kemasyarakatan
  Melaksanakan kegiatan untuk membantu siswa yang pintar tetapi dari keluarga tidak
mampu melalui program bidik misi. Dalam program ini siswa tersebut dibebaskan dari segala biaya
pendidikan selama tiga tahun
  Melaksanakan kegiatan kaderisasi dan latihan dasar kepemimpinan untuk pengurus IPM yang
terbentuk

Best Practice SMA Muhammadiyah Wonosobo 6


Copyright @ 2020 SMA Muhammadiyah Wonosobo

  Memfasilitasi kegiatan pengajian rutin para wali murid yang waktunya disesuaikan dengan
kesepakatan para wali murid
  Melaksanakan kegiatan Spiritual Building Training (SBT) kepada siswa kelas 12 bersama
dengan orang tuanya
  Menyelenggarakan kegiatan rutin komunitas Aisyah SMA Muhammadiyah Wonosobo
  Menyelenggarakan kegiatan rutin silaturahim setiap Idul Fitri antara guru dan karyawan beserta
para tokoh- tokoh pendiri SMA Muhammadiyah Wonosobo
  Menyelenggarakan kegiatan lomba pidato dalam bahasa Arab dan bahasa lainnya
  Secara bergiliran kelas-kelas yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan Jum’at bersih ke
masjid-masjid di lingkungan sekitar sekolah
  Membentuk Tim SBT untuk melaksanakan kegiatan SBT di SMP/MTs yang menginginkannya
  Melaksanakan persyaratan wajib lulus tes AIK dan bersedia aktif di kegiatan persyarikatan
Muhammadiyah bagi guru atau karyawan yang akan diangkat menjadi guru tetap yayasan maupun
pegawai tetap yayasan

Best Practice SMA Muhammadiyah Wonosobo 7

Anda mungkin juga menyukai