Literasi digital sangatlah penting bagi semua orang, suatu bangsa dapat
dikatakan maju apabila masyarakatnya dapat menguasai teknologi yang terus
berkembang seiring perubahan zaman. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan
untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang melek akan perkembangan
teknologi adalah melalui kegiatan literasi digital di sekolah. Dengan memberikan
pengetahuan tentang dasar-dasar penggunaan teknologi digital, peserta didik secara
tidak langsung akan memiliki bekal yang akan dipergunakan saat dewasa nanti.
1
Hasil Wawancara Kepala Madrasah Bapak Suliadi S.Pd Pada tanggal 12 September 2023
2
Hasil Wawancara Kepala Madrasah Bapak Suliadi S.Pd Pada tanggal 12 September 2023
kegiatan: memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, apresiasi, motivasi,
mengkondisikan kelas, mengajukan pertanyaan dan mengkaitkan materi
Pembelajaran di mulai dengan pembukaan Tahap awal oleh guru dengan kegiatan :
Memberi Salam, Memeriksa kehadiran siswa (Absensi, Apresiasi memberikan
motivasi, mengkoordinasikan kelas, mengajukaan pertanyaan, mengkaitkan materi.3
Siswa dengan antusias menjawab satu per satu pertanyaan yang diberikan ibu
evi selaku guru matapelajaran TIK di kelas V, Selanjutnya melakukan motivasi
kepada siswa agar semangat dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
komputer.
a. Pendekatan Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, pendekatan pembelajaran pada dengan
jenjang kelas V dilakukan dengan cara pendekatan pembelajaran yang
terpusat pada siswa karena siswa sudah dapat berinteraksi dan dapat
mengkondisikan dengan mudah. Seperti pada saat pembelajaran dengan guru
mata pelajaran TIK dengan ibu Evi, yakni pembelajaran dilakukan di
Laboratorium komputer dengan masing-masing siswa menggunakan
komputer sendiri-sendiri tanpa dibantu oleh guru, guru hanya memberi
petunjuk dan mengontrol ketika anak mengalami ketertinggalan saat
mengguakan komputer. Selanjutnya pada proses Elaborasi guru meminta
siswa untuk menjawab serangkaian pertanyaan dan mempraktekan materi
yang telah diajarkan. Setelah serangkaian proses tersebut, guru selanjutnya
memberikan Feedback (Umpan balik) terhadap siswa dengan memberikan
penguatan atau pembetulan eror yang dilakukan oleh siswa selama praktek
pembelajaran. Hal tersebut sebagai nagian dari proses Konfirmasi.5
b. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang
digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran didalamnya
terdapat stretegi, teknik, metode, bahan, media dan alat penilaian
pembelajaran. Model Pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran
TIK di kelas V yaitu model pembelajaran langsung, pada pembelajaran di
kelas V model pembelajaran di laksanakan dengan guru dan siswa ini dapat
menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang
relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.6
c. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran pada dasarnya terdiri atas semua komponen
materi pembelajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu
siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dengan kata lain strategi
pembelajaran juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok
dengan tujuan yang akan dicapai, pemakaian suatu strategi pembelajaran
dalam kelas harus memperhatikan berbagai pertimbangan antara lain tujuan
yang akan dicapai, bahan atau materi pembelajaran, serta kesiapan guru.
Adapun strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru TIK di kelas V yaitu
strategi pembelajaran Ekspositori, strategi ekspositori adalah strategi
pembelajaran yang menekankan pada penyampain materi secara verbal dari
5
Observasi pada tanggal 12 september 2023
6
Observasi pada tanggal 12 september 2023
seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
mengusai materi pembelajaran secara optimal.
d. Metode Pembelajaran
Penggunaan metode pembelajaran merupakan aspek yang sangat
menentukan pelaksanaan pembelajaran. Metode ini dapat diartikan sebagai
cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa saat
berlangsungnya pelajaran, begitu juga dengan strategi, strategi sangat
berpengaruh terhadap kecapaian isi materi pelajaran. Oleh karena itu antara
metode dengan strategi dalam pembelajaran perlu adanya kombinasi dan
sinergi yang baik sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik pula.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran TIK di MI
Madinatul Ulum Mojokrapak disesuaikan dengan materi yang dipelajari.
Adapun metode yang mendukung pembelajaran TIK di terapkan dalam proses
pembelajaran tik di kelas V pada saat pembelajaran mengenal Microsoft word,
dimana dalam penggunaka metode pembelajaran yakni, metode ceramah
yakni guru menjelaskan materi terlebih dahulu Tanya jawab, serta Penugasan.
Guru menggunakan ketiga metode tersebut dalam materi mengenal Microsoft
word yakni pada saat mengenal Program-program yang ada pada Microsoft
word.7
1) Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode pembelajaran yang
disampaikan guru kepada siswa melalui peraturan secara lisan. Dalam
menyampaikan materi Guru menggunakan alat bantu mengajar untuk
memperjelas uraian yang disampaikan kepada siswa Dalam Pembelajaran
TIK di kelas V MI Madinatul Ulum Mojokrapak, metode ceramah
digunakan pada saat menyampaikan materi pembelajaran sebelum siswa
mengikuti kegiatan berlangsung di Laboratorium komputer.
Guru biasanya menjelaskan materi apa yang akan di pelajari
nantinya di Laboratorim, pada tingkatan kelas V harus penyampaian
harus sesuai dengan kemampuan dan harus sesuai dengan kondisi anak
sehingga penyampaiaan materi tersampaikan dengan maksimal.
2) Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab merupakan cara pembelajaran dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab. Pertanyaan dapat
disampaikan oleh guru kepada siswa atau pun sebaliknya Dalam
Pembelajaran TIK di kelas V MI Madinatul Ulum, metode tanya jawab
digunakan pada saat guru selesai menjelaskan materi. Guru mencoba
mengetahui tingkat Pengetahuan siswa melaluai pertanyaan yang
diberikan. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal yang belum dimengerti.
3) Penugasan Metode
7
Observasi pada tanggal 12 september 2023
penugasan merupakan cara dalam proses pembelajaran dengan
memberikan tugas kepada siswa. Metode ini mendukung metode
ceramah, setalah siswa memperoleh materi selanjutnya diberi tes melalui
penugasan. Dalam pembelajaran TIK di kelas V MI Madinatul Ulum,
metode penugasan dilakukan setelah metode ceramah dan metode tanya
jawab terlaksana, guru selalu memberikan tugas kepada siswa yakni guru
menulis materi pada papan tulis lalu murid menulis di buku tulis masing-
masing.
e. Media Pembelajaran
Media merupakan alat atau sarana komunikasi yang dipergunakan
oleh guru dalam penyampaian pembelajaran, media berfungsi sebagai
rangsangan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. Dengan adanya
media, siswa akan lebih mudah dalam penyampaian materi pembelajaran.
Agar pemilihan media dalam pembelajaran sesuai dengan teorinya,
makan ada tiga faktor yang perlu ditingkatkan yaitu kempuan guru, sikap
inovatif guru, dan ketersediaan sarana dan prasarana.
“Dalam pembelajaran TIK di kelas V di MI Madinatul Ulum Media
yang digunakan oleh guru yaitu media proyeksi, visual diam, media cetak,
dan media berbasis komputer. guru menggunakan buku cetak sebagai
panduan siswa dalam memahami materi pembelajaran, dan
mempraktekannya langsug dengan komputer di Laboratorium Komputer.”8
f. Penutup Kegiatan
penutup pembelajaran merupakan kegiatann yang dilakukan oleh guru
untuk mengakhiri pembelajaran, dalam menutup pembelajaran dimaksudkan
untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari
oleh siswa dan mengetahui tingkat keberhasilan mengajar guru. Pada kegiatan
penutup guru melakukan evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran.
8
Hasil Wawancara dengan Guru Matapelajaran TIK Ibu Evi S.Pd Pada tanggal 13 September 2023
Evaluasi pembelajaran penting untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang telah diberikan oleh guru. kinerja siswa dengan
bukti penguasaan terhadap suatu kompetensi sebagai hasil belajar. Penilaian
yang dilakukan guru pada pembelajaran TIK di kelas V MI Madinatul Ulum
untuk mengetahui hasil pencapain siswa yaitu memalui penilaian praktek dan
tes tertulis. Siswa dituntut untuk bisa mempraktekan hasil transfer
pengetaahuan yang disampaiankan oleh guru. Dalam hal ini penilaian siswa
dan melihat hasil pekerjaan siswa. Dalam menutup pembelajaran TIK di kelas
V di di MI Madinatul Ulum yaitu dengan menyimpulkan materi pembelajaran.
Setelah itu guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam, dan
ketika sedang prakterk di laboratorium komputer guru dalam menutup
pembelajaran tak lupa memberi arahan agar komputer di shut down terlebih
dahulu, sebelum meninggalkan laboratorium komputer.
Mungkin sebagian siswa- siswi MI Madinatul Ulum masih ada yang kurang
memahami tentang bagaimana pengoperasian komputer tetapi ada juga sebagian
siswa yang sudah mampu mengoperasikan komputer ini. Harapan kepala sekolah
kepada guru MI Madinatul Ulum agar selalu memberikan wawasan baru tentang
kegiatan TIK yang harus terus diasah serta diterapkan dengan jangka yang panjang.
Hal ini senada dengan yang diungkapan oleh Guru matapelajaran TIK di kelas V
ibu Evi bahwa:
“pembelajaran TIK di kelas V dilaksanakan setiap satu minggu 4 kali
pertemuan, untuk materi yang diajarkan yaitu tentang Microsoft Word yang meliputi
pengenalan menu-menu yang ada di Microsoft Word, cara membuat huruf tebal,
miring, dan bergaris bawah, serta cara menyimpan dokumen yang telah dibuat”10
10
Hasil Wawancara Guru Matapelajaran TIK Ibu Evi S.Pd Pada tanggal 13 September 2023
Proses pembelajaran TIK ini bertujuan untuk mengenalkan Microsoft Word yang
dapat membantu siswa untuk memudahkan pembelajaran. Adapun kelas yang
mendapatkan mata pelajaran ini ialah kelas tinggi siwa kelas V. Materi pembelajaran
TIK pada aplikasi Microsoft Word meliputi pengenalan menu di aplikasi Microsoft
Word, mengatur text font, membuat dan menyunting table dan diagram, hingga
membuat dan menyimpan dokumen. terlihat siswa sangat memperhatikan ketika
diberi penjelasan oleh guru.
Hal ini senada dengan yang diungkapan oleh Guru matapelajaran TIK di kelas V
ibu Evi bahwa:
“ adapun sub bab yang dipelajari pada matapelajaran TIK di kelas V yakni
tentag Microsoft word yang meliputi tentang pengenalan menu yang ada di aplikasi
Microsoft word, bagaimana cara mengatur text font, membuat menyunting tabel serta
diagram kemudian bagaimana cara membuat dan menyimpan dokumen”11
11
Hasil Wawancara Guru Matapelajaran TIK Ibu Evi S.Pd Pada tanggal 13 September 2023
12
Hasil wawancara dengan siswa kelas V candra pada tanggal 14 september 2023
Sebagaiaman dengan Argumen Fakta yang telah penulis paparkan diatas maka
penulis mengambil domain:
a. pengenalan dasar-dasar program aplikasi pengolah kata
Tahap awal yang harus dilakukan dalam pembelajaran Microsoft
word yakni tentang pengenalan dasar-dasar program aplikasi
pengolah kata
Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh guru
matapelajaran TIK yaitu Ibu Evi
“jadi gini mba, kegiatan awal yang saya lakukan saat
pembelajaran TIK (Microsoft Word) di kelas itu di mulai dari
pengenalan dasar-dasar aplikasi Microsoft word yang mana pada
saat itu siswa diberi tahu tentang program apa saja yang ada
pada microsoft word, kemudian setiap siswa saya suruh mencoba
untuk mengetahui apakah siswa tersebut sudah benar-benar
faham tentang apa yang telah saya sampaikan”
Gambar diatas juga merupakan kegiatan pada program Microsoft Word yang dibuat
oleh salah seorang siswa kelas V yang mampu mengolah kata dengan membentuk
dari paragraf kiri, tengah dan kanan. Siswa itu juga mampu mengetik dengan baik
tanpa kaku serta bisa memberikan masing- masing warna yang berbeda pada setiap
dua kalimat selanjutnya.
Terdapat banyak menu yang terdapat dalam aplikasi Microsoft Word ini, agar
siswa kelas V MI Madinatul Ulum lebih mudah memahami fungsi dari menu-menu
tersebut maka disini guru menjelaskan satu persatu mengenai fitur yang terdapat pada
masing-masing menu Microsoft Word. Pembelajaran yang dilakukan adalah
pelatihan pengenalan fitur dan menu pada ms.word. guru menjelaskan mengenai
fitur dan menu pada ms.word. kemudian siswa mengikuti instruksi yang diberikan
dan mencoba fitur dan menu pada Microsoft word seperti menu perintah, Format
File, SmartArt, Translate Tool Tip, Building Block, Cover Page,
pada tahap ini, siswa diminta untuk membuat tabel dan dilakukan pelatihan
untuk mengatur tabel sesuai arahan yang diberikan oleh peneliti.
e. pembuatan dokumen berupa laporan ataupun makalah sesuai dengan standar
kompetensi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi SD kelas V.
f. Penyimpanan Dokumen
Setelah siswa selesai mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru, maka
selanjutnya guru mengarahkan kepada siswa cara menyimpan dokumen yang telah
siswa buat tadi melalui proses penyimpanan di Microsoft Word. Selanjutnya guru
mengarahkan siswa untuk membuka dokumen yang telah disimpan tadi. Sebanyak 25
siswa yang mengikuti pembelajaran TIK dalam penggunaan Microsoft Word ini,
adanya siswa mempunyai kecepatan tinggi dalam pemahaman, sehingga
pembelajaran yang disampaikan mampu diselelsaikan secara tepat dan cepat dan
tidak diharuskan untuk menunggu siswa lainnya yang sedikit lambat dalam
memahami pembelajaran. Dan siswa yang sedikit lambat memahami tidak adanya
keharusan mengejar siswa yang lebih duluan sehingga siswa tidak terburu-buru.
Keadaan yang kondusif dan saling memotivasi dibutuhkan untuk proses belajar, dari
siswa dan guru maupun antar siswa, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi sangat
menyenangkan. Adapun target yang diharapkan dalam pengenalan dan pengoperasian
komputer atau laptop ini ketika dalam pembelajaran mengenai program Microsoft
Word siswa-siswi kelas V ini lebih aktif dan mempunyai imajinasi yang tinggi serta
kreatif dan bisa mengoperasikan program tersebut.
13
Hasil Wawancara Guru Matapelajaran TIK Ibu Evi S.Pd Pada tanggal 13 September 2023
Dengan itu siswa telah mengakses media sosial baik itu
Whatsapp, facebook, instagram, twitter, dan media sosial lainya dan
peneliti mengamati langsung bagaimana kemampuan literasi digital
pada siswa dengan melakukan tanya jawab kepada siswa dan juga guru.
14
Hasil Wawancara Guru Matapelajaran TIK Ibu Evi S.Pd Pada tanggal 13 September 2023
dapat menyelesaikan tugas sekolah seperti guru menginformasikan untuk
mengerjakan tugas prakarya membuat kubus lalu diberi contoh oleh
guru melalui vidio di media youtube siswa langsung memahami isi vidio
tersebut dan langsung memanfaatkan informasi itu untuk menyelesaikan
tugas prakarya. Siswa kelas V MI Madinatul Ulum dapat memanfaatkan
informasi di internet sebagai informasi hiburan”.15
Ditarik kesimpulan bahwa kemampuan literasi digital pada siswa
kelas V MI Madinatul Ulum dapat dilihat dalam tiga indikator yaitu
mengakses, mengelola, dan menggunakan informasi. Dapat dilihat pada
indikator yang pertama kemampuan mengakses informasi, siswa kelas
V sudah dapat mencari suatu informasi dari berbagai media digital
maka hampir semua siswa dikatakan sudah mampu mengakses
informasi di internet dengan baik. Berikutnya dilihat dari indikator
yang kedua kemampuan mengelola informasi dinyatakan cukup baik,
dengan siswa membuka informasi, mencerna informasi, dan mencari
kebenaran informasi atau membagikan dengan orang terdekat.
Dapat dilihat pada indikator selanjutnya yaitu kemampuan
menggunakan informasi, siswa menggunakan informasi untuk
berkomunikasi, mengetahui informasi dan mencaritahu informasi yang
baru. Adapun manfaat menggunakan informasi dapat menambah
wawasan dan pengetahuan siswa. Maka dari itu kemampuan literasi
digital siswa kelas V MI Madinatul Ulum sudah dikatakan cukup baik,
yang artinya siswa berdampak positif dalam menggunakan teknologi
media digital untuk mengetahui suatu informasi secara online di
internet, Dengan demikian suatu informasi yang ada di internet sangat
bermanfaat mampu memperkaya wawasan, pengetahuan.
15
Hasil Wawancara Guru Matapelajaran TIK Ibu Evi S.Pd Pada tanggal 13 September 2023
d. Faktor yang Mempengaruhi Literasi Digital (Menurut Konsepsi
Bawden)
Uraian di atas memberi gambaran bahwa kompetensi literasi digital
memiliki peran yang signifikan pada kegiatan pembelajaran. Seperti halnya
kompetensi lainnya, kemampuan literasi digital tidak muncul secara instan,
tetapi dipengaruhi dan tersusun oleh banyak aspek.
Salah satu teori yang dapat menjelaskan pembentukan literasi digital
adalah konsepsi Bawden (2008) yang menghubungkan literasi digital dengan
literasi komputer dan literasi informasi. Apabila diuraikan lebih mendetal,
konsep literasi digital menurut Bawden tersusun atas empat komponen yaitu
kemampuan dasar literasi (baca tulis), latar belakang pengetahuan informasi
(tingkat intelektualitas), keterampilan di bidang TIK, serta sikap dan
perspektif informasi (attitudes and perspective) seperti diuraikan pada gambar
1. Gambar 1. Konsepsi Bawden dalam bidang literasi digital
Uraian dari Konsepsi Bawden adalah sebagai berikut :
A. Kemampuan Dasar Literasi
Kemampuan dasar literasi mencakup kemampuan untuk membaca,
menulis, memahami simbol, dan perhitungan angka. Dalam konteks
pembelajaran, kemampuan ini dapat berupa kemampuan untuk memahami
istilah dan simbol (icon) yang digunakan pada perangkat lunak, membuat
suatu file yang berisi teks dan gambar, serta kemampuan membagikan file
tersebut melalui platform digital.
B. Latar Belakang Pengetahuan Informasi
Latar belakang pengetahuan informasi merupakan kemampuan
menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki, untuk menelusuri
informasi baru guna memperkaya pengetahuan yang telah dimiki. Dalam
konteks pembelajaran, latar belakang informasi dapat diartikan sebagai
kemampuan mencari informasi secara online melalui search engine, dan
menyeleksi hasil penelusuran agar sesuai dengan konteks pembelajaran
daring yang sedang diikuti.
C. Keterampilan Bidang TIK
Keterampilan bidang TIK merupakan menciptakan/menyusun konten
digital. Keterampilan ini merupakan kompetensi utama dalam bidang
literasi digital, dan melibatkan kemampuan merakit informasi atau
pengetahuan. Pada konteks pembelajaran, kemampuan ini Kemampuan
Dasar Literasi Latar Belakang Pengetahuan Keterampilan Bidang TIK.
D. Sikap dan Perspektif Pengguna Informasi
Sikap dan perspektif pengguna informasi merupakan perilaku yang
terkait dengan tata cara penggunaan informasi digital, dan bagaimana
mengkomunikasikan suatu konten yang mengandung informasi dari
sumber lain. Pada konteks pembelajaran daring, aspek ini dapat berupa
kemampuan menyertakan kutipan dari sumber informasi lain melalui
kaidah sitasi dan penyusunan daftar pustaka.