Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG

Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia.Unsur kimia adalah suatu
spesies atom yang memiliki jumlah proton yang sama dalam inti atomnya (yaitu, nomor
atom, atau Z, yang sama).Saat ini sebanyak 118 unsur telah diidentifikasi, yang 94 di
antaranya terjadi secara alami di bumi. Sedangkan 24 sisanya, merupakan unsur sintetis.
Terdapat 80 unsur yang memiliki sekurang-kurangnya satu isotop stabil dan 38 unsur yang
merupakan radionuklida yang, seiring berjalannya waktu, meluruh menjadi unsur
lain. Besi adalah unsur penyusun bumi paling melimpah (berdasarkan massa),
sementara oksigen adalah yang paling melimpah di kerak bumi.
Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam
beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi).
Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam,
semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak
dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan
nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar,
maupun sumber energi.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas,
senyawa ataupun campurannya. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia
karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam
atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain
memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara
mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur
lebih spesifik lagi.

1
B.       TUJUAN PENULISAN

1.    Mengetahui dan memahami keberadaan unsur-unsur kimia.


2.    Mengetahui dan memahami pengelompokan dan sifat–sifat unsur kimia
3.    Mengetahui dan memahami unsur kimia priode 3 dan periode 4.
4.    Mengetahui dan memahami unsur kimia golongan 1A,2A,7A,8A.

C.       RUMUSAN MASALAH

1.      Seberapa banyak unsur-unsur kimia yang kita dapat ketahui.

2.      Bagaimana pengelompokan dan sifat-sifat unsur kimia

3.      Apa saja yang kita ketahui dari unsur kimia priode 3 dan periode 4.

4.      Dan apa saja unsur kimia golongan 1A,2A,7A,8A.

D.  MAMFAAT PENULISAN

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang
membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah wawasan dan
pemahaman tentang kimia unsur.

2
BAB II
ISI

A.       UNSUR-UNSUR KIMIA

Unsur kimia adalah suatu spesies atom yang memiliki jumlah proton yang sama dalam
inti atomnya (yaitu, nomor atom, atau Z, yang sama). Sebanyak 118 unsur telah
diidentifikasi, yang 94 di antaranya terjadi secara alami di bumi. Sedangkan 24 sisanya,
merupakan unsur sintetis(https://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimia ,2023).Unsur kimia
adalah sebuah zat yang hanya mengandung 1 (satu) jenis atom. Variasi yang luar biasa yang
mengelilingi kita tersusun atas substansi-substansi bisa juga disebut dengan unsur. Unsur
adalah suatu bahan murni yang terdiri dari Proton, Neutron, dan Elektron sebagai pembentuk
unsur. Unsur tersebut harus berkombinasi dahulu baru dapat membentuk senyawa unsur
kimia (Petrucci, 2011).

Tabel periodik unsur adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-
unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya sehingga sifat kimia unsur-unsur
tersebut berubah-ubah secara teratur sepanjang tabel. Setiap unsur didaftarkan berdasarkan
nomor atom dan lambang unsurnya (Arsyad, 2011).

3
B.      GOLONGAN TABEL PRIODIK

Dalam ilmu kimia, golongan (dikenal juga sebagai famili) adalah kolom unsur-unsur
dalam tabel periodik unsur kimia. Terdapat 18 golongan dalam tabel periodik, tetapi kolom
blok-f (antara golongan 2 dan 3) tidak diberi nomor. Unsur-unsur dalam satu golongan
memiliki karakteristik fisika atau kimia yang sama pada kulit elektron terluarnya (jadi,
memiliki muatan inti yang sama), karena sebagian besar sifat kimia didominasi oleh lokasi
orbital pada elektron terluar. Terdapat tiga sistem penomoran golongan. Penomoran modern
yaitu Golongan 1 hingga Golongan 18 direkomendasikan oleh International Union of Pure
and Applied Chemistry (IUPAC)(
https://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_tabel_periodik,2023).

Terdapat penomoran golongan yang telah ada sebelumnya: CAS (Chemical Abstracts
Service) dan IUPAC. Keduanya menggunakan angka (Arab atau Romawi) dan huruf A dan
B. Kedua sistem sepakat dengan penomoran tersebut. Angka menunjukkan bilangan oksidasi
tertinggi unsur-unsur dalam golongan tersebut, dan juga mingindikasikan kesamaan kimia di
antara unsur-unsur dengan penomoran yang sama. Secara umum, proses penomoran
meningkat, di bagian kiri tabel dan di bagian kanan, dengan ketakteraturan pada logam
transisi. Meskipun demikian, kedua sistem menggunakan huruf dengan cara berbeda. Sebagai
contoh, kalium (K) memiliki satu elektron valensi. Oleh karenanya, terletak di golongan 1.
Kalsium (Ca) berada di golongan 2, karena mengandung dua elektron valensi. Dalam sistem
IUPAC terdahulu, huruf A dan B digunakan untuk menunjukkan bagian kiri (A) dan kanan
(B) tabel, sementara sistem CAS menggunakan huruf A untuk unsur-unsur golongan utama
dan B untuk golongan transisi. Sistem IUPAC terdahulu banyak digunakan di Eropa,
sementara CAS lebih memasyarakat di Amerika. Skema IUPAC yang baru dikembangkan
untuk menggantikan kedua sistem tersebut karena keduanya cukup membingungkan.
Kebingunkan ditimbulkan karena keduanya menggunakan istilah yang sama untuk hal yang
berbeda. Sistem baru hanya berisi nomor golongan yang berurut dari 1 di kiri hingga 18 di
kanan tabel periodik. Proposal IUPAC pertama kali diedarkan pada tahun 1985 untuk
menggali tanggapan umum, dan kemudian dimasukkan sebagai bagian dari Tatanama Kimia
Anorganik edisi 1990.

4
Nama golongan

C. UNSUR KIMIA PRIODE 3


5
1.      Unsur Logam

a.      Natrium
Natrium merupakan unsur alkali dengan daya reduksi paling rendah, dengan sumber
utamanya adalah halit (umumnya dalam bentuk NaCl). Pembuatan natrium dapat dilakukan
dengan proses Downs, yaitu elektrolisis lelehan NaCl. Air asin yang mengandung NaCl
diuapkan sampai kering kemudian padatan yang terbentuk dihancurkan untuk kemudian
dilelehkan. Sedangkan untuk me-ngurangi biaya pemanasan, NaCl (titik lebur 801 °C)
dicampur dengan 1½ bagian CaCl2 untuk menurunkan suhu lebur hingga 580 °C (Martin S.
Silberberg, 2000: 971).
Na dulunya banyak digunakan untuk pembuatan TEL (Tetra Ethyl Lead), yaitu untuk
menaikkan bilangan oktan bahan bakar, tetapi sekarang tidak lagi karena mengandung racun
yang berbahaya bagi lingkungan. Na juga digunakan untuk pengisi lampu penerangan di jalan
maupun di kendaraan. Hal ini dikarenakan emisi warna kuningnya yang mampu menembus
kabut dan dapat digunakan juga sebagai cairan pendingin pada reaktor atom (Sri Lestari,
2004: 23).

b.      Magnesium
Magnesium adalah unsur yang sangat melimpah di permukaan bumi, tetapi tidak mudah
membuatnya dalam bentuk unsur. Sumber ko-mersial utama magnesium adalah air laut
(0,13% kadar Mg), dan dapat ditemukan pada dolomit (CaMg(CO3)2) dan karnalit
(KCl.MgCl2.6H2O)(Oxtoby, Gillis, Nachtrieb; Erlangga, 2003: 214).
Kegunaan magnesium, antara lain :
-          Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut.
-          Mg(OH)2, dapat digunakan sebagai obat maag karena dapat menetralkan kelebihan asam
lambung (HCl) dan juga sebagai bahan pasta gigi.
-          MgSO4, dikenal dengan nama garam inggris, dapat digunakan sebagai obat pencahar
(laktasif usus).
-          Campuran logam magnesium (10%) dan aluminium (90%) atau yang sering disebut
magnalium dapat digunakan sebagai bahan konstruksi pesawat terbang karena perpaduan ini
kuat dan ringan, rudal, dan bak truk.
-          Magnesium dipakai untuk membuat kembang api dan lampu penerangan pada fotografi
(blitz).

6
-          MgO, dapat digunakan sebagai bata tahan panas/api untuk melapisi tanur dan tempat
pembakaran semen.
-          Campuran 0,5% Mg, 95% Al, 4% Cu, dan 0,5% Mn atau yang dikenal dengan nama
duralumindigunakan untuk konstruksi mobil.

c.      Aluminium
Aluminium ialah unsur melimpah ketiga terbanyak dalam kerak bumi (sesudah oksigen
dan silikon), mencapai 8,2% dari massa total. Bijih yang paling penting untuk produksi alu-
minium adalah bauksit, yaitu aluminium oksida terhidrasi yang mengandung 50 – 60%
Al2O3, 1 – 20% Fe2O3, 1 – 10% silika, sedikit logam transisi, dan sisanya air. Sumber
bauksit di Indo-nesia di Bukit Asam (Oxtoby, Gillis, Nachtrieb,2003: 212).
Aluminium diperoleh dengan menggunakan proses Hall-Heroult, sesuai dengan nama
penemunya Charles M. Hall(AS) dan Paul Heroult (Perancis) pada tahun 1886.

2.      Unsur Semi-logam

a. Silikon
Silikon merupakan unsur kedua terbanyak yang terdapat di muka bumi, yaitu sekitar
28%. Meskipun berlimpah akan tetapi silikon tidak ditemukan dalam bentuk alaminya,
melainkan terdapat dalam mineral silikat dan sebagai silika (SiO2) (Sri Lestari, 2004: 48).
Kuarsa merupakan salah satu bentuk kristal SiO2 murni, sedangkan pasir, agata (akik), oniks,
opal, ametis, dan flint merupakan SiO2 dengan suatu bahan pengotor dalam jumlah
runut.Silikon dapat diperoleh dengan cara mencampurkan silika dan kokas (sebagai reduktor)
dan memanaskannya di dalam tanur listrik pada suhu sekitar 3000°C.
Reaksi: SiO2(l)+ C(s) ⎯--> Si(l)+ 2CO(g)
Silikon umumnya digunakan untuk membuat transistor, chips computer, dan sel surya.
Sedangkan berbagai senyawa silikon digunakan di banyak industri. Silika dan silikat
digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin,mdan semen. Silikon yang bereaksi
dengan karbon membentuk karbida (SiC) yang bersifat inert, sangat keras dan tidak dapat
melebur, banyak digunakan dalam peralatan pemotong dan pengampelas. Silika gel bersifat
higroskopis sehingga banyak digunakan untuk pengering dalam berbagai macam produk.

7
D. UNSUR KIMIA PRIODE 4
Unsur periode 4 adalah unsur-unsur kimia pada baris (atau periode) keempat tabel
periodik. Tabel periodik disusun berdasarkan baris untuk menggambarkan tren keberulangan
(periodik) perilaku kimia unsur-unsur seiring dengan kenaikan nomor atom: baris baru
dimulai ketika perilaku kimia mulai berulang, artinya bahwa unsur-unsur dengan perilaku
yang sama jatuh pada kolom yang sama.Periode 4 mengandung 18 unsur, dimulai dari kalium
dan diakhiri oleh kripton. Sesuai kaidah, unsur-unsur periode 4 mengisi terlebih dahulu kulit
4s, disusul kulit 3d dan 4p, urutannya seperti itu. Namun, terdapat perkecualian, misalnya
kromium (https://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_periode_4 ,2023).
Banyak logam transisi pada periode 4 yang luar biasa kuat, sehingga banyak
digunakan dalam industri, terutama besi. Tembaga adalah satu dari tiga logam yang tidak
berwarna perak atau abu-abu, dua lainnya adalah emas dan sesium. Tiga unsur yang
berurutan dikenal beracun, dengan arsen sebagai salah satu racun yang paling terkenal,
selenium yang beracun bagi manusia jika dalam kadar besar, dan bromin, cairan yang sangat
beracun. Banyak unsur penting bagi keberlangsungan hidup manusia, seperti kalsium sebagai
pembentuk tulang dan gigi.

1. Kalium
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan
nomor atom 19. Kalium adalah sebuah logam alkali, yang ditempatkan di bawah natrium dan
di atas rubidium, dan merupakan unsur pertama dari periode 4. Ia merupakan salah satu unsur
palilng reaktif dalam tabel periodik, sehingga biasanya hanya dijumpai dalam bentuk
senyawa. Ia cenderung teroksidasi dengan cepat di udara, sehingga bereaksi sangat cepat
dengan oksigen ketika baru terpapar udara. Ketika baru terpapar, ia berwarna agak
keperakan, tetapi dengan cepat memudar akibat bereaksi dengan udara. Logam ini cukup
lunak untuk dipotong menggunakan pisau, dan merupakan unsur kedua dengan massa jenis
paling ringan. Kalium mempunyai titik lebur relatif rendah; ia akan meleleh hanya dengan
meletakkannya di bawah api kecil. Kalium juga memiliki massa jenis yang lebih kecil
daripada air, sehingga dapat mengapung di air.
2. Unsur lain

8
Pada bagian ini unsur-unsur transisi periode 4, yang terdiri dari skandium (Sc),
titanium (Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni),
tembaga (Cu), dan seng (Zn).
E. UNSUR KIMIA GOLONAN 1A,2A,7A,8A

1.      Logam Alkali

Unsur logam alkali (IA) terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan
fransium. Unsur ini mempunyai energi ionisasi paling kecil karena mempunyai konfigurasi
elektron ns1. Oleh karena itu, unsur logam alkali mudah melepaskan elektron dan merupakan
reduktor yang paling kuat. Unsur alkali merupakan logam lunak, berwarna putih mengkilap,
konduktor yang baik, dan mempunyai titik leleh yang rendah, serta ditemukan dalam bentuk
garamnya (Mc. Murry dan Fay, 2000: 215).

2.      Sifat-Sifat Logam Alkali

         Sifat-Sifat Fisis

Dari tabel dapat dilihat bahwa sebagai logam, golongan alkali tanah mempunyai sifat
yang tidak biasa, yaitu titik lelehnya yang relatif rendah, rapatannya yang relatif rendah, dan
kelunakannya. Semua unsur logam alkali ini dapat dengan mudah diubah bentuknya dengan
memencetnya di antara jempol dan jari telunjuk (dengan melindungi kulit baik-baik). Unsur-
unsur pada golongan ini mempunyai energi ionisasi dan keelektronegatifan rata-rata yang
paling rendah. Hal ini dikarenakan ukuran atom dan jarak yang relatif besar antara elektron
terluar dengan inti (Keenan dkk, 1992: 152-153).

         Sifat-Sifat Kimia


Reaksi-reaksi logam alkali sebagai berikut :
a.       Reaksi Logam Alkali dengan Halogen
Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk halida
logam.
Reaksi: 2M(s) + X2 ⎯--> 2MX(s)
dengan: M = logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)

9
X = halogen (F, Cl, Br, I)
Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin berkurang,
sehingga Cs > Rb > K> Na> Li (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
b.      Reaksi Logam Alkali dengan Hidrogen dan Nitrogen
Logam alkali bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa putih berbentuk kristal yang
disebut hidrida, MH. Reaksi terjadi dengan lambat pada suhu kamar dan membutuhkan
pemanasan untuk melelehkan logam alkali (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).

Reaksi: 2M(s) + H2(g) ⎯--> 2MH(s)


Tidak semua logam alkali bereaksi dengan nitrogen, hanya litium yangmembentuk litium
nitrit (Li3N) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Reaksi: 6Li(s) + N2(g) ⎯--> 2Li3N(s).
c.       Reaksi Logam Alkali dengan Oksigen
Reaksi antara logam alkali dengan oksigen berlangsung sangat cepat. Produk yang dihasilkan
berbeda, tergantung pada kondisi reaksi dan berapa banyak oksigen yang ada, seperti oksida
(bilangan oksidasi O = –2), peroksida (bilangan oksidasi O = –1), dan superoksida (bilangan
oksidasi O = –½) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Reaksi: 4Li(s) + O2(g) ⎯--> 2Li2O(s) ——— Oksida, O = –2
2Na(s) + O2(g) ⎯--> Na2O2(s) ——— Peroksida, O = –1
K(s) + O2(g) ⎯--> KO2(s) ——— Superoksida, O = –½
d.      Reaksi Logam Alkali dengan Air
Logam alkali bereaksi dengan air membentuk gas hidrogen dan hidroksida logam alkali,
MOH.
Reaksi: 2M(s) + 2H2O(l) ⎯--> 2M+(aq) + 2OH–(aq)+ H2(g)
dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs
Reaksi logam alkali dengan oksigen merupakan reaksi redoks, di mana logam (M) kehilangan
elektron dan hidrogen dari air memperoleh elektron (Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).
e.       Reaksi Logam Alkali dengan Amonia
Logam alkali bereaksi dengan amonia membentuk gas H2dan logamamida (MNH2). Reaksi
ini sama dengan reaksi logam alkali dengan air(Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).
Reaksi: 2M(s) + 2NH3(l) ⎯--> 2M+(s) + 2NH2–(s) + H2(g)
dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs

10
3.      Alkali Tanah
Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan
ini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah bahwa
golongan IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns 2 dan merupakan reduktor yang kuat.
Meskipun lebih keras dari golongan, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perak
mengkilat, dan mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi (Mc. Murry dan Fay, 2000:
220).

         Sifat-Sifat Fisis


Unsur-unsur logam alkali tanah agak lebih keras, kekerasannya berkisar dari barium
yang kira-kira sama keras dengan timbal, sampai berilium yang cukup keras untuk
menggores kebanyakan logam lainnya. Golongan ini mempunyai struktur elektron yang
sederhana, unsur-unsur logam alkali tanah mempunyai 2 elektron yang relatif mudah
dilepaskan. Selain energi ionisasi yang relatif rendah, keelektronegatifan rata-rata golongan
ini juga rendah dikarenakan ukuran atomnya dan jarak yang relatif besar antara elektron
terluar dengan inti (Keenan, dkk, 1992: 152-153).
         Sifat-Sifat Kimia
Logam alkali tanah mengalami reaksi redoks yang sama dengan logam alkali, hanya
saja mereka melepaskan 2 elektron sehingga membentuk ion 2+. Logam alkali tanah
cenderung kurang reaktif dibandingkan dengan logam alkali karena energi ionisasinya lebih
besar daripada logam alkali tanah, sehingga tren kereaktifannya: Ba > Sr > Ca > Mg > Be
(Mc. Murry dan Fay, 2000: 222).

Reaksi-reaksi logam alkali tanah sebagai berikut :


a.       Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Halogen
Logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida (MX2)
Reaksi: M + X2 ⎯⎯→ MX2,
dengan: M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba
X = F, Cl, Br, I

11
b.      Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Oksigen
Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida (MO).
Reaksi: 2M + O2 ⎯⎯→ 2MO,
dengan M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba
Berilium dan magnesium tidak begitu reaktif jika direaksikan dengan oksigen pada suhu
kamar, tetapi keduanya mengeluarkan cahaya putih cerah jika dibakar dengan nyala api.
Sedangkan kalsium, stronsium, dan barium cukup reaktif sehingga perlu disimpan di bawah
minyak agar tidak kontak dengan udara. Seperti logam berat alkali, stronsium dan barium
membentuk peroksida (MO2) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 222).
c.       Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Air
Logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk logam hidroksida [M(OH)2].
Reaksi: M(s)+ 2H2O(l) ⎯⎯→ M2+(aq) + 2OH–(aq) + H2(g)
dengan M = Mg, Ca, Sr, atau Ba
Kecuali berilium, semua logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk logam
hidroksida M(OH)2. Magnesium bereaksi hanya jika suhu di atas 100 °C, sedangkan untuk
kalsium dan stronsium, reaksi berjalan lambat dan pada suhu kamar. Hanya barium yang
bereaksi dahsyat (Mc. Murry dan Fay, 2000: 223).

4.      Gas Mulia


Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18). Disebut mulia karena unsur-
unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Ada 2 sifat dari gas mulia, yaitu sebagai
berikut :
         Sifat-sifat Fisis Gas Mulia

Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Elektron Valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom (A) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Titik leleh ( C)
o
-272,2 -248,6 -189,4 -157,2 -111,8 -71
Titik didih (oC) -268,9 -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62

12
Energi Pengionan (kJ 2640 2080 1520 1350 1170 1040
mol )-1

Afinitas elektron (kJ 21 29 35 39 41 41


mol )
-1

Densitas (g L-1) 0.178 0,900 1,78 3,73 5,89 9,73

Seperti tampak pada Tabel, gas mulia mempunyai titik leleh serta titik didih yang
sangat rendah. Titik didih helium mendekati nol absolut (0 K). Titik didih gas mulia hanya
beberapa derajat di atas titik lelehnya. Rendahnya titik didih gas mulia dapat diterangkan
sebagai berikut. Seperti telah diketahui, gas mulia terdapat molekul monoatomik. Gaya tarik-
menarik antarmolekulnya hanyalah gaya London (gaya dispersi) yang lemah. Oleh karena itu,
gas mulia hanya akan mencair atau menjadi padat jika energi molekul-molekulnya menjadi
sangat dilemahkan, yaitu pada suhu yang sangat rendah. Dari atas ke bawah, seiring dengan
bertambahnya massa atom relatif, gaya dispersi semakin besar dan titik leleh serta titik
didihnya juga meningkat.

         Sifat-Sifat Kimia Gas Mulia

Dunia kimia seperti terguncang ketika pada tahun 1962, Bartlett berhasil membuat
senyawa stabil dari xenon, yaitu XePtF6. Penemuan itu telah mendobrak kegaiban gas mulia.
Tidak lama kemudian, ahli riset lainnya dapat membuat berbagai senyawa dari xenon, radon,
kripton. Radon ternyata dapat bereaksi spontan dengan fluorin, sedangkan xenon memerlukan
pemanasan atau penyinaran untuk memulai reaksi. Kripton lebih sukar, hanya bereaksi
dengan fluorin jika disinari atau jika diberi loncatan muatan listrik. Sementara helium, neon,
dan argon, ternyata lebih sukar lagi bereaksi dan belum berhasil dibuat suatu senyawa dari
ketiga unsur itu.
Kereaktifan gas mulia bertambah besar sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya,
yaitu dari atas ke bawah. Pertambahan jari-jari atom mengakibatkan daya tarik inti terhadap
elektron kulit luar berkurang, sehingga elektronnya semakin mudah ditarik oleh atom lain.
Walaupun senyawa gas mulia telah berhasil dibuat, namun tetap harus diakui bahwa unsur
gas mulia lebih stabil dari semua golongan lainnya. Unsur gas mulia hanya dapat berikatan
dengan unsur yang sangat elektronegatif, seperti fluorin dan oksigen.

13
5.      Halogen
Unsur-unsur golongan VIIA disebut halogen. Nama itu berasal dari bahasa Yunani
yang berarti “pembentuk garam”. Dinamai demikian karena unsur-unsur tersebut dapat
bereaksi dengan logam membentuk garam.
Unsur-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi
elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen
cenderung menyerap satu elektron membentuk ion bermuatan negatif satu. Ada 2 sifat dari
gas mulia, yaitu sebagai berikut :
         Sifat-Sifat Fisis
Dari tabel tampak bahwa titik didih dan titik leleh naik seiring dengan bertambahnya
nomor atom. Hal ini karena fakta menunjukkan bahwa molekul-molekul yang lebih besar
mempunyai gaya tarik-menarik Van der Waals yang lebih besar daripada yang dimiliki
molekul-molekul yang lebih kecil. Kecuali gas mulia, halogen mempunyai energi ionisasi
dan elektro-negatifitas yang paling tinggi dari golongan unsur manapun. Dari unsur golongan
VII A, fluorlah yang paling erat mengikat elektron-elektronnya, dan iod yang paling lemah.
Kecenderungan ini bisa dikaitkan dengan ukuran atom halogen (Keenan, dkk, 1992: 228).
         Sifat-Sifat Kimia
Ada suatu penurunan yang teratur dalam keaktifan kimia dari fluor sampai iod,
sebagaimana ditunjukkan oleh kecenderungan dalam kekuatan mengoksidasinya. Molekul
fluor yang beratom dua (diatom) F2 merupakan zat pengoksidasi yang lebih kuat daripada
unsur lain yang manapun dalam keadaan normalnya.
Baik fluor maupun klor membantu reaksi pembakaran dengan cara yang sama seperti
oksigen. Hidrogen dan logam-logam aktif terbakar dalam salah satu gas tersebut dengan
membebaskan panas dan cahaya. Reaktivitas fluor yang lebih besar dibanding klor terungkap
oleh fakta bahwa bahan-bahan yang biasa termasuk kayu dan beberapa plastik akan menyala
dalam atmosfer fluor.
Keempat unsur halogen tersebut semuanya sangat merangsang sekali terhadap hidung
dan tenggorokan. Brom, suatu cairan yang merah tua, pada suhu kamar mempunyai tekanan

14
uap yang tinggi. Brom cair merupakan salah satu reagen kimia yang paling berbahaya karena
efek uap tersebut terhadap mata dan saluran hidung. Klor dan fluor harus digunakan hanya
dalam kamar asam dan dalam ruangan dengan pertukaran udara (ventilasi) yang baik.
Beberapa hisapan klor pada 1.000 ppm bersama napas kita akan mematikan. Semua halogen
harus disimpan jauh dari kontak dengan zat-zat yang dapat dioksidasi (Keenan, 1992: 229).
BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN

Sifat-sifat unsur kimia dapat kita ketahui dari sifat fisis dan kimianya. Sama seperti
pada unsur-unsur dari gas mulia dan halogen. Dari sifat fisis kita dapat mengetahui
penampilan dari suatu unsur namun tanpa melibatkan pengubahan zat itu menjadi zat lain,
serta dari sifat kimianya kita dapat mengetahui reaksi-reaksi yang dapat dialami oleh zat itu,
seperti kereaktifan, daya oksidasi, daya reduksi, sifat asam, dan sifat basa.

B.       SARAN

Saran yang saya dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang
“Kimia Unsur” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang saya buat ini ialah dengan
mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet,
sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang
dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Alhamdulillah jaza
kumullohukhoiro ,Wassallamualaikum.Wr.Wb.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/35189708/Kelimpahan-Unsur-Di-Alam
www.wikipedia.org

15

Anda mungkin juga menyukai