Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MUHAMMAD RAYHAN

KELAS : XII IPS 4

TUGAS : SOSIOLOGI, KASUS PERUBAHAN SOSIAL

Tren Gaya Hidup Selebriti Masa Kini: Hedonisme yang Dibangun dari Media
Sosial

kompasiana.com- "Uang belum pernah membuat seseorang bahagia,


begitu pula halnya. Makin banyak yang dimiliki seseorang, makin banyak
yang dia inginkan. Alih-alih mengisi ruang hampa, itu membuatnya
semakin hampa." - Benjamin Franklin
di masa kini sangat suka menghambur-hamburkan uang. Sebagai contoh,
salah satu artis yang berinisial "R" mengunggah kekayaannya di media
sosial, youtube, dan program TV, memang mungkin sebagian artis
bermaksud untuk menunjukkan hasil jerih payah mereka dan bermaksud
untuk memotivasi masyarakat, tapi hal ini terkadang banyak menuai
perbincangan di kalangan masyarakat sebab dianggap sebagai ajang
memamerkan harta kekayaan. 
Mereka bahkan sama-sama berkunjung ke rumah satu sama lain hanya
untuk mempertontonkan harta dan kekayaannya kepada
masyarakat. Barang-barang yang ditunjukkannya pun tidaklah murah,
mereka menunjukkan koleksi mobil mewah yang berharga milyaran rupiah,
lalu tas yang berharga ratusan juta rupiah, bahkan hal-hal kecil seperti ikat
rambut yang bisa mencapai jutaan rupiah. Mengapa di masa kini
memamerkan kekayaan menjadi hal yang lumrah, bukankah itu malah
justru bisa menjadi contoh buruk bagi masyarakat terutama kalangan
remaja dalam menggunakan uang. 
Mulai terlihat di social media banyak sekali anak-anak remaja yang
terpengaruh dengan perilaku para publik figur yang suka menghambur
hamburkan uang. Memang uang tersebut mereka peroleh atas dasar
usaha mereka sendiri, namun dengan gaya hidup konsumtif dan hedonis
memiliki dampak yang besar terhadap ekonomi negara.
Gaya hidup konsumtif merupakan gaya hidup dimana seseorang membeli
suatu barang atau jasa secara berlebihan dengan mengutamakan
keinginannya daripada kebutuhannya, yang akan menyebabkan
pemborosan secara ekonomi. Perilaku konsumtif biasanya tidak memiliki
skala prioritas atau dapat diartikan sebagai gaya hidup yang mewah.
Faktor yang memicu terjadinya gaya hidup konsumtif adalah faktor budaya,
sosial, pribadi dan psikologis. 
Saat ini, para produsen mengetahui bagaimana masyarakat mudah
terpengaruhi oleh media sosial atau gaya hidup para artis oleh karena itu
ketertarikan pada suatu barang akan lebih tinggi dan akan mudah tergiur
dengan iklan yang disajikan tanpa memiliki sifat untuk mengendalikan dana
yang mereka miliki oleh sebab itu barang yang sebenarnya tidak penting
akan tetapi mereka beli hanya untuk bisa dianggap eksis dan keren di
lingkungannya. Selain memiliki dampak bagi diri sendiri dan lingkungan,
perilaku konsumtif juga bisa berdampak besar bagi ekonomi negara. 

Anda mungkin juga menyukai