Anda di halaman 1dari 61

MODUL SEJARAH EROPA I

Oleh :
Dra. Eko Heri Widiastuti, M Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
IKIP VETERAN SEMARANG
2017

1
KATA PENGANTAR

Belajar di Perguruan Tinggi berbeda dengan belajar di pendidikan menengah dan


pendidikan dasar. Perbedaan yang nyata adalah posisi dosen dan mahasiswa tidak seperti
posisi guru dan peserta didik. Di Perguruan Tinggi mahasiswa tidak diposisikan sebagai
patner untuk memperdalam keilmuan, sementara di pendidikan menenngah dan pendidikan
dasar, peserta didik sebagai subyek yang memerlukan pembinaan . Mahasiswa dituntut
mandiri dalam belajar dan menngembangkan kreatifitas merupakan aspek penting dalam
pendidikan di Perguruan Tinggi.
Tuntutan kemandirian dalam kegiatan belajar di Perguruan Tinggi mengharuskan
dosen dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung aktivitas tersebut. Dosen
juga dituntut untuk menciptakan stimulan atau kail agar mahasiswa dapat memberikan
respon sendiri melalui ilmu pengetahuan didalam luasnya informasi saat ini.
Modul merupakan salah satu cara bagi dosen untuk memberikan stimulan atau kail
kepada mahasiswa, kemudian mahasiswa diharapkan dapat mengembanngkan sendiri
pengetahuan secara kreatif. Sehubungan dengan hal tersebut modul Sejarah Eropa I ini
diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk memahami peristiwa, perkembangan dan
dinamika yang terjadi di benua Eropa, walaupun hanya seraca singkat.
Modul ini diambil dari berbagai sumber , terutama buku-buku yang relevan.
Sehubungan dengan itu para mahasiswa diharuskan memperdalam materi dan
mengembangkannya, minimal dengan sejumlah buku yang relevan. Akhirnya selamat
belajar, selamat membaca, mengerjakan soal dan memperdalam keilmuan melalui sumber
pustaka lainnya.

2
DAFTAR ISI
Modul I : Jaman Kuno
Kegiatan Belajar 1 : Pendahuluan
Kegiatan Belajar 2 : Yunani Kuno
Kegiatan Belajar 3 : Romawi Kuno
Kegiatan Belajar 4 : Agama Nasrani
Modul II : Jaman Abad Pertengahan
Modul III : Jaman Transisi
Kegiatan Belajar 1 : Renaissance
Kegiatan Belajar 2 : Reformasi Agama
Kegiatan Belajar 3 : Monarkhi Nasional
Kegiatan Belajar 4 : Perkembangan Sosial, ekono dan Ilmu Pengetahuan
Kegiatan Belajar 5 : Merchantilisme dan Aufklarung
Kegiatan Belajar 6 : Revolusi Industri
Kegiatan Belajar 7 : Revolusi Perancis dan Konggres Wina.

3
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata Kuliah Sejarah Eropa I pada dasarnya ingin mengajak mahasiswa untuk
membahas dasar-dasar sejarah Eropa yang merupakan landasan untuk menempuh mata
kuliah Sejarah Eropa. Materi yang dibicarakan meliputi historiografi, peta Eropa, tata
pemerintahan, perkembangan politik (militer), perkembangan ekonomi, perkembangan
agama, perkembangan sosial, dan bibliografi, sejak Jaman kuno yaitu Masa Yunani Kuno
dan Romawi Kuno, Feodalisme, sampai masa transisi. Oleh karenanya selain menyajikan
teori, modul ini juga dilengkapi dengan soal-soal untuk latihan dan melatih diri dalam
mengembangkan kemampuan, pemahaman dan kreatifitasnya dalam kehidupan di
masyarakat.
Materi dari mata kuliah ini disajikan dalam 3 modul yang masing-masing modul
dirinci menjadi kegiatan belajar,. Selain itu dilengkapi dengan petunjuk belajar, dengan
tujuan untuk memudahkan mahasiswa dalam belajar sendiri, memahami lebih dalam
melalui proses berpikir aktif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ataupu dalam
menyelesaikan berbagai kasus yang diberikan. Modul-modul ini hanya menyajikan
penjelasan topik-topik bahasan sesuai dengan periodisasi Sejarah Eropa dan contoh-contoh
yang relevan dengan topic yang dibahas.

A. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan Mata Kuliah Sejarah Eropa I ini mahasiswa diharapkan mampu
menganalisis hubungan sejarah Indonesia dan sejarah dunia.

B. Petunjuk Belajar
Materi mata kuliah ini disajikan dalam tiga (3) modul yang masing-masing modul
dirinci menjadi beberapa kegiatan belajar. Pembagian ini dimaksudkan untuk
memudahkan mahasiswa dalam belajar mengerti, memahami, dan mengembangkan
materi perkuliahan sesuai dengan capaian pembelajaran yang hendak dicapai.
Untuk mempermudah belajarnya, maka mahasiswa diharapkan mengnikuti petunjuk
yang disampaikan, yaitu :
4
1. Bacalah dengan seksama materi yang tersaji di setiap modul sesuai dengan
urutan kegiatan belajar dan dimulai dari modul pertama.
2. Apabila sudah dipahamni tujuan yang diharapkan, lanjutkan dengan membaca
materi pada reverensi lain yang disarankan.
3. Setelah itu diskuksikan dengan teman sejawat untuk dapat menngembangkan
dan mennganalisa keterkaitan peristiwa seperti dalam materi.
4. Kemudian kerjakan soal-soal latihan, sesuai dengan soal yang ada dalam modul
ini.
5. Lakukan tahap demi taham sesuai dengan urutan kegiatan belajar sampai
selesai.

5
MODUL I : JAMAN KUNO
Kegiatan I
PENDAHULUAN
Sejarah dunia hingga sekaraang boleh dikatakan bahwa bangsa Eropa memiliki
peradaban yang tinggi, Di Eropa pula dalam abad ke -18, berkembang kesadaran, bahwa
seluruh manusia di dunia ini merupakan satu kesatuan. Kemunculan tentang kesadaran
nasional yang terjadi dibeberapa negara mulai membanggakan bangsa sendiri, orang mulai
tidak mau lagi dimasukkan ke golongan yang ditemukan bangsa lain, mereka menjadi
bangsa yang sadar akan bangsanya sendiri.
Kebanyakan mulai mencari keterangan , mencari sebab musabab kekuasaan Eropa
tersebut. Pertanyaan itu antara lain : hal-hal apakah yang mengakibatkan bahwa sejak kira-
kira 1600 M Eropa tidak hanya dapat menduduki Amerika dan Australia dengan jalan
mendesak penduduknya yang sedikit jumlahnya, tetapi dapat pula menguasai Asia yang
pandat penduduknya dan akhirnya mennguasai hampir seluruh Afrika, sehingga kira-kira
1900. Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain :
1. Hal yang menyebabkan Eropa memainkan peranan penting dalam Sejarah Dunia,
hendaknya kita cari pada tempat Eropa artinya karena factor geografi.
2. Mungkinkah karena faktor-faktor demografi, artinya karena jumlah penduduknya.
3. Haruslah kita cari pada faktor-faktor etnologi, maksudnya adalah terdapat suatu sifat
pada badan orang Eropa, yang menyebabkan ia dapat menguasai bukan orang Eropa,
walaupun hanya sementara.
4. Mungkinkah karena faktor rokhani, dalam rokhani orang Eropa adalah sesuatu, yang
lebih daripada bangsa-bangsa lain.
Jadi pertanyaan-pertanyaan itu hanya dapat dijawab dengan peneliti Sejarah Eropa, artinya
kita membicarakan Sejarah Eropa dengan mengingat masalah yang dipersoalkan, Jawaban
itu dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Faktor Geografi

6
a. Luas Daerah
Eropa bukan termasuk benua yang terbesar, malahan termasuk benua terkecil, luas
bumi kira-kira 512 juta Km2 , yang sebagian terdiri atas daratan 29% dan air 71%.
Luas Benua Asia 44,2 juta Km2, Amerika 41,1 juta Km2, Afrika 29,8 juta Km2,
Australia 8,9 juta Km2, jadi secara luas Benua Eropa bukanlah benua yang terluas.
Melihat perbandingan luas benua tersebut jelaslah bahwa kekuasaan Eropa bukan
disebabkan karena luas benua. Kalau melihat luas, maka seharusnya yang menjadi
pimpinan adalah orang Asia.
b. Iklim
Iklim sebagai faktor geografi, mungkin ada artinya disamping faktor luas daerah
tadi. Iklim memang mempunyai pengaruh atas perbuatan manusia, panas yang
berlebihan akan menekan aktivitas manusia, sebaliknya dingin yang berlebihan
akan memaksa manusia mempergunakan segala kekuatan tenaganya untuk
mengatasi hal tersebut. Benua Eropa terletak di zona sedang, namun benua Asia
dan Amerika yang sangat luas juga mempunyai daerah yang berada di zona sedang,
tetapi Eropa memiliki perkembangan lain.
c. Letak daerah
Letak daerah tidak benar-benar merupakan faktor geografi. Faktor letak yang
berhubungan dengan kegiatan manusia, disebabkan karena memang manusia
memerlukannya. Contoh daerah Ruhr di Jerman, pelabuhan ini muncul karena
berkembangnya industri, tetapi Pulau Sabang di Indonesia tidak berarti, sebab tidak
dibutuhkan oleh kapal-kapal yang melintas. Letak Eropa antara Grundalia dan
Afrika , antara Asia dan Amerika hingga sekarang tidak menguntungkan Eropa,
sebab tidak ada hubungan antara Grundalia dan Afrika dan hubungannya antara
Asia dan Amerika melalui Samudra Pasicik. Kesimpulannya baik luas, baik iklim,
letak suatu daerah, jadi faktor-faktor geografi tidak dapat menentukan sejarah
manusia.
2. Faktor Demografi
Luas wilayah, iklim serta letak daerah ternyata tidak mempunyai keistimewaan dari
Eropa, maka pertanyaan selanjutnya adalah masalah kependudukan, bagaimana peran

7
penduduk Eropa. Untuk mengetahui jumlah penduduk Eropa pada jaman kuno tidaklah
mudah, baru pada tahun 1650 sedikit ada kepastian tentang jumlah penduduk ,
walaupun sifatnya hanya dugaan. Pada abad ke-17 kira-kira jumlah penduduk seluruh
dunia adalah 550 juta dengan perincian Asia 330 juta, Eropa 100 juta, Asia 100 juta
sisanya adalah penduduk Amerika dan Australia, atau dapat dikatakan bahwa jumlah
penduduk Eropa sekitar 25% dari seluruh jumlah penduduk.
Sejak tahun 1650 jumlah penduduk Eropa mengalami peningkatan, namun jumlah
penduduk di Asia ternyata selalu diatas Eropa. Jadi jumlah penduduk suatu benua tidak
menentukan peran penting yang dijalankan oleh benua tersebut. Namun sejak dahulu
penduduk Eropa lebih banyak menunjukkan persatuan dari pada penduduk benua lain,
jumlah penduduk yang dipersatukan secara efektif dapat membesarkan suatu negara.
Contoh adalah Jepang, ketika Jepang mengalahkan Tiongkok (1895) penduduk Jepang
sekitar 44 juta sedangkan penduduk Tiongkok adalah 435 juta, 10 kali dari penduduk
Jepang, kemudian ketika Jepang mengalahkan Rusia, penduduk Jepang kurang lebih
berjumlah 50 juta, sedangkan Rusia berjumlah 100 juta, jadi penduduk Jepang saat itu
hanya separo dari penduduk Rusia. Kesimpulannya jumlah penduduk suatu negara
tidak dapat dijadikan ukuran suatu negara itu berkembang atau berkuasa ataupun
martabat suatu bangsa.
3. Faktor etnologi.
Perpaduan berbagai faktor tersebut belum dapat menentukan martabat suatu
bangsa, artinya harus ada faktor lain, diantaranya adalah faktor etnologi. Apabila suatu
bangsa dapat mengalahkan bangsa lain artinya bangsa tersebut mempunyai kelebihan.
Suatu golongan baik kecil atau besar selalu menganggap bahwa golongannya lebih baik
dari golongan lain. Bangsa Yahudi menyebut dirinya sebagai bangsa yang dipilih oleh
Tuhan, bangsa Yunani mengatakan orang yang bukan termasuk bangsa Yunani disebut
barbar. Orang Eropa yang berkulit putih merasa sebagai bangsa yang istimewa,
walaupun dalam kurun waktu yang lama mereka dapat mengasai bangsa lain, seakan-
akan keberhasilan itu sebagai suatu bukti tentang kelebihan mereka.
Perbedaan bangsa-bangsa itu tidak dapat dipungkiri, sebab dengan perbedaan
tersebut menimbulkan sekat diantara mereka, perbedaan itu sudah terjadi sejak jaman

8
pra-sejarah. Secara sederhanya seluruh bangsa ini dapat digolongkan menjadi bangsa
Kaukasus (bangsa kulit putih), bangasa Mongoloid (bangsa kulit kuning), Bangsa
Negride (bangsa kulit hitam), bangsa yang paling banyak jumlahnya adalah bangsa
kulit putih. Tidak ada yang menjamin bahwa bangsa kulit putin jumlahnya akan selalu
melebihi bangsa lain, serta tidak ditemukan petunjuk bahwa kedudukan yang istimewa
dari bangsa kulit putih karena pembawaan, kodrat dan sebagainya. Kesimpulannya
tidak ada superioritas jenis bangsa karena kodrat, jadi jenis bangsa tidak dapat dipakai
sebagai ukuran bahwa bangsa Eropa itu mempunyai kelebihan dari bangsa lain.
4. Faktor Jiwa Bangsa
Kedudukan istemewa dari bangsa Eropa tidak dapar dijelaskan dari faktor-faktor
tersebut diatas, maka masih ada kemungkinan, bahwa ekspansi dan hegemoni ini
disebabkan karena “jiwa Eropa”. Antara jiwa barat dan jiwa timur memang ada
perbedaan-perbedaan, mentalitet, sikap antara penduduk. Menurut Sosiologi dan Ilmu
Sejarah, sikap manusia pada umumnya terhadap suatu pekerjaan sebagai suatu fungsi
yang sangat penting (sikap itu sama dimana-mana0, tetapi bagi bangsa Eropa
menganggap pekerjaan sebagai suatu alat untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia,
sehingga dapat dikatakan bahwa jiwa ini merupakan suatu penyimpangan dari “Pola
Umum’.
Untuk menerangkan peranan Eropa, apabila tidak dapat dijelaskan melalu faktor-
faktor tersebut, serta bukan pula karena kodrat dan jiwa suatu bangsa, maka peranan ini
dapat diterangkan melalui sejarah Eropa, sebab manusia membuat sejarahnya sendiri.
Segala perbuatan atau gerak langkah manusia ditentukan oleh berbagai keadaan,
diantaranya adalah sejarahnya. Berbagai peristiwa sejarah dari bangsa Eropa secara
bersama akan menciptakan “jiwa Barat”.

9
Kegiatan Belajar 2 :
YUNANI
Yunani terletak di suatu semenanjung yang menjorok ke Laut Tengah (Laut
Mediteran), tetapi teluknya berada di Asia. Letak ini menjadikan Yunani mempunyai
sangat istimewa, di daratan kota-kota Yunani dipisahkan dengan pengunungan yang tinggi.
Lereng pegunungan hanya menghasilkan sedikit anggur dan sebagai tempat
penggembalaan kambing. Oleh karenanya Yunani tidak pernah berbentuk sebagai suatu
Imperium (Kekaisaran) yang besar, tetapi berbentuk Negara Kota (Polis). Karena itu
penduduknya sudah sejak lama mengarahkan pandangannya ke laut, dan mengadakan
hubungan dengan penduduk lain di sekitar Laut Tengah dan Laut Hitam. Artinya Polis
Yunani yang timbul sebagai pelabuhan dagang didiami oleh masyarakat merdeka yang
mempunyai pemerintahan sendiri (otonom), terlepas dari daerah lainnya. Walaupun
mereka lepas dari daerah lainnya, penduduknya terbuka bagi hubungan dengan seluruh
dunia, yang diketahui Yunani, sehingga mereka sampai pada suatu peradaban yang tinggi.
Bangsa Yunani bukannya bangsa asli, mereka datang dari utara kira-kira 1400
SM /BC, perpindahan ini terjadi beberapa kali, di semenanjung yang banyak teluknya
mereka mendirikan tempat-tempat berdagang dengan dunia timur. Pos-pos terdepannya
kemudian menjadi koloni, tetapi koloni ini bukan untuk bertahan (seperti istilah kolonial
saat ini), melainkan kota-kota merdeka seperti tanah airnya sendiri. Adanya corak
hubungan baru sebagai akibat dari datangnya bangsa lain telah mendorong bangsa Yunani
mencari corak peradaban sendiri.
Corak peradaban Yunani berbeda dengan peradaban-peradaban lain, seperti
peradaban Mesir, Babylonia, dan Persia. Peradaban Yunani bercorak kekotaan, borjuis dan
duniawi.

10
1. Kekotaann artinya Polis Yunani itu merupakan sebuah Negara kecil yang merdeka,
tidak merupakan bagian dari sebuah kerajaan besar.
2. Borjuis dan duniawi artinya yang menjadi pendukung kebudayaan bukan suatu
golongan yang dilindungi oleh raja, melainkan penduduk kota itu sendiri.
Asal mula kebudayaan Yunani harus dicari dalam koloni-koloni di pantai barat Asia Kecil
(Ephesus, Milete, Smyrna dll). Kota-kota koloni ini letaknya tersembunyi jauh di teluk,
kota-kota itu merupakan negara-negara kecil yang merdeka, kemungkinan didirikan sejak
tahun 1000 BC oleh Polis-Pollis Yunani yang penduduknya cukup padat. Ketika kerajaan
Lidya runtuh oleh serangan Persia, maka koloni-koloni itu dikuasai oleh Persia, tetapi
koloni Yunani di Asia Kecil peradaban kekotaan itu sudah menemukan bentuknya.
Di koloni Yunani itu di samping perdagangan timbul industri kecil, sehingga timbul
suatu golongan pekerja tangan kota. Dalam perusahaan-perusahaan yang maju tersebut
banyak menggunakan tenaga hamba sahaya, sementara penduduk yang telah makmur dan
mempunyai banyak waktu dapat memikirkan persoalan kebudayaan. Mereka
menyelenggarakan kesenian dan pengetahuan , mereka memikirkan masalah penting yang
dihadapi orang dalam hidupnya. Mereka melakukkan itu bukan sebagai pendeta yang
ditugaskan raja, tetapi karena kemauannya sendiri untuk kepuasannya sendiri.
Munculnya kesadaran dari orang-orang Yunani itu awalnya muncul di Asia Kecil,
kemudian berkembang di Yunani sendiri, dunia mempunyai corak lain. Berbeda dengan
pandangan rakyat dan raja-raja Mesir, Assyria dan Persia. Sebagai contoh adalah masalah
hukum, bagi bangsa Mesir hukum adalah kehendak raja, jadi kehendak Firaun yang
dianggap sebagai dewata. Bagi Yunani hukum memang berasal dari dewata, tetapi hukum
mereka rumuskan sendiri dalam perwakilan rakyat (ecclesia). Jadi mereka sadar bahwa
hukum dapat berubah, karena adanya perkembangan perdagangan dan industri, masyarakat
mereka mudah berubah tidak sepert kekaisaran besar.
Sebagai contoh sikap bangsa Yunani terhadap hukum dapat dilihat dari perbuatan
Socrates (seorang filsuf) yang dihukum karena dianggap merusak pemuda Athena dengan
faham-fahamnya yang radikal dan individualis tersebut. Socrates tetap berpegang pada
pendiriannya, tetapi ia juga tunduk pada putusan hakim, karena sesuai dengan undang-
undang. Dari peristiwa itu dapat disimpulkan bahwa bangsa Yunani belum mengenal

11
individualism dalam arti mengakui hak individu, walaupun bertentangan dengan Negara.
Hukum tertinggi ialah kepentingan Negara, individu harus tunduk kepada undang-undang
yang dibuat sendiri oleh masyarakat.
Kebudayaan Yunani yang dibangun dengan logika dan hasil kerja rakyat bawah dan
upeti yang dibayar olek sekutu-sekuktunya, mencapai puncaknya pada abad ke-5 BCdi
Athena. Kebudayaan itu bernilai tinggi yang diakuki sampai sekarang, namun kebudayaan
Yunani ini menyebabkan terjadinya permulaan perkembangan Eropa yang menyimpang
dan dianggap sebagai penyimpangan Pola Umum Sejarah.
Kebudayaan Athena pada abad ke-5 BC disebut sebagai suatu keajaiban, hal ini
terlihat bahwaa kebudayaan Eropa kemudian banyak berdasarkan kebudayaan Yunani.
Yang dimaksud dengan keajaiban adalah bahwa bangsa Yunani tidak mau menelan segala
keajaiban itu, tidak menyerahke pada pikiran bahwa keajaiban itu adalah hal-hal yang tidak
dapat dipahami oleh pikiran manusia. Pangkal pikiran mereka adalah usaha menentukan
kedudukan diri dalam dunia mereka. Karena dewa-dewa yang dipercayai tidak membawa
kepuasan atas rahasiaa alam yang meliputi manusia , maka mereka mencari dasar baru bagi
pengertian itu. Dasar baru itu adalah pengetahuan, khususnya ilmu pasti, dasar-dasar
pengetahuan orang Yunani diperoleh dari bangsa Babylonia. Pengetauan yang diperoleh
dari bangsa lain itu, mereka olah sendiri menurut kesanggupan bangsa Yunani. Pada
bangsa Babylonia pengetahuan itu timbul karena sebab yang praktis. Pengetahuan itu
mereka butuhkan untuk mengukur tanah dan astronomi. Astronomi gunanya untuk
menentukan waktu, mengetahui peredaran matahari, bulan dan bintang, sehingga orang
dapat membuat penanggalan yang dapat dipakai untuk mengetahui apabila ada banjir yang
datang berkala. Hal praktis tersebut diambil oleh bangsa Yunani, tetapi di samping
mempelajari ilmu pasti karena keingintahuan mereka. Sebagia contonya adalah ketika
mereka membuat kubus tempat arca dewa ditegakkan, mereka tidak mau membuat kubus
yang isinya seperti yang lama, tetapi kira-kira dua kalinya yang lama. Mereka menghitung
berapa harusnya sisi kubus agar isinya benar-benar dua kali yang lama. Dengan demikian
untuk pertama kalinya mereka menemukan bilangan irrasionil. Hasil pemikiran yang
sepereti itu, maka kemudian Pythagoras dapat menemukan suatu teori dalam matematik.

12
Menurut Immanuel Kant (Seorang ahli pikir Jerman yang hidup pada abad ke-18) berkata
bahwa sikap bangsa Yunani terhadap pengetahuan dapat dinamakan suatu revolusi,
membebaskan diri dari apa yang disadari, dengan jalan pikirannya, dengan jalan
menemukan hak yang tetap dalam sejumlah hubungan dan dapat memahami tidak hanya
menerima saja. Hal into merupakan langkah penting kearah kemerdekaan, yakni merdeka
dari ketakutan, Kebutuhan memahami sesuatu dengan tidak memperhatikan manfaatnya
(kemudian menjadi sifat khusus dari bangsa Eropa) adalah warisan dari bangsa Yunani.
Sampai sekarang untuk istilah-istilah pengetahuan orang mempergunakan kata-kata
Yunani, sehingga pantas dipakai untuk menyatakan pengertian abstrak.
Sikap khusus lainnya sebagai warisan bangsa Yunani adalah sikap obyektif dan
bebas terhadap alam. Hal ini karena iklim Laut Tengah yang lembut menyebabkan orang
Yunani tidak lagi merasa bersatu dengan alam, atau mempunyai rasa tunduk kepada alam
seperti bangsa-bangsa lain.
Setiap tahun iklim Yunani memberikan rangsangan baru pada pikiran manusia.
Dengan kiklim seperti di Yunani ini lebih mudah menimbulkan pikiran besar untuk
menguasai alam dari pada iklim daerah panas dan iklim daerah kutub. Iklim Yunani tidak
memberikan ancaman pada penduduk dengan panasnya, tidak ada hujan lebat, tidak ada
hutan yang lebat yang sukar dimasuk. Kondisi ini menimbulkan keingintahuan untuk
menyelidiki alam, akhirnya muncul suatu sikap yang melengkapi kesanggupan abstraksi ,
yaitu imgin tahu ilmiah, suatu nafsu hendak mengamati segala benda dan gejala-gejala,
dengan pengamatan merdeka demi pengetahuan saja. Karena sikap tersebut bangsa Yunani
meletakkan dasar-dasar pengetahuan atau memahami kemajuan dalam berbagai cabang
pengetahuan . Mereka mengetahui bahwa bumi itu bundar, mengetahui bahwa bumi itu
berputar mengelilingi porosnya, dapat menghitung keliling bumi. Perhitungan mereka
hanya berbeda 225 mil dengan perhitungan sekarang. Ahli yang mengamati eksak adalah
Aristoteles.
Bangsa Yunani menganggap keseluruhan sejarah manusia sebagai bagian dari
kejadian kosmis, sebagai bagian dari alam yang mengalami pengulangan dan tidak
berhenti. Filsafat Yunani mempunyai corak yang berbeda dengan filsafat India dan
Tiongkok, Filsafat Yunani tidak bersifat mystik kontemplatif (susila merenungkan),

13
melainkan menimbulkan pengertian abstrak, karena usaha mencari ketentuan baru akibat
dari yang lama telah ditinggalkan, dan menimbulkan pengamatan eksak.
Polis-polis Yunani sering terlibat konflik (Athena, Sparta dll), sehingga
menimbulkan perpecahan. Perpecahan ini menjadi kesempatan bagi Philipus (Raja
Macedonia) untuk menundukkan Yunani ( Sekitar 350 BC) , dia merupakan raja yang
cakap dan pandai, usaha untuk menundukkan Yunani dilanjutkan oleh Iskandar putranya.
Iskandar berhasilmenguasai Yunani, Asia Kecil, Syria, Mesir, Persia bahkan sampai Indus.
Namun dalam perjalanan pulang ia meninggal dan wilayahnya dibagi-bagi oleh para
panglimanya.
Bangsa Yunani yang mempunyai semangat besar, cerdas segera mengikuti jejak
Iskandar, karena tertarik akan kekayaan dunia timur, mereka mendiami daerah-daerah yang
ditaklukkan Iskandar serta meluaskan kebudayaan Yunani. Tanah Yunani menjadi miskin,
penduduk berkurang, kemudian muncul pusat baru dimana orang mengembangkan
peradaban Yunani, yaitu Mesir, yang dikuasai oleh Jendral Ptolomeus dengan ibukota
Iskandaria, perdagangan di kota ini berkembang pesat. Banyak seniman, ilmuwan yang
berkunjung ke Iskandaria, sebab di kota ini ada perpustakaan yang koleksinya puluhan ribu
naskah pengetahuan dan tradisi Yunani (ditulis di parkamen atau papyrus).
Kesimpulan :
Warisan bangsa Yunani kepada jiwa Eropa atau sumbangan kepada peradaban dunia dapat
diringkas menjadi :
1. Kesanggupan abstraksi, memahami sesuatu dengan meringkasnya dalam kesatuan
pengertian.
2. Mengamati sesuatu dengan sikap bebas, tidak terikat oleh pikiran atau paham yang
telah ada sebelumnya.
3. Sikap baru terhadap alam yaitu melepaskan diri dari alam yang dianggap sebagai
obyek, yang akan diselidiki dan akhirnya penguasaan alam oleh manusia.
Memerdekakan diri dari alam tidak hanya Nampak pada keberhasilan bangsa Yunani
mengadakan penemuan dan pendapat, tetapi juga membuka jalan ntuk menelitian
ilmiah lebih lanjut.

14
Kegiatan Belajar 3 :
ROMAWI
Menurut ceritra, kota Roma yang merupakan pusat kerajaan Romawi didirikan pada
abad ke-8 BC di sebuah jalan yang melintasi Sungai Tiber. Awalnya didiami oleh petani
yang mengerjakan lembah Latium. Dari daerah ini bangsa Romawi kemudian
menaklukkan seluruh Italia dan dalam beberapa abad saja dapat mendirikan suatu
kekaisaran (Imperium) yang wilayahnya membentang dari Samodra Atlantik sampai
Persia, dari Scotlandia sampai Sahara. Sejak lama bangsa Romawi sudah berhubungan
dengan bangsa Yunani, sehingga bangsa Romawi mengambil dasar rasional kebudayaan
Yunani. Ketika wilayah Romawi meluas ke daerah timur Laut Tengah dan Mesir dengan
Iskandaria yang saat itu menjadi pusat peradaban, maka kebudayaan Romawi semakin
bercorak Yunani. Bahasa Yunani menjadi bahasa para ilmuwan dan orang=orang
terkemuka.
Pada umumnya orang Romawi yang kaya mempekerjakan orang Yunani yang cerdas
untuk menjadi sekretarisnya atau pendidik anak-anaknya. Alam pikiran Romawi tidak
seasli Yunani, tetapi orang Romawi menunjukkan bakatnya dalam mengadakan assimilasi
dari kebudayaan bangsa asing. Artinya bangsa Romawi bukan hanya pandai meniru apa
yang dikerjakan oleh bangsa asing, melainkan apa yang mereka ambil itu mereka sesuaikan
dengan keperluan mereka. Kepandaian ini dapat ditelusuri atas dasar raasionil kebudayaan
Yunani sampai pada kesanggupan mengadakan abstraksi dan pengamatan eksak.
Kedua hal tersebut diambil oleh bangsa Romawi untuk dipergunakan dalam lapangan
lain. Kesanggupan mengadakan abstraksi terutama terbatas pada pengertian teori saja, hal
ini dipakai oleh bangsa Romawi dalam hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan,
kemasyarakatan terutama dalam lapangan hokum. Sedangkan pengamatan obyektif dan
eksperimen digunakan oleh bangsa Romawi dalam lapangan teknik. Kesanggupan
mengadakan abstraksi dalam negara dan masyarakat merupakan sumbangan yang penting
dari bangsa Romawi sebagai bentuk penyimpangan Eropa dari Pola Umum dan merupakan
bakat organisasi. Meng-organisasi artinya tidak berpegang pada suatu peristiwa saja,
melainkan mempunyai pandangan umum atas segala kemungkinan yang sejenis,
mengadakan tindakan-tindakan atau membuat aturan-aturan, sehingga organisasi yang

15
direncanakan dapat menampung segala peristiwa yang terjadi atau dapat
menyelesaikannya.
Kesanggupan bangsa Romawi dalam lapangan organisasi kelihatan dalam tiga
lapangan yaitu, militer, tatanegara dan hukum. Bangsa Romawi dapat menguasai dunia
bukan karena mereka berani, melainkan karena kepandaian mereka dalam mengadakan
organisasi. Tentara Romawi tersusun rapi, baik mengenai persenjataan, perbekalan,
makanan dan asrama. Dengan organisasi yang baik, maka daerah yang mereka kalahkan
dapat dikendalikan dengan baik dan bijaksana, mereka dapat menjadikan orang-orang
daerah yang mereka kalahkan menjadi prajurit pembantu.
Dalam hal tatamegara, Romawi dapat memerintah dari suatu tempat (pusat), maka itu
pun adalah soal organisasi, mendidik corp pegawai yang terpercaya, membuat rencana
pajak yang praktis, organisasi pekerjaan umum, Kerajaan Romawi itu merupakan hasil
seni, bentuk dasarnya menjadi contoh bagi kerajaan-kerajaan modern di Eropa.
Bangsa Romawi berhasil menegakkan hukum, yang disebut Hukum Romawi.
Hukum itu menjadi dasar hukum negara-negara Eropa, Asia, Amerika dan Australia, dalam
hal ini pun terlihat bakat organisasi bangsa Romawi. Bukan karena bangsa Romawi besar
rasa keadilannya, melainkan mereka harus mengetahui hal-hal yang mungkin terjadi,
walaupun tidak semuanya, tetapi sebanyak-banyaknya. Hal ini berarti orang harus
mempunyai pandangan yang tajam dan luas tentang berbagai hubungan, Jadi orang tidak
berpegang pada hal-hal yang khusus, melainkan hal yang umum yang adil. Semboyan
mereka dalam hukum adalah “Summa Jus Summa Injuria” (keadilan tertinggi, ketidak-
adilan terbesar), artinya orang berbuat tidak adil jika terlalu berpegang pada kata undang-
undang.
Keistimewaan dari hukum di Romawi pada dasarnya tidak ada lagi perbuatan
sewenang-wenang, sebab ada hukum yang dipergunakan sebagai aturan. Hukum di
Romawi itu merupakan penyimpangan dari pola umum. Dalam pola umum hukum
dianggap sebagai sesuatu yang berasal dari atas, tetapi pada hakekatnya sama dengan
kehendak orang yang memerintah. Orang Romawi tidak menganggap dewa sebagai sumber
hukum, hukum mereka anggap sebagai ciptaan manusia, tetapi kedudukan hukum mereka
tinggikan di atas manusia, sebab hukum adalah ukuran umum. Mereka juga berpendapat

16
bahwa mereka yang memegang pemerintahan harus tunduk pada hukum itu. Kepandaian
meng-organisasi bangsa Romawi ditujukan ke bumi ini, bukan ke dunia atas, hal ini
menjadikan bangsa Romawi mempunyai pandangan yang luas. Tentang adat istiadat,
faham-faham, dan agama bangsa lain.
Kepandaian lain dari bangsa Romawi adalah mempraktekkan ilmu pengetahuan .
Pengamatan eksak yang dilakukan bangsa Yunani yaitu melihat sesuatu dengan bebas,
ingin mengetahui seluk beluk dari sesuatu, tentunya dapat menimbulkan kepandaian
menciptakan sesuatu. Bakat pengamatan ini dapat menyebabkan orang menemukan cara
memecahkan masalah teknik.
Sejarah membuktikan bahwa untuk melaksanakan suatu pendapat di samping syarat
subyektif (kepandaian menemu), harus pula ada syarat obyektif, artinya penemuan itu
harus dapat memenuhi kebutuhan masa itu. Misalnya pada akhir jaman kuno di
Iskandariatelah ada penyelidikan alam, yang mengetahui bahawa uap dapat diubah menjadi
tenaga, tetapi baru sekitar tahun 1500 orang membuat mesin uap. Bangsa Romawi merasa
belum perlu mengganti tenaga manusia dengan tenaga mesin, karena penaklulan daerah-
daerah baru tersebut menjadikan tenaga manusia (hamba sahaya) terus tersedia, sehingga
tenaga manusia sangat murah.
Bukti-bukti yang ditinggalkan bangsa Romawi yang menunjukkan bahwa mereka
memiliki teknik tinggi antara lain : pembuatan jalan, saluran air, pembuangan air dalam
kota (cloaca maxima) yang hingga kini masih dapat dipergunakan. Selain itu bangsa
Romawi juga berjasa karena menemukan beton, yang menyebabkan mereka dapat
membangun kubah dan jembatan. Jaringan jalan yang luas terutama di Eropa dan sekitar
Laut Tengah tentunya bermanfaat bagi pengembangan perdagangan.
Selama beberapa abad bangsa Romawi dapat menguasai wilayah Eropa, Asia Depan,
Afrika Utara dengan alat pemerintahan yang dipusat. Karena jalan-jalan baik, pelayaran
yang efektif, maka timbul perdagangan secara besar-besaran. Perdagangan telah
mengalirkan kekayaan ke Roma, pertaniannya baik, cara pengairan yang luas, sehingga
banyak tanaman pertanian dan perkebunan, hewan yang berguna banyak dipelihara
manusia. Sudah menjadi kebiasaan bahwa militer mendapatkan 1/3 bagian dari hasil

17
taklukan, sehingga biasanya setelah menaklukkan suatu daerah mereka akan tetap tinggal
di wilayah itu sebagai penjaga perbatasan.

Sumbangan bangsa Romawi pada perkembangan Eropa yang menyimpang dari Pola
umum sejarah adalah :
1. Dunai yang dikenal bangsa Romawi menjadi satu.
2. Dunia ini bolah dikatakan diperintah dari Roma sebagai pusat seperti negara kesatuan.
3. Perluasan usaha dinas-dinas umum sebagai tanda jasa dari negara terhadap jasa-
jasanya, untuk menjalankan hal itu diperlukan pejabat-pejabat yang dipercaya.
4. Bangsa Romawi menciptakan hukum yang menolak perbuatan sewenang-wenang,
memberikan kepastian hokum dengan jalan sebanyak-banyaknya melingkupi hal-hal
yang mungkin terjadi.
5. Masyarakat romawi mempunyai corak yang ditujukan pada melakukan perhitungan,
muncul suatu golongan yang hanya bekerja saja.
6. Jiwa bangsa Romawi yang materialistis yang terlihat pada penyempurnaan pengetahuan
bagi hal-hal yang praktis saja, sehingga yang diutamakan adalah peradaban lahir
(tujuannya adalah untuk mmemudahkan dalam hidup).

18
Kegiatan Belajar 4 :
AGAMA NASRANI
Corak peradaban bangsa Romawi yang materialistis, menjadi penyebab bahwa
kaum atasan yang berkuasa makin memerlukan agama sebagai pegangan hidup.
Kebutuhan itu semakin mendesak, ketika Romawi mengalami masa kritis (permulaan
Masehi), perang saudara merajalela, muncul kekacauan, sehingga masa Republik diganti
dengan sebuah kekaisaran. Dalam masalah agama bangsa Romawi juga meniru bangsa
Yunani (kepercaaan pada Dewa-dewa). Namun bangsa Romawi yang terpelajar dan
kritis, lama-lama melepaskan diri dari kepercayaan kepada para dewa. Setelah itu mereka
beralih pada religi mystery yang berasal dari Asia Depan dan Mesir.
Perubahan rokhani itu menjadikan bangsa Romawi merasa benar-benar terlibat
dalam upacara-upacara tidak sebagai penonton dari upacara yang dikalsanakan oleh
pendeta. Pengertian hidup abadi, bangkit kembali setelah meninggal juga diajarkan dalam
agama mystery ini, sehingga memberikan harapan pada orang miskin, sengsara dan
terbelenggu, mereka berharap dapat mencapai “moksa” mempunyai keyakinan akan
merasakan hidup bahagia diakherat. Setelah berusaha cukup lama agama Nasrani dapat
menyingkirkan agama mysteri itu, agama Nasrani juga mengajarkan untuk mencappai
moksa, sehingga hampir sama dengan agama mysteri. Namun kedua agama tersebut ada
perbedaan, yaitu agama mysteri berkembang berdasarkan salah satu agama berhala,
sedangkan agama Nasrani berdasarkan agama Yahudi yang sejak berabad-abad bersifat
monotheis. Dalam kitap Injil dimasukkan pula ajaran agama Yahudi yang disebut
Perjanjian Lama, juga dimasukkan keempat evangelia (kabar gembira).
Bangsa Yahudi sudah lama mengharap akan datangnya Messias (Juru Selamat),
bangsa Yahudi yang memeluk agama Nasrani mengakui Yesus dari Nazareth yang
mengajarkan agama baru sebagai Messias atau Kristus (Kristus berasal dari bahasa
Yunani christos). Bangsa Yunani dan Romawi menjadi sasaran para penganut agama
Nasrani, karena mereka masih menyembah berhala. Pada awalnya yang tertarik adalah
rakyat bawah yang merdeka, namun ketika memasuki Yunani dan Romawi yang beradab,
kita Syria, Iskanadaria agama Nasrani mengalami perubahan besar, Agama Nasrani
banyak mengambil unsur Yunani, terutama unsur filsafat Yunani.

19
Sebaliknya alam pikiran Yunani terpengaruh oleh pikiran Yahudi-Nasrani, hal ini
terlihat pada perubahan sikap terhadap alam. Bangsa Yunani tidak merasa terikat pada
alam, melainkan memandang alam sebagai obyek penyelidikan. Sikap agama NAsrani
terhadap alam tidak netral, melainkan bersifat menolak. Agama Nasrani bersifat
transcendent, artinya berpaling dari dunia dan ditujukan ke surga. Orang-orang Nasrani
pada awalnya menantikan kedatangan Kristus ke bumi dengan harap-harap cemas, sebab
pada saat itu mulailah kerajaan tuhan yang akan melindungi orang-orang shaleh, karena
harapan itu, maka kehidupan dunia nilainya menjadi hilang.
Pengikut agama Nasrani di Romawi semakin banyak jumlahnya, mereka tidak
mau tunduk pada perintah untuk mengadakan upacara-upacara bagi negara, mereka
masih berharap akan kerajaan Tuhan itu. Kaisar-kaisar Romawi menganggap bahwa
agama Nasrani merupakan ancaman dan mulai menuntut penganutnya serta lmelakukan
membersihan terhadap mereka dengan cara disiksa. Penyiksaaan ini terutama terjadi
masa Kaisar Decius dan Kaisar Diocletianus (abad ke-3 M), namun pada permulaan abad
ke-4 M kaisar menyerah pada agama Naasrani. Kondisi ini terjadi ketika KAisar
Konstantinus dalam suatu perang melihat tanda salib diangkasa dengan tulisan “In Hoc
Signo Vinces” (dengan tanda ini engkau akan menang). Tidak lama kemudian agama
Nasrani berkembang pesat, tetapi banyak pula kehilangan keserhanaan dan keasliannya.
Pengakuan terhadap agama Nasrani menjadikan pengaruh Romawi semakain
tampak dalam agama nasrani, termasuk pengaruh Yunani dalam kehidupan gereja.
Sumbangan Yunani yang tampak adalah filsafat, sedangkan pengaruh Romawi terutama
dalam hal kesanggupan mengadakan organisasi, Jiwa organisasi romawi itulah yang
menyebabkan agama Nasrani mempunyai bentuk yang berbeda dengan agama lain.
Organisasi Romawi itu menyebabkan agama Nasrani mempunyai sifat Eropa yang khas.
Bentuk tersebut adalah “Susunan Gereja” yang mengoper sistem tatanegara
Romawi, yaitu segala kekuasaan berasal dari suatu pusat. Setiap daerah wajib
membentuk bischop, sedang di kota dibentuk patriarch. Lama kelamaan patriarch Roam
dianggap sebagai Pop/Bapak/ Paus karena prestisenya. Istana Paus yaitu Vatican menjadi
pusat organisasi agama Nasrani. Kemudian dibentuklan hierarchi gereja yang kokoh
dengan Roma sebagai pusatnya, dibawahnya Kardinal, kemudian bischop pertama

20
(aarbischop), bisckop, pastur dan capellanus, masing-masing bertanggung jawab terhadap
atasnya.
Pada abad ke-4 dan ke-5 kerajaan Romawi yang terpecah-pecah karena
penyerbuan suku barbar (Indo German dan Slavia), kemudian mendirikan kerajaan baru,
lama kelamaan mereka mereka juga memeluk Nasrani dan bersedia mengakui kekuasaan
Paus di bidang kerokhanian. Sementara di kerajaan Romawi Timur (Byzantium) telah
mengganggap mereka sebagai kerajaan yang mempertahankan peradaban Yunani-
Romawi, sebab kerajaan Romawi barat telah diruntuhkan oleh suku barbar tersebut.
Tahun 1054 patriarch Konstantinopel memisahkan diri dari gereja Roma dan dan menjadi
Gereja Yunani Ortodox.

Soal Latihan :
1. Bangsa Eropa sering dikatakan memiliki ilmu pengetahuan, kebuadayaan atau peradaban
yang lebih maju.
a. Jelaskan mengapa bangsa Eropa dianggap lebih maju dari bangsa-bangsa lain.
b. Jelaskan letak Eropa yang menjadikan bangsa Eropa memiliki keistimewaan.
2. Bangsa Yunani merupan salah satu bangsa yang memiliki peradaban tinggi
a. Jelaskan kaitan antara letak Yunani dan watak orang Yunana
b. Jelaskan, mengapa di Tunani tidak pernah terbentuk suatu kekaisaran.
c. Jelaskan warisan bangsa Yunani yang sangat berguna dalam kehidupan
berikutnya.
3. Peradaban Romawi seringkali dikatakan sebagai penyempurna dari peradaban Yunani.
a. Jelaskan bentuk-bentuk peradaban Romawi yang dikatakan sebagai suatu karya
yang spektakuler.
b. Jelaskan bagaimana bangsa Romawi mengoper peradaban Yunani.
c. Jelaskan bentuk kepandaian bangsa Romawi yang bermanfaat bagi kehidupan
modern.
4. Agama Naasrani berkembang seiring dengan perkembangan bangsa Romawi
a. Jelaskan mengapa aga,a nasrani dapat diterima oleh masyarakat Eropa
b. Bagaimana perkembanngan agama Nasrani di Eropa.

21
c. Bagaimana tanggapan kaisar terhadap perkembanngan agama Nasrani.

MODUL II
EROPA JAMAN ABAD TENGAH
Jaman Abad Tengah sering disebut dengan Jaman Abad Gelap, dan dibagi
menjadi 3 bagian yaitu :
a. Jaman Abad Tengah Awal (400 – 800)
b. Jaman Abad Tengah Puncak atau Feodalisme (800 – 1300)
c. Jaman Abad Tengah Akhir (1300 – 1500)
A. Jaman Abad Tengah Awal :
Ada 2 faktor yang membentuk Jaman Abad Tengah :
1. Berkembangnya Agama Kristen, Ketika agama Kristen lahir penduduk Romawi
sedang diliputi ketidakpuasan politik dan emosionisme agama, sehingga
penduduknya mengharapkan datangnya juru selamat. Awalnya agama kristen
mendapat perlawanan dari penguasa Romawi, tetapi dengan berbagai edict
toleransi agama kristen dijadikan agama negara, sehingga menjadi agama yang
syah.
Kemenangan agama kristen ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
a. Memberi kebebasan pada wanita untuk berpartisipasi pada upacara
persembahan
b. Adanya pengejaran oleh penguasa, agama kristen menguat dari dalam,
kepercayaan mereka semakin kuat dan mendalam.
c. Tokoh agama kristen jelas.
d. Adanya cita-cita persamaan di hadapan Tuhan.
Pada awal abad ke-2 di tiap kota telah diangkat seorang ischop, yang
kekuasaannya meliputi satu civitas/kota yaitu unit administrative Romawi
terkecil. Kemudian pada abad ke-4 di kota-kota besar diangkat seorang
patriarch (Roma, Konstantinopel, Antiock, Alexandria). Lama kelamaan
berkembang organisasi gerejadan karena prestise Roma semakin menonjol,
maka pada tahun 455 kaisar Valentinian memerintahkan supaya bischop-

22
bischop lain menundukkan diri pada Patriarch Roma yang kemudian menjadi
Paus/Pop.
2. Unsur Jerman,
Bangsa - bangsa Jerman tinggal di sebelah utara Romawi dan termasuk ras
Nordik dan berbahasa Indo Eropa. Pada abad I mereka sudah terbagi dalam
bangsa- bangsa Scandinavia, Vandal, Goth, Franka, Alemania, Burgundia,
Dutch, Anglo-Saxon dll.
Bangsa Jerman ini mempunyai persamaan dengan orang Yunani dan
Romawi dalam hal bahasa dan ras, para penguasa Romawi telah mengunakan
mereka sebagai tentara. Pada abad 4 bangsa Jerman banyak yang menjadi
tentara, pegawai dan pekerja lainya, kemudian mereka membahayakan Romawi.
Pada tahun 378 bangsa Visigoth memberontak pada Roma, tahun 410 di bawah
pimpinan Alaric menyerbu Roma. Tahun 455 Roma diserbu bangsa Vandal yang
kemudian mendirikan kerajaan baru di Cartago.
Karena bangsa Jerman mendominasi pegawai di Romawi, maka adat
kebisaan mereka mempengaruhi Jaman Abad Tengah di Eropa,
a. Konsepsi bahwa hukum adalah hasil dari perkemabangan adat.
b. Konsepsi bahwa hak individu dapat dibawa kemana saja, berbeda dengan
hukum Romawi yang terbatas pada daerah tertentu.
c. Adanya hubungan kontrak antara penguasa dan rakyat dengan kewajiban
timbal balik yaitu perlindungan dan kesetiaan.
d. Sistem pengadilan dengan perkelahian.
e. Adanya cita-cita tentang raja yang diangkat berdasarkan pilihan.
Kondisi Ekonomi,
Kehidupan ekonomi jaman Abad Tengah awal kembali pada kondisi primitif,
industri dan perdagangan mundur, pertanian dikuasai oleh tuan-tuan tanah, rakyat
kebanyakan menjadi serf/budak. Perubahan ekonomi ini terutama terjadi di Italia dan
Perancis. Pada abad ke 9 ekonomi Eropa mengalami stagnasi, di dalam kampanye
militer raja selalu memberikan hadiah berupa tanah pertanian kepada siapa yang
berjasa, serta diberi hak istimewa dan kekebalan (ini menjadi awal feodalisme).

23
Kegiatan Intelektual
a. Agama dan filsafat, Perkembangan pemikiran banyak ditujukan pada ceramah-
ceramah keagamaan, masa ini berkembang filsafat keagamaan, dengan filsuf yang
terkenal adalah St.Agustinus.
b. Sastra, Perhatian pada bahasa latin mulai menurun, karena pengaruh dari
kebudayanan bangsa Barbar. Bahasa Vernakuler (bahasa se- hari-hari) mulai
populer dalam kesusasteraan, meskipun bercampur dengan bahasa latin.

B. Jaman Abad Tengah Puncak (Feodalisme).


Masa ini di Eropa terjadi perubahan yang disebabkan karena :
1. Hubungan antara Eropa Barat dengan kebudayaan islam Byzantium.
2. Adanya keamanan dan ketenangan ekonomi.
3. Munculnya pendidikan kebiaraan.
Arti dari Feodalilsme :
1. Sistem masyarakat yang bersifat desentralisasi, dimana kekuasaan pemerintah di
pegang oleh bangsawan yang secara perseorangan tergantung pada kekuasaan di
atasnya.
2. Satu cara hidup di Eropa yang berdasarkan atas tanah jabatan (way of life) yang
mencakup hal-hal politik, social, biudaya, agama dan ekonomi.
Status raja sebagai Lord (tuan tanah) dan rakyat sebagai vasal yang harus
mengabdi. Jadi dalam feodalisme merupakan hubungan antara yang dipertuan dan
yang mempertuan. Masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajiban, hubungan
mereka bersifat kontrak.
Dalam prakteknya antara Franka barat dan Franka timur berbeda. Di Franka
barat dapat dikonsolidasikan artinya rakyat dapat dikendalikan sedangkan di Franka
timur tidak, bahkan timbul keinginan untuk mendirikan negara-negara kecil.
a. Struktur Politik, ada beberapa konsepsi yaitu :

24
1. Hak untuk memerintah ada pada siapa saja yang memegang fief yaitu hak
istimewa dengan kewajiban tertentu, yang apabila dilanggar akan menyebabkan
fief itu hilang.
2. Pemerintahan berdasarkan atas perjanjian.
Kekuasaan itu bersifat terbatas dan pemerintahan berdasarkan atas hukum,
bukan perorangan.
3. Fief ini berifat turun temurun, hak ini dapat berupa tanah, kedudukan, hak
menarik pajak dll.
4. Pihak pemberi fief disebut lord/ tuan tanah, sedang penerima fief disebut vasal,
masing- masing pihak terikat pada perjanjian kontrak yang berupa hak dan
kewajiban.
5. Vasal mempunyai pangkat bermacam-macam sesuai dengan daerah
kekuasaannya, sehingga di Eropa muncul pelapisan masyarakat, yaitu : Count,
duke, earl, margrave, viscount, barons, knight (terbawah).
b. Struktur Sosial,
Masyarakat saat itu didasarkan atas status, kondisi kehidupan masyarakat tidak
begitu baik, bahkan untuk golongan bangsawan tinggi. Golongan yang memerintah
adalah administrator yang memerintah atas nama penguasa feodal, posisi
golongan ini dapat naik mengalahkan golongan bangsawan kecil. Kehidupan
golongan bangsawan cukup keras, mereka tidak bekerja untuk hidup mereka, tetapi
waktunya digunakan untuk perang, mengembara dan berolah raga.
Bagi bangsawan berlaku tata krama kaum aristokrat yang disebut Chivalry,
yang artinya ke-kesatriaan dan idealisme. Tata krama ini sebagai kode sosial dan
moral dari feodalisme, sebagai cita-cita tertinggi dan pernyataan kebajikan. Sifat-
sifat yang harus dipenuhi oleh chivalry adalah jujur, setia, mmbela kebenaran,
membela yang lemah.
c. Struktur ekonomi,
Unit ekonomi terkecil dari sistem feodalisme ialah manor, yaitu suatu unit
adinistrasi dan ekonomi tempat fief dari seorang knight. Setiap manor terdiri dari +
300 – 400 acres (terdiri dari satu atau beberapa desa), daerah ini mempunyai hutan,

25
tanah penggembalaan, tanah gereja dan tanah milik tuan tanah. Perdagangan,
industri, kesenian dan intelektual mengalami perkembangan di kota. Awalnya
perdagangan dan industri berkembang di pusat-pusat agama (biara).
Di kota terdapat lembaga-lembaga ekonomi yang disebut GILDA (perkumpulan
tukang) ada 2 yaitu :
a. Gilda Tukang, terdiri dari 3 golongan yaitu :
a) Apprentiece (tenaga magang) hanya mendapatkan makan, penginapan,
kalau masa latihan selesai akan mendapatkan ijazah dan menjadi
Journeymen.
b) Journeymen, pekerja yang mendapatkan upah, golongan ini bisa naik
menjadi Master creaftsman .
c) Master Craftsman, pengusaha, mempunyai toko, mengerjakan buruh dan
melatih appreniece
Peranan dari Gilda tukang adalah menjaga kualitas produksi, menyamakan harga
dan upah, menghindari persaingan dan monopoli pasar.
2. Gilda dagang, tujuannya untuk :
a) Memonopoli pasar lokal bagi anggotanya.
b) Menjaga harga supaya stabil dan menjadikan sistem ekonomi bersifat
non-competitif. Untuk itu diadakan pembatasan perdagangan dengan luar,
dan persamaan harga.
Sistem gilda ini berkaitan erat dengan sistem ekonomi kristen, terutama tentang
harga yang adil dan penolakan riba. Prinsip ekonomi Jaman Abad Tengah adalah
non-kapitalis.
d. Agama, muncul elemen baru yaitu dikukuhkannya teori tentang kependetaan dan
sakramen. Pendeta adalah pewaris dari otoritas yang diberikan oleh kristus, jadi
pendeta mempunyai wewenang untuk berhubungan dengan Tuhan. Masuknya
filsafat rasionalisme dan unsur humanisme.
e. Pendidikan,
Gilda menjadi awal munculnya universitas, dimana gilda untuk mendidik guru
dan memberi ijazah yang kemudian berkembang menjadi lembaga pendidikan

26
yang mengajarkan ilmu hukum, kedokteran dan teologi. Universitas yang terkenal
adalah : Bologna, Paris, Cambridge, Oxord, Roma, Napels dll.
f. Kemunduran feodalisme,
Kemunduran ini terjadi menjelang abad 13 yang ditandai dengan mundurnya
ekonomi, yaitu ketika terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok sehingga petani
banyak mendapatkan keuntungan dan dapat menebus budak, juga menimbulkan
industri dan perdagangan, sehingga memicu urbanisasi.
Akibat Feodalisme :
1. Bidang politik : timbul desentralisasi.
2. Bidang Sosial : mulai dikenal klas dalam masyarakat.
3. Bidang ekonomi : terletak pada ekonomi tanah, atau ekonomi agraria.
4. Bidang agama : beralih ke hal-hal duniawi.
5. Bidang Budaya : timbul etika chivalry.

C. Jaman Abad Tengah Akhir


Mulai terjadi gejala-gejala perubahan diberbagai bidang:
1. Politik : sudah mengarah pada terbentuknya monarchi nasional kecuali di Eropa
Tengah dan terjadi ekspansi keluar.
2. Ekonomi : mulai muncul kapitalisme. Kapitalisme dan ekspansi keluar mulai
berkembang sebagai akibat banyaknya pemberontakan petani, sehingga mulai
menimbulkan kolonialisme
Abad Tengah berakhir dengan ditandai jatuhnya Konstantinopel (Imperium Romawi
Timur) pada tahun 1453 atau ditemukannya benua baru oleh Columbus (1492). Pada
masa peralihan dua masa ini terjadi peristiwa Renaissance yaitu lahirnya kembali
kultur klasik dari jaman kuno (Yunani dan Romawi).

27
Soal Latihan :
1. Setelah Kekaisaran Romawi runtuh, maka bangsa Eropa memasuki Abad Pertengahan
a. Jelaskan penyebab dari keruntuhan Kekaisaran Romawi.
b. Bagaimana kondiri Eropa pada masa abad pertenngahan.
c. Jelaskan unsure-unsur yang membentuk Abad Pertengahan di eropa.
2. Abad Pertengan puncak sering kali disebut dengan Feodalisme
a. Jelaskan arti dari feodalisme.
b. Jelaskan perkembangan masyarakat Eropa masa Feodalisme (Politik, ekonomi dan
Sosial).
3. Pembentukan gilda baik gilda tukang dan gilda dagang, dimaksudkan untuk
memonopoli pasar local :
a. Jelaskan prinsip-prinsip dari gildan
b. Jelaskan akibat munculnya gilda di Eropa.
c. Jelaskan perubahan di Eropa setelah feodalisme.

28
Modul III
Kegiatan Belajar 3 :
RENAISSANCE
(1400 – 1600)
Renaissance tidak terjadi secara tiba-tiba gejalanya sudah terlihat pada masa
sebelumnya. Renaissance berarti kembali ke kebudayaan lama yaitu kebudayaan Yunani
dan Romawi. Renaissance bercita-cita membentuk manusia yang otonom, manusia baru
yang bebas, bebas dalam berpikir, bertindak, berpengetahuan dsb. Renaissance
mementingkan pembaharuan manusia atas dasar kekuatan sendiri, mendidik manusia
kearah individualisme, segala perbuatannya diperuntukkan bagi keperluan dan kesenangan
sendiri. Renaissance mempunyai gaya tersendiri yaitu peralihan dari Jaman Abad Tengah
ke Jaman berikutnya, sehingga orang renaissance bersifat religius, mudah percaya, tetapi
juga bersifat materialistis, skeptis dan individualis, lama kelamaan sifat religiusnya hilang.
Dalam waktu yang sama muncul gerakan Humanisme, yang bercita-cita mendidik
orang berkebudayaan klasik, mementingkan perubahan manusia atas dasar kebudayaan
klasik dan menempatkan manusia sebagai pusat segala peristiwa. Renaissance dan
Humaniora bukan kelanjutan dari scholastic, bukan timbul dari lingkungan universitas,
atau kaum pendeta tetapi dalam lingkungan paura, yang mempunyai mentalitet sendiri.
Pada awalnya di kota-kota hanya memperhatikan hal-hal praktis saja. Mereka mendirikan
sekolah tempat orang mengajarkan membaca, menulis dan berhitung demi kepentingan
perdagangan. Golongan Paura inilah yang kemudian menjadi kaya dan mulai
memperhatikan pengetahuan dan kesenian, kekayaan telah menjadikan mereka punya
banyak waktu luang untuk memikirkan soal-soal lain, bagi mereka yang penting adalah

29
kenikmatan hidup, bukan bakti kepada Tuhan. Kedua gerakan ini saling mempengaruhi
dan pengaruhnya pada masyarakat Italia sangat besar bahkan dapat menembus kehidupan
gereja.
Perintis dari gerakan Renaissance adalah Dante Alighieri yang dalam tulisannya
memuja kebudayaan lama kemudian diteruskan oleh Petrarca dan Boccacio. Untuk
pertamakalinya gerakan Renaissance muncul di Italia, penyebabnya antara lain :
1. Adanya puing-puing bangunan lama yang megah dan mengagumkan, sehingga
memberi dorongan kepada rakyat Italia untuk mengingat kembali kejayaan masa
lampau dan orang Italia merasa berhak dan wajib mewarisi kebudayaan Romawi
Kuno.
2. Setelah Romawi runtuh hegemoni Eropa dioper oleh negara-negara disebelah utara,
sehingga gerakan renaissance disambut gembira oleh rakyat Italia dengan harapan
mereka dapat kembali memimpin Eropa.
3. Ekonomi Italia lebih maju dari negara-negara Eropa lain, kemakmuran ini memberi
kesempatan kepada seniman-seniman dan tukang untuk memperoleh kesempatan
kerja dan golongan pedagang yang kaya hidup mewah seperti raja.
4. Struktur pemerintahan di Italia Utara mirip dengan bentuk Negara Kota di Yunani
Kuno.
5. Adanya perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan.
6. Peristiwa jatuhnya Konstantinopel ke Turki pada tahun 1453.
Renaissance dan Humanisme itu berarti pula perubahan sikap terhadap kaum wanita,
akibatnya adalah kedudukan wanita mengalami perubahan. Wanita mulai dihargai sebagai
manusia. Renaissance tidak hanya bergerak dalam bidang kesenian saja, melainkan dalam
bidang ilmu pengetahuan.Italia terutama sebelah utara merupakan tempat asal teknologi
akhir abad tengah dan renaissance. Italia pada waktu itu merupakan Negara yang sangat
dinamis, sebagai pimpinan dalam kemajuan teknologi dan ekonomi. Namun dua abad
kemudian Italia menjadi Negara yang konservatif, sebab banyak teknisi dan ilmuwan yang
pindah ke negara-negara lain. Renaissance bergerak dari Italia ke barat dan utara, sehingga
mencapai Perancis, Belanda, Jerman, Inggris dan Swedia.

30
Walaupun Italia pada masa Renaissance mengalami periode yang gemilang,
namun di bidang politik Italia lemah dan terdiri dari Negara-negara kecil yang terpisah.
Tidak ada seorang raja pun yang dapat menjadi lambing kesatuan nasional atau tidak ada
koordinasi di bidang politik.
Sebagai warisan dari Renaissance dan Humanisme adalah :
1. Bagi manusia tidak hanya kebahagiaan akherat yang menjadi tujuan terpenting,
melainkan memang bermanfaat ketika juga memperhatikan nasib didunia, nasib diri
sendiri dan nasib sesame makhluk dan berusaha memperbaiki nasib bersama. Akibatnya
dapat menimbulkan orang lalu semata-mata mementingkan diri sendiri dalam hal
materi, misalnya pada paham kapitalisme liberal, atau dapat menyebabkan orang terlalu
menuja individu yang berkuasa sampai melampaui batas.
2. Jiwa Renaissance dapat pula dilihat pada paham bahwa dalam beberapa hal manusia
dengan hati ihklas dapat menolak kekuasaan yang diberikan kepadanya, menolak untuk
menghargai yang baru, melainkan karena hal baru.
3. Munculnya semangat Faustis, yaitu semangat kemajuan dalam hal akal yang meluap-
luap, semangat ini sering dijadikan lakon dalam sandiwara.
Tokoh Renaissance di Italia :
1. Leonardo da Vinci.
2. Niccolo Machiavelli
3. Raphael
4. Michelangelo
Kemunduran Renaissance di Italia karena :
1. Secara ekonomi Italia kehilangan supremacynya karena penemuan daerah baru di timur.
2. Adanya reformasi agama dan kekacauan politik.
Ketika di Italia mengalami kemunduran, maka cita-cita renaissance kemudian dioper oleh
kota-kota di Eropa Utara dan Barat , misal Inggris, Jerman, Belanda. Namun tradisi di
negara-negara ini tidak kuat, sehingga renaissance yang terjadi berbeda dengan yang di
Italia, mereka lebih menekankan pada kebudayaan, filsafat dan agama.
Tokohnya antara lain :
1. Thomas More 4. Lope de Vega

31
2. William Skakespiere 5. Johan Kepler
3. Francis Bacon 6. Francois Viete dsb

Kegiatan Belajar 2 :
REFORMASI AGAMA
Dalam sejarah Reformasi mempunyai pengertian
1. Perbaikan dalam tubuh gereja
2. Usaha perbaikan rokhani
3. Reformasi yang dihubungkn dengan ajaran Luther.
Namun umumnya reformasi ini dikaitkan dengan pembaharuan yang dilakukan oleh
Marthin Luther, walaupun pembaharuan di tubuh gereja banyak dilakukan. Misalnya
gerakan Cluny yang berusaha membebaskan gereja dari pengaruh bangsawan feodal.
Kemudian adanya seruan “Reformatio in Capite et membris” yaitu perubahan dan
perbaikan dalam kepala dan tubuh artinya dalam sistem pemerintahan gereja yang
desentralisasi dan dalam kalangan para uskup. Namun setelah tahun 1450 semangat untuk
mengadakan reformasi mulai kendur sebab :
1. Paus sibuk menjalankan politik.
2. Sibuk memajukan kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno, sehingga mereka lupa akan
tugas pokoknya.
Situasi Eropa dan Gereja menjelang reformasi :
1. Munculnya semangat rasionalis yang mendengung-dengungkan keampuhan akal atau
ratio dalam menghadapi segala hal.

32
2. Timbulnya Nasionalisme yang mendukung para raja baik di Perancis, Inggris, Jerman
yang berusaha untuk meguasai tanah-tanah milik gereja.
3. Sikap individualistik yang menolak akan otoritas rokhani para pejabat gereja..
4. Perubahan dari masyarakat feodal ke masyarakat pedagang.
5. Paus kurang berminat terhadap kehidupan rokhani sebab sibuk dengan urusan politik
dan kebudayaan, dan kehidupan pribadi mereka kurang dapat dicontoh.
6. Para uskup dimonopoli oleh kaum bangsawan yang tidak terdidik dan tidak terpelajar,
mereka lebih suka foya-foya dari pada mengurusi gereja.
Reformasi Protestan dimulai di Jerman, sebab :
1. Jerman merupakan daerah terbelakang dan masih hidup seperti Jaman Abad Tengah,
kehidupan keagamaannya lebih mendalam.
2. Jerman menjadi tempat kekacauan gereja.
3. Gereja-gereja Jerman memiliki tanah-tanah pertanian yang terbaik.
4. Masa transisi dari masyarakat feodal ke kapitalis sangat kacau.
Peristiwa Reformasi terjadi setelah adanya protes yang dilakukan oleh Pendeta
Marthin Luther di gereja Waitenberg (Jerman) pada tahun 1517 aksi ini ditandai dengan
menempelkan 95 these (dalil) di gereja Waitenberg. Ketika aksi ini terjadi kondisi gereja
sedang tidak baik, banyak biarawan yang bodoh, pengaruh takhayul, banyak biarawan
menjadi kaya dan hidup mewah, Paus dan uskup terlalu sibuk dengan urusan duniawi
(sebab mereka diangkat atas usul raja).
Selain itu ada aksi untuk mengumpulkan dana dalam rangka membangun gereja
Santo Petrus (Basilica). Untuk mempermudah upaya ini diumumkan adanya (Aflat) yaitu
pengurangan hukuman di Api Pensucian besuk kalau meninggal dan pengurangan ini dapat
diganti dengan uang, tetapi kemudian terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Menurut Luther tidak ada penghapusan dosa, amal manusia tidak bisa menolong yag
penting hanya percaya kepada Tuhan, maka agama adalah hubungan langsung antara
manusia dan Tuhan. Secara kebetulan saat itu di Jerman muncul semangat nasionalis,
sehingga keresahan semakin memuncak.
Persoalan Luther ini akan diselesaikan melalui Reichstag di Jerman yaitu rapat antara
uskup dan raja, Luther diberi kesempatan untuk menarik protesnya, tetapi menolak,

33
sehingga Luther dikeluarkan dari gereja Roma. Bagi Luther reformasi merupakan jalan
keluar dari kebimbangan yaitu kebimbangan terhadap penghapusan dosa.
Akibat ajaran luther di Masyrakat Eropa :
1. Timbulnya pemberontakan bangsawan rendah, sebab secara tidak langsung Luther
mendukung persamaan hak, sehingga bangsawan rendah menuntut haknya sama
dengan bangsawan tinggi dan menuntut beberapa kebebasan.
2. Pemberontakan petani (1524 – 1525) ajaran Luther mendukung kebebasan dan
persamaan membuat petani menuntut kepada para tuan tanah kebebasan dengan jalan
kekerasan.
3. Timbulnya aliran-aliran atau sekte-sekte yang lebih radikal antara lain :
d. Aliran dari pendeta Zungli (1516) ia mengecam keras praktek bisnis gereja,
terutama dalam hal penyewaan tentara bayaran, ia menegaskan bahwa Injil tidak
sama dengan gereja, Injil adalah petunjuk.
e. Sekte Anabaptis (Thomas Munzer dan Pendeta Jonh of Leiden) adalah bahwa
orang yang berdosa adalah orang dewasa, sehingga hanya orang dewasalah
yang dibaptis.
f. Sekte Mennoville (Pendeta Meno Simons) Sekte ini mendukung demokrasi
(conggregrasionalisme) dalam gereja dan menghendaki masing-masing
conggregrasi atau kelompok gereja mengatur urusannya sendiri dan menentukan
bentuk-bentuk kebangkitannya, sekte ini berkembang di Inggris.
g. Ajaran Jonh Calvin Ajaranya senada dengan ajaran Luther dan disebut Calvinisme,
tetapi lebih menekankan pada kemahakuasaan Tuhan. Tuhan maha kuasa tidak
terikat oleh siapapun. Nasib manusia telah ditetapkan oleh Tuhan, sehingga
ajarannya disebut Praedestinatio (destain artinya nasib). Negara perlu mengawasi
hidup beragama rakyatnya.
h. Anglikan, pembentukannya lebih bersifat politis, ajarannya cenderung ke
Calvinisme.
Usaha perbaikan di tubuh gereja :

34
Setelah terjadi protes yang dilakukan oleh Marthin Luther gereja Katholik berusaha
untuk melakukan perubahan-perubahan yang kemudian disebut dengan Kontra Reformasi,
perubahan itu antara lain :
1. Berdirinya Ordo Yesuit (Kaum Yesus) yang didirikan oleh Pendeta Ignatius de Loyola
dari Spanyol pada tahun 1534 anggotanya terdiri dari para biarawan yang siap dikirim
kemanapun, tujuan utamanya adalah ke daerah muslim. Kemudian berubah ke
daerah militer. Semboyannya adalah kemiskinan, kepatuhan, kesesuaian dan kesetiaan
kepada Paus. Ajaran Kaum Yesuit adalah hal-hal praktis, kotbahnya disajikan dengan
jelas dan sederhana.
2. Konsili Trente, yaitu rapat uskup seluruh dunia dan putusannya tertinggi, konsili ini
diadakan di Kota Trente, hasilnya adalah :
a. Bersifat dogmatis, yaitu
- Injil sebagai pegangan, tetapi bukan satu- satunya ,
- Injil untuk Katholik adalah hasil interpretasi gereja.
- Kepala Gereja Katholik adalah Paus.

b. Bersifat disipliner yaitu :


- Uskup tidak boleh meninggalkan wilayahnya.
- Pejabat agama dilarang memperkaya diri
- Pajak untuk tanah milik gereja dihapus.
- Tiap keuskupan mendirikan sekolah calon pastur.
- Pada waktu misa pastur wajib berkotbah.
- Pengeluran surat Aflat dihentikan
Jadi perbaikan tidak merubah dogma yang telah ada, tetapi dalam rangka meningkatkan
pelayanan terhadap umat terutama dalam hal rokhani. Kesimpulannya Reformasi Luther
terjadi karena adanya perbedaan filosofi atau perbedaan interpretasi terhadap Injil.

35
Kegiatan Belajar 3 :
MONARCHI NASIONAL

A. INGGRIS
Monarchi nasional di Inggris dibentuk setelah Perang 100 Tahun dengan Perancis
selesai. Monarchi Nasional pertama kali dibentuk oleh Dinasti Tudor setelah
mengalahkan Dinasti York, usaha ini dimulai oleh Raja Hennry VII dan mencapai
hasilnya yang penuh pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I (The Virgin)..
1. Raja Henry VII (1485 – 1509)
Politik dalam negeri yang ditempuh adalah berusaha untuk meningkatkan
kemakmuran rakyat dengan megembangkan pusat –pusat, ekonomi serta menghemat
dana-dana yang digunakan untuk anggaran luar negeri. Untuk itu maka harus dilakukan
pemerintahan yang lancar caranya dengan memberi tempat pada bangsawan-bangsawan

36
baru yang setia dengan membentuk dewan yang disebut “starchamber” yang bertugas
mengadili penyelewengan yang dilakukan bangsawan tinggi yang memiliki hak istimewa.
Politik luar negeri, ditujukan untuk prestise raja caranya dengan mengadakan politik
perkawinan dengan keluarga-keluarga yang mempunyai pengaruh di Eropa (misal :
Spanyol). Selalu menghindari dari keterlibatanya dalam perang yang mahal.

2. Raja Henry VIII (1509 – 1547)


Melanjutkan kebijakan politik dalam negeri ayahnya, sedang politik luar negeri
ditujukan untuk mempercepat monarchi nasional Inggris serta untuk memelihari
balannce of power di Eropa yakni keseimbangan kekuatan antara Spanyol dan Perancis.
Pada masa ini ada kecenderungan untuk mengutamakan kepentingan nasional dari pada
yang lain termasuk dalam hal agama. Pada masa pemerintahannya terjadi konflik dengan
Paus, dan ia memisahkan diri atau keluar dari Gereja Roma, hal ini disebabkan oleh
faktor-faktor :
a. Pengaruh ajaran John Wychieffe yang menyerang supremasi Paus.
b. BErkembangnya kesadaran Nasional yang berlibihan dan menimbulkan perasaan
anti asing di Inggris, termasuk anti biara Roma.
c. Ambisi Henry VIII baik untuk kepentingan Negara maupun kepentingan pribadi,
yaitu hubungannya dengan para kekasihnya.
Tindakan ini terjadi pada tahun 1536, ia memaksa para pejabat tinggi gereja juga sebagai
pejabat Negara.

3. Raja Edward VI (1547 – 1553)


Ia naik tahta ketika masih muda, ia hamper saja terpenngaruh oleh upaya membawa
Anglikanisne kearah Protestantisme yang dipengaruhi oleh ajaran Valvin dan Luther.

4. Ratu Marry (1553 -1558)


Dikenal sebagai pengikut Katholik yang setia dan memproklamirkan Inggris
sebagai jamaah suci Sri Paus. Dan melakukan pemecatan terhadap uskup yang

37
mendukung pembaharuan pada masa sebelumnya. Politik luar negerinya, ia melakukkan
aliansi dengan Belanda, Inggris dan Spanyol.

5. Ratu Elizabeth I (1558 – 1603)


Pada masa ini Inggris berusaha untuk kembali pada Anglikannisme, maka semua
UU yang dibuat Ratu Marry harus dibatalkan. Ia memaksakan berlakunya The Act of
Supremacy dan The Act of Uniformity, UU tersebut menyatakan bahwa raja merupakan
penguasa tertinggi atas gereja Inggris dan berhak menentukan uskup (pejabat gereja) dan
menjelaskan bahwa gereja Anglikan adalah satu-satunya agama yang diijinkan di Inggris.
a. Politik dalam negerinya ditujukan untuk memperkuat Anglikan dengan cara
mengidentifir agama Anglikan dengan patriotisme bangsa Inggris.
b. Bidang ekonomi berusaha mengembangkan perdagangan dalam negeri dan luar negeri
dengan cara memberi subsidi kepada para pedagang dan industriawan.
c. Bidang politik luar negeri ditujukan untuk melawan Spanyol dan berusaha
mengembangakan administrasi sampai Scotlandia dan Irlandia.
Pada masa pemerintahannya Ingris mencapai masa keemasannya. Namun ketika ia
meninggal tidak ada pengantinya, sebab ia tidak berkeluarga.

6. Raja James I (1603 – 1625)


Pemerintahan James kurang kuat, maka untuk memperkuat pemerintahannya James
menggunakan sistem absulutisme, maka teori divine right harus dimenangkan di
parlemen.Th 1603 di Sidang Parlemen ia mengumumkan “Saya adalah bagaikan seorang
suami dan seluruh rakyat Inggris adalah istriku yang setia. Mengenai bentuk negara ia
berpendapat bahwa kerajaan adalah lambang paling tinggi di dunia sebab raja selain
wakil Tuhan di dunia dan menduduki tahta Tuhan didunia, tetapi Tuhan memberikan
GODS untuk raja-raja didunia, sehingga raja berhak memiliki kekuasaan seperti Tuhan
dan raja hanya bertanggung jawab kepada Tuhan. Semua penduduk harus menurut
perintahnya.

38
Oleh rakyat Inggris raja James dianggap orang asing (karena berasal dari Scotlandia),
sehingga ia kurang mendapat dukungan dari rakyat. Ketika naik tahta ia menghadapi
kesulitan finansial, harga-harga barang dan biaya kebutuhan raja selalu naik, kalau ia
meminta subsidi keuangan kepada Parlemen, maka pengawasan akan diperketat,
sehingga ia berusaha meninggalkan parlemen. Tindakannya ini dianggap sebagai sikap
tyran.
Masalah agama memperhebat konfik raja dengan parlemen, ia membenci Anglikan
tetapi sulit sebab Ratu Elizabeth mampu menjadikan Anglikan sebagai agama negara.,
tetapi selama pemerintahannya James mampu memajukan perdagangan dan memperoleh
koloni-koloni baru.

7. Raja Charles I (1625 – 1649)


Ia melanjutkan absolutisme yang dirintis James I, kesulitan yang dihadapi terutama
masalah keuangan. Pada sidang Parlemen 1628, parlemen bersedia mendukung
pemerintahan raja tetapi raja harus menanda tangai Petition of Right yang isinya :
a. tidak akan memungut pajak tanpa persetujuan parlemen.
b. Tidak akan membuat UU perang di masa damai.
c. Tidak akan memerintahkan tentara menjaga rumah pribadi.
d. Tidak akan menahan orang semaunya.
Namun sejak 1629 raja memerintah tanpa mengindahkan parlemen (ia mencontoh
iparnya Raja Louis XIV di Perancis).Dari 1629 – 1640 di Inggris berlaku pemerintahan
perseorangan (personal government). Kekuasaannya absolut, ia menarik pajak dengan
seenaknya dan memerintahkn uskup untuk mengikuti aturan Anglikan.
Kebijakan dibidang agama , menyebabkan kemarahan pada orang Scotlandia (beragama
Katholik), sehingga mereka melakukan pemberontakan. Raja kemudian menyerah kepada
parlemen. Sejak itu terjadi perang saudara antara tentara raja dan tentara parlemen.
Parlemen didukung oleh gol. Intelektual. Pedagang, pengusaha dsb, sedang raja dibantu
bangsawan royalis yang beragama Anglikan dan Katholik Roma. Dalam konflik ini
dimenangkan oleh CROMWELL (anggota parlemen) yang kemudian berkuasa.

39
8. Pemerintahan Cromwell
Langkah pertama adalah membubarkan parlemen, sebab kaum Leveller (Parlemen)
selalu menuntut pemerintahan yang demokratik, kemerdekaan beragama terjamin,
dihapusnya perbedaan antara si kaya dan si miskin. Cromwell membentuk parlemen baru
yang anggotanya ditunjuk, tetapi kemudian dibubarkan karena tidak memuaskannya. Ia
kemudian membentuk pemerintahan protektorat dan membentuk parlemen baru. Tetapi
kemudian juga dibubarkan, sehingga Cromwell berkuasa seorang diri secara mutlak.
Absolutisme Cromwell dapat berlangsung lama, sebab Cromwell seorang pemimpin
militer yang cakap, dicintai, tetapi ditakuti karena kejam. Ia berhasil mengembangkan
perdagangan dan industri secara besar-besaran. Politik luar negerinya menguntungkan
kaum kaya dan golongan patriot.
Tahun 1658 Cromwell meninggal dan digantikan anaknya Richard yang berusaha
melanjutkan kebijakan Cromwell, tetapi tidak berhasil. Ia kemudian mengundurkan diri,
sehingga timbul kekacauan. Untuk mengatasi kekacauan itu satu-satunya cara adalah
mengembalikan kekuasan dinasti Stuard dan hal itu disetujui oleh parlemen.
9. Charles II.
Dia merupakan raja yang tidak kuat pendiriannya. Disamping raja ada parlemen
tetapi kekuatannya tidak seimbang, sehingga menyimpan potensi konflik. Selama
pemerintahannya dibuat berbagai UU untuk membangun perkapalan Inggris dan
menjamin perdagangan dengan daerah koloni. Raja Charles II tidak disukai Parlemen,
karena mengadakan perjanjian rahasia dengan Perancis (dianggap musuh utamanya).
Setelah meninggal diganti James II.
10. James II ( 1685 – 1688)
Ia berusaha untuk mengembalikan absolutisme dan memaksakan agamanya
(Katholik Roma) sebagai agama resmi, akibatnya parlemen dan para uskup merasa tidak
puas dan meminta William Orange (menantu James II) yang tinggal di Belanda untuk naik
tahta. Tahun 1688 dimulailah revolusi yang dikenal dengan GLORIOUS REVOLUTION,
akibatnya Raja James II melarikan diri ke Perancis dan Willian Orange dan istrinya Mary
bersumpah setia kepada Bill of Right. Sejak itu pemerintahan dibatasi dengan Konstitusi.
a. Tahun 1689 dikeluarkan Toleration Act berisi kebebasan beragama.

40
b. Tahun 1694 dibuat Triennial Act, UU yang menyatakan setiap 3 tahun diadakan
pemilihan parlemen, tahun 1716 menjadi 7 tahun dan 1911 diubah menjadi 5
tahun sampai sekarang.
c. Raja berusaha memajukan perdagangan dan mendirikan Bank of England, sedang
politik luar negerinya ditujukan untuk melemahkan Perancis

B. PERANCIS
Monarchi Nasional di Perancis juga dibangun setelah Perang 100 Tahun selesai. Raja
yang pertama menangani adalah Raja Louis XII dengan cara menaklukan para lord feodal
dan menguasai kota-kota besar. Ia berhasil mengembangkan kekuasaan raja yang diakui
sebagai kekusaan tertinggi di perancis. Pertengahan abad 16 terjadi pertentangan agama
yang berkembang menjadi perang saudara, setelah perang ini selesai yang berhak naik
tahta adalah Raja Henry dari keluarga Bourboun.
Raja Henry seorang Protestan, sehingga tidak diterima oleh rakyat Perancis, tetapi
kemudian ia mengorbankan agamanya dan masuk ke agama Katholik sehingga diterima
rakyat dan bergelar Henry IV (ia menurunkan raja-raja Perancis yang absolut).
1. Henry IV,
Berhasil membangun pemerintahan dengan baik, membawa perdamaian dan
ketenangan. Kekuasaan para bangsawan dikurangi dengan cara diberi pensiun dan
hadiah, dan memerintah sebagai despot dan tidak pernah mengundang Estate General.
2. Louis XIII,
Dibawah pemerintahannya mulai dibangun absolutisme, sejak pemerintahnya
sampai Revolui Perancis (1789) terjadi Estate General tidak pernah dipanggil untuk
bersidang. Sebab tahun 1614 telah dibubarkan setelah didalamnya selalu terjadi
konflik. Raja Louis XIII sangat lemah, tetapi ia mendapat PM yang cakap yaitu
Kardinal Richeliau (ia yang memegang seluruh kekuasaan), sebab raja hanya tertarik
pada musik dan berburu. Di bidang politik ia menghendaki sentralisasi pemerintahan
dengan kekuasaan raja yang absolut, usahanya ini mendapat dukungan dari para
pedagang kaya, dengan cara :

41
a. Menumpas kaum Hugenot (protestan) yang memiliki kebebasan beragama,
karena dianggap sebagai pesaing kekuasaan raja.
b. Melucuti kekuasan para vasal dan bangsawan, kemudian dijadikan alat negara
dengan diangkat sebagai gubernur/pegawai.
c. Melakukan politik luar negeri anti Habsburg (Jerman) sebagai musuh.
3. Louis XIV (1643 – 1715),
Setelah Rechilieu meninggal digantikan Mazarin (dari Italia), sehingga dianggap
orang asing, sehingga terjadi pemberontakan anti Mazarin (Pemberontakan Fronde).
Kaum pemberontak terdiri dari bangsawan, anggota parlemen, pendeta dan sebagian
pedagang. Kaum pemberontak berhasil menduduki Paris dan Mazarin meletakkan
jabatan, tetapi muncul masalah, sebab kaum pemberotak berselisih sendiri, sebab
tujuan mereka berbeda. Perpecahan ini menjadikan raja dan Mazarin berkuasa
kembali.
Setelah Mazarin meninggal Raja Louis XIV berkuasa secara penuh dan
mengangkat dirinya sebagai PM, dengan semboyan L’etat L’est moi (artinya Negara
adalah saya), ini menunjukkan kekuasaan yang absolut. Absolutism di Perancis ini
dirumuskan oleh Pendeta Jacques Benigne Bossuet, menurut ia kerajaan adalah
bentuk pemerintahan yang paling bagus dan kerajaan harus memiliki ciri :
a. Kekuasaan raja harus suci.
b. Raja harus seorang laki-laki, karena raja adalah wakil Tuhan di bumi.
c. Raja adalah absolut, rakyat yang diperintah bukan citizen, bukan warga negara
yang bebas melainkan subyeks (kawula) raja, semua milik rakyat adalah milik
raja, kehendak raja adalah hukum dan kehendak Tuhan dan rakyat harus tunduk.
d. Raja harus memerintah dengan akal.
Pemerintahan Louis XIV merupakan masa keemasan bagi Perancis dan
pemerintahannya dijadikan contoh bagi despot-despot. Dengan menggunakan
kekuasaan absolut dibantu oleh para pembantunya Louis ingin mencapai cita-citanya
yaitu :
a. Membawa kemakmuran bagi Perancis.
b. Menjadikan Perancis sebagai pemimpin dalam bidang peradaban/kebudayaan.

42
c. Mengisi masa pemerintahanya dengan kemenangan militer.
Untuk mencapainya maka keadaan dalam negeri harus aman dan tertib, ketertiban
dalam administrasi negara harus diciptakan, sehingga para bangsawan/vasal yang
telah dilucuti kekuasaannya dimanfaatkan kembali dan diberi jabatan. Mereka
dijadikan alat raja di daerah, juga bertindak sebagai perantara dalam menyelesaikan
sengketa di daerah.
Bangsawan lainnya dijadikan pegawai istana dan diberi hak istimewa, sebagai
ganti diambilnya kekusaan politik mereka. Terhadap para petani raja kurang menaruh
perhatian, upaya pemerintah untuk mempertinggi produksi pertanian tidak berhasil,
sehingga nasib petani tetap jelek, para petani harus membayar pajak yang besar.
Golongan menengah mendapat keuntungan, sebab raja sangat giat memajukan
perdagangan dan industri yang ditujukan untuk mencapai kemakmuran negerinya,
tetapi mereka kecewa karena tidak diberi kekuasan seperti kaum bangsawan yaitu
memperoleh kekuasaan dan kedudukan.
Colbert (pembantu raja) berusaha untuk mencari kemakmuran bagi Perancis
dengan cara :
a. Mendorong dan menertibkan industri dan perdagangan untuk mempertinggi
produksi termasuk produksi pertanian.
b. Membangun Angkatan Laut yang kuat untuk kepentingan perdagangan.
c. Mencari koloni-koloni yang kaya di benua baru.
Untuk mendukungnya Colbert membuat dan memperbaharui aturan bea cukai
untuk kepentingan perdagangan, menambah subsidi untuk AL yang bertujuan
melindungi perdagangan di lautan dari serangan perompak. Politik dalam negerinya
berusaha mempertinggi produksi pertanian, peternakan kuda diperluas, tetapi
perhatian utamanya tetap untuk perdagangan dan industri, dengan cara mendirikan
perserikatan dagang, memberi pinjaman, penggunaan tenaga-tenaga cakap,
pembebasan pajak dll.
Politik luar negerinya melanjutkan politik pendahulunya, Raja Louis XIV
melakukan ekspansi sampai S. Rhein dan mengisi pemerintahannya dengan
kemenangan-kemenangan perang. Pada masa Raja Louis XIV Perancis memegang

43
kepemimpinan di Eropa kontinental baik bidang politik, militer, ekonomi dan
kultural, tetapi karena banyak terlibat perang maka rakyat menjadi menderita dan
pengeluaran negara semakin berat.
4. Louis XV (1715 – 1774),
Di bidang ekonomi melanjutkan kebijakan Louis XIV, perdagangan, industri
dikembangkan dan koloni Perancis bertambah, membuat jalan-jalan baru untuk lalu
lintas perdagangan dengan cara menggunakan tenaga petani secara paksa, akibatnya
situasi negara semakin sulit. Raja Louis XV sangat lemah, sehingga
pemerintahannya banyak dipengaruhi oleh orang-orang terkemuka, sehingga banyak
kritik, rakyat tidak puas. Kondisi finansial semakin sulit selain karena pemborosan
juga karena keterlibatan Perancis dalam perang-perang, sebagai akibatnya banyak
koloni yang lepas dan raja tidak mampu membawa perbaikan.
5. Raja Louis XVI (1774 – 1792),
Ia termasuk raja yang tidak cakap, pada hal negara membutuhkan raja yang cakap
untuk menghindari negara dari kebangkrutan. Ia juga gagal mencari pembantu yang
cakap, Untuk mengatasi persoalan ia berusaha mengangkat menteri keuangan dari
golongan intelektual. Usahanya antara lain memajukan industri, membantu pertanian,
meninjau kembali sistem perekonomian, pemungutan pajak terhadap bangsawan dan
sebagainya, tetapi kemudian dipecat oleh raja, karena kebijakannya tidak memihak
bangsawan.
Karena pengaruh permaisuri yang boros, Perancis semakin terpuruk, keuangan
negara sangat berat, kemudian raja berusaha mencari pinjaman, tetapi tidak disetujui
oleh parlemen, namun parlemen mengusulkan dipungutnya pajak baru dan yang dapat
membuat aturan ini adalah Estate General, pada hal badan ini sudah lama tidak
dipanggil, tetapi setelah dipanggil selalu gagal dalam sidangnya, sebab ada perbedaan
pendapat dalam parlemen yang kemudian menimbulkan konflik, suasana semakin
tidak menentu, ketika harga kebutuhan mengalami kenaikan membuat rakyat marah,
sehingga terjadi Revolusi yang disebut REVOLUSI PERANCIS (Mei 1789),
Revolusi ini ditandai dengan serbuan ke penjara Bastille yang melambangkan
absolutism..

44
Kegiatan Belajar 4 :
PERKEMBANGAN EROPA DI BIDANG EKONOMI,
SOSIAL DAN ILMU PENGETAHUAN.

45
A. Ekonomi dan sosial
Sejak abad 12 dan 13 telah tampak gejala penting dalam perkembangan ekonomi di
Eropa yaitu adanya perluasan perdagangan di Laut Tengah, Laut Baltik serta
bertambahnya produksi dalam komoditi industri, pertanian yang berakibat
berkembangnya mayarakat urban, gilda-gilda dagang dan pengrajin. Ekspansi ekonomi
tersebut kemudian meluas ke seluruh kontinental Eropa. Di Eropa ada 2 kelompok
pedagang yaitu :
1. Kelompok negara-negara sebelah selatan yang menguasai pelayaran dan perdagangan
di Laut Tengah, memonopoli import barang-barang dari Asia Tengah melalui
Penggunugan Alpen.
2. Kelompok sebelah utara yang tergabung dalam Liga Hansa (yang anggotanya
meliputi Jerman, Inggris Netherdand, Norwegia dll).
Memasuki abad 14 terjadi perubahan bagi ekonomi Eropa, yang disebabkan oleh :
1. Keadaan politik dan sosial Inggris dan Perancis akibat Perang 100 Tahun dan
kondisi politik di Spanyol, Italia dan Jerman yang tidak stabil.
2. Panenan yang gagal melanda Eropa, serta adanya wabah penyakit pes yang membawa
korban jiwa 1/3 dari penduduk Eropa, akibatnya terjadi kekurangan buruh dan
memperburuk ekonomi eropa.
Lama kelaman kondisi kembali pulih, tetapi masing-masing negara tidak sama
kemajuannya. Bertambahnya penduduk merupakan faktor yang mempengaruhi serta ada
upaya untuk ekspansi ke luar, dan terbentuknya monarchi nasional di Inggris dan
Perancis yang masing-masing melaksanakan ekonomi nasional dan merchantilisme
nasional.
Kapitalisme yang embrionya sudah ada di Italia (abad 15) diteruskan oleh monarchi
nasional (Eropa Barat) dan sejak itu kapitalisme berkembang sangat pesat. Kapitalisme
adalah suatu paham yang menghendaki keuntungan secara individual baik di bidang
industri, perdagangan, pertanian dan sebagainya. Kapitalisme tidak akan berkembang
selama usaha individu terikat pada lembaga kooperatif (seperti manor jaman Abad
Tengah). Selama abad ke-15 semua ikatan dan tatanan tersebut melemah. Gereja

46
mengijinkan penarikan bunga terhadap uang yang dipinjam. Kelompok pedagang-
pedagang dan Liga Hansajuga mengnalami kemunduran, kemunduran ini karena konflik
intern, invasi dari luar (Misal : Turki, atau dari Monarchi Nasional).
Berkembangnya kapitalisme mengakibatkan ketergantungan raja terhadap vassal
berkurang. Raja mendapat dukungan dari golongan Tengah yang semakin makmur.
Dengan dukungan golongan Tegah yang kaya karena usaha perdagangan, industry,
peminjaman uang yang berhasil, sehingga raja mampu membangun angkatan perang
tanpa bantuan vassal. Di Eropa timur dan Jerman yang perkembangan politik dan
ekonominya terbelakang, tidak berhasil membentuk monarchi nasional dengan kekuasaan
terpusat, sehingga bangsawan masih tetap berkuasa dan berpengaruh. Merosotnya sistem
feodal diikuti dengan berkembangnya kapitalisme di samping menimbulkan kemakmuran
di sisi lain telah menimbulkan kemiskinan.

B. Ilmu pengetahuan dan pelayaran


Sejak abad 12 sudah dibuat peta-peta yang terperinci dari Laut Tengah dan Eropa
Barat yang disebut “Portolani”(yang dibawa para pelaut). Tahun 1375 dibuat peta yang
disebut “Atlas Catalonia” yang dibuat oleh Ibrahim Cresques yang juga memasukkan
peta Asia Timur (berdasarkan berita dari Marco Polo). Portugal dan Spanyol sudah lama
mendirikan suatu biro pusat, dengan tugas :
1. Mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan menambah informasi pada
sebuah peta dasar seluruh dunia.
2. Mengubah peta-peta untuk ekspansi yang akan diadakan.
3. Mengawasi informasi rahasia yang didapat.
Lama kelaman mampu dibuat garis lintang dan bujur serta membuat almanak bintang
yang menerangkan waktu kulminasi semua bintang dan matahari. Ilmu Pengetahuan
kosmografi ( astronomi dan geografi ) mempengaruhi pelayaran abad 15 yaitu mengenai
pengertian bentuk bumi dengan cara menyempurnakan alat-alat astronomi. Teori tentang
bentuk bumi sudah muncul sejak jaman Yunani, yang menganggap bumi berbentuk bola.
Kemudian mulai dibuat cara untuk mengnhitung keliling bumi, kemudian dilakukkan

47
penyempurnaan-penyempurnaan dengan informasi-informasi dari para musafir atau
pelaut.
Sedangkan tipe kapal yang mula-mula dipakai disebut “Carabela” (kecepatannya
kalah apabila dibandingkan dengan kapal-kapal kuno bangsa Venesia dan Arab (kapal
Galley), tetapi konstruksinya lebih kuat (berat 100 ton) kemudian tercipta tipe baru (300-
500 ton) yaitu “nao”, “Carraca”, “galleon”, kapal-kapal inilah yang digunakan para pelaut
untuk sampai di daerah baru,

C. Ekspansi dan ekspedisi spanyol dan portugal (ABAD XV – XVI)


Di Eropa Tenggara Turki Ottoman dapat menyerbu sampai Wina, tetapi di Eropa
Barat Daya terjadi kontra ofensif melawan Islam di Semenajung Iberia. Spanyol
(gabungan antara Castila dan Arragon karena perkawinan) mampu membebaskan Iberia.
Pembebasan ini terutama didorong oleh gol Ksatria yang mengharapkan selain hasil
rokhani juga nama harum dan membawa masuk emas dan perak dan kekayaan lain dari
Timur Tengah.
Setelah Portugal berhasil mengkonsoliasi kekuatannya, maka upaya melawan Islam
tidak diarahkan ke tanah suci, tetapi di pantai-pantai Afrika. Dalam waktu bersamaan
pelaut Genoa sudah sampai di pantai-pantai Afrika barat dan utara, mereka berusaha
mencari jalan ke India tetapi banyak yang tidak berhasil. Ekspedisi-ekspedisi yang
dilakukan baik oleh pelaut Spanyol atau Portugal hanya berdasarkan informasi dari
pedagang, sehingga mereka tidak memperkirakan kekuatan daerah baru ataupun
kekuatannya sendiri.
Makna untuk mencari tanah-tanah baru yang letaknya belum pasti tidak populer
dikalangan pedagang, mereka cukup puas dengan keuntungan langsung yang didapat
dalam perdagangan dengan orang-orang Islam di pantai Afrika.Dalam kepercayaan para
pelaut daerah Selatan Afrika merupakan titik mematikan, sehingga upaya Portugal untuk
berlayar keselatan digagalkan, tetapi dengan usaha yag gigih mampu melewatinya. Upaya
itu dipelopori oleh gol. Ksatria, yang lebih untuk mengharumkan nama dan bersifat
volontuur.

48
Tahun 1441 dapat dicapai tapal batas selatan Sahara (Tanjung Blanco/ Tanjung
Harapan) dan ditemukan desa-desa negro pertama. Sejak itu kegiatan ntuk mencari
daerah-daerah baru semakin banyak dilakukan. Ekspedisi itu berusaha untuk mencapai
wil. Niger ( permulaan India) dan setelah berhasil mulai di perdagangkan hasil-hasil dari
daerah tersebut seperti emas, gading, lada dan budak.
Keberhasilan Portugal teryata menarik Spayol yang telah berhasil menkonsolidasikan
kekuatannya). Sebetulnya orang Spanyol sudah mendengar berita-berita tentang daerah-
daerah baru, terutama jalan ke kutub utara dan pantai timur Amerika Utara, tetapi mereka
mengerahkan perhatiannya ke tujuan lain, yaitu perang melawan Islam sampai denngan
pembebasan Yerusalem. Sebetulnya tujuan dari raja tidak sekedar jasa rokhani, nama
harum dan kekayaan, tetapi juga untuk melepaskan golonngan ksatri yang sulit diatur.
Hal ini dikawatirkan akan mengganggu unifikasi dan proses konsolidasi Spanyol., tetapi
ternyata keberhasilan Portugal te;ah menarik perhatian raja Spanyol.
Ketika Columbus menawarkan diri untuk mencari jalan ke India yang lebih pendek,
raja menyetujui dan memberikan fasilitas (kapal dll) untuk berlayar ke barat. Sejak itu
perhatian diarahkan ke Lautan Atlantik. April 1492 dilakukan kontrak antara Columbus
dan ratu Isabella, ratu yang akan membiayai ekspedisi Columbus. 12 Oktober 1492 untuk
pertama kalinya dilihat daratan yang dikira Jepang atau India, penghuninya amat primitif,
ramah dan tidak tahu akan tambang emas (walaupun mereka memakai perhiasan emas).
Setelah ratu Isabella menerima pengakuan penemuan daerah baru, maka segera dirancang
eksedisi berikutnya (Hispariola : ekspansi berikutnya dan Columbus mendarat di Cuba
dan Haiti). Setelah ratu Isabella menerima pengakuan penemuan daerah baru, maka
segera dirancang eksedisi berikutnya (Hispariola : ekspansi berikutnya dan Columbus
mendarat di Cuba dan Haiti).
Tanggal 25 September 1493 ekspedisi II berangkat dengan jalan yang sama dan
kekuatan yang lebih besar. NAmun ternyata mereka tiba di pulau Dominica dan setelah
menjelajahi pulau tersebut mereka dapat menemukan kembali Hispaniola, tetapi teman-
temannya yang ditinggal sudah tidak ada (kemungkinan dibunuh oleh orang-orang
pribumi). Kemudian diantara mereka timbul konflik, mereka mencoba mencari

49
keuntungan sendiri-sendiri. Columbus juga terus berusaha mencari sumbe emas, karena
nasib dan kewibawaannya tergantung pada penemuan emas.

Kegiatan Belajar 5:
MERKANTILISME (1500 – 1700) dan AUFKLARUNG
A. Merchantilisme
Periode ini merupakan periode transisi, periode kritis dalam sejarah Eropa. Ada
beberapa pendapat mengenai periode ini :
1. Mark Weber : merupakan periode munculnya rasionalisme, yang merupakan faktor
penting untuk ekonomi modern (liberalisme).
2. Rostow : merupakan periode tingkatan kemajuan (pra-take off).
3. Karl Mark : merupakan permulan kapitalisme yaitu terdapat penumpukan secara
primitif dan terdapat sifat-sifat masyarakat kapitalis. (sifat kapitalis yaitu munculnya
kelas-kelas yang bertentangan antara pemilik modal dan buruh)
4. Webb : sebagai periode revolusi comersial, dimana perdagangannya bersifat luas.
Pada periode ini di Eropa mengalami perubahan di beberapa bidang yaitu :
a. Politik, di bentuk kerajaan-kerajaan nasional, ekspansi ke daerah-daerah baru
(kolonialisme), kemudian membentuk koloni dan kemudian membentuk imperium.
Terbentuknya imperium membawa konsekuensi ekonomi yaitu kemakmuran untuk
negeri induk, pasaran meluas, penyerapan tenaga kerja di negeri induk untuk
usaha manufaktur.
b. Filsafat ekonomi, timbulnya doktrin ekonomi yang berdasarkan pada etik moralitas
yang berubah menjadi penggunaan dasar perhitungan rasional dan menggunakan tata
buku. Pada waktu itu mulai ditulis buku-buku ekonomi, kuantitas uang juga
bertambah, mengalirnya rempah-rempah, pemberian hak- hak istimewa kepada
pedagang, tumbuhnya kongsi-kongsi dagang.
c. Perkembangan intelektual, adanya hubungan-hubungan baru antara manusia dengan
Tuhan, manusia dengan alam, telah mengakibatkan bertambahnya perkembangan ilmu
pengetahuan.

50
Tokohnya : Galileo, Bacon, Descartes, Newton dsb. Teori-teori mereka kemudian
dikembangkan oleh penerusnya, sehingga Eropa mencapai supremacy dalam ilmu
pengetahuan.
Aktifitas ekonomi, ada 2 kemajuan penting :
a. Ekspansi komersial dalam bentuk kongsi dagang, misal VOC, EIC, WIC, namun
kedudukan dari kongsi dagang tersebut tidak bebas, karena harus mengikuti cita-
cita pemerintah.
b. Sistem produksi putting-out, yaitu mekanisme di mana kapital dan buruh
digabung untuk memenuhi permintaan barang yang makin naik.
Prinsip-prinsip Merkantilisme :
a. Nasionalisme dan kekuasaan berhubungan dekat dengan ekonomi (ekonomic self-
sufficiency) yaitu harus dapat memenuhi kebutuhan sendiri dalam bidang ekonomi,
sehingga jika ada perang tidak terganggu.
b. Economic self-sufficiency tergantung pada perdagangan dan produksi yang
teratur. Keduanya merupakan sumber utama dari kemakmuran, sehingga perdagangan
memegang peran penting.
c. Perdagangan dapat menjadi sumber kemakmuran apabila negara-negara tersebut
dapat menghasilkan/ memproduksi barang-barang sesuai dengan yang diminta oleh
dalam negeri, sehingga dapat menambah nilai eksport, dan nilai eksport melebihi dari
nilai import.
d. Pemerintah bertanggungjawab terhadap kemajuan ekomoni, kemakmuran bangsa dan
social ill (kemiskinan, penyakit masyarakat dan pengangguran).
Pada periode ini juga diisi dengan perdagangan, eksplorasi dan perluasan kekuasaan ke
daerah-daerah yang semula tidak dikenal.
Sebab-sebab ekspansi :
1. Mula-mula untuk eksplorasi dan pengalaman, mencari route-route baru ke tanah-tanah
yang sudah dikenal yang sepenuhnya lewat laut.
2. Sesudah ditemukannya Tanjung Harapan dan Amerika, maka terbukalah cakrawala
baru yang mengakibatkan munculnya harapan baru yaitu mencapai daerah asal

51
rempah-rempah dan barang mewah dari timur dan mendapatkan daerah luas yang
belum dieksploitasi.
Faktor Penarik (pull) dari ekspansi, yaitu untuk mencari kekayaan yang bisa
diperdagangkan dan diambil. Orang Eropa yang datang ke Asia dan Amerika
mengadakan kompetisi dan persaingan yang biasanya negara ikut campur, sehingga
disebut flag followed the trade.
Faktor pendorong (push) yaitu
1. Situasi Eropa yang kacau karena (politik/ perang), urusan sosial (kemiskinan), urusan
religi (agama).
2. Situasi ekonomi di dalam negeri memberi dorongan untuk mengadu untung. Mereka
datang dengan alasan mencari kebebasan lalu mendirikan koloni (kolonisasi).

B. Aufklarung (Einleghtement)
Aufklarung adalah suatu gerakan yang sangat mendalam, yang dikehendaki oleh
gerakan ini adalah pencerahan pengertian, mengadakan perhitungan dengan takhayul,
membuat perhitungan dengan purba sangka, membuat perhitunngan dengan paham-
paham tua yang sudah tidak sesuai, mensiasati hubungan-hubungan individu dengan
ukuran akal budi dan pengalaman yang jujur dan bebas.
Di negara-negara Eropa Barat seperti Inggris, Perancis, Belanda yang telah mencapai
kemakmuran, terutama pada penduduk kota, borjuisme, dan golongan ketiga, kekayaan
artinya kekuasaan. Oleh karenanya golongan borjuis sangat berpengaruh, tetapi martabat
golongan bangsawan tetap tingg dan tetap mempunyai hak-hak istimewa, sehingga
perbedaan antara golonngan bangsawan dan bangsawan baru tetap tinggi.
Orang Eropa berani berpikir dan meyerang paham-paham yang telah diadatkan,
yang dikehendaki oleh ilmu pengetahuan adalah jangan menerima sesuatu yang belum
jelas dan nyata, percaya bahwa manusia dapat menguasai alam materi dan alam rokhani
secara rasional. Menurut Francois Bacon pengetahuan adalah kekuasaan. Kepercayaan
yang kian tumbuh mengenai masyarakat dan pengetahuan menyebabkan manusia
dipengaruhi oleh suatu pikiran yaitu Paham Kemajuan, paham ini merupakan tenaga
revolusi dalam masyarakat. Sikap kritis terhadap masyarakat, maka orang-orang yang

52
telah mengalami pencerahan timbul suatu keyakinan, bahwa orang akan mencapai hal-hal
yang lebih tinggi, lebih baik, lebih cepat, lebih indah. Gerakan aufklarung ini terjadi pada
masyarakat yang telah makmur secara ekonomi, salah satu sumbernya adalah
perdagangan dengan benua baru.
Kesadaran yang ditimbulkan oleh kemakmuran berdasarkan pekerjaan masa itu lama
kelamaan menimbulkan pengertian bahwa kemerdekaan dan persamaan bukan hak
istimewa beberapa orang saja, melainkan menjadi hak setiap orang. Akal manusia
menjadi dasar ukuran sesuatu, mereka mengembangkan hal-hal yang bersifat praktis.
Secara singkat perkebangan Aufklarung dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Masalah bintang kemukus atau bintang berekor, selama berabad-abad bintang
kemukus dianggap sebagai tanda malapetaka. Menurut ahli bintang, bintang kemukus
merupakan bintang yang juga mengilingi matahari, menurut Halley bintang itu
berputar mengelilingi orbitnya selama 77 tahun, segingga secara periodic akan
kembali terlihat orang dibumi.Dengan menngemukakan peristiwa-pwristiwa
berdasarkan kenyataan, maka dirintis jalan baru untuk menghilangkan takhayul.
Contohnya adalah pada tahun 1672 di Belanda dikenal sebagai tahun penug bencana,
pada pada tahun itu bintang berekor tidak muncul.
b. Usaha Bekker dalam menghilangkan kepercayaan kepada perempuan sihir (heks).
c. Munculnya paham toleransi, sabar, lapang dada, hal ini berkaitan erat dengan usaha
untung menghilangkan takhayul.
d. Paham tentang martabat manusia, pada dasarnya manusia sama nilainya, martabat itu
wajib menentang segala bentuk penindasan, manusia mempunyai kewajiban
menentukan nasibnya sendiri dengan akal budinya. Denngan berpegang pada paham
ini muncullah pemikiran yaitu kemerdekaan dan demokrasi dan manusia itu dapat
dididik.
Ahli-ahli ilmu pengetahuan yang terkenal :
1. Isaac Newton, dengan teori gratifikasi.
2. Barouch Spinoza, Tuhan berada dimana-mana.
3. David Hume, menurut akal, ilmu pengetahuan itu berdasarkan impresi indrawi.

53
4. Thomas Hobbes, mengupas agama secara akali, sehingga konsep agamanya disebut
deism.
5. John Locke, konsepnya tentang demokrasi.
6. Montesquieu, tentang Teori Trias Politica.
7. Adam Smith, teori tenang prinsip ekonomi Laisse Faire (ekonomi yang baik itu
adalah ekonomi yang bebas)

Kegiatan Belajar 6 :
REVOLUSI INDUSTRI

Sebab-sebab dari Revolusi Industri :


1. Ditemukannya jalan menuju India dan Tiongkok melalui Tanjung Harapan dan
penemuan Benua Amerika, sehingga pusat kegiatan ekonomi berpindah dari Laut
Tengah ke pantai barat Eropa (Samodra Atlantik).
2. Mengalirnya emas dari tanah jajahan, apalagi setelah Inggris menguasai India secara
penuh.
3. Meluasnya lalu lintas, jalan-jalan di Inggris menjadi baik setelah penanaman modal
swasta, banyak dibangun terusan.
Untuk pertama kali revolusi Industri terjadi di Inggris, sebab :
1. Letak Inggris di Samodra Atlantik yang menjadi samodra baru, sehingga
menyebabkan :
2. Kemakmuran di Inggris meningkat, karena uang berlebih.
3. Penduduk bertambah karena kesehatan baik.
4. Mengalirnya emas dari Benggala.
5. Perbaikan jalan dan pengangkutan.
6. Ditemukannya mesin untuk pabrik.
Industri yang pertamakali mengalami revolusi adalah tekstil, perkembangan dan
peleburan besi yang mulai mempergunakan alat-alat mekanik untuk menjalankan alat-alat
kerja dan alat-alat pengangkutan, contoh : mesin uap. Tahun 1767 ditemukan alat

54
pemintal benang dengan cepat, alat ini diperbaharui, sehingga tahun 1779 Campton
menemukan alat “bagal pintal” yang dapat digunakan untuk memintal benang dengan
cepat dan halus.
Akibatnya import katun dari India dapat dihentikan, hal ini berarti runtuhnya
ekonomi desa-desa di India, dan Inggris mampu menguasai pasar tekstil. Industri
semakin maju setelah ditemukannya mesin uap, sebab prinsip mesin uap (james Watt)
dapat diterapkan di beberapa bidang industri, misal lokomotif. Industri lain yang
berkembang adalah pengalengan makanan dan sayuran. Fotografi dll. Di Jerman industri
yang berkembang adalah lokomotif, kimia (obat-obatan).
Akibat dari revolusi industri ini tidak dapat dirasakan di luar masyarakat Inggris,
sebab Inggris berusaha agar gambar-gambar atau model alat-alat tersebut tidak keluar
dari Inggris. Dengan ditemukannya mesin industri ini aspek kehidupan sehari-hari
menjadi berubah, sebab adanya hubungan internasional secara intensif , produksi
berbagai peralatan sehari-hari dan barang mewah secara besar-besaran.
Di aspek sosial terjadi pergeseran, penganut politik ekonomi liberal menolak segala
campur tangan negara dalam perusahaan, sebab dianggap sebagai paksaan Gilda. Demi
kemerdekan laki-laki, perempuan dan anak-anak dibiarkan bekerja. Tahun 1802 di
Inggris dibuat UU yang melarang anak-anak untuk bekerja dan ada hari libur sehari yaitu
hari minggu.
Revolusi 55apital55 mengakibatkan pergeseran yang hebat dalam perimbangan
kekuasaan, cengkeraman Eropa terhadap benua lain bertambah kuat, penghisapan tanah
jajahan semakin menjadi, persaingan antar negara-negara Eropa semakin tajam, tanah
jajahan selain untuk mencari dagangan juga menjadi pasar, menjadi tempat-tempat
penanaman 55apital.

55
Kegiatan Belajar 7 :
REVOLUSI PERANCIS dan KONGGRES WINA
A. Revolusi Perancis
Kekuasaan raja yang absolut, yang dengan mudahnya memenjarakan orang di
penjara Bastille, menjadikan para intelektual untuk mencari teori tentang pemisahan
kekuasaan. Sebelumnya raja berhasil memusatkan segala kekuasaannya pada dirinya,
Perancis sudah mengenal “perwakilan tiga golongan” yakni kaum bangsawan, agama dan
paura/gol. Ketiga, mereka mempunyai wakil di Estate-General. Sejak tahun 1614 Estate-
General tidak dianggap oleh raja dan golongan bangsawan, agama dan paura tidak
mampu menolak (mereka merupakan alat raja).
Golongan paura adalah golongan yang mampu menciptakan kemakmuran dan
kebudayaan Perancis. Banyak orang Perancis tidak puas dengan pungutan
pajak/kehidupan istana yang boros). Golongan yang terkena pajak adalah kaum tani dan
paura, sedangkan golongan bangsawan dan agama tidak. Dalam kondisi demikian tulisan
J.J.Rousseau tentang “Contact Social” mendapat perhatian dan rakyat Perancis. Dalam
buku itu diutarakan bagaimana kekuasaan pemerintah itu berdasarkan kontrak dengan
rakyat (pemegang kedaulatan).
Kaum tani juga tidak puas seperti golongan paura, kebanyakan mereka adalah
merdeka, tetapi hidup mereka tidak layak. Kegelisahan dan rasa tidak puas yang sudah
lama dialami tiba-tiba meledak karena krisis keuangan, negara mengalami defisit
keuangan. Dalam kondisi krisis ini pemerintah/raja memaksa Estate-General untuk
bersidang. Tuntutan pertama adalah membuat UU Dasar/ konstitusi, di lain pihak rakyat
sudah mulai bergerak menyerang pejara Basitille, membebaskan para tahanan, yang
diikuti oleh golongan paura, mereka merusak istana, peristiwaa ini terjadi pada Mei 1789.
Sebab-sebab Revolusi Perancis :
a. Faktor politis, berlakunya sistem despotisme dalam pemerintahan, ketidak-fisiensian,
pemborosan dan korupsi yang melanda berbagai lembaga pemerintahan.
b. Faktor ekonomi, perbedaan yang menyolok antara kelas atas dan bawah, kaum borjuis
mendapatkan kemakmuran melalui perdagangan, selama bertahun-tahun golongan
borjuis memegang peran, mereka membentuk pemerintah mencabut politik

56
merkantilisme (politik ekonomi, dimana pemeritah ikut campur dalam bidang
perekonomian terutama industri), sistem pajak yang tidak adil dimana golongan
bangsawan dan pendeta tidak terkena pajak.
c. Faktor Intelektual, gagasan dan pemikiran kaum cendekiawan Jaman Aufklarung
sangat mempengaruhi proses revolusi. Trias Politika sebagai sistem pemerintahan
yang baik, dicita- citakan oleh rakyat dan hanya dapat terwujud melalui revolusi.
Keberhasilan revolusi Kemerdekaan Amerika turut mempercepat revolusi, sebab
pemikiran tentang pemerintahan ini dicetuskan oleh cendekiawan Eropa, tetap behasil
baik di Amerika. Proses keberhasilan ini disebarkan oleh Lafayette, sehingga rakyat
cenderung agresif, rakyat menginginkan perubahan.
Setelah Louis XVI jatuh pemerintah berada di tangan Dewan Nasional, yang
bertugas membuat UU, tetapi tidak disetujui raja, tetapi setalah diperbaiki tahun 1791
disetujui oleh raja. Dalam konstitusi ini terdiri atas 3 gol. :
1. Gol. Konstitusionalis, yaitu golongan yang mendukung konstitusi tahun 1791.
2. Gol. Girondin, yaitu golongan Republiken didukung oleh gol. tengah., menginginkan
revolusi terus berjalan sampai terbentuk negera Republik.
3. Golongan Yacobin, yaitu golongan ekstrim yang keras didukung oleh penduduk kota
dan rakyat kecil.
Revolusi yang menumbangkan bentuk monarchi di Perancis menimbulkan reaksi di
negara tetangga (Misal : Spanyol, Prusia, Austria). Kondisi ini berakibat fatal bagi raja,
raja dituduh bersekongkol dengan raja-raja lain, sehingga rakyat menyerbu istana
Turdisiles, raja dipecat, meskipun dilindungi oleh Dewan Legislatif (kemudian menjadi
Dewan Convertion) yang memerintah.
Di dalam negeri terjadi perang saudara, sebab Dewan Convention didominasi Gol.
Yacobin, dan dari luar menghadapi kerajaan-kerajaan lain. Kemudian dibentuk
pemerintahan Teror, pemerintahan ini segera mengerhkan rakyat untuk menghadapi
serbuan dari luar yang kemudian membentuk Republik. Terbentuknya Republik
menggusarkan raja-raja Eropa, sehingga mereka membentuk koalisi untuk menyerbu
Perancis, tetapi kaum revolusioner semakin radikal, sehingga raja kemudian dibunuh.
Pemeritahan Teror banyak melakukan kekejaman, sehingga mereka tidak mendapat

57
dukungan rakyat, sehingga kemudian diganti pemeritahan Directoire, tetapi pemerintahan
ini juga tidak berhasil (karena korupsi dan pertentangan dengan pihak lain).
Dalam kondisi krisis muncullah Napoleon Bonaparte, ia seorang komandan perang,
ketika berada di Mesir ia mendengar kekacauan negaranya, sehingga diam-diam ia perng
dan segera mendapat dukungan dari militer dan rakyat. Sebagai seorang penguasa
Napoleon tahu pentingnya dukungan dari rakyat, maka perlu didakan pembaharuan untuk
menyenangkan rakyat, karena mayoritas rakyat Perancis beragama katholik, maka segera
dibuat aturan untuk memberi subsidi kepada gereja, agama katholik tetap sebagai agama
negara, bahkan Paus kemudian menobatkan Napoleon sebagai kaisar.
Kebijakan pemerintah Napoleon :
1. Politik Ekonomi, ekonomi dianggap sebagai landasan utama kekuasaannya, sehingga
terjadi kenaikan kesejahteraan. Kebijakan Napolen di bidang ekonomi adalah :
a. Perubahan sistem pajak yaitu dengan mengefektifkan dinas pajak, dengan cara
menerapkan kembali sistem-sistem tradisional secara sefisien.
b. Memperbaiki alat tukar dengan mengganti uang kertas dengan uang logam.
c. Bekerjasama dengan para bankir, yang bertugas untuk membentuk dan mengurusi
lembaga-lembaga permodalan.
2. Pertanian, peternakan dan kependudukan. Pemerintah berusaha memajukan pertanian
dan peternakan dengan mendirikan dinas penyuluh, memberi subsidi dan kredit. Di
bidang kependudukan sukar diketahui kebijakannya, tetapi tahun 1801 penduduk
Perancis diperkirakan berjumlah 28 juta ( 15% dari seluruh penduduk Eropa), mereka
dijadikan sebagai modal usaha yaitu sebagai tenaga kerja.
3. Industri dan perdgangan, slain mendapat perlindungan, pemerintah juga mendorong
untuk berkembang, dengan cara mengorganisir pameran, menyediakan hadiah bagi
penemu-penemu baru.
4. Sistem kontinental, tujuannya adalah merusak ekonomi Inggris dengan cara berkoalisi
dengan negara-negara lain, seperti Prusia, Austria, Spanyol, Rusia. Sistem ini tidak
berhasil, sebab terjadi korupsi dikalangan polisi pelabuhan dan bea cukai, sehingga
terjadi penyelundupan.

58
Terjadinya pemberontakan gerilya di Spanyol telah membuka jalan penyelundupan
barang-barang Inggris ke Spanyol, munculnya berbagai perlawanan dn kebencian di
berbagai kalangan terhadap Napoleon. Perlawanan Spanyol telah membangkitkan
keberanian negara-negara lain yang telah dikuasai Napoleon. Di bawah Inggris dan Rusia
rakyat Eropa berontak terhadap Napoleon. Napoleon berhasil dikalahka di Leipzig
(Rusia) kemudian ditangkap dan diasingkan ke P.Elba.

B. Konggres Wina (1814 - 1815)


Setelah Napoleon berhasil dikalahkan di Eropa terjadi banyak perkembangan baru, al :
1. Hapusnya susunan masyarakat, masyarakat lama yang bersifat feodal dapat dihapus.
2. Perkembangan semangat liberalisme, yaitu semangat serba bebas (agama, seni,
bernegara).
3. Timbulnya semangat Nasionalisme. Ada dua macam nasionalisme, yaitu untuk
menyatukan negara yang terlepas, dan ingin lepas dari penjajahan.
Tujuan dari Konggres Wina adalah mengembalikan keadaan Eropa seperti sebelum
revolusi, misalnya : batas wilayah, dinasti yang memerintah, dan status wilayah.
Sebagai pedoman untuk menata adalah :
1. Legitimasi, artinya yang menurut hukum dianggap syah, adalah sebelum revolusi.
2. Membendung ekspansi Perancis, sebab sejak Louis XVII Perancis selalu mengadalan
ekspansi.
3. Memberi hadiah kepada negara yang berjasa dalam mengalahkan Napoleon.
Sebelum Konggres dimuli negara-negara besar telah bersepakat, hanya merekalah yang
mempunyai hak dan wewenang untuk memutuskan berbagai persoalan dan masalah
penting, sedang negara-negara lain diundang hanya mempunyai hak untuk meratifisir apa
yang telah disetujui oleh 4 negara besar, tetapi ternyata utusan Perancis mampu
menggunakan kesempatan sebaik-baiknya, sehingga Perancis mampu memainkan peran.
Tokoh-tokoh yang memainkan peran :
1. Von Moternick (Kanselis Austria)
2. Castlereagh (Menlu Inggris)
3. Tsar Alexander I (Rusia)

59
4. Hardenberg ( Prusia)
5. Talleyrand (Perancis)

Soal Latihan
1. Monarchi Nasional yang terbentuk baik di Inggris maupun di
Perancis dibangun setelah Perang 100 Tahun selesai dan semuanya berakhir dengan
suatu revolusi.
a. Jelaskan teori yang digunakan baik di Inggris maupun Perancis untuk meletakkan
landasan absolutisme.
b. Jelaskan upaya yang dilakukan Ratu Elizabeth untuk membangun monarchinya di
Inggirs.
c. Jelaskan pula upaya yang dilakukan oleh Louis XIV untuk membangun Monarchi
Nasional di Perancis.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan, sosial dan ekonomi yang terjadi di Eropa ternyata
mampu membuka hubungan antara Eropa dan dunia timur menjadi lebih intens.
a. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut diatas.
b. Jelaskan faktor penarik dan pendorong dilakukannya penjelajahan samodra.
c. Jelaskan, mengapa penguasa/raja Spanyol dan Portugis bersedia membiayai
penjelajahan samodra.
3. Peristiwa Revolusi Perancis mempunyai dampak yang sangat luas dan telah mengubah
wajah Eropa.
a. Jelaskan dampak dari Revolusi Perancis bagi perkembangan dunia modern.
b. Jelaskan, mengapa Napoleon Bonaparte dianggap sebagai perusak tatanan Eropa
saat itu.
c. Jelaskan tujuan dilaksankananya Konggres Wina.
4. Masa transisi di Eropa (antara Abad XVI smapai XVII banyak terjadi peristiwa-
peristiwa yang berpengaruh bagi kehidupan masyarakat Eropa Modern.
a. Jelaskan penyebab dari perkembangan Ilmu Pengetahuan saat itu.

60
b. Jelaskan akibat dari berkembangnya Ilmu Pengetahuan untuk bidang sosial,
budaya, ekonomi dan politik.

DAFTAR PUSTAKA
Romain, J.M, 1956. Aera Eropa, terjemahan Noer Toegiman. Bandung, Jakarta,
Amsterdam : Ganaco N.V

Sartono Kartodirdjo, 1970. Kebudayaan Barat Abad Pertengahan dan Jaman Modern
(Lembaran Sejarah N0.5). Yogjakarta : Fakultas Sasttra dan Kebudayaan UGM.

Subantardjo, 1967). Sari Sejarah Dunia.

Sutardjo Hadisusilo, 1982. Sejarah Eropa dari Renaissance sampai Revolusi Perancis.
Yogjakarta : IKIP Sanata Darma.

61

Anda mungkin juga menyukai