BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Identifikasi
adalah proses pengenalan, menempatkan obyek atau individu dalam suatu kelas
berasal dari bahasa asing, yaitu bahasa Inggris. Asal kata to identify sebagai kata
belajar” artinya ialah mengenali kebutuhan belajar seseorang atau masyarakat atau
kelompok orang tertentu yang akan menjadi sasaran didik atau peserta didik.
identifikasi sebagai tanda kenal diri, bukti dari penentu atau penetapan identitas
identifikasi adalah penempatan atau penentu identitas seseorang atau benda pada
menganalisa secara lebih mendalam akan sebuah hal, suatu proses atau benda.
12
13
B. Interaksi Sosial
manusia.
social adalah peristiwa yng kompleks, termasuk tingkah laku yang berupa
rangsangan dan reaksi keduanya, dan yang mungkin mempunyai satu arti
berpartisipasi aktif dalam interaksi social. Dan yang kedua adalah yang
norma social, yang harus diakui dan dilakukan oleh setiap individu yang
hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu
penguat antara individu dan atau individu dengan kelompok karena interaksi
social ini dapat terjadi pada dua atau lebih individu, yang satu sama lain
15
siswa dengan guru dan teman sebaya di lingkungan sekolah, baik di dalam
maupun di luar kelas. Dimana siswa, guru dan teman sebaya mampu untuk
dengan realitas, proses, dan relasi sosial, serta yang dihadapi oleh siswa di
dibagi menjadi dua yaitu proses asosiatif dan proses disasosiatif. Berikut ini
merupakan penjabarannya:
a. Proses Asosiatif
kerjasama secara timbal balik antar orang per orang atau dengan
kerjasama meliputi:
b. Proses Disasosiatif
a. Faktor Imitasi
hanya berbahasa saja, tetapi juga tingkah laku tertentu, cara member
hormat, cara berterima kasih , cara member isyarat, dan lain-lain kita
peranan penting.
b. Faktor Sugesti
20
baik yang dating dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang
pada umumnya diterima tanpa adanya daya kritik. Karena itu dalam
sugesti terhadap diri yang datang dari dirinya sendiri. Hetro sugesti,
secara objektif tidak apa-apa. Tetapi karena ada auto sugestinya maka
individu merasa dalam keadaan yang tidak sehat, masih banyak lagi
c. Faktor Identifikasi
identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun secara
mengidentifikasi itu.
d. FaktorSimpati
yang satu terhadap orang yang lain. Seperti pada proses identifikasi,
4. Macam-macam interaksi
dapat diketahui bahwa interaksi sosial tidak hanya terjadi antara individu
yang satu dengan individu yang lainnya, melainkan interaksi sosial dapat
b. Adanya komunikasi
Komunikasi disini berarti bahwa seseorang memberikan arti kepada
perilaku orang lain, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan
oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan
reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain
tersebut.
23
kelompok. Interaksi
karena adanya peran serta dari individu satu dan individu lain, baik
sosial yang ada hubungan dengan struktur dan fungsi kelompok ini
yang rumit untuk diwujudkan bagi sebagian siswa, namun sebagian siswa tidak
24
ambil pusing berkaitan hal tersebut. Tidak ada formulasi yang baku berkaitan
berprestasi tinggi di suatu sekolah apabila mampu memperoleh hasil belajar yang
sangat memuaskan. Namun ada juga yang asumsi yang menyatakan bahwa siswa
sebagai siswa yang mampu meraih peringkat 10 besar. adapula yang hanya
beranggapan bahwa siswa berprestasi tinggi di sekolah adalah siswa yang meraih
peringkat 3 besar atau bahkan hanya siswa yang meraih rangking 1 atau juara
umum saja.
Biasanya nilai yang ditentukan lebih tinggi dari standar atau nilai yang
Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, akan selalu tampak gigih,
dan giat untuk mencari cara yang kreatif untuk dapat menyelesaikan tugas-
tugas sekolahnya.
25
Adanya cita-cita yang ingin dicapai dapat meningkatkan usaha siswa untuk
setiap kegiatan yang ada di sekolahdan memperoleh hasil yang baik akan
Siswa yang memilikki motivasi berprestasi tinggi akan berusaha untuk dapat
sebaik-baiknya.
6. Mengadakan antisipasi
kesulitan yang mungkin siswa dialami oleh siswa. Siswa tersebut akan
Pada masa ini anak dapat menjalin hubungan interaksi sosial yang baik
sosial yang terjalin di sekolah adalah adanya interaksi antara siswa dengan guru
dan sesama siswa yang harus dikembangkan, di mana hal ini dapat memperkuat
timbal balik dan pada akhirnya membentuk struktur sosial. Setiap interaksi sosial
asimilasi/perpaduan.
pemahaman akan kebutuhan siswa itulah, bahkan jika kebijakan yang dibuat
studi, guru BK juga tak bisa menghindar dari interaksi dengan siswa. Guru BK
berusaha memberikan layanan kepada siswa dengan tujuan agar siswa mencapai
bimbingan mungkin hanya menghasilkan individu siswa yang pintar dan terampil
Bimbingan dan konseling (BK) memiliki fungsi dan peranan yang strategis,
secara bertanggung jawab. Siswa sebagai anggota kelompok mempunyai hak yang
yang dialaminya dengan tuntas, dapat saling tukar informasi, memberi saran dan
bersifat multiarah.