Anda di halaman 1dari 8

PENDALAMAN MATERI LOKAKARYA

(Lembar Kerja Resume Modul Lokakarya KB 4 Sub CP 3)

A. Judul Modul : IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA


DALAM PEMBELAJARAN
B. Kegiatan Belajar : KB 4 CP 3 (KB 1/2/3/4)
C. Oleh : Sanotona Gulo (Rombel 25)
D. Refleksi

No Komponen Respon/Resume/Jawaban/Analisa

1 Identifikasi Masalah Memahami Impelementasi Kurikulum Merdeka dalam


Pembelajaran
2 Analisis akar masalah (keterkaitan Mengembangkan modul ajar sebagai pedoman
dengan masalah kekinian) pembelajaran dalam implementasi kurikulum merdeka
melalui analisis dimensi dan elemen profil pelajar Pancasila
1. Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila dalam
Kurikulum Merdeka
2. Memaparkan Kriteria Sekolah/Madrasah yang
Boleh Menerapkan Kurikulum Merdeka
3. Menguraikan Struktur Kurikulum Merdeka
4. Menjelaskan pengembangan Perangkat Ajar
Kurikulum Merdeka
Keterkaitan dengan Masalah kekinian:
1. Ada terdapat guru yang belum mampu
mengembangkan profil belajar Pancasila dalam
kurikulum merdeka karena belum mendapatkan
pelatihan
2. Belum merata sosialisasi tentang kurikulum
merdeka dalam satuan pendidikan
3. Terdapat kesenjangan dalam menerapkan
kurikulum merdeka sesuai dengan pemaparan
kriteria sekolah/madrasah yang boleh menerapkan
kurikulum merdeka
4. Masih banyak guru-guru yang belum mampu
menguraikan struktur kurikulum merdeka
5. Masih banyak guru-guru di daerah pelosok belum
memahami pengembangan perangkat ajar
kurikulum merdeka
6. Sebagian guru merasa bingung dengan penerapan
kurikulum yangh seringkali berubah-ubah
3 Solusi 1. Menjelaskan Profil Pelajar Pancasila dalam
Kurikulum Merdeka
2. Menjelaskan Kriteria Sekolah/Madrasah yang
Boleh Menerapkan Kurikulum Merdeka
3. Menguraikan Struktur Kurikulum Merdeka
4. Menjelaskan Pengembangan Perangkat Ajar
Kurikulum Merdeka
5. Melaksanakan tindak lanjut belajar dalam
mengembangkan kurikulum merdeka
6. Menjelaskan pengaruh positifdan negatif dalam
pengembangan kurikulm merdeka
7. Guru wajib menerapkan kurikulum secara merata di
satuan Pendidikan
8. Diharapkan guru mampu mengimplementasikan
kurikulum merdeka secara maksimal pada
pembelajaran di kelas
9. Diharapkan guru dapat menanamkan nilai-nilai
Pancasila bagi peserta didik: beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif
4 Aksi Mengembangkan modul ajar sebagai pedoman
pembelajaran dalam implementasi kurikulum merdeka
melalui analisis dimensi dan elemen profil pelajar
Pancasila
1. Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila dalam
Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka memiliki 3 (tiga) fitur utama.
Pertama, perkembangan perilaku dalam
pembelajaran di mana dalam kerangka Kurikulum
Merdeka, ada proporsi aktivitas pembelajaran yaitu
20-30% jam sekolah/madrasah yang digunakan
untuk pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek
dalam rangka penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Kedua, memberikan kesempatan untuk belajar
melalui pengalaman (learning by experience), dan
mengintegrasikan keterampilan yang diperlukan
untuk dipelajari oleh siswa dari berbagai disiplin
ilmu. Ketiga, struktur pembelajaran yang fleksibel
dimana capaian pembelajaran ditetapkan
berdasarkan fase-fase pencapaian pembelajaran.
Dalam dokumen Kurikulum Merdeka ada 7 (tujuh)
tema utama dalam proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila:
● Membangun jiwa dan raga;
● Rekayasa dan teknologi untuk membangun
NKRI;
● Bhineka Tunggal Ika;
● Gaya hidup yang berkelanjutan;
● Seni lingkungan;
● Kewirausahaan;
● Suara Demokrasi
Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020
tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Pelajar
Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia
sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama:
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti
ditunjukkan oleh gambar berikut:
2. Memaparkan Kriteria Sekolah/Madrasah yang
Boleh Menerapkan Kurikulum Merdeka
Kriteria yang perlu diperhatikan dalam
implementasi Kurikulum Merdeka sebagai berikut:
1) Warga sekolah/madrasah menunjukkan
minat tinggi dan kesiapan menerapkan
kurikulum merdeka untuk memperbaiki
pembelajaran
2) Kepala sekolah/madrasah yang ingin
menerapkan Kurikulum Merdeka akan
diminta terlebih dahulu untuk mempelajari
materi yang dikembangkan dari pusat
3) Adanya proses pendaftaran dan pendataan
pada sekolah/madrasah bukan sebagai arena
seleksi satuan penyelenggara pembelajaran
yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka
4) Kesiapan dan kesediaan kepala
sekolah/madrasah dan guru dalam penerapan
Kurikulum Merdeka untuk memahami dan
mengadaptasi kurikulum tersebut di konteks
masing-masing
5) Perlunya ada pemetaan potensi diri
sekolah/madrasah dalam menyiapkan skema
tingkat penerapan Kurikulum Merdeka
berdasarkan hasil survei yang diisi
sekolah/madrasah ketika satuan pendidikan
tersebut mendaftarkan diri sebagai pelaksana
Kurikulum Merdeka
6) Sekolah/madrasah yang sudah terbiasa
mengadaptasi materi dan kerangka
Kurikulum Merdeka akan disarankan untuk
mengadopsi Kurikulum Merdeka secara
penuh
7) Sekolah/madrasah yang belum terbiasa akan
disarankan mencoba menerapkan Kurikulum
Merdeka secara parsial
8) Tidak ada seleksi dalam proses pendaftaran
untuk menerapkan Kurikulum Merdeka
9) Untuk menerapkan Kurikulum Merdeka,
sekolah/madrasah menyusun kurikulum
operasional menjadi tugas dan kewenangan
sekolah/madrasah secara mandiri

3. Menguraikan Struktur Kurikulum Merdeka


Struktur Kurikulum Merdeka merupakan
pengorganisasian atas capaian pembelajaran,
muatan pembelajaran, dan beban belajar.
Pemerintah mengatur muatan pembelajaran wajib
beserta beban belajarnya.
Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dibagi
menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu:
pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan
kegiatan intrakurikuler; dan pembelajaran berbasis
proyek yang diorientasikan untuk penguatan Profil
Pelajar Pancasila.
Pembelajaran berbasis proyek untuk menguatkan
pencapaian Profil Pelajar Pancasila diatur sebagai
berikut:
➢ Dikembangkan berdasarkan tema tertentu
yang ditetapkan;
➢ Tidak diarahkan untuk mencapai target CP
tertentu, sehingga tidak terikat pada konten
mata pelajaran;
➢ Merupakan kegiatan pembelajaran yang
lebih fleksibel, tidak terpaku pada jadwal
belajar seperti kegiatan reguler, serta lebih
banyak melibatkan lingkungan dan
masyarakat sekitar dibandingkan
pembelajaran reguler;
➢ Peserta didik berperan besar dalam
menentukan strategi dan aktivitas
proyeknya, sementara guru atau pendidik
berperan sebagai fasilitator.
Pembelajaran muatan lokal dapat dilakukan
melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:
✓ Mengintegrasikan muatan lokal ke
dalam mata pelajaran lain.
✓ Mengintegrasikan muatan lokal ke
dalam tema projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila
✓ Mengembangkan mata pelajaran
khusus muatan lokal yang berdiri
sendiri sebagai bagian dari program
intrakurikuler

4. Menjelaskan pengembangan Perangkat Ajar


Kurikulum Merdeka
Pada Kurikulum Merdeka perangkat ajar yang
digunakan tidak lagi menggunakan istilah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melainkan
menggunakan Modul Ajar. Secara umum modul
ajar merupakan satu kesatuan bahan pembelajaran
yang dapat dipelajari oleh peserta didik secara
mandiri dengan komponen dan petunjuk yang jelas
yang dikemas secara sistematis, menarik, dan
menantang sehingga peserta didik dapat mengikuti
secara runtut tanpa campur tangan pengaja.
Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka pada
hakikatnya memuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Surat Edaran
Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas
peserta didik, dan asesmen untuk mengecek apakah
tujuan pembelajaran dicapai peserta didik. Dalam
penyusun modul ajar, terdapat beberapa istilah baru
yang tidak ada sebelumnya di kurikulum 2013,
diantaranya seperti: Capaian pembelajaran; Profil
Pelajar Pancasila; pemahaman bermakna;
pertanyaan pemantik; bahan bacaan guru dan
peserta didik; serta glosarium. Dalam ebook
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah yang diterbitkan
oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi pada tahun 2021 ditegaskan perlunya
satuan pendidikan mengembangkan modul ajar
selain mempelajari modul ajar yang sudah
diterbitkan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran.
Komponen modul ajar pada Kurikulum Merdeka
meliputi tiga komponen pokok yaitu informasi
umum, komponen inti, dan lampiran. Berkut
penjelasan ketiga komponen tersebut:
1) Komponen informasi umum, mencakup:
Identitas sekolah/madrasah, meliputi data
sekolah, nama penyusun dalam hal ini
adalah guru, nama institusi, Kompetensi
awal, berisi tentang pengetahuan atau
keterampilan yang perlu dimiliki siswa
sebelum mempelajari topik tertentu, Profil
Pelajar Pancasila, merupakan tujuan akhir
dari suatu kegiatan pembelajaran yang
berkaitan erat dengan pembentukan
karakter peserta didik, Sarana dan
prasarana, merupakan fasilitas dan bahan
yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran, Target peserta didik,
terdapat beberapa hal yang diperhatikan.
2) Komponen Inti: Tujuan pembelajaran dan
alur tujuan pembelajaran, Pemahaman
bermakna, adalah informasi tentang
manfaat yang akan peserta didik peroleh
setelah mengikuti proses pembelajaran,
Pertanyaan pemantik, Persiapan
pembelajaran, Kegiatan pembelajaran,
Asesmen, Pengayaan dan remedial,
Refleksi
3) Lampiran: Lembar kerja peserta didik,
Bahan bacaan guru dan peserta didik,
Glosarium, Daftar Pustaka.

Glosarium Kegiatan Belajar 4


Capaian Merupakan suatu ungkapan
Pembelajaran tujuan pendidikan, yang
merupakan suatu pernyataan
tentang apa yang diharapkan
diketahui, dipahami, dan dapat
dikerjakan oleh peserta didik
setelah menyelesaikan suatu
periode belajar.
Glosarium Suatu daftar alfabetis istilah
dalam suatu ranah pengetahuan
tertentu yang dilengkapi
dengan definisi untuk istilah-
istilah tersebut. Biasanya
glosarium ada di bagian akhir
suatu buku dan menyertakan
istilah-istilah dalam buku
tersebut yang baru
diperkenalkan atau paling
tidak, tak umum ditemukan.
Intrakurikuler Segala kegiatan proses belajar
mengajar yang dilakukan di
sekolah sesuai dengan struktur
program kurikulum yang
berlaku untuk menggapai
tujuan minimal tiap pelajaran
Muatan Lokal Merupakan kegiatan kurikuler
untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas dan potensi
daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada.
Proyek Rencana pekerjaan dengan
sasaran khusus dan dengan saat
penyelesaian yang tegas
Teknologi Secara etimologi, teknologi
berasal dari kata technologia
(bahasa Yunani) techno artinya
‘keahlian’ dan logia artinya
‘pengetahuan’. Sementara
secara umum, pengertian
teknologi adalah penerapan
pengetahuan ilmiah untuk
tujuan praktis dalam kehidupan
manusia atau pada perubahan
dan manipulasi lingkungan
manusia.
5 Refleksi dan tindak lanjut Pengembangan kurikulum bertujuan untuk
mengembangkan pembelajaran dalam mencapai Pendidikan
yang bermutu dengan standar yang jelas, target yang terukur
dan budaya yang ingin dicapai dengan nilai-nilai Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan
tujuan pendidikan nasional. Profil Pelajar Pancasila
berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan
kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan
untuk para pendidik dalam membangun karakter serta
kompetensi peserta didik. Pelajar Pancasila merupakan
perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang
hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai