Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume LOKAKARYA)

A. Judul Modul :
B. Kegiatan Belajar : Menganalisis Prinsip-Prinsip Utama Yang Dijadikan Dasar Dalam
Penerapan Kurikulum Merdeka, Karakteristik Dalam Pembelajaran,
Kriteria Sekolah/Madrasah Yang Boleh Menerapkan Kurikulum
Merdeka, Dan Struktur Serta Dimensi Kurikulum Merdeka (KB 12)
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


2. Menganalisis Prinsip-Prinsip Utama Yang Dijadikan Dasar
Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka, Karakteristik Dalam
Pembelajaran, Kriteria Sekolah/Madrasah Yang Boleh
Menerapkan Kurikulum Merdeka, Dan Struktur Serta Dimensi
Kurikulum Merdeka
a. Prinsip Dasar Kurikulum Merdeka Sebagaimana
dikemukakan oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum dan
Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud-Ristek,
Anindito Aditomo bahwa kurikulum prototipe yang
kemudian berubah nama menjadi Kurikulum Merdeka
adalah bentuk langkah keseriusan pemerintah dalam
mewujudkan beberapa prinsip mendasar yang menjadi
benang merah desain kurikulum nasional sejak dua puluh
tahun silam. Paling tidak ada 3 (tiga) prinsip dasar dalam
Kurikulum Merdeka yaitu:
Konsep (Beberapa
1) Kurikulum Merdeka Bukan Berbasis Konten, Tetapi
1 istilah dan definisi) di
KB Berbasis Kompetens
Kurikulum Merdeka didesain dan dikembangkan
berdasarkan penguatan kompetensi yang ingin
ditumbuhkembangkan dan dicapai siswa. Yang penting
bukan keluasan materi atau seberapa banyak materi yang
diajarkan oleh guru, melainkan pada materi esensial,
relevan, bermakna, dan pada apa yang bisa dilakukan
siswa dengan materi tersebut. Dengan demikian dalam
Kurikulum Merdeka menguatkan pada adanya
pemahaman dan penguasaan atas materi yang
dilanjutkan dengan kemampuan menerapkan,
mengevaluasi, mengkreasi dan bahkan merumuskan
pengetahuan itu sendiri sebagai karya dan kreativitas
siswa. Dalam Kurikulum Merdeka, prinsip ini
diterjemahkan secara lebih serius dengan berfokus pada
materi yang esensial dan relevan.
2) Kurikulum Merdeka Berorientasi pada Pencapaian
Kompetensi secara Holistik.
pendidikan merupakan upaya memberi tuntunan atas
perkembangan potensi akal, rasa, dan raga (kekuatan
kodrati anak) secara optimal dan padu agar mereka baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup
yang setinggi-tingginya. Ketiga potensi dan kompetensi
merupakan satu kesatuan yang utuh untuk melahirkan
anak yang memiliki kesempurnaan hidup, yaitu
kehidupan dan penghidupan yang selaras dengan
dunianya sebagai jembatan menuju kehidupan akhirat.
3) Kurikulum Merdeka Memberi Ruang bagi
Kontekstualisasi Belajar (contextual teaching learning) di
Satuan Pendidikan
adanya penyesuaian kurikulum dengan visi-misi
sekolah/madrasah dan juga kebutuhan belajar para
siswanya. Ini hanya bisa terjadi jika struktur dan materi
wajib dalam kurikulum memberi ruang untuk adanya
kreasi dan inovasi secara merdeka kepada guru dalam
mengajar yang didasarkan pada rasionalitas dan
akuntabilitas serta relevansi materi dengan kehidupan
saat ini dan ke depan. Hal ini menjadi ruang yang harus
difasilitasi secara lebih serius dalam Kurikulum Merdeka
seperti jam pelajaran tidak lagi diikat per minggu,
melainkan per tahun.

b. Karakteristik Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka memiliki


sejumlah karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran
dan respon masa depan, yaitu: a. berfokus pada pengembangan soft skill
dan perilaku (menghormati etika, kolaborasi, keragaman, kebebasan,
berpikir kritis, kreativitas) akan menerima komponen khusus
pembelajaran berbasis proyek; b. berfokus pada materi esensial yang
diperlukan agar siswa memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari
keterampilan dasar seperti membaca, menulis dan literasi dasar abad 21;
c. adanya fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik dan kemampuan siswa (mengajar pada tingkat yang
tepat) dan melakukan penyesuaian terhadap lingkungan.
1) Kurikulum Merdeka Berfokus pada Pengembangan Kemampuan Non
Teknis (soft skill) selain Teknis Keterampilan non-teknis adalah
pengembangan kemampuan terkait dengan kemampuan untuk
mensosialisasikan siswa. Dalam kurikulum merdeka, itu tidak hanya
diajarkan pada keterampilan yang berkaitan dengan bidang yang telah
ditekuni murid, tetapi juga lintas minat murid di sekolah/madrasah.
Dalam pembelajaran guru diminta untuk menyediakan sejumlah tugas
atau proyek kepada siswa yang bisa lintas mata pelajaran, bahkan
lintas peminatan murid atau siswa. Sebagai contoh dalam Kurikulum
Merdeka, siswa SD/MI paling tidak dapat melakukan dua
pembelajaran model proyek dalam satu tahun pelajaran.
2) Kurikulum Merdeka Berfokus pada Materi Esensial Dengan
pembelajaran berfokus pada materi penting atau esensial, maka ada
waktu yang cukup dan leluasa untuk terwujudnya pembelajaran
mendalam (deep learning) dalam rangka penguatan kompetensi dan
literasi dasar sehingga siswa tidak tertinggal terkait dengan
kemampuan dan literasi dasar. Selain itu, dalam Kurikulum Merdeka
tidak adanya jurusan dalam ilmu sosial (IPS), Alam (IPA), dan bahasa
di tingkat pendidikan menengah, tetapi siswa diberi kesempatan untuk
menentukan berdasarkan pilihan, minat dan bakat yang relevan.
3) Kurikulum Merdeka Memberikan Fleksibilitas Bagi Guru Guru,
dalam pembelajaran diberikan ruang fleksibilitas sehingga ketika
melaksanakan tugas keprofesiannya dapat mengajarkan materi ajar
berangkat dari masalah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh
siswa. Fleksibilitas bagi guru, dimaksudkan untuk adanya
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa
dan melakukan penyesuaian pada konteks dan konten lokal.

Daftar materi pada


2 KB yang sulit 1. Memahami karakteristik kurikulum merdeka
dipahami

Daftar materi yang


sering mengalami Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka
3
miskonsepsi dalam Kurikulum Merdeka Berfokus pada Materi Esensial
pembelajaran

1. materi saya fahami


Analisa kelebihan
2. kekurangannya adalah memahhami prinsip prinsip kurikulum
4 dan kekurangan
merdeka
materi pembelajaran
3.

Anda mungkin juga menyukai