0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
95 tayangan5 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum merdeka sebagai paradigma baru dalam peningkatan mutu pembelajaran.
2) Kurikulum merdeka memberikan ruang yang lebih besar kepada guru dan siswa dalam membangun iklim pembelajaran yang mandiri dan sesuai dengan minat siswa.
3) Salah satu tujuan kurikulum merdeka adalah menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum merdeka sebagai paradigma baru dalam peningkatan mutu pembelajaran.
2) Kurikulum merdeka memberikan ruang yang lebih besar kepada guru dan siswa dalam membangun iklim pembelajaran yang mandiri dan sesuai dengan minat siswa.
3) Salah satu tujuan kurikulum merdeka adalah menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum merdeka sebagai paradigma baru dalam peningkatan mutu pembelajaran.
2) Kurikulum merdeka memberikan ruang yang lebih besar kepada guru dan siswa dalam membangun iklim pembelajaran yang mandiri dan sesuai dengan minat siswa.
3) Salah satu tujuan kurikulum merdeka adalah menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya
A. Judul Modul : PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
B. Kegiatan Belajar : Rasionalitas Dan Konsep Dasar, Manfaat Kurikulum Merdeka Sebagai Paradigma Baru Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran KB 11
C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1. Rasionalitas Dan Konsep Dasar, Manfaat Kurikulum Merdeka Sebagai Paradigma Baru Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran a. Rasionalitas Kurikulum Merdeka Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan karena kurikulum menjadi jembatan dan peta jalan yang jelas dan terukur proses pendidikan. Sebelum membahas lebih lanjut terkait dengan kurikulum merdeka akan dijelaskan secara singkat terkait dengan konsep pendidikan yang memerdekakan yang dijadikan dasar pijakan dalam desain, pengembangan, inovasi dan implementasi kurikulum merdeka. Kata ‘Pendidikan’ dan ‘Pengajaran’ itu seringkali dipakai secara bersama-sama meskipun penggunaan seperti itu seringkali kurang tepat. Ki Hajar Dewantara memberikan batasan yang berbeda antara Konsep (Beberapa ‘Pendidikan’ dengan ‘Pengajaran’ (Febriyanti, N., 2021). 1 istilah dan definisi) di ‘Pengajaran’ (onderwijs) itu merupakan salah satu bagian KB dari pendidikan, bahwa pengajaran itu tidak lain adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau sesuatu yang berfaedah buat hidup anak-anak, baik lahir maupun batin. Pendidikan itu hanya suatu ‘tuntunan’ di dalam hidup tumbuhnya anak-anak kita. ‘kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu’ tiada lain ialah segala kekuatan yang ada dalam hidup batin dan hidup lahir dari anak-anak itu karena kekuasaan kodrat. Kita kaum pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kekuatan itu, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya itu. Meskipun Pendidikan itu hanya ‘tuntunan’ saja di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, tetapi perlu juga Pendidikan itu berhubungan dengan kodrat keadaan dan keadaannya setiap anak. Setiap anak memiliki dasar jiwa sebagai potensi bawaan. Yang dimaksud dengan istilah ‘dasar-jiwa’ (Ainia, D. K., 2020) yaitu keadaan jiwa yang asli menurut kodratnya sendiri dan belum dipengaruhi oleh keadaan di luar diri atau keadaan jiwa yang dibawa oleh anak ketika lahir di dunia. Mengenai dasar jiwa yang dimiliki anak anak itu, terdapat tiga aliran yang berhubungan dengan soal daya pendidikan. Pertama, aliran yaitu anak yang lahir di dunia itu diumpamakan seperti sehelai kertas yang belum ditulis, sehingga kaum pendidik boleh mengisi kertas yang kosong itu menurut kehendaknya. Kedua, aliran negatif, yang berpendapat, bahwa anak itu lahir sebagai sehelai kertas yang sudah ditulisi sepenuhnya, sehingga pendidikan dari siapapun tidak mungkin dapat mengubah karakter anak. Menurut convergentie-theorie, watak manusia itu dibagi menjadi dua bagian. Pertama, dinamakan bagian yang intelligible, (Zidniyati, Z., 2019) yakni bagian yang berhubungan dengan kecerdasan dan angan-angan atau pikiran (intelek) serta dapat berubah menurut pengaruh pendidikan atau keadaan misalnya kelemahan pikiran, kebodohan, kurang baiknya pemandangan, kurang cepatnya berpikir dan sebagainya. Kedua, dinamakan bagian yang biologis, yakni bagian yang berhubungan dengan dasar hidup manusia (bios = hidup) dan yang dikatakan tidak dapat berubah lagi selama hidup. Kecerdasan intelligible (hidup angan-angan) hanya dapat menutupi tabiat-tabiat perasaan yang tidak baik. Menguasai diri (zelfbeheersching) secara tetap dan kuat, akan dapat melenyapkan atau mengalahkan tabiat-tabiat biologis yang tidak baik itu. Kecerdasan budi yang dimiliki orang sungguh baik, sehingga dapat mewujudkan kepribadian (persoonlikjkheid) dan karakter (jiwa yang berasas hukum kebatinan), selalu dapat mengalahkan nafsu dan tabiat- tabiatnya yang asli dan biologis. b. Konsep Dasar Kurikulum Merdeka Dalam dunia pendidikan, kurikulum memiliki peran penting dan strategis karena sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang efektif pada satuan pendidikan (sekolah/madrasah). Kurikulum juga dijadikan sebagai pedoman dasar dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran baik melalui kegiatan intra kurikuler, ko kurikuler dan ekstra kurikuler sebagai satu kesatuan program pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum pendidikan di Indonesia dalam perjalanannya telah mengalami perubahan dan inovasi disebabkan dalam berbagai faktor yang melatarinya. Tentunya perubahan dan inovasi kurikulum tersebut memiliki maksud dan tujuan utama yaitu peningkatan kualitas lulusan program pendidikan yang unggul, berdaya saing tinggi, menunjukkan kapasitas dan ketangguhan diri dalam memasuki perkembangan kehidupan yang dinamis dan perubahan yang disruptif di masa depan. Perubahan dan inovasi kurikulum tidak bisa dilepaskan dengan kompetensi dan kapasitas pelaksana kurikulum di satuan pendidikan yaitu guru. Karena itu program yang sangat penting yang harus dilakukan sebagai bagian dari perubahan dan inovasi kurikulum adalah peningkatan mutu kompetensi dan kapasitas guru yaitu kesiapan menerima perubahan dan inovasi kurikulum, pola pikir guru yang berkembang (growth mindset) dan kapasitas menerapkannya sesuai dengan filosofi, visi, misi, tujuan, strategi adanya perubahan dan inovasi kurikulum. 1) Pengertian Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka sebagai sebuah nama kurikulum sekolah disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi saat menyampaikan kebijakan pendidikan Episode ke 15 Kebijakan dan Program Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka sebelumnya bernama kurikulum prototipe yang merupakan satu model kurikulum yang digunakan dalam program sekolah penggerak. Dalam design thinking (desain berpikir) sebagai kerangka dan paradigma berpikir sistemik, prototipe merupakan salah satu tahapan kerja inovasi dan pemecahan masalah. Design thinking adalah proses memecahkan masalah secara kreatif Prototipe menjadi satu tahapan dalam design thinking yang tersedia untuk adanya pengujian konsep dan desain secara empirik dari sebuah inovasi termasuk inovasi kurikulum yang diajukan sehingga dapat diterima oleh stakeholders pendidikan, para pelaku pendidikan, untuk pengujian dapat atau tidak dapat diterapkan serta untuk melihat ketepatan dan kendala yang dihadapi saat pelaksanaan serta hasil yang diperolehnya. 2) Mengapa Perlu Ada Kurikulum Merdeka Kurikulum sebagai pedoman dasar pembelajaran di dalamnya memuat struktur dan bahan kajian yang dapat menentukan materi yang akan diajarkan di kelas. Muatan kurikulum juga dapat mempengaruhi kecepatan pembelajaran dan penggunaan pendekatan, model, strategi, metode, teknik dan penilaian yang digunakan guru dalam pembelajaran. Betul bahwa guru yang hebat (the great teacher) akan bisa menerapkan pembelajaran yang baik, apapun model kurikulumnya, tetapi model kurikulum yang baik dan visioner bisa mendorong sebagian besar guru untuk berfokus pada upaya tumbuh kembang karakter, pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi, penguatan kompetensi dan pencapaian kapasitas dan daya tangguh murid dalam pembelajaran. Kurikulum pendidikan nasional sebagai kerangka acuan dalam penyelenggaraan pendidikan nasional pada setiap jenjang dan satuan pendidikan telah hadir sejak lama. Berikut perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia: 1) Rencana Pelajaran 1947 2) Rencana Pelajaran 1952 3) Rencana Pelajaran 1964 4) Kurikulum 1968 5) Kurikulum 1975 6) Kurikulum 1984 7) Kurikulum 1994 8) Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) 9) Kurikulum Periode 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 10)Kurikulum Periode 2013 (K13) Kurikulum merdeka merupakan langkah inovasi yang merupakan hasil evaluasi terhadap kurikulum 2013 yang masih digunakan di satuan pendidikan. Kurikulum merdeka sebagai hasil inovasi dimaksudkan menjadi model kurikulum yang baik dan berorientasi masa depan serta visioner. Kurikulum jenis ini memberikan ruang pada guru dalam membangun iklim dan kultur pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa menjadi mandiri, pembelajar sepanjang hayat, belajar sejalan dengan minat, bakat, dan potensi peserta didik, mendapatkan pembelajaran yang inspiratif, menantang, menyenangkan, bermakna, fungsional dan produktif. c. Manfaat dan Hal-hal Baru dalam Kurikulum Merdeka Sebagai pedoman pembelajaran, ada beberapa manfaat yang didapat dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka sebagai berikut: 1) Guru tidak mengejar tujuan pembelajaran yang padat (tidak mengejar target kurikulum), 2) Guru menitikberatkan pada kebutuhan dan materi esensial yang dibutuhkan untuk memperkuat perilaku, karakter dan pengetahuan siswa, dan penerapan metode pembelajaran lebih baik dan efektif. 3) Guru diberi kesempatan untuk menggali potensi siswa secara ,maksimal melalui berbagai kesempatan belajar dan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan menyenangkan bagi guru dan siswa. 4) Guru diberi kesempatan untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik, kemampuan siswa, dan memberikan ruang tambahan untuk pengembangan perilaku dan keterampilan dasar. 5) Guru mendapatkan efisiensi dalam pelaksanaan pembelajaran karena tidak merasa terbebani. Daftar materi pada 2 KB yang sulit Insha allah tidak ada dipahami
Daftar materi yang
sering mengalami 3 Kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka miskonsepsi dalam pembelajaran
1. materi cukup mudah difahami
Analisa kelebihan 2. kekurangannya adalah penerapannya 4 dan kekurangan 3. semoga suatu saat kurikulum ini bisa diterapkan se optimal materi pembelajaran mungkin
Selamat pagi perkenalkan nama saya eko y saya peserta latsar 2022gelombang lima golongan 2 angkatan 14 kelompok 3 dari pkm kajamei pustu rantau pandan dengan pengampu materi pk doctor stepanus shut mp dari materi ya