Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume LOKAKARYA)

A. Judul Modul : PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN


B. Kegiatan Belajar : Rasionalitas Dan Konsep Dasar, Manfaat Kurikulum Merdeka Sebagai
Paradigma Baru Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran KB 11

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Rasionalitas Dan Konsep Dasar, Manfaat Kurikulum Merdeka
Sebagai Paradigma Baru Dalam Peningkatan Mutu
Pembelajaran
a. Rasionalitas Kurikulum Merdeka Kurikulum merupakan
salah satu komponen penting dan strategis dalam
penyelenggaraan pendidikan karena kurikulum menjadi
jembatan dan peta jalan yang jelas dan terukur proses
pendidikan. Sebelum membahas lebih lanjut terkait dengan
kurikulum merdeka akan dijelaskan secara singkat terkait
dengan konsep pendidikan yang memerdekakan yang
dijadikan dasar pijakan dalam desain, pengembangan, inovasi
dan implementasi kurikulum merdeka. Kata ‘Pendidikan’ dan
‘Pengajaran’ itu seringkali dipakai secara bersama-sama
meskipun penggunaan seperti itu seringkali kurang tepat. Ki
Hajar Dewantara memberikan batasan yang berbeda antara
Konsep (Beberapa ‘Pendidikan’ dengan ‘Pengajaran’ (Febriyanti, N., 2021).
1 istilah dan definisi) di ‘Pengajaran’ (onderwijs) itu merupakan salah satu bagian
KB dari pendidikan, bahwa pengajaran itu tidak lain adalah
pendidikan dengan cara memberi ilmu atau sesuatu yang
berfaedah buat hidup anak-anak, baik lahir maupun batin.
Pendidikan itu hanya suatu ‘tuntunan’ di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak kita. ‘kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak itu’ tiada lain ialah segala kekuatan yang ada dalam
hidup batin dan hidup lahir dari anak-anak itu karena
kekuasaan kodrat. Kita kaum pendidik hanya dapat
menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kekuatan itu,
agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan
tumbuhnya itu. Meskipun Pendidikan itu hanya ‘tuntunan’
saja di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, tetapi perlu juga
Pendidikan itu berhubungan dengan kodrat keadaan dan
keadaannya setiap anak. Setiap anak memiliki dasar jiwa
sebagai potensi bawaan. Yang dimaksud dengan istilah
‘dasar-jiwa’ (Ainia, D. K., 2020) yaitu keadaan jiwa yang asli
menurut kodratnya sendiri dan belum dipengaruhi oleh
keadaan di luar diri atau keadaan jiwa yang dibawa oleh anak
ketika lahir di dunia. Mengenai dasar jiwa yang dimiliki
anak anak itu, terdapat tiga aliran yang berhubungan dengan
soal daya pendidikan. Pertama, aliran yaitu anak yang lahir di
dunia itu diumpamakan seperti sehelai kertas yang belum
ditulis, sehingga kaum pendidik boleh mengisi kertas yang
kosong itu menurut kehendaknya. Kedua, aliran negatif, yang
berpendapat, bahwa anak itu lahir sebagai sehelai kertas yang
sudah ditulisi sepenuhnya, sehingga pendidikan dari
siapapun tidak mungkin dapat mengubah karakter anak.
Menurut convergentie-theorie, watak manusia itu dibagi
menjadi dua bagian. Pertama, dinamakan bagian yang
intelligible, (Zidniyati, Z., 2019) yakni bagian yang
berhubungan dengan kecerdasan dan angan-angan atau
pikiran (intelek) serta dapat berubah menurut pengaruh
pendidikan atau keadaan misalnya kelemahan pikiran,
kebodohan, kurang baiknya pemandangan, kurang cepatnya
berpikir dan sebagainya. Kedua, dinamakan bagian yang
biologis, yakni bagian yang berhubungan dengan dasar hidup
manusia (bios = hidup) dan yang dikatakan tidak dapat
berubah lagi selama hidup. Kecerdasan intelligible (hidup
angan-angan) hanya dapat menutupi tabiat-tabiat perasaan
yang tidak baik. Menguasai diri (zelfbeheersching) secara
tetap dan kuat, akan dapat melenyapkan atau mengalahkan
tabiat-tabiat biologis yang tidak baik itu. Kecerdasan budi
yang dimiliki orang sungguh baik, sehingga dapat
mewujudkan kepribadian (persoonlikjkheid) dan karakter
(jiwa yang berasas hukum kebatinan), selalu dapat
mengalahkan nafsu dan tabiat- tabiatnya yang asli dan
biologis.
b. Konsep Dasar Kurikulum Merdeka Dalam dunia pendidikan,
kurikulum memiliki peran penting dan strategis karena
sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
efektif pada satuan pendidikan (sekolah/madrasah).
Kurikulum juga dijadikan sebagai pedoman dasar dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran baik melalui
kegiatan intra kurikuler, ko kurikuler dan ekstra kurikuler
sebagai satu kesatuan program pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Kurikulum pendidikan di Indonesia dalam perjalanannya
telah mengalami perubahan dan inovasi disebabkan dalam
berbagai faktor yang melatarinya. Tentunya perubahan dan
inovasi kurikulum tersebut memiliki maksud dan tujuan
utama yaitu peningkatan kualitas lulusan program pendidikan
yang unggul, berdaya saing tinggi, menunjukkan kapasitas dan
ketangguhan diri dalam memasuki perkembangan kehidupan
yang dinamis dan perubahan yang disruptif di masa depan.
Perubahan dan inovasi kurikulum tidak bisa dilepaskan
dengan kompetensi dan kapasitas pelaksana kurikulum di
satuan pendidikan yaitu guru. Karena itu program yang sangat
penting yang harus dilakukan sebagai bagian dari perubahan
dan inovasi kurikulum adalah peningkatan mutu kompetensi
dan kapasitas guru yaitu kesiapan menerima perubahan dan
inovasi kurikulum, pola pikir guru yang berkembang (growth
mindset) dan kapasitas menerapkannya sesuai dengan
filosofi, visi, misi, tujuan, strategi adanya perubahan dan
inovasi kurikulum.
1) Pengertian Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka sebagai sebuah nama kurikulum sekolah
disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi saat menyampaikan kebijakan pendidikan Episode
ke 15 Kebijakan dan Program Merdeka Belajar. Kurikulum
Merdeka sebelumnya bernama kurikulum prototipe yang
merupakan satu model kurikulum yang digunakan dalam
program sekolah penggerak.
Dalam design thinking (desain berpikir) sebagai kerangka dan
paradigma berpikir sistemik, prototipe merupakan salah satu
tahapan kerja inovasi dan pemecahan masalah. Design
thinking adalah proses memecahkan masalah secara kreatif
Prototipe menjadi satu tahapan dalam design thinking yang
tersedia untuk adanya pengujian konsep dan desain secara
empirik dari sebuah inovasi termasuk inovasi kurikulum yang
diajukan sehingga dapat diterima oleh stakeholders
pendidikan, para pelaku pendidikan, untuk pengujian dapat
atau tidak dapat diterapkan serta untuk melihat ketepatan dan
kendala yang dihadapi saat pelaksanaan serta hasil yang
diperolehnya.
2) Mengapa Perlu Ada Kurikulum Merdeka
Kurikulum sebagai pedoman dasar pembelajaran di dalamnya
memuat struktur dan bahan kajian yang dapat menentukan
materi yang akan diajarkan di kelas. Muatan kurikulum juga
dapat mempengaruhi kecepatan pembelajaran dan
penggunaan pendekatan, model, strategi, metode, teknik dan
penilaian yang digunakan guru dalam pembelajaran. Betul
bahwa guru yang hebat (the great teacher) akan bisa
menerapkan pembelajaran yang baik, apapun model
kurikulumnya, tetapi model kurikulum yang baik dan visioner
bisa mendorong sebagian besar guru untuk berfokus pada
upaya tumbuh kembang karakter, pengembangan
kemampuan berpikir tingkat tinggi, penguatan kompetensi
dan pencapaian kapasitas dan daya tangguh murid dalam
pembelajaran.
Kurikulum pendidikan nasional sebagai kerangka acuan
dalam penyelenggaraan pendidikan nasional pada setiap
jenjang dan satuan pendidikan telah hadir sejak lama. Berikut
perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia:
1) Rencana Pelajaran 1947
2) Rencana Pelajaran 1952
3) Rencana Pelajaran 1964
4) Kurikulum 1968
5) Kurikulum 1975
6) Kurikulum 1984
7) Kurikulum 1994
8) Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
9) Kurikulum Periode 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan)
10)Kurikulum Periode 2013 (K13)
Kurikulum merdeka merupakan langkah inovasi yang
merupakan hasil evaluasi terhadap kurikulum 2013 yang masih
digunakan di satuan pendidikan. Kurikulum merdeka sebagai
hasil inovasi dimaksudkan menjadi model kurikulum yang baik
dan berorientasi masa depan serta visioner. Kurikulum jenis ini
memberikan ruang pada guru dalam membangun iklim dan
kultur pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa menjadi
mandiri, pembelajar sepanjang hayat, belajar sejalan dengan
minat, bakat, dan potensi peserta didik, mendapatkan
pembelajaran yang inspiratif, menantang, menyenangkan,
bermakna, fungsional dan produktif.
c. Manfaat dan Hal-hal Baru dalam Kurikulum Merdeka Sebagai
pedoman pembelajaran, ada beberapa manfaat yang didapat
dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka sebagai berikut:
1) Guru tidak mengejar tujuan pembelajaran yang padat (tidak
mengejar target kurikulum),
2) Guru menitikberatkan pada kebutuhan dan materi esensial
yang dibutuhkan untuk memperkuat perilaku, karakter dan
pengetahuan siswa, dan penerapan metode pembelajaran
lebih baik dan efektif.
3) Guru diberi kesempatan untuk menggali potensi siswa
secara ,maksimal melalui berbagai kesempatan belajar dan
lingkungan belajar yang lebih kondusif dan menyenangkan
bagi guru dan siswa.
4) Guru diberi kesempatan untuk merancang dan
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik,
kemampuan siswa, dan memberikan ruang tambahan untuk
pengembangan perilaku dan keterampilan dasar.
5) Guru mendapatkan efisiensi dalam pelaksanaan
pembelajaran karena tidak merasa terbebani.
Daftar materi pada
2 KB yang sulit Insha allah tidak ada
dipahami

Daftar materi yang


sering mengalami
3 Kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka
miskonsepsi dalam
pembelajaran

1. materi cukup mudah difahami


Analisa kelebihan
2. kekurangannya adalah penerapannya
4 dan kekurangan
3. semoga suatu saat kurikulum ini bisa diterapkan se optimal
materi pembelajaran
mungkin

Anda mungkin juga menyukai