Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang lasim disebut Pendidikan Sistem

Ganda (PSG) merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan

oleh siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), mencakup pengalaman kerja dan

tugas lain sesuai dengan program keahliannya masing-masing. Kegiatan Prakerin

yang dilaksanakan oleh siswa-siswi SMK tidak hanya terbatas pada pengenalan

medan dan pembentukan keterampilan saja, tetapi juga dapat mengenal dunia

kerja dan memposisikan diri sebagai pekerja untuk memperoleh pengalaman

kerja, sehingga diharapkan agar siswa dapat berdiri sendiri dengan keterampilan

yang dimilikinya.

Kegiatan Prakerin atau PSG bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan

yang lebih bermutu, sehingga menghasilkan Sumber Daya Manusia ( SDM )

yang berkualitas.

B. Maksud dan Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

Prakerin atau PSG adalah suatu kegiatan instrakurikuler yang dilaksanakan

oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan, melalui penerjunan langsung ke

lingkungan sosial masyarakat atau dunia kerja untuk belajar di tempat tersebut

dilaksanakan dan diharapkan siswa-siswi dapat merealisasikan hasil yang didapat

selama dibangku sekolah di tempat kerja.

1
Prakerin bertujuan untuk membentuk siswa yang memiliki professional

kerja antara lain:

1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang membentuk

kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja yang sesuai

dengan program keahlian dan disiplin ilmunya.

2. Menumbuhkembangkan dan memanfaatkan siswa professional yang

diperlukan siswa untuk memasuki dunia kerja sesuai bidangnya.

3. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang pontensial

dalam lapangan kerja antara lain: Struktur Organisasi Usaha, Assosiasi

Usaha, Jenjang Karir dan lainnya

4. Memberi kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri pada suatu

atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya,baik sebagai pekerja,sebagai

npenerima upah maupun sebagai pekerja mandiri,terutama yang berkenan

dengan disiplin kerja.

5. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi

baru dari lapangan ke sekolah dan sebaliknya.

6. Menjalin kerja sama dengan dunia usaha secara institusional untuk

memberikan peluang masukdan ditempatkannya alumni.

2
BAB II
TINJAUAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan DU/DI

PT. Gunung Mas Persada Jaya (GMPJ) berdiri pada tanggal 01 juli 1997,

yang terletak di Dusun Bulusipong, Desa Bara Batu, Kec. Labakkang, Kab.

Pangkep Sulawesi Selatan. Pt Gunung Mas Persada Jaya merupakan merupakan

cabang dari induk perusahaan BW( Bumi Waras) yang berpusat di Jakarta. Bumi

Waras memiliki banyak cabang industri seperti dalam bidang industri bahan baku

makanan , alat-alat kosmetik dan lain–lain . Pada tahun1997 Bumi waras

mencoba menambah cabang usahanya dalam bidang pertambangan marmer yang

dikenal dengan nama PT.Gunumng Mas Persada Jaya. Dan perusahaan ini masih

beroperasi sampai sekarang.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Adapun struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Lampiran I

halaman 26.

C. Disiplin Kerja

Untuk mencapai target hasil produksi yang efisien, PT. Gunung Mas

Persada Jaya (PT. GMPJ) mempunyai jadwal kerja yaitu sebagai berikut:

- 1 tahun = 300 hari

- 1 minggu = 6 hari

- 1 hari = 2 sifht

3
Sifht satu masuk jam 08.00 – 14.00 ( istirahat mulai jam 12.00 – 13.00 )

Sifht dua masuk jam 14.00 – 23.00 ( istirahat mulai jam 18.00 – 19.00 )

Untuk memperoleh kedisiplinan kerja dalam perusahaan, maka para

karyawan diwajibkan mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan sebagai berikut :

1. Karyawan diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (safety).

2. Pada arena kerja yang berdebu karyawan wajibkan menggunakanmasker.

3. Ketika mengoperasikan alat operator harus memperhatikan daerahkerjanya.

4. Ketika alat sedang beroperasi karyawan dilarang melintas di sekitar alat tanpa

sepengetahuan operator.

D. Pemeliharaan dan Kebersihan

1. Pemeliharaan

Untuk pemeliharaan alat poduksi yang digunakan, maka PT.Gunung

Mas Persada Jaya melakukan service/kontrol setiap minggu, dimana

operator diwajibkan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum

mengoperasikan alat.

2. Kebersihan

Untuk menjaga kebersihan alat biasanya setelah selesai menggunakan

tersperalatan, maka alat terbut dicuci atau di semprotkan dengan air. untuk

alat yang menggunakan listrik biasanya hanya di kempos dengan

kompressor. Selain menjaga kebersihan peralatan, areal kerja juga selalu

dipertahankan kebersihannya, dimana setiap selesai melakukan pekerjaan,

areal kerja harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum ditinggalkan.

4
E. Keselamatan Kerja

Mengingat kondisi lapangan PT.Gunung Mas Persada serta peralatan tambang

yang cukup rawan dengan kecelakaan maka perusahaan membuat suatu tatatertib

atau aturan dalam perusahaan.

Demi meminimalkan kecelakaan kerja dan tercapainya hasil kerja yang

optimal maka setiap karyawan diwajibkan mematuhi tatatertib yang ada . Seperti

halnya menggunakan alat pelindung diri helmet,masker, kaca mata, kaos tangan

(jika perlu) dan sepatu boot.

5
BAB III
TEORI DASAR

A. Pengertian Marmer

Marmer umumnya tersusun

Olehmineral kalsit dengan

kandunganmineral minor lainya adalah

kuarsa, mika, klhorit, tremolit, dan

silikat lainnya seperti graphit, hematit,

dan limonit.Nilai komersil marmer


Endapan marmer di permukaan bumi
bergantung kepada warna dan tekstur. 

Marmer yang berkualitas sangat tinggi adalah berwarna putih sangat jernih, sebab

kandungan kalsitnya lebih besar dari 90 %. Marmer yang berwarna abu-abu

dihasilkan dari kandungan grapit pada batuan tersebut, pink dan merah akibat

adanya kandungan hematit,  kuning dan krem sebagai pengaruh dari kandungan

limonit.  Marmerpun dicirikan pula oleh gores  arah jurus dan lapisan grapit atau

silikat gelapnya. Berdasarkan besar butirnya, tekstur berkisar dari halus hingga

kasar.  Sifat sifat lainnya yang berpengaruh terhadap kualitas marmer adalah

porositas, kekuatan regangan dan kekuatan terhadap cuaca.Marmer merupakan

bahan galian yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas, bahkan cukup

gencar pula muncul ke permukaan yang menimbulkan sensasi pencarian marmer

yang dapat tembus cahaya dengan harga penawaran sangat menggiurkan,

6
walaupun hanya sebatas orang-per orang dan diliputi misteri, hobi dan aspek

mistik lainnya.Sebagai bahan galian yang mempunyai nilai jual tinggi karena rona

yang sangat indah, artistik, dan aspek kuat tekan dan geser yang tinggi

menjadikan bahan galian ini mempunyai pangsa pasar yang  relatif tinggi hingga

pada pasar menengah.Penggunaan marmer biasanya untuk meja, tegel, hiasan

dinding, pelengkapan rumah tangga sepeti guci, lampu hias dan lain sebagainya.

Untuk tegel, dinding dan meja memerlukan diameter yang besar dan

kualitas yang sangat baik dalam artian sedikit sekali adanya retakan dan

kandungan minerl bijihnya, sehingga akan menimbulkan kesan dingin walaupun

terkena sinar matahari sekalipun.

B. Sejarah Keberadaan Marmer

Sejak zaman dahulu kala marmer sudah memiliki pasar yang baik,

sehingga perburuan ke lokasi-lokasi penghasil marmerpun cukup tinggi.Italia

merupakan negara pengahsil marmer yang sangat terkenal di dunia, walaupun

pada kenyataannya bahanbaku marmer itu sendiri bukan asli dari Italia tetapi dari

negara-negara lainnya yang dimasukan terlebih dahulu ke Italia.Marmer dari luar

tersebut diproses terlebih dahulu di Intalia yang kemudian dikemas sedmikian

rupa dan dipasarkan dengan merek Italia.Pasar marmer atau batu pualam yang

sempat kandas saat krisis melanda kini mulai membaik.Meski dari kualitas

pengolahan marmer lokal masih kalahdengan polesan produk impor, namun dari

sisi penjualan marmer lokal lebih baik.Produk lokal dengan impor memang tidak

beda jauh seperti dari segi ornamen. Namun, harga marmer lokal lebih murah

7
dibanding dengan yang impor. Oleh karena itu rata-rata konsumen menyukai

produk lokal karena selain lebih murah ornamen yang disuguhkan juga hampir

sama.  Jika belum cukup jeli, sulit untuk membedakan antara marmer lokal dan

impor.Pada umumnya marmer lokal berwarna terang, sedangkan yang impor

warnanya agak gelap, seperti warna coklat.Tetapi, tidak berarti seluruh marmer

impor berwarna gelap. Karena marmer yang asal Cina juga memiliki warna yang

hampir sama dengan marmer lokal, seperti warna krem.

Secara fisik akan nampak jelas dari aspek pori-porinya, dimana marmer

impor memiliki pori-pori yang rapat sedangkan marmer lokal kurang rapat. untuk

mengetahui pori-pori marmer tersebut rapat atau tidakcukup dengan

menyiramkan air pada bagian atas marmer, dan jika meninggalkan bekas basah

walau telah dilap dengan kain kering, berarti pori-pori marmer tersebut besar.

Marmer atau dikenal pula dengan sebutan batu pualam merupakan batuan

hasil proses metamorfosa atau malihan dari batuan asalnya yaitu

batukapur.Pengaruh temperatur dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen

kan menyebabkan terjadinya kristalisasi kembali pada batuan tersebut

membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

Akibat rekristalisasi tersebut akan menghilangkan struktur asal batuan

tersebut tetapi akan membentuk tekstur baru, keteraturan butir. Pembentuk

mineral ini di Indonesia yang sudah ditemukan adalah sekitar 30 – 60 juta tahun

yang lalu atau berumur Kwarter hingga Tersier.Yang tersebar secara vertikal dan

8
horizontal ke permukaan bumi,panjang,lebar dan tinggi penyebaran marmer

secara vertikal sama dengan keadaan horizontalnya ke dalam permukaan bumi

Keberadaan marmer akan selalu berasosiasi dengan batugamping. Setiap

ada batu marmer akan selalu ada batugamping. Walau demikian tidak berarti

bahwa setiap ada batugamping akan ada marmer.  Karena keberadaan marmer

berhubungan dengan proses gaya endogen yang mempengaruhinya baik berupa

tekan maupun perubahan temperatur yang tinggi. Di Indonesia penyebaran

marmer tersebut cukup banyak.

C. Cara Penambangan Marmer

Cara penambangan marmer menggunakan sistem penambangan quarry .

Quarry adalah system tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang

endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, antara lain:

penambangan batu gamping, marmer, granit, andesit dan sebagainya. Quarry

dapat menghasilkan material atau hasil tambang dalam bentuk loose/broken

materials  ataupun dalam bentuk dimensional stones.

Dimensi batuan yang diproduksi pada sistem penambangan quarry, pada

umumnya adalah mineral yang berbentuk prismatik pendek atau balok-balok yang

memiliki ukuran dan bentuk yang kasar.Quarry pada dasarnya samadengan open

pit, namun yang membedakannya adalah material yang ditambang. Open pit pada

dasarnya merupakan tambang terbuka yang menambang mineral logam.

Sedangkan quarry pada dasarnya merupakan sistem penambangan terbuka yang

menambang mineral non logam atau batuan.

9
Produk yang dihasilkan pada system quarry pada umumnya merupakan

dimensi batuan nonlogam (Barton, 1968). Pada umumnya, dimensi batuan granit,

marmer, batu gamping, batu pasir, batu ubin besar, dan slate  yang diperkirakan

semakin lama semakin turun atau semakin susah untuk dipotong. Karena

kesulitan atau kendala dan biaya yang berasosiasi dengan proses pemotongan

batuan, quarry pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan metode lain di

tambang terbuka, dengan square set stoping, merupakan biaya terbesar dalam

penambangan. Quarry juga memiliki selektifitas yang tinggi, metode dalam skala

kecil.

Ada 2 istilah yang dipakai pada cara penambangan quarry ini berdasarkan

bentuk yang dihasilkan :

1. Dimension stone, biasa pada penambangan batu mamer, dimana

dipergunakan gergaji, sehingga dihasilkan bongkah-bongkah yang baik dan

teratur. Produksinya sangat selektif dengan jumlah yang terbatas. Pada

metode penambangan ini muka dari jenjang (bench face)  adalah hampir

vertical.

2. Broken stone adalah cara penambangan guna menghasilkan batu pecah dan

pada umunya dilakukan dengan cara peledakan. Pada metoda penambangan

ini, muka dari jenjang ( facebench) tidak pasti harus vertical, tetap

diusahakan.

Sistem penambangan yang digunakan PT.Gunung Mas Persada Jaya yaitu

Dimension Stone, pada penambangan batu marmer,dimana dipergunakan

10
dengan gergaji (scoremen) dengan dibuatkan jenjang .Masing-masing jenjang

memiliki ketinggian 3 meter. Dengan metode ini sehingga dihasilkan bongkah

batuan atau blok batuan yang teratur.

11
BAB IV
PROSES KEGIATAN PENAMBANGAN

Kegiatan penambangan Marmer pada PT. Gunung Mas Persada Jaya

dilakukan dengan metode penambangan terbuka yang lasim disebut Kuari (Quarry).

Kegiatan penambangan yang dilakukan diawali dengan pembersihan medan kerja,

pengeboran lalu pemasangan alat diamond wire sampai pada pemuatan dan

pengangkutan ke lokasi pabrik untuk pengolahan selanjutnya.

Pada bab ini akan dibahas kegiatan penambangan secara keseluruhan, mulai

dari (penggunaan dan pengoperasiannya), pelepasan bongkah marmer dari batuan

induknya, pemotongan blok marmer, sampai pada pengangkutan blok marmer ke

tempat pengolahan.

A. Alat-Alat PenambanganMarmer

1. Boller / Bor Core ( Core Drill )

Boller adalah alat yang digunakan untuk melubangi / membor

perbukitan yang berada di area pertambangan, sehinga mudah di pasangkan

sling dalam proses pemotongan / penipisan batuan. Alat ini hanya digunakan

untuk pembuatan lubang sling pada pemotongan batuan dengan volume

besar. Alat ini memiliki Bit yang panjang dan sambungan pipa bervariasi,

juga memiliki panjang bodi yang bervarias dan alat mekanis ini di gerakkan

menggunakan tenaga udara (Kompresor). Boller ini juga menggunakan mata

bor dan batang bor.

12
Gambar 1 .Boller Gambar 2, Batang Bor

Pada salah satu ujung mata bor ini terdapat drag yang berfungsi

sebagai tempat penyambungan dengan batang bor, begitupula pada tiap

ujung batang bor juga terdapat drag yang berfungsi sebagi tempat untuk

menyambung antara batang bor yang satu dengan batang bor yang

lainnya.Saat penyambungan maupun pelepasan batang bor, harus dipasang

garpu sebagai penyangga batang bor agar tidak jatuh kedalam lubang bor.

2. Rock Hand Drill ( RH )

Rock Hand Drill ini digunakan untuk membuat lubang sling wire

pada batuan marmer, misalnya pada pemotongan batuan dengan volume

yang besar. RH dapat digunakan untuk membuat lubang tembusan baik

secara horizontal maupun vertikal.Alat ini juga digunakan untuk membuat

lubang pengunci rel pada lantai dasar scoremen dan boller.Rock handdrill

digerakkan dengan menggunakan tenaga udara dari kompresor dan bantuan

tenaga manusia yang dapat dioperasikan oleh 2-3 orang.

Rock hand drill memiliki mata bor yang beranekaragam tergantung

kedalaman yang diinginkan.Namun pada alat bor jenis ini, antara mata bor

satu dengan mata bor yang lainnya sudah tersambung sehingga tidak dapat

13
dilakukan penyambungan batang bor.Yang dapat dilakukan yaitu hanya

mengganti mata bor yang sudah masuk ke dalam lubang bor hingga tersisa

sedikit dipermukaan dengan mata bor yang lebih panjang sesuai dengan

ukurannya masing-masing.Panjang dari batang bor RH ini antara lain

sebagai berikut:

a. 80 cm

b. 160 cm

c. 240 cm

d. 320 cm

e. 400 cm

f. 480 cm Gambar 3 . RH Drill

g. 560 cm

h. 640 cm

i. 720 cm

3. Kompressor

Gambar 4 : Kompresor

Kompressor merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan

udara dengan tekanan tinggi agar dapat menggerakkan rock handdrill dan

14
boller atau bor core (core drill). Selain itu dapat juga digunakan sebagai

pembersih lubang scoremen maupun lubang borketika kemasukan cutting

dan lumpur ,proses ini dapat juga dikenal dengan proses pengemposan.

4. Scoremen

Gambar 5 : Mata Scoremen

Scoremen merupakan alat potong yang menyerupai senso raksasa

yang digunakan untuk memotong batuan marmer dalam volume besar

hingga membentuk sebuah batu blok yang besar yang kemudian

disempurnakan dengang menggunakan wire.Scoremen dapat memotong

batuan secara vertikal dan horizontal.Namun jika pada pemotongan batuan

yang berupa tebing ataubukit, scoremen hanya digunakan untuk memotong

dasar dari batuan tersebut secara horizontal.

Gambar 6 : Scoremen , Handle & Tombol-tombol


pengendalinyaa

15
Scoremen mempunyai rel sehingga dapat bergerak maju atau mundur

secara otomatis.Sebelum memasang rel, harus ditentukan lantai dasar rel

scoremen yang kemudian dilanjutkan dengan pemasangan rel. Setelah rel

terpasang, kemudian disetel agar rel tersebut datar atau sejajar.Lalu membuat

lubang pengunci rel scoremen dengan menggunakan rock handdril yang

dilanjutkan dengan pemasangan pancir atau pengunci rel agar rel tidak

bergeser saat scoremen beroperasi.

Jika scoremen sudah dalam keadaan datar, maka dilakukan

penyetelan bar kearah batuan yang akan dipotong. Kemudian scoremen siap

dioperasikan dengan menggunakan alat kendali yang berupa tombol-tombol

kombinasi pada panel scoremen.

5. Diamond Wire Saw

Wire merupakan alat potong yang digunakan untuk memotong batuan

marmer dalam volume besar maupun pada tahap penyempurnaan batu block,

dapat digunakan untuk melakukan pemotongan secara vertikal dan

horizontal. Wire menggunakan rel sehingga dapat bergerak maju atau

mundur pada rel wire secara otomatis yang dikendalikan melalui sebuah

panel. Pada kita dapat menentukan kecepatan putaran fully yang kita

inginkan,semakin kencang putaran fully maka semakin cepat pemotongan

akan selesai dilakukan. Namun resiko terjadinya putus seling semakin

tinggi.Alat ini menggunakan tenaga listirk untuk menggerakkan motor utama

16
yang memutar fully agar sling dapat berputar dan memotong batuan. Wire

menggunakan sling yang terangkai dengan widya yang terbuat dari intan dan

pegas kecil sebagai pembawa air. Saat wire beroperasi, sling harus selalu

terkena air agar tidak cepat putus dan tidak menimbulkan asap saat proses

pemotongan batuan.

Langkah-langkah dalam mengoperasikan wire, yaitu persiapan

landasan rel wire yang dikerjakan oleh excavator.Setelah itu, pemasangan rel

yang diangkat dengan excavator. Kemudian diluruskan dengan garis atau

pola pada batuan yang akan dipotong. Jika rel sudah selesai dipasang,

kemudian pemasangan wire yang diangkat dengan excavator.

Gambar 7 : Panel Wire Gambar 8 : Wire

Selanjutnya dilakukan pemasangan sling pada batuan yang akan dipotong,

dimana penyambungan sling menggunakan sambungan berupa pipa besi

kecil dan dipotong dengan menggunakan pahat khusus serta dieratkan

dengan press. Setelah selesai menyambung sling, kemudian sling dipasang

pada fully dan tak lupa selang air dipasang dekat sling di atas batuan yang

akandipotong. Jika semua proses pemasangan sudah selesai dilakukan, maka

17
wire dioperasikan dengan menggunakan panel hingga finish atau batuan

selesai dipotong.

Gambar 9 : Tali

Gambar 10 : Rel Wire

Gambar 11 : Palu & Pres Manual Gambar 12 : Seling

6. Pompa Air

Pompa air digunakan untuk memberikan aliran air saat melakukan

pemotongan dengan wire, dengan tujuan agar seling pada wire tidak mudah

18
panas saat bergesekan dengan batu marmer sehingga kemungkinan tidak

akan terjadinya putus seling .Selain itu juga pompa air juga berfungsi

sebagai pemberi aliran air ketika akan melakukan proses pengemposan.

Gambar 13 : Pompa Air

Disamping itu pompa air juga berfungsi sebagi alat pembuangn air ketika

terjadi musim hujan yang menyebabkan area kerja tergenangi air .Air

tersebut di buang ke tempat / lokasi pembuangan air.

7. Excavator

Excavator merupakan alat multi fungsionalExcavator digunakan sebagai alat

bongkar lapisantanah penutup, batuan marmer yang sudah

dipotong,mengatur bentuk tambang, mempersiapkanlandasan kerja wire dan

scoremen, serta untuk membongkar dan memindahkan batu blok

yangterpotong dalm jarak dekat. Excavator juga digunakanuntuk memuat

tanah atau batuan limbah berukuran kecil ke alat angkut atau mobil.

19
Gambar 14 : Exacavator

8. Derryk Crane

Derryk Crane berfungsi untuk mengangkat batu blok yang sudah dipotong

dari areal pemotongan di lokasi tambang untuk dipindahkan ke tempat

penyimpanan sementara atau dimuat ke truck tronton untuk diangkut ke

gentry.

Gambar 15 : Derryk Crane

Derryk Crane menggunakan sumber tenaga arus listrik untuk

menggerakkan motor utama agar seling dapatdigulung,menurunkan jangkar

dan lengan,serta dapat melakukan swing atau beputar. Derryk crane

memiliki tiga kaki penopang dan sebuahlengan dan jangkar.

9. Genset

Genset merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menghasilkan

tenaga listrik , yang kemudian akan di alirkan ke sebuah panel listrik. Dari

20
panel listrik akan dialirkan lagi ke masing-masing alat potong marmer

seperti wire,scoremen dan lainnya.

Gambar 16 : Genset

B. Operasi Penambangan

Kegiatan penambangan marmer di perusahaan PT. Gunung Mas Persada

Jaya dilakukan dengan melaksanakan kegitan yang telah dikontrol oleh

koordinator lapangan serta dibawah pengawasan dari manager tambang .Dalam

melakukan persiapan kerja ini kami dapat melakukan tahap yang telah di

tetapkan pada perusahaan. Tahap yang di lakukan seperti pembersihan medan

dengan menggunakan excavator atau alat-alat manual lainnya.

1. Kegitan Pembersihan Medan Kerja

Dalam melakukan kegiatan penambangan, langkah awal yang harus

dilakukan adalah pembersihan medan kerja. Hal ini sangat penting agar

proses penambangan atau pekerjaan dapat berlangsung dengan baik.

Kegiatan pembersihan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan alat

excavator.

21
2. Persiapan Alat

Setelah pembersihan medan kerja, kegiatan selanjutnya adalah

mempersiapkan perangkat peralatan yang akan digunakan seperti perangkat

pemboran (batang bor, mata bor, compressor, boller, dan RH drill),

perangkat pemotongan atau penipisan batuan (scoremen beserta relnya, wire

beserta rel dan slingnya) dan alat muat(exachavator, derryk crane ), serta alat

angkut (truck tronton).Disamping itu alat-alat juga harus diperiksa terlebih

dahulu sebelum di operasikan, apakah alat tersebut layak untuk di

operasikan atau tidak.

3. Kegiatan Penambangan

Apabila kondisi medan di lokasi penambangan sudah siap untuk

dilakukan proses penambangan, maka alat-alat yang sudah disiapkan dapat

dioperasikan. Pada tahap awal, alat yang dioperasikan adalah alat rock hand

drill atau boller yang berfungsi untuk membuat lubang sling wire. Kemudian

siapkan wire (scoremen) yang berfungsi untuk memotong batuan. Adapun

pengaturan pemasangannya adalah yang pertama rel wire, kemudian wire

lalu dilanjutkan dengan pemasangan sling pada batuan dan fully selanjutnya

wire siap untuk dioperasikan.

Saat wire beroperasi, kita tidak boleh berada tepat di belakang wire,

karena kawat sling wire bias saja tiba-tiba putus dan hal ini sangat

berbahayabagi keselamatan. Jika batuan sudah selesai dipotong hingga

terbentuk batu blok, maka dibongkar oleh excavator dan dipindahkan ke

22
tempat yang dapat dijangkau oleh Derryk crane. Setelah itu pemuatan

dilakukan dengan menggunakan Derryk crane ke truck tronton untuk

diangkut ke gentry atau ke pabrik pengolahan.

C. Kegiatan Reklamasi

Semua perusahaan pertambangan ketika selesai melakukan penambangan wajib

melakukan kegiatan reklamasi yang bertujuan agar lahan bekas tambang

dapatberfungsi kembali sesuai peruntukannya. Khusus PT.Gunung Mas Persada

Jaya melakukan kegiatan reklamasi dengan cara melakukan penimbunan pada

area bekas tambang dengan batuan hasil pemotongan yang nonekonomis ,

limbah-limbah hasil pengolahan dari pabrik dan tanah-tanah yang didapat di

celah-celah batuan. Sehingga lama-kelamaan dapat ditanami pepohonan seperti

kayu jati dan lainnya.

Gambar 17 : Kegiatan Reklamasi

23
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil Prakerin kami selama 4 bulan di PT.Gunung Mas Persada Jaya

kami dapat menyimpulkan bahwa Marmer dikenal pula dengan sebutan batu

pualam yaitu batuan hasil proses metamorfosis atau malihan dari batuan asalnya

yaitu batu kapur atau dolomit. Kami dapat mengetahui cara penambangan batu

marmer dan alat-alat yang digunakan dalam penambangan.Sebelum proses

penambangan dilakukan terlebih dahulu dilakukan survey awaluntuk mengetahui

kualitas batu marmer yang baik dan memiliki nilai ekonomis yang siap bersaing

di pasaran Nasional maupun Internasional. Adapun alat-alat utama yang

digunakan pada area penambangan antara lain : Rock Handdrill ( RH ), Boller /

Bor Core (core drill), Kompresor, Wire, Sling Wire, Palu-palu,pahat , Press

Sling, Excavator, Derryk crane, Truck Tronton, serta peralatan tambahan seperti

cangkul, sekop dan lain-lain. Dalam melkukan penambangan tentu saja tidak

lepas dari kendala-kendala,baik itu kendalayang terjadi di atas maupun

dibawah permukaan. Dengan mengetahui kendala-kendala apa saja yang

dapat terjadi pada proses penambangan, maka akan lebih memungkinkan

kita untuk mencegah masalah terjadi.

24
B. Saran
1. Bagi Sekolah
Penyusun mengharapkan untuk lebih meningkatkan kualitas lembaga dan juga

kedisiplinan terhadap siswa, kemudian sarana pendidikan agar lebih

dilengkapi karena sarana yang ada sedikitnya sangat mempengaruhi bagi

siswa untuk lebih semangat dalam belajar. Demi ketercapaian target Visi dan

Misi sekolah khususnya Smk Negeri 1 Malili.

2. Bagi instansi

Bagi seluruh karyawan , penyusun berharap untuk lebih meningkatkan

motivasi dalam bekerja dan lebih giat serta tepat waktu dalam melaksanakan

tugas.

3. Bagi Siswa

Bagi siswa diharapkan lebih mempersiapkan berbagai hal, baik

mental,material dan spiritual. Dalam melaksankan kegiatan PSG jangan saling

mengandalkan untuk bekal pengalaman dikemudian hari.Dengan membaca

laporan ini juga pembacaikhususnya siswa Smk Negeri1 Malili diharapkan

agar biasa membuat laporan yang lebih sempurna lagi.

25
DAFTAR PUSTAKA

Suwarno Aryono dan Soedarmo, 1979, Ilmu Bahan Galian, Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Amri Latif Ali M., 2006, Panduan Karya Ilmiah, Makassar : Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Makassar.

WWW.Google.com ,Wikipedia.com

----------------, 2013, Kegiatan Usaha Pertambangan Marmer, Pangkep : PT.Gunung


Mas Persada Jaya.

26
LAMPIRAN I
STRUKTUR ORGANISASI
PT.GUNUNG MAS PERSADA JAYA

PIMPINAN

KASIR K.SATPAM PERSONALIA

K.TAMBANG

S.TAMBANG S.TEKNIK

O.EXACAVATOR
G. TAMBANG

O.CRAN G.BBM

O.WIRE JURU MESIN & ALAT


BEARAT
O.SCOREMEN
JURU BATU

O.BOLLER

KARYAWAN

27
LAMPIRAN II
GAMBAR MARMER PADA LOKASI TAMBANG

28
LAMPIRAN III

RANGKUMAN TANYA-JAWAB HASIL PRESENTASE

Adapun pertanyaan dan jawaban presentase hasil kegiatan Prakerin adalah


sebagai berikut :
1. Pertanyaan dari peserta Prakerin PT. VALE Indonesia.
Dimanakah dilakukan pengolahan marmer hasil penambangan di PT Gunung
Mas Persada Jaya (GMPJ) ?
Jawab :
PT. GMPJ memiliki pabrik pengolahan marmer sendiri yang ± 2 km berjarak
dari lokasi penambangan. Dengan demikian, batu marmer hasil penambangannya
akan diolah sendiri.

2. Pertanyaan dari peserta Prakerin PT. VALE Indonesia.


Bagaimanakah proses penambangan marmer yang dilakukan oleh PT. GMPJ?
Jawab :
Proses penambangan marmer di awali dengan melakukan suvey/eksplorasi bahan
galian, setelah eksplorasi di lakukan dan di dapat batuan yang bernilai ekonomis
maka mulai lah di lakukan persiapan penambangan seperti pembuatan jalan,
pembersihan medan kerja, persiapan alat-alat penambangan. Setelah itu mulailah
dilakukan proses penambangan yang diawali dengan proses pemboran vertical
dan horizontal kemudian lubang hasil pemboran tersebut dimasukkan seling ,
seling tersebut di putar oleh fully, setelah proses pemotongan selesai dilakukan
batuan tersebut di robohkan dengan exacavator. Kemudian dilakukan kembali
pemotongan penyempurnaan dengan wire, setelah selesai blok marmer tersebut
di muat dengan derryck crane ke mobil angkut untuk diangkut ke pabrik
kemudian diolah.

29
3. Pertanyaan dari peserta Prakerin PT. PKM
Sebutkan tipe-tipe marmer yang ada di PT. GMPJ !
Jawab :
 KW 1
Kualitas marmer yang paling baik , berwarna putih terang / jernih
Kualitas ini sering di ekspor ke luar negeri seperti cina,italia, jepang dan
negara lainnya.
 KW2
Kualitas mamer yang baik , namun masih kurang dibanding dengan
kualitas yang KW 1 nya. Memiliki warna putih keabu-abuan
 KW 3
Kualitas marmer yang tidak memiliki nilai ekonomis, marmer jenis ini
biasanya digunakan untuk keperluan reklamasi

4. Bagaimanakah sistem penambangan marmer yang dilakukan oleh PT. GMPJ?


Jawab:
Penambangan marmer yang dilakukan oleh PT. GMPJ adalah dilakukan dengan
sistem penambangan terbuka dengan metode quarry mining, dimana
pelaksanaannya dilakukan dengan 2 trap yaitu trap ke atas dan trap ke bawah.

5. Pertanyaan dari peserta Prakerin PT.VALE Indonesia


Apakah kegunaan dari marmer ?
Jawab:
Marmer biasanya digunakan untuk lantai, hiasan dinding, meja, papan nama,
asbak, dan beberapa kerajinan lainnya.

6. Pertanyaan dari peserta Prakerin PT HSU


Menurut anda, marmer mengandung 90% kalsit. Apakah kandungan lainnya
yang 10%?

30
Jawab :
Kandungan lainnya adalah kuarsa, mika, klhorit, tremolit, dan silikat lainnya
seperti graphit, hematit, dan limonit.

7. Pertanyaan dari peserta Prakerin PT. PUMA JAYA


Bagaimanakah proses terbentuknya marmer ?
Jawab :
Batu Marmer yang dikenal pula dengan sebutan Batu Pualam merupakan batuan
hasil proses metamorfosa atau malihan dari batuan asalnya yaitu batu kapur.
Adanya pengaruh temperatur dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen
akan menyebabkan terjadinya kristalisasi kembali pada batuan tersebut sehingga
membentuk berbagai foliasi maupun non foliasi.

8. Pertanyaan dari peserta Prakerin PT.TONASA


Menurut penjelasan anda, Marmer memiliki berbagai corak yang berbeda. Corak
yang manakah yang memiliki kwalitas terbaik di tempat anda praktek?
Jawab :
Marmer yang baik memiliki corak yang kompak dan kandungan kapurnya rendah
serta memiliki jurus dan gores yang baik pada lapisan grafit atau silikat gelapnya.

31

Anda mungkin juga menyukai