Review 7 - Mukhtar Nabali Mufauwiq

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Review: Tim Ingold – The Perception of Environment

oleh Mukhtar Nabali Mufauwiq

Buku yang ditulis Tim Ingold yang berjudul The Perception of the Environment ini
berangkat dari keprihatinannya atas lingkungannya; Ilmu pengetahuan telah mengingkari rasa
tanggung jawab demokratisnya, keluar dari tujuan aslinya untuk menambah wawasan manusia,
dan ilmu pengetahuan tak ubahnya alat untuk pemenuhan kebutuhan militerisme. Tim Ingold
konsen terhadap dualisme; jarak yang lebar antara seni dan kemanusiaan di satu sisi dan ilmu
pengetahuan alam dan lingkungan di satu sisi yang lain. Tim Ingold menilai ada kesalahan
mendasar dalam konstruksi pemikiran ilmuwan Barat yaitu memisahkan antara manusia dan
alam, tujuannya adalah menyatukan kedua sisi antropolgi ini, karena menurutnya manusia
merupakan organisme yang kehidupan dan reproduksinya bergantung pada interaksinya
dengan organisme spesies lain, serta interaksinya dengan komponen abiotik lingkungan.

Pada bagian yang pertama Tim Ingold membandingkan antara ahli biologis Barat dengan
masyarakat pribumi, Ia menceritakan bagaimana orang Cree, sebuah suku pribumi asal Kanada
dengan mudahnya membunuh, mereka bilang para hewan tersebut memang sengaja
menawarkan diri mereka, dan bahkan mereka berkata hewan hewan tersebut mekukannya
dengan senang hati dengan semangat mereka mencintai para pemburu tersebut. Mereka
menilai membunuh bukanlah sebagai upaya untuk menghentikan kehidupan, tetapi itu sebagai
upaya yang penting unuk regenerasi mereka.

Tim Ingold mengklasifikasikan dua pendapat, yang pertama dari sudut pandang ilmu
pengetahuan biologi, dan kedua dari sudut pandang orang pribumi Cree. Bagaimana orang
Barat mencoba mengerti hubungan antara orang Cree dengan alam, bagaimana memahami
bahwa hewan hewan tersebut muncul dengan senang hati, hal ini muncul dengan pandangan
skeptisme dan ketidak percayaan. Pandangan skeptisme ini akan memberikan isu etikal dari
perburuan dan penjagalan yang menyebabkan kekhawatiran dalam benak masyarakat Barat.
Bagi para ilmuwan barat sulit sekali mempercayai mengapa hewan ini menawarkan diri untuk
dibunuh.

Para antropolog cenderung mengambil pendekatan yang berbeda, konsen para


antropolog bukan dengan menghakimi apa yang terjadi, tetapi melihat apa arti dari itu semua
dengan berlatar belakang pengetahuan yang memadai akan konteksnya. Dari sudut pandang
Kosmologi para pemburu Cree, perburuan hewan caribou ini sudah menjadi budaya tersendiri.
Namun dengan perkembangan teknologi dan modernisasi pada era sekarang di mana
masyarakat tidak perlu lagi berburu untuk bertahan hidup, apakah kegiatan berburu dengan
atas nama budaya ini masih relevan? Apakah memang modernisasi dapat menjadi solusi untuk
berbagai macam konsep budaya yang sudah ada dan berjalan sebelumnya?

Anda mungkin juga menyukai