Anda di halaman 1dari 5

Kehidupanku dan Nasib Ibuku dalam Puisi Kisah Luka Mutiara Karya Dianing Widya

A. Pendahuluan

Puisi adalah ragam sastra dimana dalam penulisannya pengarang menggunakan pilihan kata
agar bahasanya tampak lebih indah. Puisi mempunyai struktur yang membangunnya. Waluyo
(1987:25) mengemukakan, puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan struktur fisik dan
struktur batinnya. Dalam bentuk penulisan puisi seseorang akan menuangkan curahan hati,
perasan, dan pikirannya sesuai dengan imajinasi yang telah dirancang sebelumnya. Puisi ditulis
oleh penyair bukan semata-mata sebagai ungkapan biasa, melainkan di dalamnya terkandung
ungkapan yang mungkin benar-benar terjadi dalam kisah hidupnya.

Pusi esai adalah genre puisi yang lahir karena banyaknya orang yang kurang bisa
menafsirkan makna dalam puisi biasa. Denny JA menjelaskan bahwa puisi esai bukan puisi yang
lazim karena terdapat catatan kaki mengenai data dan fakta disana dan disini, serta panjang
dan berbabak. Ia juga bukan esai yang lazim karena dituliskan dengan larik, puitik, dan lebih
mengeksplor sisi batin. Puisi esai bukanlah puisi biasa, karena menggunakan aturan puisi yaitu
larik dan menggunakan bahasa yang puitik, namun penulisannya sangat detail sehingga panjang
seperti cerita dan puisinya mengungkapkan sisi batin penyair, serta terdapat catatan kaki yang
merupakan data dan fakta sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan makna yang
terkandung di dalam puisi tersebut.

Kajian ini akan menganalisis puisi esai Kisah Luka Mutiara karya Dianing Widya. Analisis
akan menjelaskan tentang isi yang terdapat dalam puisi esai tersebut. Puisi esai ini
menceritakan tentang kepedihan hidup Mutiara dimana dia tumbuh dalam keluarga yang tidak
harmonis yang menyebabkan batinnya tersiksa. Dalam hidupnya nasib Mutiara sangat malang,
karena orang tuanya setiap hari bertengkar yang disebabkan adanya seseorang yang
mengganggu kehidupan rumah tangga ayah dan ibunya, akhirnya keluarga tersebut menjadi
cerai berai.

B. Hasil dan pembahasan


Puisi esai bisa dikatakan sebagai genre baru puisi. Puisi esai diciptakan berdasarkan fakta
namun dalam penulisannya menggunakan pilihan bahasa yang puitis sehingga nampak seperti
imajinatif. Denny JA menjelaskan bahwa puisi esai bukan puisi yang lazim karena terdapat
catatan kaki mengenai data dan fakta disana dan disini, serta panjang dan berbabak. Ia juga
bukan esai yang lazim karena dituliskan dengan larik, puitik, dan lebih mengeksplor sisi batin.
Penulisan puisi esai tidak seperti pada puisi umumnya yaitu dengan pilihan kata yang padat dan
maknanya sukar dicari, namun penulisannya sangat detail sehingga panjang seperti cerita dan
puisinya mengungkapkan sisi batin penyair, serta terdapat catatan kaki yang merupakan data
dan fakta sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan makna yang terkandung di
dalam puisi tersebut. Puisi esai biasanya diciptakan dengan latar belakang masalah dari sisi
kebatinannya. Penyair biasanya mencipatakan puisi tersebut untuk menceritakan bagaimana
kehidupan seseorang yang mempunyai masalah dari sisi batinnya.
Puisi esai Kisah Luka Mutiara karya Dianing Widya merupakan salah satu puisi esai yang
terdapat dalam kumpulan puisi esai Serat Kembang Raya. Puisi esai Kisah Luka Mutiara
menceritakan seorang anak yang bernama Mutiara mempunyai nasib yang kurang beruntung
karena orang tuanya tidak harmonis sehingga dia hidup tidak seperti anak-anak lain. Dia hidup
dalam kesedihan dan tersiksa karena setiap hari ayah dan ibunya bertengkar dan ayahnya
ringan tangan sehingga Mutiara sering melihat ibunya dipukul dan mendengar jeritan sang ibu.
Sampai pada akhirnya ayahnya meninggalkan rumah pergi entah kemana. Mulanya Mutiara
senang dengan kepergian ayahnya karena dengan begitu tidak ada jerit tangis dari sang ibu lagi.
Setelah kepergian ayahnya, ibunya menikah lagi dengan laki-laki yang layaknyajadi kakeknya.
Ibunya sangat memuji laki-laki itu dimana dia berpikir kemiskinan akan berakhir setelah
menikah dengannya. Namun ternyata iabunya tertipu, laki-laki tersebut tenyata mempunyai
istri. Hidup Mutiara dan ibunya bukan membaik, tetapi makin buruk.

Berikut adalah isi dari puisi esai Kisah Luka Mutiara karya Dianing Widya

Namaku Mutiara

Aku biasa dipanggil Tiara

Namaku indah penuh cahaya

Tetapi tidak dengan nasibku

Dari bait tersebut mempunyai makna dia mempunyai nama yang indah, dimana mutiara adalah
sebuah permata yang mempunya nilai jual yang sangat tinggi, sehingga banyak orang yang
mendambakan memilikinya, namun ternyata nasibnya tidak seindah namanya, karena dia
mempunyai nasib yang buruk. Bahkan tidak aka nada orang mendambakan hidup seperti
kehidupannya.

Ya. Aku mati ribuan kali

Dalam keranda lapuk

Sebab ayah ibu teramat sibuk

Saling mencakar, saling merutuk


Dari bait tersebut mempunyai makna bahwa dia sangat tersiksa dengan kehidupannya. Setiap
hari dia melihat ayah dan ibunya bertengkar. Bukan hanya pertengkaran dengan kata-kata
tetapi dia melihat adanya kekerasan fisik.

Malam kemudian menyimpan senyap

Ayah menghilang ditelan kegelapan

Biar pun luka ibu belum kering

Ibu tetap setia menunggu

Dari bait tersebut mempunyai makna bahwa pada malam itu ayahnya tidak pulang ke rumah,
tetapi meskipun ibunya sering dimarahi dan dipukul ayahnya, ibunya setia menunggu
kepulangan ayahnya.

Harusnya miskin bikin mereka saling mendukung

Keluar dari jeratannya

Bukan malah saling menebar paku

Bukan malah menyalakan api perang

Dari bait tersebut mempunyai makna bahwa dia lahir dari keluarga yang miskin, tetapi orang
tuanya tidak berusaha agar ekonominya lebih baik agar masa depan anaknya lebih baik malah
setiap hari bertengkar di depan anaknya.

Aku tak mau sekolah terhenti

Gara-gara ayah-ibu saling antipati

Tak berusaha untuk kerja keras

Agar berlimpah segala rezeki

Dari bait tersebut mempunyai makna dia sangat bersemangat sekolah agar mempunyai
pendidikan yang baik, meskipun ayah ibunya tidak peduli dengan kehidupannya apalagi dengan
sekolahnya dia.

Alangkah bahagianya mereka

Memiliki orang tua saling sayang

Saling cinta dan bahagia


Tak ada perih dan air mata

Dari bait tersebut mempunyai makna bahwa dia sangat mendambakan hidup seperti teman-
teman sebayanya, dimana mereka hidup dengan kesenangan, orang tuanya hidup harmonis,
tidak seperti dia yang hidupnya menyedihkan dan penuh air mata.

Ayah menghilang tinggal bayangan

Wajah ibu pun jadi cerah

Tak ada suara pukulan dan anyir darah

Dari bait tersebut mempunyai makna bahwa ayahnya pergi dari rumah entah kemana, sehingga
dia tidak melihat pertengkaran orang tuanya lagi. Dia tidak melihat ibunya menangis lagi dan
dia juga tidak melihat kekerasan yang dilakukan ayahnya kepada ibunya lagi.

Kini aku mulai merasa

Ada yang tak beres pada ibu

Begitu dalam membenci ayah

Rupanya ada orang lain dihatinya

Dari bait tersebut mempunyai makna bahwa ibunya sudah tidak peduli lagi dengan ayahnya.
Ibunya benar-benar tidak menunggu kepulangan ayahnya. Ibunya sangat membenci ayahnya.
Dia merasa aneh karena biasanya ibunya tidak seperti itu, ternyata ibunya mempunyai
mempunyai laki-laki lain.

Bahkan belakangan

Sang pahlawan makin jarang pulang

Makin jarang memberi uang

Untuk belanja susu adikku

Dari bait tersebut mempunyai makna bahwa ayah tirinya yang ibunya anggap sebagai pahlawan
ternyata mempunyai perilaku yang sangat jelek.

Aku telah mati dalam hidup

Mengapa nasibku teramat buruk

Ayah kandung meninggalkanku


Ayah tiri lebih gila perilakunya

Dari bait tersebut mempunyai makna bahwa ia benar-benar sangat sedih dan tersiksa
hidupnya, karena ayah kandungnya meninggalkannya pergi entah kemana dan ayah tirinya
yang ibunya anggap akan mengubah kehidupannya menjadi lebih baik malh mempunyai
perilaku yang sangat buruk karena ayah tirinya tidak menafkahi ibunya.

Dan yang mengagetkanku

Ibu berusaha menggugurkan kandungannya

Dibantu seorang bidan

Aku kecewa dan marah

Dari bait tersebut mempunyai makna bahwa ia tidak menyangka bahwa ibunya berusaha
menggugurkan kandungannya. Ibunya akan membunuh calon adik tirinya dibantu seorang
bidan. Dia sangat marah dan kecewa karena itu perbuatan yang tidak baik.

C. Kesimpulan
Puisi esai Kisah Luka Mutiara menceritakan seorang anak yang bernama Mutiara
mempunyai nasib yang kurang beruntung karena orang tuanya tidak harmonis sehingga dia
hidup tidak seperti anak-anak lain. Dia hidup dalam kesedihan dan tersiksa karena setiap hari
ayah dan ibunya bertengkar dan ayahnya ringan tangan sehingga Mutiara sering melihat ibunya
dipukul dan mendengar jeritan sang ibu. Sampai pada akhirnya ayahnya meninggalkan rumah
pergi entah kemana. Mulanya Mutiara senang dengan kepergian ayahnya karena dengan begitu
tidak ada jerit tangis dari sang ibu lagi. Setelah kepergian ayahnya, ibunya menikah lagi dengan
laki-laki yang layaknyajadi kakeknya. Ibunya sangat memuji laki-laki itu dimana dia berpikir
kemiskinan akan berakhir setelah menikah dengannya. Namun ternyata iabunya tertipu, laki-
laki tersebut tenyata mempunyai istri. Hidup Mutiara dan ibunya bukan membaik, tetapi makin
buruk.

D. Daftar pustaka
Hamama.F,dkk. 2014. Serat Kembang Raya. PT Jurnal Sajak Indonesia; Jakarta.
Http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/24623

Anda mungkin juga menyukai