Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN GIZI

RS KHUSUS THT-BEDAH No. Dokumen No. Revisi Halaman


KL PROKLAMASI BSD GZ.SPO.0001 00 1/3
Ditetapkan oleh :
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 02 Januari 2018
OPERASIONAL dr.Lola Yucola, SpTHT-KL M.Kes
Direktur Utama
1. Asuhan gizi adalah suatu proses pelayanan gizi yang bertujuan
Pengertian
untuk memecahkan masalah gizi, meliputi kegiatan
pengkajian/assesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi,
monitoring dan evaluasi gizi.
2. Assesmen gizi adalah proses pengkajian data pasien dengan
pengambilan keputusan, antara lain riwayat gizi, riwayat personal,
hasil laboratorium, antropometri, hasil pemeriksaan fisik dan klinis.
3. Diagnosis gizi adalah proses mencari pola dan hubungan antara
data yang terkumpul dengan kemungkinan penyebabnya lalu
memilah masalah yang spesifik dan selanjutnya menyatakan
masalah gizi secara singkat dan jelas, dimana profesi dietetik
bertanggung jawab untuk merawatnya secara mandiri.
4. Intervensi gizi adalah proses serangkaian aktivitas spesifik dan
perencanaan prioritas untuk menanggulangi masalah gizi
sehubungan dengan diagnosis gizi yang telah ditegakkan.
5. Monitoring dan evaluasi adalah proses yang mendukung untuk
menenetukan keberhasilan intervensi dengan melakukan
pemantauan intervensi dan melihat hasilnya apabila ada yang tidak
sesuai maka dilakukan perbaikan.
6. Dietisien : Seorang yang memiliki pendidikan gizi khususnya
dietetik dan mendapat sertifikasi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI), bekerja untuk menerapkan prinsip-prinsip gizi dalam
pemberian makanan kepada individu atau kelompok,
merencanakan menu dan diet khusus, serta mengawasi
penyelenggaraan dan penyajian makanan.
ASUHAN GIZI

RS KHUSUS THT-BEDAH No. Dokumen No. Revisi Halaman


KL PROKLAMASI BSD GZ.SPO.0001 00 2/3
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan

Tujuan pelayanan gizi yang terencana dengan baik dan sistematis terutama
pada pasien.
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374 /

Kebijakan MENKES / SK / III / 2007 mengenai Standar Profesi Gizi


3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78
Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
1. Dietisien melakukan asesmen gizi sebagai berikut :
Prosedur
1.1 Anamnesis riwayat gizi pasien mengumpulkan data personal
pasien yang meliputi gambaran kebiasaan makna/pola makan
sehari berdasarkan frekuensi penggunaan bahan makanan,
aktivitas fisik dan ketersediaan makanan di lingkungan pasien.
1.2 Mengumpulkan data biokimia yang meliputi hasil laboratorium
dan atau pemeriksaan penunjang lain yang berkaitan dengan
status gizi.
1.3 Mengumpulkan data antropometri yang meliputi berat badan
(BB), tinggi badan (TB) pasien.
1.4 Mendeteksi pemeriksaan klinis yang berkaitan dengan
gangguan gizi atau dapat menimbulkan masalah gizi.
1.5 Mengkaji riwayat personal pasien terkait dengan obat-obatan
atau suplemen yang dikonsumsi, sosial budaya, riwayat
penyakit, alergi dan data umum (umur, pekerjaan dan tingkat
pendidikan )
2. Dietisien menegakkan diagnosis gizi yang terstruktur dengan
konsep PES (Problem Etiologi dan Sign/Symptoms) yang meliputi:
2.1 Domain Asupan adalah masalah aktual gizi yang berkaitan
dengan asupan.
2.2 Domain Klinis adalah masalah aktual gizi yang berkaitan
dengan kondisi medis atau fisik/fungsi organ.
ASUHAN GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS KHUSUS THT-BEDAH
GZ.SPO.0001 00 3/3
KL PROKLAMASI BSD
2.3 Domain prilaku/lingkungan adalah masalah gizi yang berkaitan
dengan pengetahuan, perilaku, lingkungan dan akses
keamanan pangan.
3. Dietisien melakukan intervensi gizi yang meliputi perencanaan
intervensi dan implementasi intervensi
4. Dietisien melakukan monitoring dan evaluasi gizi yang bertujuan
untuk mengetahui respon pasien terhadap intervensi dan
keberhasilannya. Kegiatan monitoring meliputi monitor
perkembangan pasien, mengukur hasil, mengevaluasi hasil dan
melakukan pencatatan pelaporan.
5. Dietisien menuliskan proses asuhan gizi dengan format ADIME
(Asesmen Dianosis Intervensi Monitoring & Evaluasi)
6. Dietisien melakukan koordinasi dengan DPJP (Dokter
Penanggung Jawab Pasien), Perawat, Petugas Farmasi dan
tenaga kesehatan lainnya yang terkait dengan masalah pasien.
1. IRNA
2. IRJA
Unit Terkait
3. Farmasi
4. Gizi

Disiapkan Oleh Disetujui Oleh


Nama Angel Okseventi, A.Md. Gz Lilik Yulia Ekarini
Jabatan Ahli Gizi Manager
Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai