Anda di halaman 1dari 72

PRAKTIK KERJA

LAPANGAN
Pramita X RSUA
NAMA KELOMPOK

Hilda rachmania p.t.


(152010113001)
Fitriana puspa Anggraeni
(152010113013)
CITRA YUNIAR NURAINI
(152010113014)
pre analitik

ketentuan umum syarat sampel


persyaratan pemeriksaan

ketentuan khusus
persyaratan pemeriksaan
ketentuan umum persyaratan
pemeriksaan

dianjurkan puasa 8-12 jam


menghindari obat-obat tertentu

pasien mendekati keadaan basal ( istirahat,


tidak stres, tidak beraktivitas
menghindari rokok dan konsumsi alkohol
ketentuan khusus persyaratan
pemeriksaan

glukosa = puasa 10-12 jam TAT = puasa 10-12 jam

trigliserida = puasa 10-12 jam AS = abstinensia 2-7 hari

Lp(a) = puasa 12 jam


mikrobiologi = tempat spesimen harus steril

creatinine clearance = menampung urin 24 jam & disarankan


untuk banyak minum, tidak melakukan aktivitas fisik berlebh
syarat sampel
hematologi rutin = EDTA 3ml (tidak beku & tidak lisis) tat = sitrat 10ml (tidak beku & tidak lisis)

LED = EDTA 3ml (tidak beku & tidak lisis)

pt aptt = sitrat 2.7-4.5ml (tidak beku & tidak lisis) goldar = EDTA 3ml

urin lengkap = 10ml VD VP= EDTA 3ml @2tabung (tidak beku & tidak lisis)

feses = sebanyak 1 ruas ibu jari & tidak tercampur urin


G6PD = EDTA 3ml (tidak beku & tidak lisis)
syarat sampel

ALB TP SGOT SGPT GGT ALP BT BD CHOL TD HDL LDL Lp(a) BUN Cre UA Glukosa Na K Cl
CK CKMB = serum ± 500µl (tidak beku & tidak lisis)

progesteron estradiol lh fsh prolaktin ferritin d-dimer amh t3 t4 ft3 ft4 = serum ±
500µl (tidak beku & tidak lisis)
HEMATOLOGI
Pemeriksaan
Viskositas Darah Protombin
darah lengkap dan Time (PT)
Golongan darah
Viskositas plasma

Positiveness
Actived Discussion Worksheet
Trombosit
Protombine
Fibrinogen Agregasi Test
Tromboplastin Laju Endap Darah
(TAT)
Time (APTT) (LED)
Darah Lengkap

Tujuan : Untuk mengetahui kadar hemoglobin/Hb, hematokrit (HCT),


Eritrosit, Leukosit, Trombosit, MCV, MCHC,Eosinofil,Retikulosit.

Prinsip : Sinar laser ditembakkan dan difokuskan ke arah sel - sel pada
suatu aliran Reagen kompleks yang berpendar (flourescence) digunakan
secara spesifik untuk mengidentifikasi sel/partikel tertentu.
Sysmex XN-1000
Metode : Flourescence flowcytometry / automatik

Interpretasi hasil :
Hb : 13,1 - 17,2 g/dL Trombosit : 150.000 - 450.000
HCT : 39 - 50% MCV : 81 - 101 fl
Eritrosit : 11,5 - 14 juta/ml MCH : 27 - 35 pg/sel
Leukosit : 4.000- 5.000/ml MCHC : 32 - 36 g/dl
Golongan darah

Tujuan : Untuk mengetahui jenis Golongan darah dan


Rhesus

Prinsip : Proses aglutinasi yang terbentuk dari aglutinogen


yang terdapat dalam sel darah merah dan aglutinin dalam
plasma
Metode : Metode Slide dengan serum dan reagen Antisera
Viskositas darah dan plasma
(VD / VP)
Tujuan : Untuk mengetahui Nilai Viskositas Darah dan
Viskositas plasma

Prinsip : Lamanya waktu yang diperlukan darah dan plasma


untuk melewati dua batas dari gelas kapiler dibanding dengan
aquadest pada tabung viskometer oswald
Metode : Konvensional

Interpretasi hasil : Mengulangi pemeriksaan selama 3 kali dan


catat waktu lalu hasil ditambah dan dibagi 3 untuk diambil rata-
ratanya. Nilai normalnya untuk Viskositas plasma yaitu 1,4 - 1,8
mPas dan untuk Viskositas darah yaitu 4 - 5 mP
Protombin Time (PT)

Tujuan : untuk menilai kemampuan dalam pembekuan jalur


ekstrinsik (extrinstic pathway) dan jalur bersama (common pathway).
serta mengetahui adanya kelainan pendarahan dan menilai
pengobatan yang dilakukan untuk mencegah pendarahan

Sysmex Ca-600 Prinsip : pengukuran lama waktu pembentukan fibrin melalui


proses pembekuan dengan menginkubasi plasma ditambahkan
sejumlah tromboplastin dan ion kalsium

Metode : Optical

Interpretasi hasil : 9,7 - 13,1 detik. Jika lebih dari 44 detik akan
dilakukan pengulangan.
Actived Protombine
Tromboplastin Time (APTT)

Tujuan : untuk menilai kemampuan dalam pembekuan jalur dasar


(intrinsic pathway).

Prinsip : pengukuran lama waktu pembentukan fibrin dengan


mengaktifkan faktor kaolin dan preparat fosfolipid dan juga
Sysmex Ca-600 penambahan ion kalsium yang ditambahkan pada plasma sitrat.

Metode : Optical

Interpretasi hasil : 25,5 - 42,1 detik. Jika lebih dari 90 detik akan
dilakukan pengulangan.
FIBRINOGEN

Tujuan : Untuk Mengukur kadar Fibrinogen yang berperan dalam


tahapan pembekuan darah atau koagulasi

Prinsip : Trombin ditambahakan pada plasma sitraT. fibrinogen diubah


menjadi fibrin dan membentuk jaringanya. Faktor XIII yang diaktivasi oleh
Sysmex Ca-600 thrombin mengkatalisa perubahan cross line , sehingga stabil untuk
menghasilkan gumpalan yang dapat dilihat waktu yang berjalan saat
penambahan trombin (pembentukan gumpalan adalah proporsional dengan
konsentrasi fibrinogen)
Metode : Optical
Interpretasi hasil : 200-400 mg/dL Jika ⥸ 500 dilakukan
pengulangan
Trombosit Agregasi Test
(TAT)

Tujuan : untuk mengetahui kadar TAT dengan 3 stimulan ADP


(Adenosin difosfat), Collagen, dan Epinephrin pada plasma

Prinsip : pemeriksaan secara in vitro melalui pengikatan trasmisi cahaya


dengan penambahan pemicu ADP (Adenosin difosfat), Collagen, dan
Epinephrin pada plasma.
Platelet Agregometer APACT4004
Metode : Optical

Normoagregasi : hasil direntang nilai rujukan


Hipoaggregasi : hasil dibawah nilai rujukan
Hiperaggregasi : hasil diatas nilai rujukan
Laju Endap Darah (LED)

Tujuan : untuk mengetahui nilai ESR (Erytrocyte sedimentation rate)


/ LED (Laju endap darah) pada sampel darah

Prinsip : sampel darah dalam tabung vacuntainer yang telah dihomogenkan


diposisikan secara vertikal kemudian akan dibaca melalui sinar infra red yang
dilewatkan
Vision
Metode : Infra red automatic analyzer

Nilai normal 0 - 25 mm/jam.


Kimia klinik
Pemeriksaan
Bilirubin Total
Profil Ginjal dan Bilirubin Test plano
Profil Lemak Profil Hati Direct Albumin dan
Total Protein

Elektrolit Profil Jantung


Positiveness WorksheetUrinalisis dan
creatinine
Glukosa, G6PD, RF Test Hormon clearance
HBA1C
profil lemak
Pemeriksaan profil lemak meliputi cholesterol, trigliserida, HDL dan LDL
Tujuan : untuk mengetahui kadar panel profil lemak dalam serum

Alinity
CHOLESTEROL HDL & LDL

Trigliserida
Cholesterol
Prinsip :
Proses hidrolisis kolesterol ester oleh kolesterol esterase dan asam lemak
bebas. Kolesterol bebas dioksidase menjadi cholest - 4 - ene - one + H2O2.
H2O2 dikombinasi dengan HBA dan Amynoantipirin menjadi chronophone
quinoneimine dan diukur dengan λ : 500nm
Metode : CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase - Peroxidase
Aminoantypirin)

Interpretasi hasil :
Diinginkan : < 200 mg/dl
Batas tinggi : 200 - 239 mg/dl
Tinggi : > 239 mg/dl
trigliserida
Prinsip :
Trigliserida dihidrolisis secara enzimatik oleh urease untuk membebaskan
asam lemak dan gliserol

Metode : GPO PAP (Glyserol Peroxidase Phosphat Acid)

Interpretasi hasil :
Normal : <200 mg/dL
Batas Tinggi : 200-400 mg/dL
Tinggi : >400 mg/dL
Sangat Tinggi : >500 mg/dL (dilihat serumnya apakah lipemik
atau tidak, jika tidak maka diulang ditakutkan false high.)
Pengulangan : >1000 mg/dL

High-density lipoprotein (HDL) dan Low-density


lipoprotein (LDL)
Prinsip : Pengukuran konsentrasi HDL dan LDL dalam serum / plasma secara langsung
menggunakan metode monogen tanpa memerlikan offline pre treatment sentrifugasi

Metode : Direct CHOD-PAP (Direct Cholesterol Oxidase - Peroxidase Aminoantypirin)

Interpretasi hasil :
HDL LDL
Rendah : ⥶40 mg/dL

Normal : ⥶100 mg/dL

Normal : 40-59 mg/dL


High : 60-79 mg/dL Ambang batas Toleransi : 100-129 mg/dL
Very high : 80-89 mg/dL Ambang batas Tinggi : 130-159 mg/dL
Extremely high : ⥸90 mg/dL Sangat Tinggi : 190 mg/dL
⥸180 mg/dL dilakukan pengulangan
profil ginjal
Pemeriksaan profil lemak meliputi cholesterol, trigliserida, HDL dan LDL
Pemeriksaan profil ginjal meliputi creatinine, BUN dan uric acid
Tujuan : untuk mengetahui kadar panel profil lemak dalam serum
Tujuan : untuk mengetahui kadar profil ginjal dalam serum

Alinity
creatinine uric acid

buN

alinity i
system
Profil Ginjal
creatinine bUN uric acid
Prinsip : creatinin Prinsip : urea dalam Prinsip : reaksi 2 bagian yaitu uric
acid dioksidasi menjadi alantonin
dihidrolisis oleh kreatinase sampel dihidrolisis oleh
oleh uricase dengan menghasilkan
menjadi kreatinin urease menjadi ammonia hydrogen peroksida. Hydrogen
peroksida bereaksi dengan 4-
dan karbondioksida
Metode : enzymatic aminoantipirin dan N-(3-sulfoprofil-3
metoksi-5-metilalanine) dengan
Metode : urease
Interpretasi hasil : adanya peroksidase (POD)
menghasilkan pigmen quinominine
Laki : 0.9 - 1.3 mg/dl Interpretasi hasil :
Wanita : 0.6 - 1.1 mg/dl Metode : uricase
6.0 - 20.0 mg/dl
Interpretasi hasil :
Laki : 3.5 - 7.2 mg/dl
Wanita : 2.6 - 6.0 mg/dl
Profil Hati
Pemeriksaan profil hati meliputi SGOT, SGPT, GGT, ALP

Tujuan : untuk mengetahui kadar profil fungsi hati dan indikasi


kerusakan hati Alinity

sgpt alp

sgot ggt
Serum Glutamic Oxaloacetic Serum Glutamic Pyruvic
Transaminase (SGOT) Transaminase (sgpt)
Prinsip : Prinsip :
Pemindahan gugus L-aspartate ke ɣ- Mengkatalis reaksi antara Alanin
ketoglutalat menjadi oxaloacetat & L- dengan 2-Oksoglutalat glutamat &
glutamat . Oxaloacetat dalam NADH₂ piruvat → piruvat bereaksi dengan 2,4-
malate dehydrogenase (MDH) di reduksi dimitrophenylhidrazin → larutan alkali
L-Malate NADH. NADH dioksidasi
menjadi NAD pada λ : 340 nm Metode : UV Kinetik (IFCC Without p-5-p)

Metode : UV Kinetik (IFCC Without p-5-p)


Interpretasi hasil :
Interpretasi hasil : Perempuan : ⥶33 U/L
Perempuan : ⥶31 U/L Laki-laki : ⥶41 U/L
Laki-laki : ⥶37 U/L Pengulangan hasil: >1000 U/L
Pengulangan hasil: >1000 U/L
gamma-glutamyl
ALKALINE PHOSPHATASE (ALP)
transferase (GGT)
Prinsip :
Prinsip :
Gugus gamma glutamyl →3 karboksi - hosphatase alkali pd sample mengkatalis

4 -nitroanilin → diukur pada gelombang hidrolisis p-nitrofenol fosfat


tanpa warna untuk menghasilkan p-
(p-NPP)

416 nm
nitrofenol dan fosfat anorganik. pH
alkali, p-nitrofenol berada dalam
Metode : Kolorimetri (SZASZ)
fenoksida kuning , dibaca dgn panjang
gelombang 404 nm
Interpretasi hasil :
Laki-laki : <61 U/L Metode : UV Kinetik
Perempuan : <36 U/L Interpretasi hasil :
Laki-laki : 40-130 U/L
Perempuan : 35-105 U/L
bilirubin total bilirubin direct
Tujuan : untuk mengukur jumlah total Tujuan : untuk mengukur jumlah total
bilirubin yang ada di dalam darah dan bilirubin yang ada di dalam darah dan
juga untuk mengevaluasi fungsi hati juga untuk mengevaluasi fungsi hati
Prinsip : Prinsip :
bilirubin total dikombinasikan dengan reaksi bilirubin dengan asam sulfanilat
reagen diazo dalam adanya surfaktan terdiazotasi dan dibaca pada panjang
yang bertindak sebagai agen pelarut gelombang 548nm
untuk membentuk azobilirubin dan Alinity
dibaca pada panjang gelombang 548 Metode : reaksi diazo
nm.
Interpretasi hasil : < 0,50 mg/dl
Metode : diazo

Interpretasi hasil : 0,3-1,2 mg/dl


albumin
Tujuan : untuk melihat kadar albumin dalam
serum
Prinsip : Pengikatan brokresol hijau dengan
albumin untuk menghasilkan kompleks
berwarna dan dibaca pada panjang gelombang Total protein
628 nm
Metode : bromcresol green (BCG) Tujuan : untuk memonitor perubahan kadar protein
yang disebabkan oleh berbagai macam penyakit.
Interpretasi hasil : < 0,50 mg/dl
Prinsip : ion kupri akan bereaksi dengan protein
dalam suasana basa membentuk kompleks
berwarna ungu.
Metode : biuret
Interpretasi hasil : 6,4-8,3 g/dl.
plano test
Tujuan : untuk mengetahui adanya kadar HCG dalam urin.

Prinsip :
reaksi antibodi anti h-CG monoklonal dengan lateks. Terjadinya reaksi
ditandai dengan adanya aglutinasi.
HCG LATEKS KIT
Metode : direct monoclonal latex agglutination slide test

Interpretasi hasil :
Negatif = ditandai dengan tidak adanya aglutinasi
Positif = ditandai dengan adanya aglutinasi
Glukosa
Tujuan : untuk mengatahui kadar glukosa dalam serum

Prinsip :
Proses fosforilasi heksokinase pada glukosa dengan penambahan adenosin trifosfat
(ATP) dan ion magnesium sehingga menghasilkan glukosa-6-fosfat (G-6P) dan adenosin
difosfat (ADP).

Metode : hexokinase
Alinity

Interpretasi hasil :
Normal : <100
Pengulangan : ↓<55 ↑ >450
g6pd
Tujuan : untuk mengetahui aktivitas glucose-6-dehydrogenase eritrosit pada sel darah merah
Prinsip :
G6pd dikatalisa pd tahap pertama oleh pentose phosphatase hunt. G6p dioksidadi menjadi 6-phosphogluconate (6-
GP) dan NADP direduksi menjadi NADPH
G-PG+NADP⁺G6PDH G-PG + NADPH + H⁺
Nicotirontide aderime dinucleotida phospatase (NADPH) direduksi oleh G-GPH akan menghasilkan G-GP rata-rata
pembentukan dri NADPH adalah sebanding dgn aktivitas dari G6PDH & peningkatan tsb diukur scr
sprektofotometer pada panjang gelombang 340 nm
Hasil : 6-PG + NADPH ⁺ G6PDH Rebulose -5-Phosphatase + NADPH + H⁺ + CO2
Dan dapat diencerkan dengan melelmine yang digunakan untuk inkubator
Interpretasi hasil :
Metode : UV
Normal : 5,5-20,5 unit/gram hbg
Kekurangan G6PD Tingkat Sedang : G6PD di dalam tubuh anda
sekitar 10 - 60% dari rentang normal.
Fotometer Kekurangan G6PD Tingkat Parah : G6PD di dalam tubuh anda
sekitar kurang dari 10% dari rentang normal.
hba1c
Tujuan : untuk mengehui gambaran rata-rata kadar gula darah dalam jangka panjang dan efektivitas obat

Prinsip : whole blood mengalami 2 tahap proses pengenceran (1:301) lalu dimasukkan ke dalam
analytical flow path. Instrument diprogram untuk mengantarkan buffer gradient melalui pump HPLC
& value yg proporsional. Buffer mengantar sample ke analytical catridge, dimana Hb dipisah
berdasarkan interaksi ionik dgn material cartridge. Pemisahan hb melalui filter fotometer flowcell yg
diubah absorbansinya dan diukur pd pgl 415 nm. Area AIC dihitung menggunakan algoritme
exponentially modified gaussian (EMG) diluar peak-lable AIC dari area peak A1C

Metode : HPLC (ion- exchange High Interpretasi hasil :


performance liquid chromatography) Normal : <5,7 %
Pradiabetes : 5,7-6,4 %
Diabetes : >6,5 %
D10 Biorad HPLC
ELEKTROLIT
Tujuan : Untuk mengetahui kadar natrium, kalium, chlorida dalam darah
Prinsip :
Pengukuran kadar natrium, kalium, chlorida berdasarkan beda potensial, antara potensial dari ion natrium,
kalium, chlorida yang terdapat dalam ISE Internal Standard (blank) dengan ion natrium, kalium, chlorida yang
terdapat dalam sampel.
Metode : ISE (Ion Sensitive Electrode) Interpretasi hasil :
Natrium = 70-200 mmol/L
Kalium = 1.0-20.0 mmol/L
Chlorida = 70-200 mmol/L

JOKOH EXD (Elektrolite Analyzer)


RF KUALITATIF
Tujuan : Untuk mengetahui kadar Rheumatoid Arthritis dalam serum
Prinsip : Human Immunoglobulin (Ig G) direkatkan pada polystrene latex
RF LATEKS KIT (reagen RF) bila ditambahkan serum yang mengandung Rheumatoid
faktor (RF) maka terjadi reaksi Ag - Ab yang menghasilkan aglutinasi.
Metode : Agutinasi direct
Interpretasi hasil :
Positif : Jika terjadi aglutinasi (dilakukan pengenceran dengan perbandingan 1 : 2 , 1 : 4 ,
1 : 8 menggunakan pz atau NaCl 0,85%)
Negatif : Jika tidak terjadi aglutinasi
Profil Jantung
Pemeriksaan profil lemak meliputi cholesterol, trigliserida, HDL dan LDL
Pemeriksaan profil jantung meliputi CK, CKMB, Lp(a), HS-Troponin
Tujuan : untuk mengetahui kadar panel profil lemak dalam serum
Tujuan : Untuk mengetahui kadar panel profil jantung dalam serum

Alinity
CK CKMB

Lp(a) HS - Troponin
alinity i
system
creatine kinase creatine kinase - mb
p : reaks
Prinsiprofil
Pemeriksaan i enzim
lemak atik cholesterol, trigliserida,
meliputi Prinsip : reaks i dan LDL
HDL
kinasemengetahui
Tujuan : untuk g
(mengandunkadar immundalam
panel profil lemak ition
oinhibserum
antibodi poliklonal yang (mengandung antibodi
spesifik untuk monomer poliklonal yang dapat
CK). menghambat aktivitas
CKMM).
Metode : enzimatik Metode :
immunoinhibition
Interpretasi hasil :
Interpretasi hasil :
> 1000 U/L
pria : > 10,4 U/L
wanita : > 5,3 U/L
Lp (a) HS - Troponin
Pemeriksaan p : reaks
Prinsiprofil i antige
lemak n- cholesterol, Prinsip
meliputi gunaka
:MengHDL
trigliserida, n 2LDL
dan
antibo di. Serum monoklonal antibody
en) berea
Tujuan : untuk mengetahuiksi spesif
kadar panel profil lemak ik yang
dalam serumel
berlab
(antig emas dan biotin yang akan
denga n antihu man Lp(a) membe ntuk komple ks
mouse monoclonal sandwich dengan CTnT
antibodi coated latex dalam sampel dan
dan agglutinin. menghasilkan warna merah
pada garis tes dan garis
kontrol.
Metode :
immunoturbidimetric Metode :
Enzyme immunoassay
Interpretasi hasil :
pria : 18-225 mg/dl Interpretasi hasil :
wanita : 104-202 mg/dl
< 0.04 ng/ml
pemeriksaan hormon
Tujuan : untuk mengetahui kadar D - dimer, Ferritin, Porlaktin, LH, FSH, estradiol, progesteron, AMH, dan Vit.D
dalam serum
Vidas
Prinsip : gabungan dari 2 langkah yakni Enzyme Immunoassay Sandwich method
dengan hasil akhir dilakukan pembacaan dengan Flourescent (ELFA). Solid Phase
Receptacle (SPR) berisi reagan antigen berlabel monoclonal anti human IgG antibodi
mouse. Antigen berikatan dengan antibodi di dalam serum.

Metode : Enzyme Linked Flourescent Assay (ELFA)


Interpretasi hasil : LH = Estradiol =
D - dimer : positif = > 500 ng/ml Ovulation peak = 9.6 - 80.0 mIU/ml Pramenopause = 30-400 pg/ml.
Ferritin = 12-300 ng/ml Menopause = 8.0 - 33.0 mIU/ml Pascamenopause = 0-30 pg/ml
Prolaktin = FSH = Progesteron =
L = 3.0 - 25.0 ng/ml Ovulation peak = 6.3 - 24.0 mIU/ml Ovulasi ≤ 12 ng/mL
P = 5.0 - 35.0 ng/ml Menopause = 17.0 - 95.0 mIU/ml Pasca-ovulasi 1.8–24 ng/mL
Vitamin D = 30-100 ng/mL AMH = 1,5 - 4,0 ng/mL
pemeriksaan hormon
Tujuan :untuk mengetahui kadar T3, T4, FT3, FT4, TSH dalam serum

Prinsip : reaksi ikatan antigen-antibodi menggunakan metode Chemiluminescent Micropartikel


Immunoassay (CMIA) dengan protokol yang fleksibel (chemiflek)
Alinity

Metode : Chemiluminescent Micropartikel Immunoassay (CMIA)

Interpretasi hasil :
FT3 = 1.71 - 3.71 pg/ml
T3 = 71 - 175 ng/dl
FT4 = 0.70 - 1.48 ng/dl
T4 = 4.5 - 12.0 ng/dl
TSH = 0.35 - 4.94 mIU/L
URINALISIS

Untuk melakukan pemeriksaan urin kimia.


Uji makroskopis (Warna&kejernihan). Cobas u411
Dipstick (Eritrosit, Leukosit, pH, Bj Urine,
Nitrit, Protein, Glukosa, Keton,
Tujuan Urobilinogen, Bilirubin).
Mikroskopis (Perhitungan adanya Eritrosit,
Leukosit, Epitel, Kristal dan
Mikroorganisme seperti bakteri, jamur,
spermatozoa)

Sumber radiasi dari 20 lampu LED yang melewati filter


sehingga diperoleh radiasi monokromatis yang
menyinari bantalan pada strip combur dengan λ 470
nm, 555 nm, 620 nm sesuai parameter uji. Radiasi yang
dipancarkan akan mengalami refleksi atau pantulan
setelah menyinari strip test. Radiasi yang direfleksikan
kemudian ditangkap oleh detektor dan terjadi
Prinsip pengukuran secara fotometri sehingga didapat sinyal
kimia. Persentase radiasi yang direfleksikan berbanding
terbalik dengan intensitas warna dan konsentrasi analit, Combur strip 10
semakin pekat semakin rendah persentase radiasi dan
semakin tinggi konsentrasi analit.
URINALISIS

Metode Interpretasi hasil

Warna = Kuning/Coklat/Merah
Kejernihan = jernih/keruh
Berat Jenis : pKa Change Ion
Concentration Berat jenis = 1.015 - 1.025 I pH = 4,5- 8,0
Ph : Ph Indikator Protein = negatif I Glukosa = negatif I Keton = negatif
Bilirubin = negatif I Urobilinogen = normal
Protein : Change of pH Indikator Nitrit = negatif I Eritrosit = negatif I Leukosit = negatif
Glukosa : GOD/POD Reaction
Sedimen :
Keton : Legals Test
(Jika ditemukan maka dilaporkan rentang nilai /lapang
Bilirubin : Diazonium salt pandang)
Urobilinogen : Diazonium salt Eritrosit = tidak ditemukan eritrosit
Leukosit = tidak ditemukan leukosit
Nitrit : Giess test Epitel = tidak/ditemukan epitel (epitel merupakan flora
Eritrosit : Organic Hedroperoxide normal di urin)
Crystal = tidak ditemukan crystal (jika ditemukan hyalin
Leukosit : Granulocyte Esterase
harus dilakukan crosscheck dengan nilai protein)
Sedimen : Konvensional (Microscopy) Mikroorganisme (bakteri, jamur, spermatozoa) = jika
ditemukan maka dilaporkan karena merupakan suatu
kelainan
Tujuan : Untuk mengevaluasi fungsi ginjal
Prinsip : Pada pH alkali kreatinin dalam
sampel bereaksi dengan pikrat menjadi
bentuk kompleks kreatinin pikrat. Laju
peningkatan absorbansi pada 500 nm
yang disebabkan bentuk kompleks ini
secara langsung sebanding dengan
konsetrasi kreatinin dalam sampel
Cobas 601 Metode : Plus ver 2
creatinine
creatinine Interpretasi hasil : 71-151 ml/menit
clearance
clearance
Mikrobiologi
Mikrobiologi
Penanaman media &
Identifikasi Bakteri dan Imunologi
Jamur

Penanaman TPHA & IgM Rapid


Penanaman
Media media
Uji Vitek VDRL Helicobacter Antigen
Kultur Pemeriksaan
& Identifikasi Faeces
TUBE
Bakteri dan WIDAL NS1,DHF
Pewarnaan X
Identifikasi
Gram dan Jamur
Jamur & BV HSV 1, 2 ASO/
BTA
Chlamidya ASTO
Kultur (Stool, Sperma, Sekret, Urine,
Nasofaring dan swab telinga)

Tujuan : Untuk mendeteksi adanya kuman abnormal yang


terdapat dalam sampel
Prinsip : Dilakukan penanaman dari sampel pada media
yang telah disediakan (MC, SS, Cled dan TSB). untuk urine
dan faeces tidak ditanam di TSB
Amies
Media Transport Metode : Konvensional
Interpretasi hasil : Koloni yang tumbuh pada media
dilaporkan (Jumlah koloni, bentuk, warna) dan dilanjutkan
Uji Vitek. Jika koloni tidak tumbuh dilakukan penanaman
ulang (selain urine dan faeces)
Identifikasi Kuman dan Uji Resistensi pada
Alat Vitek2 Compact
Tujuan : Untuk mengidentifikasi kuman dan uji resistensi secara automatic

Prinsip : Pembuatan suspensi dari kuman yang kemudian dibaca oleh alat
automatic vitek untuk identifikasi dan uji resistensi terhadap 18 antibiotik
menggunakan sistem multi sprectrum colorimetri dan transmitance optic

Metode : Sistem multi - spectrum colorimetric dan transmittance optic


Interpretasi hasil : Ada tidaknya spesies koloni dan resisten terhadap antibiotik
Suspect yg pernah ditemui : MRSS,MRSA,ESBL
PEMERIKSAAN FAECES
Faeces Rutin
Floating Test Tujuan : Untuk mengetahui adanya mikroorganisme pada Feses
Prinsip : Sample faeces sewaktu diidentifikasi secara Makroskopis
(Konsistensi,warna,Lendir/darah). Sample Faeces pada slide diencerkan
menggunakan larutan eosin & Pz, lalu diamati pada mikroskop
Tujuan : Untuk mengetahui adanya lemak dalam faeces
(eritrosit,leukosit,kristal,amoeba,kista,telurcacing,) pembesaran 40x
Prinsip : Sampel faeces yang telah dikeringkan dan berbentuk serbuk
Metode : Konvensional
dimasukkan ke tabung yang berisi Na bromida (fase air) dan benzene Interpretasi hasil :
(fase minyak). Adanya lemak dalam faeces ditandai dengan Makroskopis : ada atau tidaknya lendir /darah, keadaan konsistensi dan
melayangnya serbuk faeces di batas kedua larutan yang nampak warna
Mikroskopis : ada atau tidaknya
setelah sentrifugasi
eritrosit,leukosit,kristal,amoeba,kista,telurcacing,) , dilaporkan rentang nilai
Metode : Konvensional perlapang pandang
Interpretasi hasil :
Positif : Serbuk faeces melayang seluruh/sebagian di batas kedua
larutan
Negatif : Seluruh serbuk tinja mengendap dalam larutan

Larutan
Eosin Larutan Pz
PEWARNAAN BTA
Tujuan : untuk mengetahui adanya bakteri tahan asam dan tingkat keparahan dari infeksi tuberkulosis
Prinsip : Dilakukan pengecatan ziehl-nelseen karena dinding bakteri yang tahan asam dilapisi dengan
peptidoglikan dan lipid kompleks (wax-D) yang tebal. Pengecatan ziehl-nelseen dilakukan dengan
carbol fuschin, didekolorisasi dengan HCL dalam etanol / alkohol, dan methylene blue
Metode : conventional
Interpretasi hasil :
Negatif = tidak ditemukan BTA, minimal dalam 100 LPD
Scanty (ditemukan 1-9) = ditemukan ‘n’ BTA dalam 100 LPD
Positif 1 (1+) = ditemukan 10-99 BTA dalam 100 LPD
Positif 2 (2+) = ditemukan 1-10 BTA di setiap 1 LPD, minimal periksa 50 LPD
Positif 3 (3+) = ditemukan ⥸ 10 BTA di setiap 1 LPD, minimal periksa 20 LPD
PEWARNAAN GRAM
Tujuan : untuk mengetahui adanya bentukan kuman batang / coccus
gram negatif / gram positif.

Prinsip : pengecatan gram digunakan untuk dasar klasifikasi bakteri


dengan melihat ukuran, morfologi dan reaksi mikroorganisme terhadap
gram. Pengecatan gram dapat dilakukan untuk sampel sekret vagina,
pus, urine, stool, sputum, sekret urethra.
Metode : conventional

Interpretasi hasil : ditemukan bentukan bakteri bentukan batang / coccus


gram negatif / positif.
Identifikasi
Jamur (Swab Vagina)
Tujuan : untuk melihat ada tidaknya bentukan
jamur yang spesifik pada preparat
Prinsip : dilakukan pengecatan dengan KOH
10%, & pengamatan dibawah mikroskop
pembesaran 40x
Metode : conventional
Interpretasi hasil : ditemukan bentukan jamur
berupa hifa, spora, sporangium, konidia, dan
konidiofor.
Identifikasi
Bakterial Vaginosis
Tujuan : untuk mengetahui jumlah bakterial
vaginosis pada preparat sekret vagina per lp
Prinsip : dilakukan pewarnaan gram pada preparat
pengamatan dibawah mikroskop pembesaran 100x
Metode : conventional
Interpretasi hasil :
TPHA
Troponema Palidium Haemaglutinin Assay
VDRL Venereal Disease Research Laboratory

Tujuan : mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap Tujuan : untuk mendeteksi munculnya antibodi
Treponema pallidum dalam serum manusia terhadap bakteri Treponema pallidum
Prinsip : ikatan antara antigen - antibodi pada eritrosit Prinsip : antigen VDRL (kardiolipin, lesitin dan
yang direkatkan dengan komponen patogenik dari kolesterol) akan bereaksi dengan antibodi
Treponema pallidum dan juga penambahan sampel yang yang diduga mengandung T. pallidum
mengandung antibodi terhadap Treponema pallidum. membentuk flokulasi.
Adanya ikatan ditandai dengan terbentuknya cincin. Metode : flokulasi
Metode : hemaglutinasi Interpretasi hasil
INTERPRETASI HASIL :
Rapid Swab Antigen
Tujuan : Untuk mengetahui Antgen SARS Cov-2 dalam nasal

Prinsip : Adanya reaksi antara strip antibodi anti SARS Cov-2


yang berisi dua jenis konjugat (Human Ig G anti SARS Cov-2 dan
Ig Y gold konjugat) yang ditandai dengan adanya 2 garis yang
muncul (pada daerah kontrol dan test)

Metode : immunochromatography
DHF Tujuan : Untuk menentukan adanya Antigen terhadap
dengue
Dengue Hemorrhagic Fever
Prinsip :NS1 adalah suatu glikoprotein nonstruktural yang
disintesis oleh virus dengue, yang akan disekresikan ke
Tujuan : untuk mengetahui kadar IgG dan IgM
dalam darah penderita sehari setelah gejala dengue
anti Dengue Hemorrhagic Fever dalam darah. muncul oleh sel terinfeksi
Prinsip : pengikatan anti human IgG/IgM Metode : immunochromatography
dengan antibodi dari IgG/IgM.
Metode : immunocromatography
Interpretasi hasil :

NS1 Dengue
ASO/ASTO Interpretasi Hasil
Anti - Streptolisin O

Prinsip
(Kadar ASO (Kadar ASO dalam
dalam sampel
sampel < 200 IU./ml)
> 200 IU./ml

reaksi aglutinasi antara Steptolisin O


sebagai antigen yang terikat pada
Tujuan
partikel latex polisterene dengan Anti Untuk determinasi kualitatif dan
semikuantitatif adanya ASTO (Anti
Steptolisin O (ASTO) yang terdapat Steptolisin O) dalam serum secara
dalam serum sebagai antibodi Metode aglutinasi latex

Slide Agglutination
Test
Helicobacter Pylory IgM
Tujuan : untuk mengetahui adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori yang Elisa Reader
baru saja terjadi, penyebab radang lambung.
Prinsip : mendeteksi antibodi terhadap H.pylori
Metode : ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay)
Interpretasi hasil :
Melihat nilai control positif dan negatif. Jika nilai yang diperoleh sampel lebih
dari nilai kontrol positif maka dapat diartikan sampel terinfeksi `bakteri
Helicobacter pylori. Dan jika nilai yang diperoleh sampel kurang dari nilai
kontrol negatif, dapat diartikan sampel tidak terinfeksi bakteri Helicobacter
pylori.
Halaman Tujuan : Pemeriksaan diagnostik in vitro untuk

Widal
Sumber
mendeteksi demam tifoid akut yang disebabkan
oleh bakteri salmonella typhi
Tujuan : Untuk mengetahui titer antibodi Prinsip :
terhadap antigen Salmonella (bakteri penyebab Metode : Aglutinasi kompetitif semi kuantitatif
penyakit thypus) Interpretasi hasil : Pembacaan hasil paca colour
Prinsip : Pemeriksaan reaksi antibodi aglutinin scale tubex
dalam serum yang telah mengalami Nilai 0 - 2 : Negatif
pengenceran yang berbeda terhadap antigen O Nilai 4 - 6 : Positif (Demam tifoid aktif)
dan H yang ditambahkan dengan perbandingan Nilai > 6 : Positif (Indikasi kuat demam tifoid
yang sama hingga terbentuk aglutinasi aktif)
Metode : Hemaglutinasi
Interpretasi hasil :
Positif : Terjadi aglutinasi (dilakukan
pengenceran hingga tidak terjadi aglutinasi)
Gunakan ikon dan ilustrasi ini dalam
Negatif : Tidak terjadi aglutinasi
Presentasi Canva. Selamat
mendesain! Jangan lupa hapus
halaman ini sebelum presentasi.
Tubex
Herpes Simplex Virus 1, Herpes
Simplex Virus 2, dan Chlamydia
Tujuan : untuk mendeteksi kadar dari IgM-IgG HSV 1 - HSV 2,
Chlamydia
Prinsip : kit uji berisi strip mikrotiter masing-masing dengan 8
reagen pemutus yang dilapisi dengan glikoprotein G2 murni. Pada
langkah reaksi pertama, sampel pasien yang diencerkan diinkubasi
di sumur. Dalam kasus sampel positif, antibodi IgM/IgG spesifik
akan berikatan dengan antigen. Untuk mendeteksi antibodi yang
terikat, inkubasi kedua dilakukan menggunakan anti-human
IgM/IgG berlabel enzim yang mengkatalisasi reaksi warna.
Metode : ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay)
Interpretasi hasil :
Melihat nilai ratio quant dan qual value, jika menunjukan positif
maka dapat diartikan terdapat virus didalam sampel.

ELISA : EUROIMMUN ANALYZER


ANALISIS SPERMA
ANALISIS SPERMA
Tujuan : untuk menganalisis kuantitas dan kualitas
sperma.
Prinsip : Pemeriksaan secara makroskopis (Volume,
pH, Bau, Viskositas, Liquefaksi) dan Mikroskopis
(Motilitas, Konsentrasi, Morfologi, Viabilitas)
Metode : Konvensional
Interpretasi hasil : Interpretasi hasil sperma dilihat dari
3 aspek yakni jumlah spermatozoa, motilitas dan
morfologi
Interpretasi hasil analisis
sperma
TOKSIKOLOGI
6 panel narkoba
Tujuan : untuk melihat ada tidaknya kandungan obat
narkoba dalam urine.
Prinsip : kompetitif binding. Obat yang terdapat dalam
sampel berkompetisi dengan drug conjugate untuk
berikatan dengan binding site pada antibodi.
6 parameter yang diuji adalah cocaine, cannaboid,
morphine, amphetamine, methamphetamine, benzoat.
Metode : rapid immunoassay-chromatography
Interpretasi hasil :
Non reaktif : terdapat 2 garis merah
Reaktif : hanya terdapat 1 garis merah
patologi anatomi
GROSS JARINGAN FNAB
Tujuan : untuk menegakkan diagnosis patologi
Tujuan : untuk menegakkan diagnosis dan
anatomi dengan conventional histoprocessing
menentukan keganasan dari suatu tumor.
Prinsip : pemrosesan jaringan secara manual
Prinsip : pengambilan spesimen dari benjolan
Metode : conventional histoprocessing dengan
yang teraba.
cara fiksasi, dehidrasi, clearing, infiltrasi
paraffin, deparafinisasi, pewarnaan. Metode : conventional
Interpretasi hasil : penulisan deskripsikan pada
Interpretasi hasil : dapat ditentukan ganas
formulir pemeriksaan pasien, ditemukan
tidaknya tumor dari pemeriksaan.
abnormalitas pada cell.
core biopsy frozen section
Tujuan : menegakkan diagnosis atau Tujuan : untuk mendiagnosis lesi secara cepat
menentukan keganasan dari suatu tumor serta saat pasien berada di atas meja operasi,
menentukan suatu proses diagnosis penyakit menentukan keganasan dari tumor, dan untuk
atau infeksi menilai perluasan pertumbuhan tumor.

Prinsip : pengambilan spesimen padat dari Prinsip : pembekuan secara cepat pada jaringan
jaringan dengan cara biopsi tertutup dengan medium embedding dan mesin cryostat.
menggunakan hollow core needle Metode : manual dan otomatis
Metode : conventional Interpretasi hasil : dapat ditentukan ganas
Interpretasi hasil : dapat ditentukan ganas tidaknya tumor dari pemeriksaan.
tidaknya tumor dari pemeriksaan
Faktor - Faktor yg dapat mempengaruhi hasil

Diet : memengaruhi Hasil Glukosa,TG,LED,ENZIM


Mengonsumsi Obat-obatan
diuretik & cafein : Hb, Hitung sel darah,hematokrit , elektrolit
Thiazid : Glukosa, GGT,Ureum darah
Pil KB : LED,hormon
Morfin: Hati (SGPT,SGOT)
Phenobarbital : GGT
Merokok : Hb , Kortisol,Aldesteron
Efredin : Amphe & Metain
Alkohol (dlm waktu 2-4jam) :
Asetosal : Uji Hemostasis
Glukosa, Laktat, UA, Asidosis metabolik
Vit C : Reduksi urin
Antidiabet : Glukosa darah,urin
Kartikosteroid : Hitung eosinofil, GGT

Pengolahan
Limbah
K3 LAB
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai