LAPANGAN
Pramita X RSUA
NAMA KELOMPOK
ketentuan khusus
persyaratan pemeriksaan
ketentuan umum persyaratan
pemeriksaan
pt aptt = sitrat 2.7-4.5ml (tidak beku & tidak lisis) goldar = EDTA 3ml
urin lengkap = 10ml VD VP= EDTA 3ml @2tabung (tidak beku & tidak lisis)
ALB TP SGOT SGPT GGT ALP BT BD CHOL TD HDL LDL Lp(a) BUN Cre UA Glukosa Na K Cl
CK CKMB = serum ± 500µl (tidak beku & tidak lisis)
progesteron estradiol lh fsh prolaktin ferritin d-dimer amh t3 t4 ft3 ft4 = serum ±
500µl (tidak beku & tidak lisis)
HEMATOLOGI
Pemeriksaan
Viskositas Darah Protombin
darah lengkap dan Time (PT)
Golongan darah
Viskositas plasma
Positiveness
Actived Discussion Worksheet
Trombosit
Protombine
Fibrinogen Agregasi Test
Tromboplastin Laju Endap Darah
(TAT)
Time (APTT) (LED)
Darah Lengkap
Prinsip : Sinar laser ditembakkan dan difokuskan ke arah sel - sel pada
suatu aliran Reagen kompleks yang berpendar (flourescence) digunakan
secara spesifik untuk mengidentifikasi sel/partikel tertentu.
Sysmex XN-1000
Metode : Flourescence flowcytometry / automatik
Interpretasi hasil :
Hb : 13,1 - 17,2 g/dL Trombosit : 150.000 - 450.000
HCT : 39 - 50% MCV : 81 - 101 fl
Eritrosit : 11,5 - 14 juta/ml MCH : 27 - 35 pg/sel
Leukosit : 4.000- 5.000/ml MCHC : 32 - 36 g/dl
Golongan darah
Metode : Optical
Interpretasi hasil : 9,7 - 13,1 detik. Jika lebih dari 44 detik akan
dilakukan pengulangan.
Actived Protombine
Tromboplastin Time (APTT)
Metode : Optical
Interpretasi hasil : 25,5 - 42,1 detik. Jika lebih dari 90 detik akan
dilakukan pengulangan.
FIBRINOGEN
Alinity
CHOLESTEROL HDL & LDL
Trigliserida
Cholesterol
Prinsip :
Proses hidrolisis kolesterol ester oleh kolesterol esterase dan asam lemak
bebas. Kolesterol bebas dioksidase menjadi cholest - 4 - ene - one + H2O2.
H2O2 dikombinasi dengan HBA dan Amynoantipirin menjadi chronophone
quinoneimine dan diukur dengan λ : 500nm
Metode : CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase - Peroxidase
Aminoantypirin)
Interpretasi hasil :
Diinginkan : < 200 mg/dl
Batas tinggi : 200 - 239 mg/dl
Tinggi : > 239 mg/dl
trigliserida
Prinsip :
Trigliserida dihidrolisis secara enzimatik oleh urease untuk membebaskan
asam lemak dan gliserol
Interpretasi hasil :
Normal : <200 mg/dL
Batas Tinggi : 200-400 mg/dL
Tinggi : >400 mg/dL
Sangat Tinggi : >500 mg/dL (dilihat serumnya apakah lipemik
atau tidak, jika tidak maka diulang ditakutkan false high.)
Pengulangan : >1000 mg/dL
Interpretasi hasil :
HDL LDL
Rendah : ⥶40 mg/dL
Normal : ⥶100 mg/dL
Alinity
creatinine uric acid
buN
alinity i
system
Profil Ginjal
creatinine bUN uric acid
Prinsip : creatinin Prinsip : urea dalam Prinsip : reaksi 2 bagian yaitu uric
acid dioksidasi menjadi alantonin
dihidrolisis oleh kreatinase sampel dihidrolisis oleh
oleh uricase dengan menghasilkan
menjadi kreatinin urease menjadi ammonia hydrogen peroksida. Hydrogen
peroksida bereaksi dengan 4-
dan karbondioksida
Metode : enzymatic aminoantipirin dan N-(3-sulfoprofil-3
metoksi-5-metilalanine) dengan
Metode : urease
Interpretasi hasil : adanya peroksidase (POD)
menghasilkan pigmen quinominine
Laki : 0.9 - 1.3 mg/dl Interpretasi hasil :
Wanita : 0.6 - 1.1 mg/dl Metode : uricase
6.0 - 20.0 mg/dl
Interpretasi hasil :
Laki : 3.5 - 7.2 mg/dl
Wanita : 2.6 - 6.0 mg/dl
Profil Hati
Pemeriksaan profil hati meliputi SGOT, SGPT, GGT, ALP
sgpt alp
sgot ggt
Serum Glutamic Oxaloacetic Serum Glutamic Pyruvic
Transaminase (SGOT) Transaminase (sgpt)
Prinsip : Prinsip :
Pemindahan gugus L-aspartate ke ɣ- Mengkatalis reaksi antara Alanin
ketoglutalat menjadi oxaloacetat & L- dengan 2-Oksoglutalat glutamat &
glutamat . Oxaloacetat dalam NADH₂ piruvat → piruvat bereaksi dengan 2,4-
malate dehydrogenase (MDH) di reduksi dimitrophenylhidrazin → larutan alkali
L-Malate NADH. NADH dioksidasi
menjadi NAD pada λ : 340 nm Metode : UV Kinetik (IFCC Without p-5-p)
416 nm
nitrofenol dan fosfat anorganik. pH
alkali, p-nitrofenol berada dalam
Metode : Kolorimetri (SZASZ)
fenoksida kuning , dibaca dgn panjang
gelombang 404 nm
Interpretasi hasil :
Laki-laki : <61 U/L Metode : UV Kinetik
Perempuan : <36 U/L Interpretasi hasil :
Laki-laki : 40-130 U/L
Perempuan : 35-105 U/L
bilirubin total bilirubin direct
Tujuan : untuk mengukur jumlah total Tujuan : untuk mengukur jumlah total
bilirubin yang ada di dalam darah dan bilirubin yang ada di dalam darah dan
juga untuk mengevaluasi fungsi hati juga untuk mengevaluasi fungsi hati
Prinsip : Prinsip :
bilirubin total dikombinasikan dengan reaksi bilirubin dengan asam sulfanilat
reagen diazo dalam adanya surfaktan terdiazotasi dan dibaca pada panjang
yang bertindak sebagai agen pelarut gelombang 548nm
untuk membentuk azobilirubin dan Alinity
dibaca pada panjang gelombang 548 Metode : reaksi diazo
nm.
Interpretasi hasil : < 0,50 mg/dl
Metode : diazo
Prinsip :
reaksi antibodi anti h-CG monoklonal dengan lateks. Terjadinya reaksi
ditandai dengan adanya aglutinasi.
HCG LATEKS KIT
Metode : direct monoclonal latex agglutination slide test
Interpretasi hasil :
Negatif = ditandai dengan tidak adanya aglutinasi
Positif = ditandai dengan adanya aglutinasi
Glukosa
Tujuan : untuk mengatahui kadar glukosa dalam serum
Prinsip :
Proses fosforilasi heksokinase pada glukosa dengan penambahan adenosin trifosfat
(ATP) dan ion magnesium sehingga menghasilkan glukosa-6-fosfat (G-6P) dan adenosin
difosfat (ADP).
Metode : hexokinase
Alinity
Interpretasi hasil :
Normal : <100
Pengulangan : ↓<55 ↑ >450
g6pd
Tujuan : untuk mengetahui aktivitas glucose-6-dehydrogenase eritrosit pada sel darah merah
Prinsip :
G6pd dikatalisa pd tahap pertama oleh pentose phosphatase hunt. G6p dioksidadi menjadi 6-phosphogluconate (6-
GP) dan NADP direduksi menjadi NADPH
G-PG+NADP⁺G6PDH G-PG + NADPH + H⁺
Nicotirontide aderime dinucleotida phospatase (NADPH) direduksi oleh G-GPH akan menghasilkan G-GP rata-rata
pembentukan dri NADPH adalah sebanding dgn aktivitas dari G6PDH & peningkatan tsb diukur scr
sprektofotometer pada panjang gelombang 340 nm
Hasil : 6-PG + NADPH ⁺ G6PDH Rebulose -5-Phosphatase + NADPH + H⁺ + CO2
Dan dapat diencerkan dengan melelmine yang digunakan untuk inkubator
Interpretasi hasil :
Metode : UV
Normal : 5,5-20,5 unit/gram hbg
Kekurangan G6PD Tingkat Sedang : G6PD di dalam tubuh anda
sekitar 10 - 60% dari rentang normal.
Fotometer Kekurangan G6PD Tingkat Parah : G6PD di dalam tubuh anda
sekitar kurang dari 10% dari rentang normal.
hba1c
Tujuan : untuk mengehui gambaran rata-rata kadar gula darah dalam jangka panjang dan efektivitas obat
Prinsip : whole blood mengalami 2 tahap proses pengenceran (1:301) lalu dimasukkan ke dalam
analytical flow path. Instrument diprogram untuk mengantarkan buffer gradient melalui pump HPLC
& value yg proporsional. Buffer mengantar sample ke analytical catridge, dimana Hb dipisah
berdasarkan interaksi ionik dgn material cartridge. Pemisahan hb melalui filter fotometer flowcell yg
diubah absorbansinya dan diukur pd pgl 415 nm. Area AIC dihitung menggunakan algoritme
exponentially modified gaussian (EMG) diluar peak-lable AIC dari area peak A1C
Alinity
CK CKMB
Lp(a) HS - Troponin
alinity i
system
creatine kinase creatine kinase - mb
p : reaks
Prinsiprofil
Pemeriksaan i enzim
lemak atik cholesterol, trigliserida,
meliputi Prinsip : reaks i dan LDL
HDL
kinasemengetahui
Tujuan : untuk g
(mengandunkadar immundalam
panel profil lemak ition
oinhibserum
antibodi poliklonal yang (mengandung antibodi
spesifik untuk monomer poliklonal yang dapat
CK). menghambat aktivitas
CKMM).
Metode : enzimatik Metode :
immunoinhibition
Interpretasi hasil :
Interpretasi hasil :
> 1000 U/L
pria : > 10,4 U/L
wanita : > 5,3 U/L
Lp (a) HS - Troponin
Pemeriksaan p : reaks
Prinsiprofil i antige
lemak n- cholesterol, Prinsip
meliputi gunaka
:MengHDL
trigliserida, n 2LDL
dan
antibo di. Serum monoklonal antibody
en) berea
Tujuan : untuk mengetahuiksi spesif
kadar panel profil lemak ik yang
dalam serumel
berlab
(antig emas dan biotin yang akan
denga n antihu man Lp(a) membe ntuk komple ks
mouse monoclonal sandwich dengan CTnT
antibodi coated latex dalam sampel dan
dan agglutinin. menghasilkan warna merah
pada garis tes dan garis
kontrol.
Metode :
immunoturbidimetric Metode :
Enzyme immunoassay
Interpretasi hasil :
pria : 18-225 mg/dl Interpretasi hasil :
wanita : 104-202 mg/dl
< 0.04 ng/ml
pemeriksaan hormon
Tujuan : untuk mengetahui kadar D - dimer, Ferritin, Porlaktin, LH, FSH, estradiol, progesteron, AMH, dan Vit.D
dalam serum
Vidas
Prinsip : gabungan dari 2 langkah yakni Enzyme Immunoassay Sandwich method
dengan hasil akhir dilakukan pembacaan dengan Flourescent (ELFA). Solid Phase
Receptacle (SPR) berisi reagan antigen berlabel monoclonal anti human IgG antibodi
mouse. Antigen berikatan dengan antibodi di dalam serum.
Interpretasi hasil :
FT3 = 1.71 - 3.71 pg/ml
T3 = 71 - 175 ng/dl
FT4 = 0.70 - 1.48 ng/dl
T4 = 4.5 - 12.0 ng/dl
TSH = 0.35 - 4.94 mIU/L
URINALISIS
Warna = Kuning/Coklat/Merah
Kejernihan = jernih/keruh
Berat Jenis : pKa Change Ion
Concentration Berat jenis = 1.015 - 1.025 I pH = 4,5- 8,0
Ph : Ph Indikator Protein = negatif I Glukosa = negatif I Keton = negatif
Bilirubin = negatif I Urobilinogen = normal
Protein : Change of pH Indikator Nitrit = negatif I Eritrosit = negatif I Leukosit = negatif
Glukosa : GOD/POD Reaction
Sedimen :
Keton : Legals Test
(Jika ditemukan maka dilaporkan rentang nilai /lapang
Bilirubin : Diazonium salt pandang)
Urobilinogen : Diazonium salt Eritrosit = tidak ditemukan eritrosit
Leukosit = tidak ditemukan leukosit
Nitrit : Giess test Epitel = tidak/ditemukan epitel (epitel merupakan flora
Eritrosit : Organic Hedroperoxide normal di urin)
Crystal = tidak ditemukan crystal (jika ditemukan hyalin
Leukosit : Granulocyte Esterase
harus dilakukan crosscheck dengan nilai protein)
Sedimen : Konvensional (Microscopy) Mikroorganisme (bakteri, jamur, spermatozoa) = jika
ditemukan maka dilaporkan karena merupakan suatu
kelainan
Tujuan : Untuk mengevaluasi fungsi ginjal
Prinsip : Pada pH alkali kreatinin dalam
sampel bereaksi dengan pikrat menjadi
bentuk kompleks kreatinin pikrat. Laju
peningkatan absorbansi pada 500 nm
yang disebabkan bentuk kompleks ini
secara langsung sebanding dengan
konsetrasi kreatinin dalam sampel
Cobas 601 Metode : Plus ver 2
creatinine
creatinine Interpretasi hasil : 71-151 ml/menit
clearance
clearance
Mikrobiologi
Mikrobiologi
Penanaman media &
Identifikasi Bakteri dan Imunologi
Jamur
Prinsip : Pembuatan suspensi dari kuman yang kemudian dibaca oleh alat
automatic vitek untuk identifikasi dan uji resistensi terhadap 18 antibiotik
menggunakan sistem multi sprectrum colorimetri dan transmitance optic
Larutan
Eosin Larutan Pz
PEWARNAAN BTA
Tujuan : untuk mengetahui adanya bakteri tahan asam dan tingkat keparahan dari infeksi tuberkulosis
Prinsip : Dilakukan pengecatan ziehl-nelseen karena dinding bakteri yang tahan asam dilapisi dengan
peptidoglikan dan lipid kompleks (wax-D) yang tebal. Pengecatan ziehl-nelseen dilakukan dengan
carbol fuschin, didekolorisasi dengan HCL dalam etanol / alkohol, dan methylene blue
Metode : conventional
Interpretasi hasil :
Negatif = tidak ditemukan BTA, minimal dalam 100 LPD
Scanty (ditemukan 1-9) = ditemukan ‘n’ BTA dalam 100 LPD
Positif 1 (1+) = ditemukan 10-99 BTA dalam 100 LPD
Positif 2 (2+) = ditemukan 1-10 BTA di setiap 1 LPD, minimal periksa 50 LPD
Positif 3 (3+) = ditemukan ⥸ 10 BTA di setiap 1 LPD, minimal periksa 20 LPD
PEWARNAAN GRAM
Tujuan : untuk mengetahui adanya bentukan kuman batang / coccus
gram negatif / gram positif.
Tujuan : mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap Tujuan : untuk mendeteksi munculnya antibodi
Treponema pallidum dalam serum manusia terhadap bakteri Treponema pallidum
Prinsip : ikatan antara antigen - antibodi pada eritrosit Prinsip : antigen VDRL (kardiolipin, lesitin dan
yang direkatkan dengan komponen patogenik dari kolesterol) akan bereaksi dengan antibodi
Treponema pallidum dan juga penambahan sampel yang yang diduga mengandung T. pallidum
mengandung antibodi terhadap Treponema pallidum. membentuk flokulasi.
Adanya ikatan ditandai dengan terbentuknya cincin. Metode : flokulasi
Metode : hemaglutinasi Interpretasi hasil
INTERPRETASI HASIL :
Rapid Swab Antigen
Tujuan : Untuk mengetahui Antgen SARS Cov-2 dalam nasal
Metode : immunochromatography
DHF Tujuan : Untuk menentukan adanya Antigen terhadap
dengue
Dengue Hemorrhagic Fever
Prinsip :NS1 adalah suatu glikoprotein nonstruktural yang
disintesis oleh virus dengue, yang akan disekresikan ke
Tujuan : untuk mengetahui kadar IgG dan IgM
dalam darah penderita sehari setelah gejala dengue
anti Dengue Hemorrhagic Fever dalam darah. muncul oleh sel terinfeksi
Prinsip : pengikatan anti human IgG/IgM Metode : immunochromatography
dengan antibodi dari IgG/IgM.
Metode : immunocromatography
Interpretasi hasil :
NS1 Dengue
ASO/ASTO Interpretasi Hasil
Anti - Streptolisin O
Prinsip
(Kadar ASO (Kadar ASO dalam
dalam sampel
sampel < 200 IU./ml)
> 200 IU./ml
Slide Agglutination
Test
Helicobacter Pylory IgM
Tujuan : untuk mengetahui adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori yang Elisa Reader
baru saja terjadi, penyebab radang lambung.
Prinsip : mendeteksi antibodi terhadap H.pylori
Metode : ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay)
Interpretasi hasil :
Melihat nilai control positif dan negatif. Jika nilai yang diperoleh sampel lebih
dari nilai kontrol positif maka dapat diartikan sampel terinfeksi `bakteri
Helicobacter pylori. Dan jika nilai yang diperoleh sampel kurang dari nilai
kontrol negatif, dapat diartikan sampel tidak terinfeksi bakteri Helicobacter
pylori.
Halaman Tujuan : Pemeriksaan diagnostik in vitro untuk
Widal
Sumber
mendeteksi demam tifoid akut yang disebabkan
oleh bakteri salmonella typhi
Tujuan : Untuk mengetahui titer antibodi Prinsip :
terhadap antigen Salmonella (bakteri penyebab Metode : Aglutinasi kompetitif semi kuantitatif
penyakit thypus) Interpretasi hasil : Pembacaan hasil paca colour
Prinsip : Pemeriksaan reaksi antibodi aglutinin scale tubex
dalam serum yang telah mengalami Nilai 0 - 2 : Negatif
pengenceran yang berbeda terhadap antigen O Nilai 4 - 6 : Positif (Demam tifoid aktif)
dan H yang ditambahkan dengan perbandingan Nilai > 6 : Positif (Indikasi kuat demam tifoid
yang sama hingga terbentuk aglutinasi aktif)
Metode : Hemaglutinasi
Interpretasi hasil :
Positif : Terjadi aglutinasi (dilakukan
pengenceran hingga tidak terjadi aglutinasi)
Gunakan ikon dan ilustrasi ini dalam
Negatif : Tidak terjadi aglutinasi
Presentasi Canva. Selamat
mendesain! Jangan lupa hapus
halaman ini sebelum presentasi.
Tubex
Herpes Simplex Virus 1, Herpes
Simplex Virus 2, dan Chlamydia
Tujuan : untuk mendeteksi kadar dari IgM-IgG HSV 1 - HSV 2,
Chlamydia
Prinsip : kit uji berisi strip mikrotiter masing-masing dengan 8
reagen pemutus yang dilapisi dengan glikoprotein G2 murni. Pada
langkah reaksi pertama, sampel pasien yang diencerkan diinkubasi
di sumur. Dalam kasus sampel positif, antibodi IgM/IgG spesifik
akan berikatan dengan antigen. Untuk mendeteksi antibodi yang
terikat, inkubasi kedua dilakukan menggunakan anti-human
IgM/IgG berlabel enzim yang mengkatalisasi reaksi warna.
Metode : ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay)
Interpretasi hasil :
Melihat nilai ratio quant dan qual value, jika menunjukan positif
maka dapat diartikan terdapat virus didalam sampel.
Prinsip : pengambilan spesimen padat dari Prinsip : pembekuan secara cepat pada jaringan
jaringan dengan cara biopsi tertutup dengan medium embedding dan mesin cryostat.
menggunakan hollow core needle Metode : manual dan otomatis
Metode : conventional Interpretasi hasil : dapat ditentukan ganas
Interpretasi hasil : dapat ditentukan ganas tidaknya tumor dari pemeriksaan.
tidaknya tumor dari pemeriksaan
Faktor - Faktor yg dapat mempengaruhi hasil
Pengolahan
Limbah
K3 LAB
TERIMA KASIH