Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Indra Gunawan 1909056015
2. Elisya Nur Fadilla 1909056023
3. Andini Dwi Wahyu Garini 1909056018
4. Gideon Samari Suno 1909056047
5. Aji Ardi Aradi 1909056008
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
i
LAPORAN TUGAS BESAR
PABRIK PENCUCIAN BATUBARA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Perancangan
Pabrik Pencucian Batubara ini dengan baik.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi kurikulum yang ada pada
Fakultas Teknik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Universitas Mulawarman
Samarinda. Laporan ini disusun berdasarkan studi literatur dari berbagai referensi yang
ada kaitannya dengan Perancangan Pabrik Pencucian Batubara, masukan dan
pengajaran yang diberikan oleh dosen pengajar selama kegiatan perkuliahan berupa
saran, kritik yang membangun.
Atas terselesainya penyusunan laporan ini, tidak lupa penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Bapak Ir. Windhu Nugroho, S.T., M.T. selaku Dosen Pengampu
Mata Kuliah Pabrik Pencucian Batubara yang membantu dan memberikan masukan
selama menyelesaikan Laporan Perancangan Pabrik Pencucian Batubara ini.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan masukan baik
saran maupun kritik yang bersifat membangun. Semoga Allah melimpahkan berkah dan
rahmat kepada semua pihak yang memberikan bantuan dan dorongan dalam penulisan
laporan ini. Dan harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak terutama pada ilmu Perancangan Pabrik Pencucian Batubara.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
halaman
Halaman Judul.................................................................................................................i
Lembar Pengesahan........................................................................................................ii
Kata Pengantar...............................................................................................................iii
Daftar Isi.........................................................................................................................iv
Daftar Gambar...............................................................................................................vi
Daftar Tabel...................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
iv
2.3.10 Dewatering Screen..............................................................................................13
2.3.11 Settling Pond........................................................................................................14
BAB IV PENUTUP........................................................................................................25
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................25
4.2 Saran....................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................27
v
DAFTAR GAMBAR
halaman
vi
DAFTAR TABEL
halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Pelaksana kajian perancangan pabrik pencucian batubara PT. Kiceko Tambangraya ini
antara lain:
- Koordinator Proyek : Indra Gunawan
- Perencanaan Pabrik : Andini Dwi Wahyu Garini
- Ekonomi dan Manajemen : Elisya Nur Fadilla dan Aji Ardi Aradi
- Koordinator Lapangan : Gideon Samari Suno
2
Gambar 1.2 Peta Kesampaian Daerah
3
BAB II
TATA CARA PENCUCIAN BATUBARA
BERDASARKAN DIAGRAM ALIR
Secara garis besar proses pengolahan batubara terdapat beberapa tahapan yang
dilakukan, antara lain:
1. Tahap Kominusi
Dalam melaksanakan tahap kominusi, pengecilan ukuran dilakukan hingga ukuran
yang diperlukan saja, tanpa harus memperkecil ukuran sehingga menjadi terlalu
halus karena akan menambah biaya kominusi yang relatif mahal. Secara umum
bagian-bagian yang ada pada proses kominusi adalah peremukan (crushing). Proses
crushing memerlukan proses pendukung seperti hopper dan feeder agar dapat
beroperasi secara optimal.
2. Tahap Classification
Batubara kotor yang diumpankan ke pabrik pencucian terdiri dari berbagai ukuran.
Operasi alat pencucian akan sangat baik bila selang ukuran partikel terbesar dan
terkecil relatif pendek. Oleh karena itu sebelum dilakukan pencucian harus
dilakukan pengayakan agar partikel dapat dikelompokkan berdasarkan ukurannya
atau dikenal dengan istilah klasifikasi. Kegiatan klasifikasi ke dalam kelompok-
4
kelompok ukuran dilakukan baik sebelum, selama atau sesudah operasi pemisahan
menjadi batubara bersih dan pengotor. Kegiatan klasifikasi dilakukan dengan
mengayak atau screening, sedangkan pemisahan partikel halus dilakukan di dalam
suatu media (air).
3. Proses Pencucian Batubara. Proses pencucian batubara dapat menggunakan dua
prinsip pemisahan, yaitu pemisahan batubara murni dengan pengotornya
berdasarkan sifat densitas relatifnya dan pemisahan batubara murni dengan
pengotornya berdasarkan sifat ketertarikannya permukaannya terhadap air.
Batubara mempunyai sifat tidak tertarik terhadap air (hydrophobic) sementara
pengotornya bersifat tertarik terhadap air (hydrophilic). Prinsip fisika yang dipakai
di dalam operasi pemisahan batubara bersih dari pengotornya berdasarkan densitas
relatifnya adalah dengan prinsip endap-apung (float and sink).
5
2.2 Diagram Alir Pencucian Batubara
Berikut merupakan diagram alir pabrik pencucian batubara PT. Kiceko Tambangraya:
Hopper 40 tph
82,60 %
-50 +3 mm 12,70% -3 mm
S 27,238
78% W 11,17
Tank/sump Small coal sump
Dewatering screen
#1
Spirals
Reject dilute
Thickener
W 0,8 medium sump 88%
Belt conveyor
#5
Dense medium cyclone
Belt conveyor #3 & 4 From thickner #2 12% Settling
pond
S 7,682 overflow
W 0,28 clarified water underflow Washed coal
Reject To clarified water
sump stockpile sump
stockpile
Magneite separator #2
Water from river
6
2.3 Alat Pengolahan Batubara
ROM (Run of Mine) Stockpile adalah tempat penyetokan batubara yang belum
dimasukkan ke mesin penghancur. ROM Stockpile dipisah menjadi 2 bagian, bagian
pertama terdiri dari batubara yang tidak perlu dilakukan pencucian, sedangkan bagian
kedua terdiri dari batubara yang akan mengalami pencucian (batubara kotor). Adapun
untuk kapasitas ROM stockpile batubara kotor sebesar 40 tph.
2.3.2 Hopper
7
Gambar 2.4 Hopper
Material yang jatuh pada feeder dapat diarahkan menuju primary double roll crusher
dikarenakan adanya getaran pada feeder. Getaran tersebut berasal dari eccentric shaft
yang dipasang pada body feeder. Jika eccentric shaft berputar maka akan menimbulkan
torsi yang dapat menggetarkan feeder. Eccentric shaft dapat bekerja karena diputar oleh
elektromotor yang terpasang pada frame dengan sistem transmisi sabuk (v-belt).
Roll Crusher adalah tipe crusher dengan sistem gilas rotary dengan kecepatan rpm yang
realatif lebih rendah dari impact crusher yaitu sekitar 300 rpm dan memiliki kapasitas
produksi yang jauh lebih besar. Unjuk kerja dari mesin Roll Crusher ini bergantung
pada jenis / kualiatas material gigi gilasnya, ukuran shaft dan ukuran Roda nya, yang
semuanya harus disesuaikan dengan raw material dan target kapasitasproduksi. Roll
Crusher biasa banyak digunakan didunia pertambangan, yaitu untuk menghancurkan
batuan dengan tingkat kekerasan & keuletan yang relatif rendah,seperti batu bara, batu
kapur, bahan semen, batu tembaga, belerang, dan sebagainya.
8
Gambar 2.5 Primary Double Roll Crusher
9
Gambar 2.6 Belt Conveyor
Double Deck Vibrating screen merupakan jenis mesin vibrating screen untuk
membantu dalam menyortir batu agregat yang telah dihancurkan dengan menghasilkan
tiga produkta.
10
2.3.6 Dense Medium Cyclone
Alat ini berfungsi sebagai pemisah batubara dengan pengotornya yang mampu
memisahkan batubara ukuran terkecil 0,5 mm dan sangat efisien. Dense Medium
Cyclone menggunakan media berat dalam proses pemisahan batubara dengan
pengotornya. Pencucian batubara dengan menggunakan dense medium cyclone
membutuhkan medium pemisah berupa larutan agar pemisahan dapat berjalan dengan
sempurna. Larutan yang dipakai pada pemisahan batubara dengan dense medium cylone
merupakan larutan dengan densitas tetap, contohnya perchlorethylene dan bromoform.
2.3.7 Spiral
Spiral merupakan salah satu teknik atau metode konsentrasi berat jenis. Alat ini
digunakan pada proses pencucian batubara yang biasanya digunakan untuk
membersihkan material berukuran 0,2 mm hingga 1 mm.
11
Gambar 2.9 Spiral
12
2.3.9 Thickner
Thickener atau sering disebut pengental diterapkan untuk zat-zat yang meningkatkan
viskositas larutan atau campuran cair / padat tanpa secara substansial memodifikasi
sifat-sifatlainnya. Bentuk dari thickener dari luar hampir sama dengan kolam
sedimentasi. Namun ketinggian biasanya lebih tinggi. karena Thickener ini biasanya
menampung sludge sedimentasi dan sludge dari kolam lain. Hasil keluaran dari
Thickener biasanya langsung masuk pada Filter Press yang berfungsi menghilangkan
air pada sludge untuk menghasilkan limbah padatan.
13
2.3.11 Settling Pond
Settling Pond adalah suatu penyaliran berbentuk kolam yang berfungsi sebagai kolam
pengendapan semua air dari areal tambang, baik air tanah maupan air hujan dan
bertujuan untuk menjernihkan air yang keluar ke perairan umum.
14
BAB III
RANCANGAN PABRIK
Target produksi merupakan sesuatu hal yang diharapkan dapat dicapai oleh suatu
industri manufaktur, khususnya industri yang terfokus pada kegiatan memproduksi
suatu produk jadi dan proses produksi yang ada bersifat kontinyu. Data asumsi produksi
PT. Kiceko Tambangraya tertera pada tabel 3.1 berikut:
Jam kerja adalah waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan, dapat
dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari. Perencanaan jam kerja pada PT. Kiceko
Tambangraya tertera pada tabel 3.2 berikut:
15
Tabel 3.2 Jam Kerja
Bulan
Pekerjaan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Jumlah hari/bulan 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
Jumlah shift 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Jam kerja/shift 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
Jam kerja/hari 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
Hari libur dalam sebulan 1 2 1 3 7 0 2 0 0 1 0 3
Hari kerja/bulan 30 26 30 27 24 30 29 31 30 30 30 28
Jam kerja tersedia (jam) 720 624 720 648 576 720 696 744 720 720 720 672
Perawatan/perbaikan (hari/bulan) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Perawatan/perbaikan (jam/bulan) 15 13 15 13.5 12 15 14.5 15.5 15 15 15 14
Istirahat (jam/hari) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Safety talk (jam/hari) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
Prediksi waktu hujan (jam/bulan) 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Shalat jumat (jam/bulan) 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Kehilangan jam kerja/bulan (jam) 61.5 54.5 61.5 56.25 51 61.5 59.75 63.25 61.5 61.5 61.5 58
Kehilangan jam kerja rata-rata/bulan 59.3125
Jam kerja efektif/bulan 660.6875 564.6875 660.6875 588.6875 516.6875 660.6875 636.6875 684.6875 660.6875 660.6875 660.6875 612.6875
Jam kerja efektif rata-rata/bulan (jam) 630.6875
Jam kerja efektif/tahun 7928.25 6776.25 7928.25 7064.25 6200.25 7928.25 7640.25 8216.25 7928.25 7928.25 7928.25 7352.25
Jam kerja efektif rata-rata/tahun (jam) 7568.25
Jam kerja efektif /hari (jam) 22.02292 21.71875 22.02292 21.80324 21.52865 22.02292 21.95474 22.08669 22.02292 22.02292 22.02292 21.8817
Jam kerja efektif rata-rata/hari (jam) 22
Data asumsi produksi PT. Kiceko Tambangraya tertera pada tabel 3.2 berikut:
SPESIFIKASI ALAT
N
NAMA ALAT DIMENSI (mm) KAPASITAS
O TIPE ALAT
d p l t (t/h)
1 Hopper GZD850*3000 3110 1800 1600 80-120
Primary Double Roll
1730 1730 1630 16-65
2 Crusher PE400*600
-
3 Belt conveyor ZSD500 - 500 - 87
Double deck vibrating
3700 1200 - 30-100
4 screen 2YK1237
600 &
- - - 40-60
5 Dense medium cyclone WTMC600/400 400
6 Spirals 5LL-2000 2300 2300 5500 15-40
7 Dewatering screen 911MPEGT-1236 - 3840 1877 2630 15-60
8 Magnetite Separator CTB7518 750 1200 30-45
9 Thickener NZ-20 2000 - - 4400 48
16
3.1.3.2 Harga Alat
Harga alat yang akan digunakan oleh PT. Kiceko Tambangraya tertera pada tabel 3.4
berikut:
Tabel 3.4 Harga Alat
JUMLAH HARGA
NO NAMA ALAT JUMLAH JUMLAH (Rp)
ALAT SATUAN
1 Hopper 1 $2.150 $2.150 Rp 33.660.400
2 Primary Double Roll Crusher 1 $22.350 $22.350 Rp 349.911.600
3 Belt conveyor 5 $1.000 $5.000 Rp 78.280.000
4 Double deck vibrating screen 1 $8.000 $8.000 Rp 125.248.000
5 Dense medium cyclone 2 $1.999 $3.998 Rp 62.592.688
6 Spirals 2 $1.100 $2.200 Rp 34.443.200
7 Dewatering screen 3 $8.000 $24.000 Rp 375.744.000
8 Magnetite Separator 2 $1.500 $3.000 Rp 46.968.000
9 Thickener 1 $4.000 $4.000 Rp 62.624.000
TOTAL HARGA Rp 1.169.471.888
17
Total reject+clean coal 40.00
3.1.3.4 Water Balance
18
3.2 Perhitungan Dimensi ROM Stockpile
Hooper merupakan alat yang digunakan sebagai tangkapan batubara yang didump oleh
HD, dimana produksi dari PT. Kiceko Tambangraya sebesar 880 ton/hari maka dari itu
perhitungan desain hopper untuk menampung batubara perhari sebagai berikut :
Karena bentuk hopper memiliki lekuk berbeda, maka untuk mencari volume (𝒱) hopper
akan dibagi menjadi 3 bagian seperti gambar 3.2:
19
Gambar 3.2 Dimensi Hopper
1. Bagian 1
Karena hopper bagian 1 berbentuk persegi panjang untuk mencari volume
menggunakan rumus:
V1 = p x l x t ..........................................................................................................(3.2)
Dimana:
P = Panjang
L = Lebar
T = Tinggi
Diketahui:
P = 2,3 m
L = 1,8 m
T= 3m
V1 = 2,3 x 1,8 x 3
= 12,42 m3
2. Bagian 2
Karena hopper bagian 2 berbentuk piramida terpancung maka untuk mencari
volume menggunakan rumus :
1
V2 = t¿ .........................................................................(3.3)
3
Dimana :
20
T = Tinggi
A1 = Luas alas atas
A2 = Luas alas bawah
Diketahui:
P1 = 2,3 m
L1 = 1,8 m
P2 = 1,7 m
L2 = 1 m
T= 5m
- A1 = p1 x l 1
= 2,3 x 1,8 = 4,14 m2
- A2 = p2 x l 2
= 1,7 x 1 = 1,7 m2
1
- V2 = t¿
3
1
= 5 x¿
3
= 13,25 m3
3. Bagian 3
Karena hopper bagian 3 berbentuk persegi panjang untuk mencari volume
menggunakan rumus 3.2:
Dimana :
P = Panjang
L = Lebar
T = Tinggi
Diketahui :
P = 1,7 m
L=1m
T=3m
Densitas batubara = 1,3 ton/m3
21
Jam kerja/hari = jam/hari
- V3 = 1,7 x 1 x 3
=5,1 m3
- Volume total hopper = V1 + V2 + V3
= 12,42 + 13,25 + 5,1
= 30,77 m3
Uji ketercucian (washability test) merupakan cara pengujian terhadap fraksi-fraksi batu
bara untuk mengetahui sifat ketercuciannya. Washability test memberikan informasi
estimasi performance dan yield dari pabrik pencucian. Berikut merupakan tabel skala
tingkat kesulitan dalam pencucian batubara:
2. 6-10 Moderat
3. 10-20 Sulit
22
3.4.1 Washability Test
Relative Direct % Cum Cumulative Floats Sink Cumulative Sinks 0.1 rd distribution Cum Weight
density (RD) Weight Weight Weight Weight Weight Weight Weight (%) Mid Point
Ash (%) Ash (%) Ash (%) rd
Fraction (%) of Ash of Ash (%) of Ash (%) (%) of Sort
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
-1.30 35.80 1.40 0.50 0.50 35.80 1.40 17.87 64.20 27.83 1.30 63.70 17.90
1.3-1.4 22.90 3.50 0.80 1.30 58.70 2.22 17.07 41.30 41.32 1.40 36.80 47.25
1.4-1.5 13.90 10.80 1.50 2.80 72.60 3.86 15.57 27.40 56.81 1.50 16.80 65.65
1.5-1.6 2.90 18.40 0.53 3.34 75.50 4.42 15.03 24.50 61.35 1.60 7.40 74.05
1.6-1.7 4.50 23.40 1.05 4.39 80.00 5.49 13.98 20.00 69.89 1.70 7.00 77.75
1.7-1.8 2.50 37.80 0.95 5.34 82.50 6.47 13.03 17.50 74.48 1.80 5.40 81.25
1.8-19 2.90 50.70 1.47 6.81 85.40 7.97 11.56 14.60 79.20 1.90 17.50 83.95
1.90 14.60 79.20 11.56 18.37 100.00 18.37 0.00 0.00 0.00 2.00 85.40 92.70
TOTAL 100 18.37
Berdasarkan data washability test dan setelah dibuat grafiknya, diketahui bahwa
persentasi reject coal sebesar 16% dan clean coal sebesar 84% dapat dilihat pada tabel
23
3.7. Tingkat kesulitan pemisahan berada pada kelas moderat yaitu sebesar 8% dapat
dilihat pada tabel 3.8
Tabel 3.10 Reject dan Clean Coal
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
25
4.2 Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
27