Dosen pengampu:
Ahmad Khudori, S.H., M.H
Assalamualaikum wr.wb.
Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sumber Hukum Tasyri’ Pada Masa Sahabat.................................3
B. Metode Penetapan Hukum Pada Masa Sahabat.............................3
C. Problematika Tasyri’ Yang Dihadapi Pada Masa Sahabat...........5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tarikh tasyri’ terdiri atas dua kata, yaitu tarikh dan tasyri’ secara
bahasa kata tarikh artinya catatan tentang perhitungan tanggal, hari, bulan,
tahun, sejarah, dan riwayat. Lebih populer dan sederhanan kata tersebut
diartikan sebagai sejarah, hikayat, dan riwayat. Sementara itu tasyri’
beraasal dari kata syariat yang artinya hukum, peraturan, dan perundang-
undangan.
Tasyri’ artinya penetapan undang undang dalam agama islam.
Pada masa rasulullah permasalahan di masyarakat belum begitu banyak
segala permasalahan diserahkan kepada rasulullah yang berpedoman
dengan alqurandan hadits. Akan tetapi, setelah wilayah islam menjadi luas
dan menghadapi berbagai permaalahan baru, maka dasar tasyri’ ,menjadi
berkembang yaitumenggunakan alquran, hadist dan ijtihad. Dari ijtihad
inilah muncul berbagai metode sesuai dengan karakter permasalahan yang
dihadapi dan sesuai dengan metode yag ditemukan mujtahid. 1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Sumber Hukum dalam tasri’ pada masa sahabat?
2. Bagaimana metode penetapan hukum pada masa sahabat?
3. Apa saja problematika hukum yang dihadapisahabat?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui sumber hukum tasyri’ pada masa sahabat
2. Mengetahui metode apa saja yang digunakan
1
Mansun Tahir. (2016). Pemikiran TM Hasbi Ash-Shiddieqy: Sumber
Hukum Islam dan Relevansinya dengan Pemikiran Hukum Islam di Indonesia. Al-
Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(1), 117-152.
1
3. Mengetahui dan memahami problematika yang dihadapi sahabat dalam
menetapkan tasri’
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Fatma Hakim. (1998). Tasyri'pada Masa Sahabat II.
3
peperangan. Karenanya kembali pada alquran itu mudah. Hadits memang
diriwayatkan dan dihafal tetapi nasib hadits tidak seperti alquran karena
perhatiannya lebih terpusat pada alquran,. Disamping dihafal, alquran juga
ditulis. Berdasar kedua hukum itulh para sahabat berijtihad menggunakan
akal pikiran.3
Adapun cara tasyri' atau metode istinbath yang dilakukan sahabat
pada periode ini aclalah :
1. Mengambil hukum dari zahir nash yaitu hukum yang dikandung olch
nash yang jelas dan rinci
2. Mengambil hukum dari ma'qul nah/ ma’qul al makna yakni
Sebagaimana diketahui bahwa hukum merupakan titah Allah yang
berkaitan dengan manusia dalam bentuk taklif ataupun wadl'iy. Bentuk
taklif hukum berupa tuntutan untuk mengerjakan atau meninggalkan
sebuah perbuatan atau juga berupa pemilihan antara mengerjakan atau
meninggalkan. Dan sebagaimana telah diketahui pula bahwa hukum ada
yang dapat dijangkau oleh rasio manusia (ma'qul al-Makna) 4".
4
bisa dijadikan pedoman, ia melakukan ijtihad baik secara jama'i dengan
mhabat-sahabat yang lain maupun secara fardi dengan selalu
memperhatikan maqashid al-tasyri'5.
5
a. Tidak semua sahabat mendengar hadis yang disampaikan oleh
Nabi, dalam hal ini mereka melakukan ijtihad dengan ra'yunya.
b. Adanya kehati-hatian sahabat dalam menerima dan
meriwayatkan hadis.
3. Faktorfaktor yang berkaitan dengan ijtihad, perbedaan pendapat pada
umumnya disebabkan oleh perbedaan dalam menggunakan ra'yu
dalam memecahkan persoalan-persoalan yang tidak terdapat
ketentuannya baik dalam AlQur'an maupun Sunnah serta erat
kaitannya dengan kepekaan intelektual sahahat-sahabat.7
Jadi dengan adanya faktor perbedaan tersebut maka muncullah
beberapa fatwa diantara mereka yang masing-masing mempunyi dalih dan
argumentasi yang berbeda. Akan tetapi fatwa-fatwa tersebut hanya terbatas
pada persoalan persoalan tertentu yang mendesak saja.
Contoh contoh penerapan hukum ijtihad para sahabat:
1. Memerangi orang yang tidak mau membayar zakat
2. Larangan meminum khamar (al-maidah;90)
3. Penetapan azan shalat jumat dua kali (al-jumuah;9)
7
Nanang Abdillah, (2014). Madzhab Dan Faktor Penyebab Terjadinya
Perbedaan. Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 8(1), 20-38.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada periode sahabat yang menjadi rujukan dalam tasyri adalah
Al-Qur'an dan sunah ijtihad mulai menjadi rujukan fuqahak. Periuasan
wilayah Islam telah menghadirkan masalah-masalah baru yang belum
muncul sebelumnya. Dan hal ini sangat berperan dalam memperkaya
khazanah fiqhiyah. kebutuhan akan melakukan ijtihad tidak semata-mata
untuk menjawab masalah-masalah yang baru muncul, tetapi juga untuk
memahami nashh yang ada dalam Al-Qur'an dan sunnah. Sedang ra'yu
dalam ijtihad pada periode ini biasanya dipakai dalam bentuk qiyas.
Ijtihad dilakukan secara bersama dan musyawarah, di mana pada
saat itu para sahabat belum tersebar luas, ijtihad sahabat banyak
mendatangkan suatu kesepakatan umum darii satu generasi atau yang
disebut dengan ijtihad jmaai, di samping itu sikap mereka yang berbeda
pcndapat tidak bisa dielakkan lagi.
B. Saran
Dalam makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan
yang terdapat didalamnya, baik dari segi penulisan, susunan kata, bahan
referensi, dan lainnya.Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan
dari pihak pembaca sebagai pengetahuan untuk mewujudkan perubahan
yang lebih baik di masa yang akan datang.
Demikianlah makalah yang sederhana ini kami susun semoga dapat
bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Akhirnya kami merasa kerendahan hati sebagai manusia yang mempunyai
banyak sekali kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran–bahkan yang
tidak membangun sekalipun- kami tunggu demi kesempurnaan makalah
selanjutnya. Semoga niat baik kita diridhai oleh Allah SWT Amin.
7
DAFTAR PUSTAKA