Anda di halaman 1dari 15

NAMA : SETIAWAN IRWANSYAH

NIM : 20180306235
General consent merupakan pernyataan pesetujuan umum yang diperoleh dari pasien atau
keluarga pasien guna menerima pelayanan kesehatan. General consent diberikan ketika
pasien melakukan perawatan oleh petugas administrasi terkait dengan hak dan kewajiban
pasien serta keluarga pasien (Purnomo, 2017).

Dalam PerMenKes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 standar pelayanan minimal rumah sakit


di unit rekam medis dan informasi kesehatan terdapat empat (4) indikator yang harus
diperhatikan, salah satunya adalah kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah
pelayanan selesai harus terisi 100%.

Dampak yang dapat ditimbulkan dari ketidaklengkapan pengisian formulir general consent
rawat inap adalah menurunnya kualitas mutu rekam medis sehingga dapat berpangaruh pada
proses penilaian akreditasi rumah sakit, serta dapat berpotensi pasien melakukan tuntutan
secara hukum bila pasien menganggapnya sebagai malpraktek (Arimbi et al., 2021).
Bagaimana tata cara pelaksanaan
pengisian formulir general consent
rawat inap di RSUP Dr. Sitanala Kota
Tangerang ?
Peneliti ingin mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan pengisian formulir
general consent rawat inap di RSUP Dr. Sitanala Kota Tangerang.

Mengidentifikasi SPO (standar


Menghitung kelengkapan Mengidentifikasi faktor
prosedur operasional) dalam
pengisian formulir general permasalahan dalam pelaksanaan
penatalaksanaan pengisian
consent rawat inap di pengisian formulir general consent
formulir general consent rawat
RSUP Dr. Sitanala Kota rawat inap di RSUP Dr. Sitanala
inap di RSUP Dr. Sitanala
Tangerang. Kota Tangerang.
Kota Tangerang.

Penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pengisian formulir general consent rawat inap, penelitian
dilaksanakan di RSUP Dr. Sitanala Kota Tangerang yang beralamat di Jl. Dr. Sitanala No.99,
RT.002/RW.003, Karang Sari, Kec. Neglasari, Kota Tangerang, Banten 15121. Penelitian dilakukan di
tempat pendaftaran pasien, observasi awal dilakukan pada bulan Juli 2021, sedangkan untuk penelitian
dilakukan pada bulan Oktober 2021 dengan menggunakan metode deskiptif dengan menjelaskan
gambaran secara umum proses pelaksanaan pengisian formulir general consent, dengan analisis
pendekatan secara kuantitatif melalui observasi dan wawancara.
1

3
04

6 05

06 8
9
1. Mengidentifikasi Standar
Prosedur Operasional
(SPO) dalam pelaksanaan
1. Kebijakan pengisian formulir general Pelaksanaan
Standar consent. pengisian
Prosedur formulir general
2. Menghitung kelengkapan consent rawat
Operasional
pengisian formulir inap di RSUP Dr.
1. Petugas 1. Petugas tidak (SPO)
general consent. Sitanala Kota
memberikan memberikan Tangerang sesuai
penjelasan penjelasan 2. General 3. Mengidentifikasi dengan aturan
kepada pasien kepada pasien Consent permasalahan dalam yang berlaku.
pelaksanaan pengisian
2. Pasien atau 2. Pasien atau 3. Faktor formulir general consent
keluarga pasien keluarga pasien Permasalahan
paham tentang tidak paham mengenai
isi dari general isi dari general
consent. consent.

3. Formulir general 3. Formulir general


consent terisi consent tidak terisi
secara lengkap. secara lengkap.
Tempat pendaftaran pasien RSUP Dr. Sitanala Kota Tangerang

Penelitian diawali dengan melakukan observasi awal dilakukan pada bulan Juli 2021,
sedangkan untuk penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2021 dan dilakukan pengolahan data
pada bulan November 2021.

Metode yang digunakan bersifat deskriptif dengan analisis pendekatan


secara kuantitatif melalui observasi dan wawancara, dengan desain
penelitian cross sectional.

Populasi yang digunakan adalah rawat inap pada bulan Oktober 2021

Sampel yang digunakan merupakan sebagian dari populasi dengan


menggunakan rumus estimasi proporsi didapatkan 150 sampel

Metode pengambilan sampel non random dengan cara pengambilan


convenience sampling
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Mengidentifikasi Standar
Prosedur Operasional
Kebijakan Standar Prosedur Pedoman Ada atau
(SPO) dalam pelaksanaan Wawancara -
Operasional (SPO) Wawancara Tidak
pengisian formulir general
consent
Menghitung variabel
kelengkapan pengisian 1 = Tidak Diisi
General consent Observasi Daftar Tilik Nominal
formulir general consent 2 = Diisi
yang diperiksa
Mengidentifikasi
permasalahan dalam
pelaksanaan pengisian
formulir general consent Pengisian
kepada internal (petugas kuesioner dan
pendaftaran) dan eksternal wawancara Kuesioner dan
Faktor Permasalahan (keluarga pasien yang kepada petugas Pedoman - -
mendaftarkan) pendaftaran wawancara
Man (manusia) pasien dan
Money (uang) keluarga pasien
Materials (bahan baku)
Mechines (mesin)
Kelengkapan Pengisian Formulir General Consent
37 (24,7%) 113 (75,3%) 150 (100%)

Identitas Pasien 129 (86%) 21 (14%) 150 (100%)

Pernyataan 81 (54%) 69 (46%) 150 (100%)

Akses Ke Informasi Kesehatan 58 (38,7%) 92 (61,3%) 150 (100%)

Privasi 53 (35,3%) 97 (64,7%) 150 (100%)

Pengesahan Pihak RS 54 (36%) 96 (64%) 150 (100%)

Pengedahan Pihak Pasien 85 (56,7%) 65 (43,3%) 150 (100%)

Tanggal 55 (36,7%) 95 (63,3%) 150 (100%)


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa RSUP Dr. Sitanala Kota Tangerang
memiliki SPO dalam pengisian formulir general consent, Namun peneliti mengidentifikasi saat
penelitian bahwa petugas tidak menjelaskan secara detail dan lengkap tata cara pengisian formulir
general consent, petugas hanya memberikan informasi poin-poin yang harus diisi oleh keluarga
pasien. Maka hal ini berdampak kepada pengisian formulir general consent yang diisi secara tidak
lengkap.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa formulir general consent rawat inap RSUP Dr. Sitanala Kota
Tangerang sudah sesuai dengan teori yang peneliti dapatkan yaitu terdapatnya bagian identitas
pasien, bagian pernyataan untuk identitas keluarga pasien yang mengisi formulir general consent,
bagian akses ke informasi kesehatan, bagian privasi, serta bagian pengesahan baik pihak rumah
sakit maupun pihak pasien, dan terdapat juga tanggal saat waktu pengisian berlangsung

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 150 formulir general consent rawat inap yang terisi secara
lengkap hanya sebanyak 37 formulir general consent (24,7%) dan yang tidak terisi secara lengkap
sebanyak 113 formulir general consent (75,3%).
NEXT
Pengisian formulir general consent yang mengisi secara lengkap sebanyak 37 responden keluarga
pasien yang dimana diantaranya terdapat responden laki-laki sebanyak 17 orang (45,95%),
sedangkan responden perempuan sebanyak 20 orang (54,05%), Dapat dilihat dari hasil ini bahwa
petugas pendaftaran cenderung menjelaskan kepada gender perempuan.

a. Man (manusia)
Faktor sumber daya manusia pada petugas pendaftaran sering kali tidak menjelaskan secara
detail dan lengkap, tidak menanyakan kembali apakah paham atau tidak atas penjelasan yang
telah diberikan, dan beranggapan bahwa pasien atau keluarga pasien sudah memahami
penjelasan yang telah diberikan, hal ini menyatakan bahwa petugas bekerja tidak sesuai SPO
yang telah ditetapkan oleh direktur rumah sakit.
Faktor dari pasien atau keluarga pasien ialah tidak mengetahui tata cara dalam pengisian formulir
general consent, tidak memahami, tidak mengerti, dan tidak bertanya kembali saat keluarga
pasien tidak paham atas pejelasan yang telah diberikan oleh petugas.

b. Money (uang)
Uang berperan untuk melakukan pembelian barang-barang penunjang dalam melaksanakan
pekerjaan pendaftaran pasien.
NEXT
c. Materials (bahan baku)
Formulir general consent yang digunakan untuk pelayanan rawat inap berisikan identitas pasien,
pernyataan, akses ke informasi kesehatan, privasi, pengesahan pihak rumah sakit, pengesahan
pihak pasien, dan tanggal.

d. Mechines (mesin)
Pada tempat pendaftaran pasien dalam menginput data pasien sudah secara komputerisasi
dengan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit), tetapi dalam pengisian formulir
masih diisi secara manual.

e. Methods (metode/prosedur)
RSUP Dr. Sitanala Kota Tangerang terdapat SPO yang mengatur dalam pelaksanaan pengisian
formulir general consent, tetapi dalam pengamatan peneliti bahwa petugas tidak melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan SPO yang sudah ditetapkan oleh direktur rumah sakit
1. RSUP Dr. Sitanala Kota Tangerang sudah memiliki
1. Lakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
SPO tapi petugas belum melaksanakan secara
penjelasan general consent agar pelaksanaan
maksimal karena didapatkan petugas tidak
sesuai SPO yang berlaku.
menjelaskan tata cara pengisian formulir general
consent kepada 60 keluarga pasien (40%) dan
2. Lakukan audit pengisian formulir general consent
terdapat 64 keluarga pasien (42,7%) tidak
dan sosialisasi hasil audit agar ada peningkatan
mendapatkan penjelasan pengisian formulir
mutu pelayanan petugas ditempat pendaftaran.
general consent.
2. Hasil dari 150 formulir general consent yang terisi
3. Petugas memberikan penjelasan secara menarik
secara lengkap sebanyak 37 formulir general
dan interaktif sehingga keluarga pasien dapat
consent (24,7%) dan yang tidak terisi lengkap
menyelesaikan pengisian formulir general consent
sebanyak 113 formulir general consent (75,3%).
dengan benar dan lengkap serta sabar atas
3. Faktor permasalahan petugas tidak menjalankan
pertanyaan dari keluarga pasien.
SPO dan keluarga pasien tidak mengetahui dan
tidak paham cara pengisian formulir general
consent yang lengkap, dan keluarga pasien kurang
memahami atas penjelasan petugas.

Anda mungkin juga menyukai