Anda di halaman 1dari 11

PERTANYAAN DAN JAWABAN

KARDIOVASKULAR

KELOMPOK 9

AUSILIUS (C1)

SITI ARDIANTI SURIADI (C1)

SUHARNIATI (C1)

MASNAWATI (C1)

RAHMAWATI (C)

DIAN EKAWATI (C)

LILIS FEBRIANTI (D)

NUR ZAHRA SAID (D)

SUKRIYADI (D)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PANCASAKTI

MAKASSAR

2021
Moderator : Rahmawati (518011202/C)

Pemateri :

1. Rahmawati (518011202/C)

2. Dian Ekawati Rahman (518011152/C)

3. Lilis Febrianti (51720011023/D)

KELOMPOK 1

Penanya : Helma Novianti (C1)

Apa saja kelainan yang dapat menghambat kinerja jantung? Kalau jantung tidak optimal bekerja
apa yang terjadi?

Menjawab : Sukriyadi (51720011075/D)

Beberapa hal yang dapat menghambat kinerja jantung yaitu katup jantung rusak, kerusakan otot
jantung serta miokarditis (peradangan pada lapisan tengah dinding jantung). Jika jantung tidak
optimal bekerja, maka darah tidak dialirkan secara optimal ke seluruh tubuh sehingga dapat
mengganggu kinerja berbagai organ lain di dalamnya.

KELOMPOK 2

Penanya : Saidah (C1)

Bagaimana mekanisme pemasangan ring jantung?

Menjawab:Sukriyadi (51720011075/D)

Pasang ring jantung (stent jantung) menjadi salah satu pengobatan efektif yang paling
umum dilakukan untuk penderita jantung koroner. Ring jantung atau stent adalah tabung kecil
yang dimasukkan untuk membuka sumbatan pada aliran darah, sehingga aliran darah tidak lagi
terhambat. Stent bisa terbuat dari plastik atau logam dan juga dapat dilapisi obat untuk menjaga
arteri tetap terbuka.
Umumnya, akan dianjurkan untuk melakukan pasang ring jantung ketika arteri koroner dipenuhi
banyak plak, sehingga menghalangi aliran pembuluh darah.

Prosedur pemasangan ring jantung dimulai dengan menyuntikkan anestesi lokal ke area
di mana kateter akan dimasukkan. Biasanya kateter dimasukkan melalui pembuluh darah di
pangkal paha, lengan, atau leher. Setelah itu, dokter akan memasukkan kateter dengan stent dan
balon di ujungnya, menuju ke arteri koroner yang menyempit. Kateter diarahkan menggunakan
monitor dan pewarna khusus sebagai pemandu. Saat kateter sudah berada di area yang
menyempit atau tersumbat, maka balon di dalam stent akan mengembang, diikuti pelebaran
dinding arteri koroner. Setelah sumbatan di arteri koroner terbuka dan aliran darah kembali
lancar, dokter akan mengempiskan balonnya dan melepaskan kateter. Namun, stent tetap
ditinggalkan di arteri koroner agar dapat menjaga aliran darah di tempat tersebut tetap lancar dan
mencegah kerusakan lebih lanjut pada otot jantung Anda.

KELOMPOK 3

Penanya : Susmita Inka (C1)

Bagaimana cara memulai terapi obat hipertensi yang baru terdiagnosa?

Menjawab : Rahmawati (518011202/C)

Tekanan darah tinggi bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Namun, pada beberapa penderita, perubahan gaya hidup juga harus disertai dengan konsumsi
obat antihipertensi.

Perlu atau tidaknya penggunaan obat antihipertensi pada pasien yang baru terdiagnosa
tergantung pada nilai tekanan darah pasien dan seberapa besar risiko pasien terserang
komplikasi, seperti stroke atau serangan jantung.

Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan untuk menangani
hipertensi:

Perubahan gaya hidup


Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat bisa menurunkan tekanan darah dalam
beberapa minggu. Biasanya, dokter akan menyarankan perubahan gaya hidup tanpa perlu
konsumsi obat jika risiko pasien terserang komplikasi rendah.

Pada beberapa kasus, penderita hipertensi harus mengonsumsi obat penurun tekanan darah untuk
seumur hidup. Akan tetapi, dokter dapat menurunkan dosis atau menghentikan pengobatan jika
tekanan darah pasien sudah terkendali melalui perubahan gaya hidup. Dokter akan meresepkan
obat antihipertensi pada pasien yang tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg dan berisiko
terserang komplikasi.

Beberapa jenis obat yang sering digunakan untuk menangani hipertensi adalah:

Diuretik, seperti hydrochlorothiazide


Antagonis kalsium, seperti amlodipine dan nifedipine
Penghambat Beta, seperti atenolol dan bisoprolol
ACE inhibitor, seperti captopril dan ramipril
Diuretik hemat kalium, seperti spironolactone
Angiotensin-2 receptor blocker (ARB), seperti losartan dan valsartan
Penghambat renin, seperti aliskiren
Vasodilator, seperti minoxidil
Penting bagi pasien untuk mengonsumsi obat di atas dalam dosis yang sudah ditentukan
dan memberitahu dokter jika ada efek samping yang muncul.

KELOMPOK 4

Penanya : Kristina Kono (C1)

Pada slide PENGOBATAN ISKEMIA OTOT JANTUNG/ ANGINA kapan digunakan obat
ANALGETIK GOLONGAN NARKOTIK dan seperti apa kasusnya?

Menjawab:Rahmawati (518011202/C)

Pengobatan Iskemia Otot Jantung/ Angina :


Analgetik yang diberikan biasanya golongan narkotik (morfin) diberikan secara intravena
dengan pengenceran dan diberikan secara pelan-pelan. Dosisnya awal 2,0 – 2,5 mg dapat
diulangi jika perlu. Pemberian dapat diulang 5-30 menit sesuai dengan kondisi nyeri pasien,
namun hati-hati terhapat overdosis yang dapat menyebabkan depresi pernapasan dan hipotensi.

Pada kasus ketidakseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan oksigen miokardium.


Penyediaan oksigen miokardium bisa menurun atau kebutuhan oksigen miokardium bisa
meningkat melebihi batas cadangan perfungsi koronaria, yang menyebabkan iskemia.

KELOMPOK 5

Penanya : Riskayani (C)

Pertanyaan : Bagaimana cara membedakan orang yang terkena angina & gagal jantung.
Hubungan dari ke empat penyakit satu sama lain?

Menjawab : Sukriyadi (51720011075/D)

Cara membedakan orang yang terkena angina dan gagal jantung yaitu salah satunya bisa dilihat
dari gejala² dari kedua penyakit tersebut seperti :

 Gejala dari angina / iskemia otot jantung

Nyeri dada, seperti tertekan.


Nyeri pada rahang, leher, bahu, atau lengan.
Detak jantung meningkat menjadi lebih cepat.
Sesak napas, terutama saat berolahraga.
Lemas.
Mual dan muntah.
Berkeringat banyak.
 Gejala dari gagal jantung

Kesulitan bernapas
Kelelahan berlebihan, terutama setelah beraktivitas
Pembengkakan dibeberapa bagian tubuh (edema)
Terlalu sering buang air kecil di malam hari
Pusing
Palpitasi
Batuk kering
Perut kembung dan mual
Tidak mampu berpikir atau merasa kebingungan
Hubungan dari ke empat penyakit tersebut ialah semuanya merupakan penyakit kardiovaskular.

Sistem kardiovaskuler terdiri atas organ jantung dan pembuluh darah. Fungsi sistem ini
dapat dianalogikan dengan sistem pengairan di rumah tangga, dimana organ jantung berperan
sebagai pompa dan pembuluh darah berperan sebagai salurannya atau pipanya. Sistem ini
bertanggung jawab untuk mentransportasikan darah dan zat yang dikandungnya ke seluruh
bagian tubuh manusia.

Aterosklerosis merupakan proses yg berbeda yg menyerang intima arteri besar &


medium. Perubahan tersebut meliputi penimbunan lemak, kalsium. komponen darah, karbohidrat
& jaringan fibrosa pada lapisan intima arteri. Penimbunan tersebut dikenal sebagai ateroma /
plak. Aterosklerosis ialah kondisi dimana terjadi penyempitan pembuluh darah dampak
timbunan lemak yg berkembang/berubah naik dalam dinding pembuluh darah yg dapat
menghambat aliran darah.

Penyakit jantung iskemik merupakan berkurangnya suplai darah yang membawa oksigen
dan kebutuhan-kebutuhan vital untuk sel-sel otot jantung di sebabkan adanya sumbatan atau blok
terhadap pembuluh darah artery jantung.

Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi memompa
darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun darah balik masih
dalam keadaan normal. Dengan kata lain, gagal jantung merupakan suatu ketidakmampuan
jantung untuk memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
metabolik tubuh (forward failure) atau kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan
pengisian jantung yang tinggi (backward failure) atau keduanya.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnomal tekanan darah
dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari satu priode. Hal ini bila arteriole-
arteriole konstriksi. Konstriksi arteriole membuat darah saling mengalir dan meningkatkan
tekanan melawan dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila
berlanjut dapat dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah.

KELOMPOK 6

Penanya : Listiyawati (C1)

Pada pasien yang terkena serangan jantung thrombolitik contoh kasusnya seperti apa?serta efek
yang terjadi jika terlambat penanganannya?

Penjawab : Rahmawati (518011202/C)

1. Sumbatan pada pembuluh arteri koroner

Trombosis arteri yang menyumbat pembuluh darah arteri koroner akan menyebabkan
serangan jantung.

2. Sumbatan pada pembuluh arteri ke otak

Jika trombosis arteri menyumbat arteri di otak, maka akan terjadi stroke iskemik.

3. Sumbatan pada pembuluh arteri perifer

Kondisi ini umumnya terjadi akibat komplikasi dari penyakit arteri perifer. Pada penyakit
arteri perifer, penumpukan plak yang terjadi bisa pecah. Akibatnya, bisa terjadi gumpalan darah.

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala trombosis arteri yang telah
disebutkan di atas. Anda perlu segera ke IGD bila mengalami gejala serangan jantung atau
stroke. Kedua kondisi ini membutuhkan penanganan sesegera mungkin , jika penanganan
terlambat bisa berakibat fatal(kematian).
KELOMPOK 7

Penanya : Asmaul Husna (D)

Bagaimana gejala iskemia dan gagal jantung? Contoh obat dan mekanismenya?

Menjawab : Sukriyadi (51720011075/D)

 Gejala dari angina / iskemia otot jantung

Nyeri dada, seperti tertekan.


Nyeri pada rahang, leher, bahu, atau lengan.
Detak jantung meningkat menjadi lebih cepat.
Sesak napas, terutama saat berolahraga.
Lemas.
Mual dan muntah.
Berkeringat banyak.
 Gejala dari gagal jantung

Kesulitan bernapas
Kelelahan berlebihan, terutama setelah beraktivitas
Pembengkakan dibeberapa bagian tubuh (edema)
Terlalu sering buang air kecil di malam hari
Pusing
Palpitasi
Batuk kering
Perut kembung dan mual
Tidak mampu berpikir atau merasa kebingungan

Arteroklerosis

Golongan : Obat-obatan untuk mencegah penggumpalan darah, seperti aspirin.


Contoh obat : Aspirin

Mekanisme kerja :

Aspirin bekerja dengan mengikat COX, enzim siklooksigenase secara permanen.

Enzim COX bertanggung jawab untuk memproduksi prostaglandin dan tromboksan pro-
inflamasi. Dengan mengurangi produksi tromboksan dari asam arakidonat, aspirin mencegah
agregasi trombosit – yang mengarah pada risiko kejadian trombotik yang lebih rendah, seperti
serangan jantung dan stroke.

Aspirin bekerja pada dua isoenzim COX: COX-1 dan COX-2. Aspirin bekerja untuk
menghambat COX-1 secara permanen sambil juga mengubah aktivitas enzimatik COX-2.

Iskemia

Golongan : Pengobatan iskemia jantung bertujuan untuk memperlancar aliran darah ke otot
jantung. Nitrat, penghambat beta, atau antagonis kalsium, untuk melebarkan pembuluh darah
koroner sehingga aliran darah ke jantung menjadi lancar.

Contoh obat : Bisoprolol

Mekanisme kerja :

Bisoprolol bekerja dengan cara memperlambat detak jantung dan tekanan otot jantung
saat berkontraksi, sehingga beban jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh dapat
berkurang. Dengan turunnya tekanan darah, maka stroke , serangan jantung, dan gangguan
ginjal, juga dapat dicegah.

Gagal jantung

Golongan : Obat-obatan angiotensin II receptor blockers juga dapat diresepkan dokter sebagai
obat gagal jantung. Obat untuk penyakit jantung ini juga memiliki manfaat yang tak jauh berbeda
dengan ACE inhibitors. Jika pasien tidak bisa mengonsumsi obat-obatan ACE inhibitor, obat ini
menjadi salah satu alternatif terbaik.

Contoh obat : Valsartan


Mekanisme kerja :

Bekerja dengan cara menghambat reseptor angiotensin II. Dengan begitu, pembuluh
darah dapat melebar dan darah bisa mengalir dengan lebih lancar. Cara kerja ini akan membuat
tekanan darah turun dan kerja jantung dalam memompa darah dapat lebih baik.

Hipertensi

Golongan : Antagonis kalsium bekerja dengan cara menghambat jalan masuk kalsium ke dalam
otot jantung dan dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkan denyut jantung melambat dan
pembuluh darah melebar. Dengan begitu tekanan darah dapat turun.

Contoh obat antagonis kalsium adalah : Amlodipine

Mekanisme kerja : Obat ini bekerja dengan cara membantu melemaskan otot pembuluh
darah. Dengan begitu, pembuluh darah akan melebar, darah dapat mengalir dengan lebih lancar,
dan tekanan darah dapat menurun.

KELOMPOK 8

Penanya : Arsi (C1)

Untuk pasien gagal jantung harus mengurangi konsumsi garam. Apakah efek jika konsumsi
garam secara berlebihan?

Menjawab : Sukriyadi (51720011075/D)

Konsumsi garam berlebih Akan meningkatkan jumlah natrium dalam sel dan mengganggu
keseimbangan cairan. Masuknya cairan ke dalam sel akan mengecilkan diameter pembuluh darah
arteri sehingga jantung harus memompa darah lebih kuat yang berakibat meningkatnya tekanan
darah sehingga jantung bekerja lebih keras yang dapat memperparah kondisi jantung.
KELOMPOK 10

Penanya : Jabal Nur (C1)

Gejala awal penyakit gagal jantung dan cara pencegahannya bagaimana?

Menjawab : Sukriyadi (51720011075/D)

Gejala dari awal gagal jantung berupa sesak napas pada saat beraktivitas dan ada rasa lemah,
atau tidak bertenaga. Pada kondisi berat sesak napas dapat muncul dalam keadaan istirahat

Pencegahan Gagal Jantung

1. Mengonsumsi makanan sehat yang cukup mengandung zat besi, serta menghindari asupan
garam yang berlebihan.

2. Menjaga berat badan.

3. Berhenti merokok.

4. Membatasi konsumsi minuman keras.

5. Berolahraga secara teratur.

6. Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat.

Anda mungkin juga menyukai