Anda di halaman 1dari 4

Nama Mahasiswa: Otto Dimas Pangestu

NIM: 043245549

Topik Diskusi
Seorang investor harus melakukan pilihan dari seluruh instrumen investasi yang ada sebelum
melakukan investasi atas dana yang dimilikinya. Pilihan tersebut dilakukan agar tidak terjadi
penyesalan pada keputusannya. Maka seorang investor harus mempertimbangkan antara risiko
dan tingkat pengembalian. Tingkat pengembalian dan risiko tersebut disesuaikan dengan
pilihan investasi yang dilakukan, bahkan risiko yang dipilih harus disesuaikan dengan
keberanian investor menanggung risiko tersebut.

Tanggapan dari Topik Diskusi:

Ya benar, memang semua hal tersebut di atas, sangat penting dilakukan oleh investor karena investasi
yang dilakukan pemilik dana selalu menyangkut situasi di masa depan. Persoalan yang berkaitan
investasi pada situasi di masa mendatang selalu ketidakpastian (uncertainty). Ketidakpastian tersebut
dikarenakan adanya kebijakan pemerintah, tindakan para pihak lain baik untuk kepentingan pihak
tersebut maupun ada kaitan itikad tidak baik membuat pihak lain mengalami persoalan. Ketidakpastian
di masa mendatang merupakan risiko dan harus dihadapi oleh investor.

 Dari sisi:
“Seorang investor harus melakukan pilihan dari seluruh instrumen investasi yang ada sebelum
melakukan investasi atas dana yang dimilikinya. Pilihan tersebut dilakukan agar tidak terjadi
penyesalan pada keputusannya”
 Sebelum memilih jenis investasi yang tepat, investor harus mengenali profil risiko dari karakter
investor itu sendiri. Investor dalam kerangka risiko, umumnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu:
a. Investor yang menghindari risiko (Konservatif)-> maksudnya investor tersebut hanya bisa
menerima risiko yang rendah,
b. Investor yang menyukai risiko (Agresif) -> investor yang bisa menerima risiko yang besar,
walaupun tingkat pengembaliannya kecil.
c. Risiko netral (Moderate) -> investor yang bisa menerima risiko dan tingkat pengembalian yang
seimbang.
 Setelah mengenali karakter investor dalam kerangka risiko, investor harus mengenali jenis risiko
yang nantinya akan dihadapi, menurut BMP Teori Portofolio dan Analisis Investasi, EKSI4203/MODUL
2, jenis risiko adalah sebagai berikut:

 Interest-rate Risk -> risiko utama yang dihadapi investor karena kenaikan atau penurunan
tingkat bunga yang terjadi.
 Reinvestment Risk yaitu risiko yang dihadapi akibat investasi atas bunga yang diperoleh atas
hasil strategi reinvestment. Interest-rate Risk dan Reinvestment Risk mempunyai efek yang
saling menghilangkan (offsetting effect).
 Call Risk yaitu risiko yang dihadapi oleh investor di mana penerbit obligasi mempunyai hak
untuk membeli kembali (call) atas obligasi tersebut.
 Default Risk yaitu risiko yang dihadapi investor atau pemegang obligasi dikarenakan obligasi
tersebut tidak dapat membayar obligasi pada saat jatuh tempo. Oleh karenanya, investor harus
hati-hati membeli obligasi terutama obligasi yang tidak termasuk dalam investment grade.
 Inflation Risk yaitu risiko yang dihadapi investor diakibatkan inflasi sehingga arus kas yang
diterima oleh investor bervariasi dalam kemampuan membeli (purchaing power). Kenaikan
harga yang terjadi membuat investor mengalami kerugian tidak bisa membeli aset tersebut
dengan dana yang dimiliki saat ini.
 Exchange Risk yaitu risiko yang dihadapi investor akibat adanya perubahan nilai tukar, biasanya
risiko ini akan ditemukan pada aset investasi seperti obligasi dan sebagainya yang
berdenominasi valuta asing.
 Liquidity Risk yaitu risiko yang dihadapi oleh investor dalam rangka dapat menjual kembali aset
investasi tersebut di pasar dalam rangka mendapatkan nilai tunai.
 Volatility Risk yaitu risiko yang dihadapi investor dikarenakan obligasi tersebut dikaitkan dengan
opsi yang tergantung kepada tingkat bunga. Salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu
volatility dari tingkat bunga.

 Dari sisi:

“Tingkat pengembalian dan risiko tersebut disesuaikan dengan pilihan investasi yang dilakukan, bahkan
risiko yang dipilih harus disesuaikan dengan keberanian investor menanggung risiko tersebut”.

 Setelah mengenali profil risiko dan jenis risiko, investor dapat memilih tingkat pengembalian
dan risiko yang nantinya akan terjadi. Sesuai prinsip dari investasi yaitu “high risk, high return”,
tingkat pengembalian dan risiko harus disesuaikan dengan profil risiko dan karakter dari
investor.
 Tingkat pengembalian portofolio adalah merupakan hasil jumlah dari perkalian proporsi aset
dengan tingkat pengembalian aset masing-masing sehingga tingkat pengembalian portofolio
dapat dihitung bila diketahui tingkat pengembalian masing-masing aset investasi dan
penimbang untuk masing-masing aset tersebut. Balas jasa dari aset investasi dapat diperhatikan
pada Tabel berikut ini:
Jadi dapat disimpulkan bahwa setelah investor mengenali karakter/profil risiko investor, kemudian
memahami jenis risko, setelah itu mengetahui tingkat pengembalian/tingkat risiko dari masing-
masing instrument investasi, investor dapat mengambil keputusan untuk memilih jenis investasi yang
harus disesuaikan dengan keberanian investor menanggung risiko tersebut.

Sebagai contoh, dapat dijabarkan dalam table sebagai berikut:

Profil Risko
Jenis Risiko Yang Tingkat Tingkat
Instrumen Investasi Investor Yang
Dihadapi Investor Risiko Pengembalian
Sesuai
Dana lebih besar dari yg
Investor yang
dijaminkan oleh LPS
menghindari
Deposito (Lembaga Penjamin Low Low
risiko
Simpanan), Liquidity
(Konservatif)
Risk
Investor yang
Interest-rate Risk, menghindari
Obligasi Pemerintah Low Medium
Liquidity Risk risiko
(Konservatif)
Investor yang
Risiko netral
Interest-rate Risk, Call
Medium- (Moderat) dan
Obligasi Swasta Risk, Default Risk, Medium-High
High Investor yang
Liquidity Risk
menyukai risiko
(Agresif)
Investor yang
Reksadana Pasar menghindari
Default Risk Low Low
Uang risiko
(Konservatif)
Interest-rate Risk, Investor yang
Reksadana
Default Risk, Volatility Medium Medium Risiko netral
Pendapatan Tetap
Risk (Moderat)
Reksadana Interest-rate Risk, Medium- Medium-High Investor yang
Campuran Default Risk, Volatility High Risiko netral
Risk (Moderat) dan
Investor yang
menyukai risiko
(Agresif)
Investor yang
Reksadana Saham Volatility Risk High High menyukai risiko
(Agresif)
Volatility Risk, Liquidity
Investor yang
Risk, Delisting Emiten
Saham Very High Very High menyukai risiko
oleh BEI, Suspend oleh
(Agresif)
BEI, dll

 Sumber:
 Manurung, Adler Haymans. 2019. BMP Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Universitas
Terbuka: Tangerang Selatan.
 https://mandiri-investasi.co.id/id/belajar-investasi/pusat-info/apa-profil-risiko-anda/
 https://diskartes.com/2019/12/kenali-3-jenis-profil-risiko-investasi/
 https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?
jdl=Ketahui_Profil_Risiko_Anda_Sebelum_Berinvestasi&news_id=312269&group_news=RESEAR
CHNEWS&news_date=&taging_subtype=FUND&name=&search=&q=&halaman=
 https://www.indopremier.com/ipotgo/newsDetail.php?
jdl=Investor_Harus_Tentukan_Profil_Risiko_Investasi&news_id=329841&group_news=RESEARC
HNEWS&taging_subtype=INDONESIA&name=&search=y_general&q=INDONESIA,
%20&halaman=1

Anda mungkin juga menyukai