Anda di halaman 1dari 4

Forum ini membahas Kaidah Dasar Ilmu Pengetahuan dan Penelitian

Diskusi

1. Sebagaimana diketahui bahwa penggetahuan dan ilmu pengetahuan adalah dua


hal yg berbeda. Silakan diskusikan persamaan dan perbedaan pengetahuan dan
ilmu pengetahuan
2. Silahkan diskusikan perbedaan antara etika dan etiket, kemudian diskusikan juga
mengenai permasalahan etika dalam penelitian sosial 

Selamat berdiskusi.

1. Persamaan dan perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:

a. Persamaan:

-> Pengetahuan dan ilmu pengetahuan sama-sama merupakan jawaban terhadap rasa keingintahuan
manusia tentang kejadian atau gejala yg terjadi di alam semesta, baik dalam bentuk fakta (abstraksi
dari kejadian atau gejala), konsep (kumpulan dari fakta), atau prinsip (rangkaian dari konsep)

b. Perbedaan:

No. Aspek Ilmu Pengetahuan Pengetahuan


1. Dari sisi korelasi Ilmu pengetahuan berasal dari Pengetahuan belum tentu bisa
pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan
2. Dari sisi definisi Pengetahuan yg diperoleh dengan cara jawaban terhadap rasa
tertentu, yaitu cara atau metode ilmiah keingintahuan manusia
tentang kejadian atau gejala
yg terjadi di alam semesta,
baik dalam bentuk fakta
(abstraksi dari kejadian atau
gejala), konsep (kumpulan dari
fakta), atau prinsip (rangkaian
dari konsep)
3 Dari sisi cara Dengan metode ilmiah Tidak harus dengan metode
mempeoleh ilmiah
4 Dari sisi konsep dan Dalam ilmu pengetahuan, konsep dan Konsep dan fakta tidak perlu
fakta fakta tersebut diatur dalam tatanan yg sistematik
sitematik
5 Dari sisi Ciri / Ciri khusus dari ilmu pengetahuan, ada Tidak memiliki ciri khusus
karakteristik 2 pilar utama yaitu strutktur logis sains seperti ilmu pengetahuan.
(logic structure of science) dan Tidak harus memiliki struktur
pengujian terhadap pernyataan (the yg logis dan tidak harus
verifiability of claims) melakukan pengujian
terhadap pernyataan
6 Dari sisi Norma Menurut Roberto Merton, ilmu Tidak ada norma-norma
pengetahuan memiliki norma-norma yg khusus
secara taat dipegang oleh kebanyakan
ilmuwan yaitu orisinalitas, tanpa
pamrih, universalitas, skeptisme,
terbuka untuk umum

Sumber: BMP Metode Penelitian Sosial ISIP4216 (Halaman 1.2-1.4)

2. a. Perbedaan antara etika dan etiket

No Etiket Etika Contoh


1 Menyangkut cara manusia Etika memberi norma tentang Etiket: Indonesia menganut
melakukan perbuatan perbuatan itu sendiri, apakah budaya Timur, segala
boleh dilakukan atau tidak perbuatan yg baik dan
(sistem norma atau kriteria bersih harus menggunakan
boleh atau tidak boleh suatu tangan kanan. Misalnya
tindakan dilakukan) makan, minum, memberi
dan sebagainya. Tangan kiri
digunakan untuk hal2 yg
kurang bersih misalnya
cebok dengan tangan kiri
(membersihkan diri setelah
buang hajat kecil maupun
besar)

Etika: Kalau mengerjakan


ujian jgn menyontek. Jadi,
menyontek itu tidak boleh,
baik dilakukan dengan
tangan kanan ataupun
dengan tangan kiri.
2 Bersifat relatif Bersifat absolut Etiket: Orang jawa makan
dengan mengangkat kaki
dikatakan melanggar
etiket, sementara hal yg
sama di Sumatera Barat
dianggap sebagai hal yg
biasa.

Etika: Menipu, secara etika,


pada budaya manapun
dilarang.
3 Hanya berlaku pada pergaulan Berlaku absolut/mutlak Etiket : Buang angin ketika
(selama ada orang lain) makan bersama orang lain
dipandang melanggar
etiket, tetapi kalau tidak
ada orang lain maka hal itu
tidak apa-apa.

Etika: Korupsi - walaupun


untuk membantu orang
miskin ada atau tidak ada
orang lain, tetap dilarang.
4 Memandang dari sisi lahiriah Memandang manusia dari sisi Misalnya seseorang
saja batiniah berpakaian parlente masuk
ke rumah orang lain yang
sedang tidak ada
penghuninya dan
mengambil barang barang
berharga, maka dia adalah
pencuri walaupun dari sisi
lahiriah dia etis (memenuhi
syarat etika).

Sumber: BMP Metode Penelitian Sosial ISIP4216 (Halaman 1.14-1.15)

b. Permasalahan etika dalam penelitian sosial:

> Permasalahan etika dalam penelitian sosial dapat terjadi di beberapa aspek sebagai berikut:

a. Etika Penelitian Sosial

Penelitian sosial tentunya dilakukan dalam rangka memajukan pengetahuan dalam ilmu sosial dan demi
meningkatkan kesejahteraan umat manusia namun, permasalahannya adalah di satu sisi tujuan
penelitian adalah untuk menjunjung nilai kemanusiaan namun di sisi lain pelaksanaan penelitian itu
sendiri dipertanyakan dari sisi nilai kemanusiaannya.

Contoh kasus: penelitian di bidang militer yg jelas sekali terjadi pertentangan nilai di mana penelitian yg
dilakukan pada masa perang dunia II. Seorang ilmuwan Nazi melakukan penelitian tentang ketahanan
tubuh manusia terhadap air dingin dengan cara merendam tubuh responden dalam air dingin kemudian
dicatat waktunya mulai dari responden dimasukkan ke dalam air sampai dengan saat meninggalnya.

b. Fungsi Etika penelitian

Di negara-negara yg sudah maju, Kanada dan Amerika Serikat misalnya, telah ada kode etik penelitian
sosial. Di Indonesia sayangnya belum ada kode etik penelitian sosial atau penelitian yg lain.
Permasalahannya adalah mengingat pentingnya masalah etika penelitian ini dan ketiadaan kode etik di
Indonesia dan karena masalah etika penelitian sosial memiliki sifat universal maka rujukan dari barat
dipakai.
Kemudian, tiga tahap dalam penelitian, yaitu penentuan masalah dan tujuan penelitian, tahap
pengumpulan data, dan tahap analisis data dan pelaporan hasil penelitian bisa rawan dari sisi etika.
Dengan uraian sebagai berikut:

1. Etika Dalam Penentuan Masalah Dan Tujuan Penelitian

Sekalipun tujuan awal penelitian adalah untuk pengembangan ilmu, namun pada kenyataannya tidak
semua penelitian dilaksanakan dengan tujuan murni semata-mata untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan. Hal ini disebabkan karena ada biaya penelitian yang harus dikeluarkan. Institusi yang
menanggung biaya penelitian mempunyai kepentingan tertentu dengan pelaksanaan penelitian yang
dibiayainya. Masalah etika sebenarnya sudah masuk sejak awal penentuan masalah yg akan diteliti dan
tujuan penelitiannya.

2. Etika dalam Pengumpulan Data

Babbie (l986) menyatakan ada empat hal yang berkaitan dengan etika dalam pengumpulan data, yaitu:
partisipasi sukarela, anonimitas, kerahasiaan, dan identitas peneliti. Kemudian, Borg dan Gall (1986)
membahas sepuluh petunjuk etika yang dikeluarkan oleh APA (American Psychological Association) yang
lebih lengkap dari yang disampaikan oleh Baby.

3. Etika dalam Analisis Data dan Pelaporan Hasil Penelitian

Permasalahannya adalah mengenai masalah kerahasiaan identitas partisipan penelitian, dan


kecenderungan untuk tidak melaporkan hasil penelitian yang tidak sesuai dengan teori yg
melatarbelakangi penelitian (seharusnya hasil penelitan dilaporkan sebagai adanya)

Sumber: BMP Metode Penelitian Sosial ISIP4216 (Halaman 1.15-1.21)

Anda mungkin juga menyukai