Anda di halaman 1dari 5

3/8/2022

ETIKA & NORMA


Dosen Pengampu :
ETIKA
Nur Afrinis,M.Si

Program Studi S1 Gizi


Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
2022

ETIKA (ETIK) DAN MORAL


 Berasal dari bahasa Yunani:  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika:
 Ethos (bentuk tunggal): kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan,  Nilai-nilai & norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
sikap, cara berfikir. seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
 Ta etha (bentuk jamak): adat kebiasaan. lakunya.
 Sistem nilai yang berfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada
 Etika (etimologis): ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
taraf sosial.
ilmu tentang adat kebiasaan.  Contoh: etika agama Islam, etika suku-suku Indian.
 Etika dan moral mempunyai kedekatan arti:  Kumpulan asas atau nilai moral.
 Moral berasal dari bahasa Latin (mos, mores): kebiasaan, adat.  Kode etik.
 Contoh: kode etik RS (Etika Rumah Sakit Indonesia = ERSI)
 Secara etimologi kata etika = moral: adat kebiasaan.
 Ilmu tentang yang baik atau buruk.
 Filsafat moral

TIGA PENDEKATAN ETIKA DAN MORAL


 Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, moral:  ETIKA DESKRIPTIF
 Arti moral = arti etika  Melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas
 Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi  Misalnya adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk,
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau tidak.
lakunya.  Mempelajari moralitas yang terdapat pada individu-individu
 Contoh: perbuatan seseorang yang tidak bermoral, berarti tertentu dalam kebudayaan-kebudayaan atau subkultur-
perbuatan orang tersebut melanggar nilai-nilai atau norma- subkultur tertentu dalam suatu periode sejarah.
norma etis yang berlaku dalam masyarakat (nilai dan norma  Hanya melukiskan, tidak memberi penilaian (baik atau buruk),
yang tidak baik). bersikap netral.
 Contoh: adat mengayau kepala pada masyarakat primitif.

1
3/8/2022

 ETIKA NORMATIF  Etika normatif dibagi menjadi 2:


 Bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat  Etika umum

dipertanggungjawabkan dengan cara rasional dan dapat  Dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan yang membahas mengenai
pengertian umum dan teori-teori.
digunakan dalam praktek.
 Etika khusus
 Preskriptif (memerintahkan), menetukan benar tidaknya
 Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
tingkah laku atau anggapan moral. kehidupan yang khusus.
 Dapat mengemukakan alasan-alasan mengapa suatu tingkah laku
harus disebut baik atau buruk, mengapa suatu moral dapat
dianggap benar atau salah.
 Pada akhirnya alasan-alasan tersebut akan bertumpu pada
norma-norma atau prinsip-prinsip etis yang dianggap absolut.

 METAETIKA  Contoh: kata “baik” yang sangat penting dalam konteks etika.
 Pembahasan kepada ucapan-ucapan dibidang moralitas, bahasa  Tidak merujuk pada tingkah laku tertentu boleh disebut baik atau tidak
baik (menjadi donor organ tubuh adalah perbuatan baik dari segi moral).
etis, bahasa di bidang moral.
 Tapi merujuk pada apakah tingkah laku tertentu boleh disebut baik atau
 Mempelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis. tidak (apakah perbuatan mendonor organ masih baik, jika organnya
 Kalimat-kalimat etika pada umumnya bahasa etika, mempunyai dijual?).
ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh kalimat-kalimat lain.  Arti kata “baik” dalam konteks etis dengan membandingkannya dalam
kalimat:
 Menjadi donor organ tubuh adalah perbuatan baik VS Mobil ini masih
dalam keadaan baik.

ETIKA DAN ETIKET


 Etika dan etiket merupakan 2 istilah yang berbeda.  Etiket VS Etika (1)
 Etika: moral  Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan
 Etiket: sopan santun manusia.
 Contoh: menyerahkan sesuatu dengan tangan kanan.
 Etika
 Tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan
 Memberi norma tentang perbuatan itu sendiri
 Menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
 Contoh:
 Mengambil barang milik orang lain tanpa izin, tidak pernah
diperbolehkan (tidak relevan, mencuri dengan tangan kanan atau kiri)

2
3/8/2022

 Etiket VS Etika (2)  Etiket VS Etika (3)


 Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, bila tidak ada orang lain  Etiket bersifat relatif, yang dianggap tidak sopan dalam satu
hadir atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayan lain.
 Contoh: makan sendiri sambil mengangkat kaki.  Contoh: makan dengan tangan
 Etika tidak tergantung pada hadir tidaknya orang lain.  Etika bersifat absolut.
 Contoh: larangan mencuri selalu berlaku, baik ada orang maupun tidak  Contoh: jangan mencuri merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa
ada orang lain. ditawar atau diberi dispensasi.

 Etika VS Etiket (4) Kesimpulan:


 Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja, sedangkan
etika menyangkut manusia dari segi batiniah. Etika dan Etiket Tidak Bisa Dicampuradukkan
 Contoh: “musang berbulu ayam”, mempunyai etiket yang baik tetapi
sekaligus munafik.
 Contoh: orang yang memegang teguh etika, tidak mungkin munafik

PERAN ETIKA DALAM DUNIA MODERN


 Persamaan etika dan etiket:  Masyarakat homogen dan agak tertutup (masyarakat
 Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. tradisional):
 Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif  Nilai-nilai dan norma-norma tidak dipersoalkan.
 Memberi norma bagi perilaku manusia  Orang menerima nilai dan norma yang berlaku.
 Menyatakan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan  Sumber nilai dan norma
 Agama
 Kebudayaan
 Nasionalisme
 Contoh: perpindahan dari suatu daerah ke daerah lain dapat
menyebabkan culture shock.

3
3/8/2022

3 SITUASI ETIS DALAM DUNIA MODERN


 Masa sekarang tidak terdapat lagi masyarakat yang homogen  Pluralisme moral
dan tertutup.  Nilai dan norma yang berbeda
 Contoh: pemilihan jodoh oleh orang tua, sekarang sudah  Masyarakat yang sama bisa ditandai dengan pluralisme moral.
mulai berkurang.  Terjadi karena hidup diera komunikasi (internet), kemajuan
bidang transportasi, pariwisata, bisnis bahkan seksualitas.
 Suka tidak suka, nilai dan norma dari masyarakat lain akan
mempengaruhi kehidupan.
 Timbulnya masalah-masalah etis baru terutama
perkembangan pesat dalam iptek khususnya ilmu biomedis.
 Contoh: manipulasi genetik, donor sperma/ovum

 Suatu kepedulian etis yang universal.


 Adanya gerakan-gerakan perjuangan moral yang aktif dalam
taraf internasional.
 Kerjasama antar LSM, pemerintah, serikat buruh, dll.
 Contoh: deklarasi universal tentang HAM oleh PBB pada 10
Desember 1948. NORMA

NORMA MORAL
 Norma: aturan atau kaidah yang kita pakai sebagai tolok ukur  Norma yang menyangkut tingkah laku manusia
untuk menilai sesuatu.  Norma umum: menyangkut tingkah laku manusia sebagai keseluruhan
 Norma kesopanan (etiket)
 Macam-macam norma:
 Norma hukum
 Norma yang menyangkut benda  Norma moral
 Norma-norma teknis yang dipakai untuk menentukan kelaikan udara  Norma khusus: hanya menyangkut aspek tertentu dari apa yang dilakukan
sebuah pesawat terbang atau kelaikan laut sebuah kapal laut. manusia.
 Jika sesuai dengan norma, maka pesawat boleh terbang dan kapal boleh  Contoh: norma bahasa, menggunakan tata bahasa yang baik, berarti
berlayar. sesuai dengan norma bahasa dan sebaliknya.
 Jika tidak, maka harus diperbaiki dulu sehingga sesuai dengan norma-
norma yang berlaku

4
3/8/2022

 Norma moral menentukan apakah perilaku kita baik atau  Contoh: norma hukum yang tidak bersifat etis misalnya
buruk dari sudut etis. undang-undang atau peraturan daerah yang dianggap tidak
 Karena norma moral adalah norma tertinggi yang tidak bisa etis, maka undang-undang atau peraturan daerah tersebut
ditaklukkan pada norma lain. harus dihapus atau diubah.
 Norma moral menilai norma-norma lain  Norma moral menilai norma-norma khusus (norma khusus
 Contoh: norma etiket yang tidak bersifat etis, misalnya
tunduk kepada norma moral).
diskriminasi terhadap wanita, maka norma etiket harus kalah  Contoh: seseorang memakai bahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Secara norma khusus, orang tersebut benar. Tetapi jika
terhadap norma moral.
yang dikatakannya fitnah, maka dia berbohong.

 Norma moral bisa dirumuskan dalam bentuk:


 Positif: perintah yang menyatakan apa yang harus dilakukan.
 Contoh: kita harus menghormati orang lain, kita harus mengatakan yang
benar.
 Negatif: larangan yang menyatakan apa yang tidak boleh
dilakukan.
 Contoh: jangan membunuh, jangan berbohong.

Anda mungkin juga menyukai