Anda di halaman 1dari 4

WEB OF CAUTION (WOC)

BAYI BARU LAHIR

Disusun oleh:

Maharani Syafira Hidayaningrum

18220000005

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


HIPERTERMIA (D.0130) RISIKO DEFISIT NUTRISI (D.0032)

Tujuan: dalam 1x8 jam masalah keperawatan hipertermia nutrisi Tujuan: dalam 1x8 jam masalah keperawatan risiko defisit
dapat teratasi dengan kriteria hasil UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
nutrisi dapat teratasi dengan kriteria hasil
TAHUN 2022
SLKI SLKI
Manajemen Hipertermia (I.15506) Status Nutrisi Bayi (L.03031)
Indikator Skala awal Skala target Indikator Skala awal Skala target
Berat Badan 3 5 Berat Badan 3 5
(sedang) (meningkat) (sedang) (meningkat)
Tinggi Badan 3 5 Tinggi Badan 3 5
(sedang) (meningkat) (sedang) (meningkat)
Membrane 3 5 Membrane 3 5
mukosa kering (sedang) (menurun) mukosa kering (sedang) (menurun)
Kulit kuning 3 5 Kulit kuning 3 5
(sedang) (menurun) (sedang) (menurun)
Bayi cengeng 3 5 Bayi cengeng 3 5
(sedang) (menurun) (sedang) (menurun)
Kesulitan makan 3 5 Kesulitan makan 3 5
(sedang) (menurun) (sedang) (menurun)
SIKI SIKI
Manajemen Hipertermia (I.15506) Konsultasi Laktasi (I.03094)
Observasi Observasi
 Identifikasi penyebab hipertermia  Identifikasi keadaan emosional ibu sat akan dilakukan
 Monitor suhu tubuh konseling menyusui
Terapeutik:  Identifikasi masalah yang ibu alami selama proses menyusui
 Longgarkan pakaian Terapeutik:
 Berikan cairan oral  Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar
Edukasi: Edukasi:
 Anjurkan tirah baring  Ajarkan teknik menyusui yang tepat
Tanda dan Gejala: Penatalaksanaan:
 Lahir aterm antara 37-42 minggu 1.Membersihkan jalan napas bayi normal akan
 Berat badan 2500 – 4000 gram menangis spontan segera setelah lahir, jika bayi
 Panjang lahir 48 – 52 cm tidak menangis, pertolongan segera memberikan
 Lingkar dada 30 – 38 cm Bayi Baru Lahir (BBL) atau jalan nafas dengan cara sebagai berikut:
 Lingkar kepala 33 – 35 cm neonatus adalah bayi yang lahir - Letakan bayi pada posisi terlentang di tempat
 Lingkar lengan 11-12 dengan umur kehamilan 37 – 42 yang keras dan hangat
minggu dan berat lahir 2500 – 4000 - Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke
 Frekuensi denyut jantung 120-160x/menit
gram (Depkes RI, 2015). belakang, bersihkan hidung, rongga mulut dan
 Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan
Asuhan keperawatan pada bayi baru tenggorokan bayi dengan jari yangan yang
subkutan yang cukup.
lahir adalah asuhan yang diberikan dibungkus kassa steril
 Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala - Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali
biasanya telah sempurna pada bayi yang baru mengalami proses
kelahiran dan harus menyesuaikan diri atau gosok kulit bayi dengan kain
 Kuku agak panjang dan lemas 2.Memotong dan merawat tali pusar
 Nilai APGAR >7 dari kehidupan intra uteri ke
kehidupan ekstra uteri. 3.Inisiasi menyusu dini (IMD)
 Gerakan aktif 4.Mempertahankan suhu tubuh bayi
 Bayi lahir langsung menangis kuat 5.Memberi vitamin K untuk mencegah terjadinya
 Genetalia : perdarahan (0,5 mg via IM)
- Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis 6.Memberi obat tetes/salep mata
yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang. 7.Pemberian imunisasi Hepatitis B
- Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina 8.Pemantauan 2 jam pertama sesudah lahir:
dan uterus yang berlubang ,serta labia mayora Pemeriksaan penunjang: - Kemampuan menhisap kuat atau lemah
menutupi labia minora.  pH tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 - Bayi tampak aktif atau lunglai
 Refleks rooting ( mencari putting susu dengan menunjukkan status praasidosis, - Bayi kemerahan atau biru
rangsangan taktil pada pipi dan daerah mulut)sudah tingkat rendah menunjukkan gangguan
terbentuk dengan baik. asfiksia bermakna.
 Refleks sucking sudah terbentuk dengan baik.  Hemoglobin mencapai 15 sampai 20 g.
 Refleks grasping sudah baik hematokrit berkisar antara 43% sampai
 Refleks morro 61%.
 Eliminasi baik, urine dan mekonium keluar dalam 24  Tes Coombs langsung pada daerah tali
Komplikasi:
jam pertama pusat menentukan adanya kompleks
 Sebore  Gangguan system
antigen-antibodi pada membran sel
darah merah yang menunjukkan  Ruam saraf pusat
Etiologi:
kondisi hemolitik.  Moniliasis  Kardiovaskular
a. HIS (Kontraksi otot Rahim)
b. Kontraksi otot dinding perut  Bilirubin Total sebanyak 6 mg/dl pada  Icterus fisiologis  Pernapasan
c. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1  Saraf dan otot
d. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum sampai 2 hari dan 12 mg/dl pada 3
sampai 5 hari.
Bayi baru lahir

Perubahan Fisiologis

Sistem respirsai S.kardiovaskular S.Gastrointestinal Termoregulasi Pemotongan Tali Pusat

Sistem respirasi alveolus terisi O2 Asam lambung adaptasi hangat ke port de entry bacteri
dingin
Hipoksia, tekanan resistensi vascular kolik meningkatkan panas resiko
Resikoinfeksi
Infeksi
Rongga dada paru
Kegagalan peningkatan
Peningkatan
Merangsang saraf tekanan pylmonalis distress antara aktivitas otot panas
suhu tubuh
pernafasan waktu makan
menangis, Hipotermi
pegeluaran cariran aliran darah paru resiko nutrisi menggigil Hipertermi
paru masuk jantung kurang dari
kebutuhan tubuh
ketidakefektifan gangguan perfusi Resiko
Ketidakefektifan Gangguan Cedera
bersihan jalan Perfusi jaringan
napas

Anda mungkin juga menyukai