Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN


ELEKTROLIT DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT PMI KOTA BOGOR

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.A
Umur : 41 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Ciapus
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Batak
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk RS : 20 September 2022
Tanggal pengkajian : 4 Oktober 2022
Diagnosa Medis : DHF

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Ny.M
Umur : 39 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Ciapus
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta

C. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama:
Klien mengatakan badannya lemas
2. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien dating ke IGD dengan demam hari ke-7. Hasil cek lab didapat hasil trombosit 40.000.
Saat ini pasien mengeluh lemas dan keringat dingin. Hasil trombosit saat ini naik menjadi
63.000
3. Riwayat penyakit dahulu :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat hospitalisasi, jika klien sakit seperti demam atau
influenza klien hanya memeriksakannya ke klinik terdekat dari rumahnya. Klien tidak
memiliki obat yang dikonsumsi rutin
4. Riwayat penyakit keluarga :
Keluarga klien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat penyakit menurun seperti diabetes
melitus, asma dan jantung
5. Riwayat pekerjaan / kebiasaan:
Klien memiliki usaha warung yang setiap harinya buka pukul 07.00 pagi sampai 17.00 sore.
Klien memiliki kebiasaan merokok setiap harinya
6. Riwayat alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi
7. Pengkajian Sistem Tubuh
a. Sistem Pernapasan
Bentuk dada normal, irama nafas teratur, tidak terdapat retraksi otot bantu nafas,
pasien tidak terpasang oksigen, bunyi nafas vesikuler, taktil fremitus baik, tidak ada nyeri
dada saat bernafas.
b. Sistem Kardiovaskuler
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan atau benjolan, irama jantung regular,
denyut nadi perifer teraba, bunyi jantung lup-dug, tidak terdapat sianosis, tekanan darah
110/80 mmHg
c. Sistem Persyarafan
Kesadaran composmentis dengan GCS 4-5-6, pupil isokor, reflek cahaya baik
d. Sistem Perkemihan
Alat genitalia bersih, frekuensi berkemih 2000cc/24 jam, warna urin jernih
e. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut pasien bersih, mukosa bibir lembab, gigi bersih, pasien mengatakan
setiap paginya rutin BAB
f. Sistem Muskuloskeletal
Kemampuan pergerakan sendi dan tungkai (ROM) baik, tidak ada fraktur, tidak ada
dislokasi.
5555 5555

5555 5555

g. Sistem Endokrin
Tidak ditemukan pembesaran kelenjar tiroid maupun karotis.
h. Sistem sensori persepsi/pengideraan
Pada pemeriksaan mata didapatkan konjungtiva anemis, sklera putih, ketajaman
penglihatan normal, pasien menggunakan alat bantu untuk melihat (kaca mata). Pada
pemeriksaan hidung ditemukan bentuk hidung normal, tidak terdapat secret, polip
maupun sinus, pasien dapat membedakan bau dan ketajaman penciman baik. Pada
pemeriksaan telinga didapatkan bentuk telinga simetris antara kanan dan kiri, ketajaman
pendengaran normal. Perasa pasien mengatakan dapat merasakan manis, pahit, asam, dan
manis.
i. Sistim integument
Akral hangat, kelembaban lembab, tugor kulit < 2 detik, CRT < 2 detik, tidak
ditemukan edema, kebersihan kulit bersih, pasien mengatakan bahwa ganti pakaian di
bantu oleh istrinya, pasien tampak lemah dan pasien terbaring ditempat tidur. Pasien
mandi dengan diseka.
j. Sistim imun dan
Pasien sebelumnya tidak pernah imunisasi dan tidak memiliki alergi
k. Sistem reproduksi
Kebersihan perineum baik, alat genital bersih
8. Pengkajian Fungsional
1. Oksigenasi
Sebelum sakit : klien mengatakan bernapas normal tanpa oksigen
Setelah sakit : klien tidak mengeluh sesak, nilai spo2 99%
2. Cairan dan Elektrolit
Sebelum sakit : klien mengatakan sering minum air putih setiap harinya
Setelah sakit : klien setiap harinya minum sebanyak 1000 – 2000 ml air, terpasang
infus RL/12 jam.
Balance cairan
Intake (7 jam) : Infus 250 ml + minum 900 ml + obat via iv 20 ml = 1170 ml
Output (7 jam): urine 1000 ml + IWL 220 ml = 1220 ml
-50 ml
3. Aman dan Nyaman
Setelah di rawat klien merasa tidak nyaman dan ingin cepat pulang. Pasien merasa tidak
nyaman karena ruangan yang kecil, harus bolak-balik ke kamar mandi untuk BAK dan
BAB dan sulit untuk mandi
4. Eliminasi
Sebelum sakit : klien BAK 5-6x sehari
Setelah sakit : frekuensi urine 1500 – 2000 ml/hari
5. Aktivitas dan Istirahat
Sebelum sakit : klien bekerja 10 jam setiap harinya
Setelah sakit : selama di rumah sakit klien hanya tidur dan mengobrol dengan
isterinya . klien tidur 6-8 jam sehari, jarang tidur siang
6. Psikososial
Hubungan sosial klien dengan lingkungan baik dan harmonis baik saat sakit maupun
sebelum sakit. Klien mengatakan ingin cepat sehat kembali dan pulang ke rumah. Klien
merasa tenang dan terbantu dengan adanya isteri yang menjenguk dan menemaninya
selama dirawat.
7. Komunikasi
Sebelum sakit : berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan selalu mengungkapkan
opininya
Setelah sakit : komunikasi dengan lingkungan luar terbatas hanya via online
8. Seksual
Klien mengalami penurunan libidio
9. Nilai dan Keyakinan
Sebelum sakit : klien selalu beribadah sesuai dengan waktunya
Setelah sakit : klien beribadah di atas ranjang karena keterbatasan tempat tetapi berdoa
menjadi lebih intens demi kesembuhannya
10. Belajar
Pasien dan keluarga memahami instruksi dan advice dari dokter maupun perawat untuk
kesembuhan pasien dan melakukan instruksi dengan baik.
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
04 – 09 – 2022 Hemoglobin 17.00 13.0 -16.0
Trombosit 63.000 > 150.000

b. Pemeriksaan Diagnostik
 Tes antigen
 Darah lengkap
10. Progam Terapi
Nama obat Dosis Pemberian
Paracetamol 3x1
Ambroxol 3x1 ORAL
IUFD RL 500ml/12 jam
Omeprazole 1 x 1 gr Inject
Ondancentron 2 x 1 gr

D. ANALISA DATA

Hari/Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem

0 Ds: pasien mengatakan virus dengue Kekurangan


4 lemas volume cairan
reaksi antigen – antibody
o Do:
kt - Pasien terlihat Mengeluarkan zat mediator
o letih
peningkatan permeabilitas dinding
b - Trombosit 63.000
pembuluh darah
er
2 kebocoran plasma
0
trombositopenia
2
2 darah berpindah ke ekstravaskuler

kekurangan volume cairan


04 oktober Ds: pasien mengatakan virus dengue risiko syok
2022 lemas dan keringat hipovolemik
reaksi antigen – antibody
dingin
Do: Mengeluarkan zat mediator
- Pasien terlihat letih
peningkatan permeabilitas dinding
- Baju pasien terlihat
pembuluh darah
basah dan
tubuhnya kebocoran plasma
berkeringat
trombositopenia
- Akral dingin
risiko perdarahan

risiko syok hipovolemik

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler
2. Resiko syok (hipovolemik) berhubungan dengan kekurangan volume cairan
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama : Tn.A Umur : 41 tahun No. Dokumen RM :


Ruang : Seruni Kelas : 2 Tanggal : 07 Oktober 2022

Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi TTD

Hipovolemia berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi


peningkatan permeabilitas kapiler 3x24 jam diharapkan status cairan - Periksa tanda dan gejala hypovolemia
(frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
membaik dengan kriteria hasil
lemah, tekanan darah menurun,
1. Kekuatan nadi meningkat tekanan nadi menyempit, turgor kulit
2. Turgor kulit meningkat menurun, membran mukosa, kering,
volume urin menurun, hematokrit
3. Output urine meningkat
meningkat, haus, lemah)
4. Edema perifer menurun - Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak minum
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan IV isoton
(mis. Nacl, RL)
Resiko syok (hipovolemik) Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Observasi
berhubungan dengan kekurangan selama 3 x 24 jam diharapkan status - Periksa tanda dan gejala hypovolemia
(frekuensi nadi meningkat, nadi
volume cairan cairan membaik dengan kriteria hasil:
teraba lemah, tekanan darah
1. Kekuatan nadi meningkat (5) menurun, tekanan nadi menyempit,
1. Turgor kulit meningkat (5) turgor kulit menurun, membran
mukosa, kering, volume urin
2. Output urine meningkat (5)
menurun, hematokrit meningkat,
3. Frekuensi nadi membaik (5) haus, lemah)
4. Tekanan darah membaik (5) - Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
5. Kadar hematokrit membaik (5)
- Berikan asupan cairan oral
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak minum
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan IV isoton
(mis. Nacl, RL)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Tn.A Umur : 41 tahun No. Dokumen RM :


Ruang : Seruni Kelas : 2 Tanggal : 07 Oktober 2022

Hari/Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Respon TTD


Keperawatan
04 Oktober Hipovolemia - Periksa tanda dan gejala hypovolemia - TD: 110/90mmHg N: 82x/mnt
2022 berhubungan dengan (frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, S:36,1° rr:20 SPO: 98%
tekanan darah menurun, tekanan nadi
peningkatan - Intake: 1170 ml (minum + infus)
menyempit, turgor kulit menurun, membran
permeabilitas kapiler mukosa, kering, volume urin menurun, Output: 1220 ml (urine + iwl)
hematokrit meningkat, haus, lemah) - Kasur pasien di naikan untuk
- Monitor intake dan output cairan
mendapat posisi semi fowler
- Berikan asupan cairan oral
- Anjurkan memperbanyak minum - Pasien mendapat jus
- Kolaborasi pemberian cairan IV isoton (mis. - Pasien mengerti anjuran dari
Nacl, RL) perawat dan terlihat sudah minum
sebanyak 300 ml
- Pasien dipasang infus RL 30 tpm
04 oktober Resiko syok - Periksa tanda dan gejala hypovolemia - Trombosit: 63.000 Hemoglobin: 17
2022 (hipovolemik) (frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, TD: 110/90mmHg N: 82x/mnt
tekanan darah menurun, tekanan nadi
berhubungan dengan S:36,1° rr:20 SPO: 98%
menyempit, turgor kulit menurun, membran
kekurangan volume mukosa, kering, volume urin menurun, - Intake: 1170 ml (minum + infus)
cairan hematokrit meningkat, haus, lemah) Output: 1220 ml (urine + iwl)
- Monitor intake dan output cairan
- Kasur pasien di naikan untuk
- Berikan asupan cairan oral
- Anjurkan memperbanyak minum mendapat posisi semi fowler
- Kolaborasi pemberian cairan IV isoton (mis. - Pasien mendapat jus
Nacl, RL) - Pasien mengerti anjuran dari
perawat dan terlihat sudah minum
sebanyak 300 ml
- Pasien dipasang infus RL 30 tpm
05 Oktober Hipovolemia - Periksa tanda dan gejala hypovolemia - Trombosit: 98.000 TD: 120/90 N:80
2022 berhubungan dengan (frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, S:36 rr:20 SPO2:100%
tekanan darah menurun, tekanan nadi
peningkatan - Intake: 1200 ml (minum + infus)
menyempit, turgor kulit menurun, membran
permeabilitas kapiler mukosa, kering, volume urin menurun, Output: 1220 ml (urine + iwl)
hematokrit meningkat, haus, lemah) - Pasien terlihat sudah menghabiskan
- Monitor intake dan output cairan
Resiko syok 1liter botol minum
- Anjurkan memperbanyak minum
(hipovolemik)
berhubungan dengan
kekurangan volume
cairan
06 Oktober Hipovolemia - Periksa tanda dan gejala hypovolemia - Trombosit: 173.000 TD: 130/90
2022 berhubungan dengan (frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, N:76 S: 36,5 rr:18 Spo2: 100
tekanan darah menurun, tekanan nadi
peningkatan - Intake: 1280 ml (minum + infus)
menyempit, turgor kulit menurun, membran
permeabilitas kapiler mukosa, kering, volume urin menurun, Output: 1280 ml (urine + iwl)
hematokrit meningkat, haus, lemah)
- Monitor intake dan output cairan
Resiko syok
(hipovolemik)
berhubungan dengan
kekurangan volume
cairan
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Tn.A Umur : 39 No. Dokumen RM :
Ruang : Seruni Kelas : 2 Tanggal : 30 September 2022

Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD


04 Oktober Hipovolemia berhubungan S : pasien mengatakan lemas
2022 dengan peningkatan O : pasien tampak letih, tro,bosit 63.000
permeabilitas kapiler A : Hipovolemia berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler
P:
- Periksa tanda dan gejala hypovolemia (frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit
menurun, membran mukosa, kering, volume urin menurun, hematokrit
meningkat, haus, lemah)
- Monitor intake dan output cairan
- Berikan asupan cairan oral
- Anjurkan memperbanyak minum
- Kolaborasi pemberian cairan IV isoton (mis. Nacl, RL)
I:
- TD: 110/90mmHg N: 82x/mnt S:36,1° rr:20 SPO: 98%
- Intake: 1170 ml (minum + infus)
Output: 1220 ml (urine + iwl)
- Kasur pasien di naikan untuk mendapat posisi semi fowler
- Pasien mendapat jus
- Pasien mengerti anjuran dari perawat dan terlihat sudah minum sebanyak 300
ml
- Pasien dipasang infus RL 30 tpm
E : masalah belum teratasi
R : Intervensi dilanjutkan
04 Oktober Resiko syok S : pasien mengatakan keringat dingin
2022 (hipovolemik) O : pasien terlihat berkeringat, akral dingin
berhubungan dengan A : Resiko syok (hipovolemik) berhubungan dengan kekurangan volume cairan
kekurangan volume P:
cairan - Periksa tanda dan gejala hypovolemia (frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit
menurun, membran mukosa, kering, volume urin menurun, hematokrit
meningkat, haus, lemah)
- Monitor intake dan output cairan
- Berikan asupan cairan oral
- Anjurkan memperbanyak minum
- Kolaborasi pemberian cairan IV isoton (mis. Nacl, RL)
I:
- Trombosit: 63.000 Hemoglobin: 17 TD: 110/90mmHg N: 82x/mnt S:36,1°
rr:20 SPO: 98%
- Intake: 1170 ml (minum + infus)
Output: 1220 ml (urine + iwl)
- Kasur pasien di naikan untuk mendapat posisi semi fowler
- Pasien mendapat jus
- Pasien mengerti anjuran dari perawat dan terlihat sudah minum sebanyak 300
ml
- Pasien dipasang infus RL 30 tpm
E : masalah belum teratasi
R : Intervensi dilanjutkan
05 Oktober Hipovolemia berhubungan S : pasien mengatakan lemas berkurang dan tiak keringat dingin
2022 dengan peningkatan O : pasien terlihat lebih segar, trombosit 98.000
permeabilitas kapiler A:
- Hipovolemia berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler
- Resiko syok (hipovolemik) berhubungan dengan kekurangan volume cairan
P:
- Periksa tanda dan gejala hypovolemia (frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
Resiko syok (hipovolemik) lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit
berhubungan dengan menurun, membran mukosa, kering, volume urin menurun, hematokrit
meningkat, haus, lemah)
kekurangan volume cairan
- Monitor intake dan output cairan
- Anjurkan memperbanyak minum
I:
- Trombosit: 98.000 TD: 120/90 N:80 S:36 rr:20 SPO2:100%
- Intake: 1200 ml (minum + infus)
Output: 1220 ml (urine + iwl)
- Pasien terlihat sudah menghabiskan 1liter botol minum
E : masalah teratasi sebagian
R : Intervensi dilanjutkan

06 Oktober Hipovolemia berhubungan S : pasien mengatakan sudah tidak lemas dan merasa baik baik saja
2022 dengan peningkatan O : trombosit 173.000, pasien tampak segar
permeabilitas kapiler A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Resiko syok (hipovolemik)
berhubungan dengan
kekurangan volume cairan

Anda mungkin juga menyukai