Anda di halaman 1dari 2

Sleep hygiene didefinisikan sebagai seperangkat rekomendasi perilaku dan lingkungan yang

dimaksudkan untuk mendorong tidur yang sehat, dan pada awalnya dikembangkan untuk digunakan
dalam pengobatan insomnia ringan hingga sedang. Yang termasuk dalam sleep hygiene adalah
menghindari konsumnsi kafein, nikotin, dan alkohol sebelum tidur, tidak menggunakan kasur tidur untuk
aktivitas selain tidur, penataan ruang tidur yang tenang dan nyaman, tidur dan bangun pada jadwal yang
sama, batasi jam tidur siang, tidak berolahraga malam hari, dan masih banyak lagi.

Irish LA, Kline CE, Gunn HE, Buysse DJ, Hall MH. The Role of Sleep Hygiene in Promoting Public Health: A Review.
Sleep Med Rev. 2015;22:23–36.

Sleep hygiene adalah praktek perilaku yang meningkatkan kualitas tidur, durasi tidur yang cukup, dan kesiapan
penuh di siang hari. Sleep hygiene penting untuk memprediksi kualitas dan kuantitas tidur pada seseorang.

Nursalam, M., Apriani, N. K., Has, E. M. M., & Efendi, F. (2013). Sleep hygiene behavior among
Balinese adolescent. Journal of Nursing Education and Practice, 4(3), 155–160.
https://doi.org/10.5430/jnep.v4n3p155

Definisi insomnia

insomnia adalah suatu kesulitan dalam memulai tidur, mempertahankan tidur, atau tidur yang tidak
menyegarkan selama 1 bulan atau lebih di mana keadaan sulit tidur ini harus menyebabkan
gangguan klinis yang signifikan.

Max Hirshkowitz, Rhoda G. Seplowitz-Hafkin, Amir Sharafkhaneh. 2009. Sleep Disorders. In: B.J.
Sadock, M.D.,Virgina Alcott Sadock, M.D., Pedro Ruiz, M.D.(eds). Kaplan & Sadock’s
Comprehensive Textbook of Psychiatry Volume II. 9 th ed. Philadelphia: Lippincot Williams &
Wilkins; p. 2150-56.

PATOGENESIS Insomnia sering dikaitkan dengan keadaaan hyperarousal. Keadaan ini meningkatkan
level kewaspadaan seseorang dan menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme di dalam
tubuh. Bila terjadi di malam hari akan menimbulkan kesulitan tidur. Hal ini diperkuat dengan
penelitian yang hasilnya menunjukkan adanya peningkatan body metabolic rates yang lebih tinggi
pada penderita insomnia bila dibandingkan orang normal. Keadaan ini tidak hanya terjadi pada
malam hari, tetapi juga bisa di siang hari. 3 Keadaan hyperarousal ini disebabkan oleh banyak faktor
seperti stresor psikologis maupun fisik. Penelitian yang dilakukan Charles M. Morin dan kawan-
kawan, menunjukkan tingginya intensitas stresor dalam kehidupan sehari-hari serta meningkatnya
arousal pada orang dengan insomnia primer bila dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami
gangguan tidur.

Charles M. Morin, Sylvie Rodrigue, Hans Ivers. 2003. Role of Stress, Arousal, and Coping Skill in
Primary Insomnia. Psychosomatic Medicine; p. 259-267

Anda mungkin juga menyukai