Anda di halaman 1dari 9

#rstrs PROSEDI'R KOIEI,'ilIXASI EF'EKTIT

DALAJU PELAPORAN NILAI XRITIS

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halarnan


RSUP Dr. Hasan Sadikin HS. 1.834.01.OO 13 0l 116
Bandung

ffi itetapkan
Utama,
STAITDAR {' L
PROSEDI'R
OPERASIOITAL
Tanggal terbit

I Mei 2017
lt \-
dr. Ayi Dj barsari, MARS
NIP 19571 1091984102001
PENGERTIAIT 1. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu
menghasilkan perubahan sikap, perilaku atau
perubahan opini pada orang yang terlibat dalam
komunikasi.
2. Metode TbaK adalah metode pemberian pesan
}O:iUMEN (informasi/instruksi) oleh petugas kesehatan secara
I{ASTER lisan/telepon yang terdiri Tulis, Eaca kembali dan
Konfirmasi Ulang.
3. Petugas kesehatan adalah petugas yang terlibat dalam
pelayanan pasien
4. Petugas kesehatan penunjang adalah petugas
kesehatan di laboratorium, Radiologi, Patologi
Anatomi, dan Kardiologi
5. Pesan yang disampaikan secara lisan / telepon dapat
berupa informasi nilai kritis pasien atau instruksi
terapi/ tindakan medis kepada pasien.
6. Nilai Kritis adalah hasil pemeriksaan penunjang yang
di luar rentang nilai normal dan
secara signifikan
menunjukkan kondisi pasien berisiko tingg
mengancam jiwa (Critical Value) yang harus dilaporkan
segera.
PROSEDI'R KOUT'ilII(ASI EFEKTIF
DAL/IU PELIIFORAIT NII,AI XRITIS
+t rshs
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
HS.l.B34.Ol.OOl3 ol 216
RSUP Dr. Has€n Sadikin
Band
TUJUAN l. Memastikan proses penyampaian informasi yang tepat
wakhr, akurat, jelas, dan mudah dipaharni
2. Mencegah kejadian tidak diharapkan karena kesalahan
interpretasi informasi/instruksi yang fllsarnFaikan
Berdasarkan kebiiakan direktur No.
XTBI.'AI(AI{ HK.O2.03/X.4.1.3/573112017 mengenai komunikasi
efelctif dalam pelaporan nilai kritis

PROSEDI'R Metode TBaK pada pelaporan nilai lc-itis


1. Petugas kesehatan penunjang dan atau petugas
ruangan yang melakukan pemeriksaan Point Of Care
Test (rcC! melaporkan nilai kritis kepada DPJP/
PPDS
2. Petugas kesehatan penunjang melaporkan nilai kritis
via telepon kepada DPJP/ PPDS/ Perawat dalam wakhr
3O menit (laboratorium) dan 60 menit (Radiologi)
setelah hasil pemeriksaan keluar. Apabila tidak
berhasil maka petugas kesehatan penunjang melapor-
kan nilai kritis melalui WhatsApp/ sms unit penunjang.
3. Petugas kesehatan penunjang menyampaikan nilai
Patologi Anatomi dalam 15 menit setelah
kritis
ditemukan kepada DPJP/PPDS/Perawat secara
langsung/meldui telefon setelah hasil ditemukan.
4. Pehrgas kesehatan penunjang menyampaikan nilai
kritis kardiologi dalam waktu kurang dari 3O menit
setelah ditemukan kepada DPJP/PPDS/Perawat
melalui secara langsr:ng atau melaltri telepon setelah
hasil ditemukan
PROSEDI'R KOUI'NIXASI EFEKTIF
#rstrs DALIIT PELAFORAN NILIU XRITIS
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
HS.l.B34.O 1.OO 13 o1 s/6
RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandunc
5. Petugas kesehatan penunjang menyampaikan nilai
kritis kardiologi dalam walrhr kurang dari 3O menit
setelah ditemukan kepada DPJP/PPDS/Perawat
melalui secara langsung atau melalui telepon setelah
hasil ditemukan
6. Setelah pelaporan sesuai poin 2, nilai kritis
disampaikan via Sms Gateaway
7. DPJP/PPDS/Perawat membacakan kembali nilai kritis
yang disarnpaikan p€tugas kesehatan penunjang.
8. DPJP/PPDS/Perawat mengkonfirmasi ketepatan nilai
kritis yang disampaikan cara menanyakan 'Benarkah?"
di akhir pembicaraan
9. Petugas kesehatan penunjang mengkonfirmasi
kebenaran isi informasi/instruksi yang dibacakan
dengan menjawab "Ya Benar" atau 'Tidak benar'.
10. Jika pesan tersebut 'Tidak benar', proses TBaK
diulang kembali sampai informasi nilai kritis yang
disampaikan tepat Jika nilai kritis yang di laporkan
sudah disampaikan dengan tepat oleh petugas
kesehatan penunjang maka di Catat dalarn buku
laporan nilai kritis dan hasil cetak nilai kritis dengan
mencantumkan narna dan paraf pelapor, penerima
laporal, nilai kritis, tanggal dan jam pelaporan.
I 1. Jika nilai kritis yang dilaporkan sudah tepat diterima
DPJP/PPDS/Perawat maka dicatat dicatatan
terintegrasi dengan isi : jarn menerima pesan, nilai
kritis, pemberi pesan dan kepastian konfrrmasi.
PROSEDI'R KOUI'NII(ASI EFTI(TIF
#rshs DAI"AU PELIT,PORAIT NII.AI IIRITIS

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


HS.r.B34.01.OOl3 ol 416
RSUP Dr. Hasan
Sadiki. Bandunc

12. DPJP/ PPDS/ Perawat memverifikasi dalam walrtu 1 x 24


( jam kerja / di luar jam kerja) dengan mencurntumkan
narna d,Ln paraf pada kolom cap pelaporan nilai kritis

13. Bila sampai batas waktu yang di tetapkan tidak sampai


ke DPJP/PPDS/Perawat maka di lanjutlan kepada
kepala SMF kemudian Direktur Medik dan Keperawatan
( ja:n kerja ) dan Dokter jaga onsite kemudian Direkhrr
On Duty ( di luar jarn Kerja )
14. Matriks Cara Pelaporan
Pemeriksaan Cara Pelaporan Standar Yang Melapor
Penun Walrtu
l.l,aboratorium
_ POCT Secara langsung Kurang Petugas yang
atau melalui dari 30 melakukan
telepon menit POCT

Pemeriksaan - Telepon atau Kurang Petugas


laboratorium Whatsapp/sms dari 30 laboratorium
unit penunjang menit Klinik
- SMS Gateway
Radiologi - Telelrcn atau Kurang Petugas
Whatsapp/sms dari 60 Radiologi
r:nit penunjang menit
- SMS Gateway
Patologi
Anatomi
- Vriescoupe - Lisan/ l,angsung 5 menit Dokter
spesialis/
PPDS

Perbedaan - SMS Gateway 30 Petugas


hasil menit Laboratorium
Vriescouped Patologi
engan blok Anatomi
VC
PROSEDI'R KOMT'ITIXASI EFEKTIF
tsns DALIIT PELI\PORAN NILIU XRITIS
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
HS.1.B34.Ol.OOl3 o1 s/6
RSUP Dr. Hasan
Sadikin Banduns
Kardiologi Telepon atau Kurang Petugas
-EKG Whatsapp/ sms unit dari 30 Kardiologi
penunjang menit
-SMS Gateway
T'NIT 1. Instalasi Gawat Damrat
TTRXAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Penunjang

IX)XI'UEN 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


TERTAIT
1691/Menkes IPERIVlll/20 I I tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
2. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
3. Panduan Komunikasi Efektif RSHS tahun 2015
4. Formulir Monitoring Indikator SKP 2
PROSEDI'R KOUI'ilIXASI EFEKTIF
#*.sh= DALIIU PEL/I.FORAI{ ITEIU KRITIS
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
HS.1.B34.01.0013 ol 616
RSUP Dr. Hasan Sadikin
Banduoc

ALT'R PEL/IFORAIT IULAI XRITIS

NII.AI KRITIS

POCT I

I
I
sus PETUGAS PETUGAS
I
t GATEAWAY XEAEIIA:IAIT XESEET.TAI|I I'I
EoT '1
PEI{T'ruAITG
3 RUAITGATU

/r'-'.J^o...--. srEfr" vc / / <gt adii


I.lB I flI IE It JTA
I Btrla EralL vc I
t DETGTT BII'T
PAnAVIX VC

DPJP

]IKA DPJP TIDAK DAPAT DIHUBUNGI

JAM KERJA DI I.UAR JAM KER'A

KEPATA SMF DR JAGA ON SITE

DiRMED DIREKTUR ON DUTY


# rshs
RSIIP Dr. EASAII AAITIXIT BArDUrc

Disele saikan oleh : Diperiksa oleh :

Dt.Dctlto
h. Dt",r.. T"dh9ocd , lpo6 CQ
Bandung

Judul konsep
Brrc& r Fo,*' hit ..s, 0-Frk H f A*\ <,^ f.t\ ayt.-..n M\"*
Fnktt

\..wq ?.t>o. gKr Acc


\

a fow". ar"* L? F!

af . tdki lJ- . .."\ E 5g.Etr)Gr,rr.te

Telah Diperiksa Oleh


Kepata S{bbag ian Tata tJsaha

ly,l,l,f
Ditetapkan

NIP
# rshs
RSIrP Ir. E r.! 8.dlEn FORITIULIR PEMBUATAN/REVISI DOKUMEN*I
Br.!durg

Nama dokumen , bu.rulqc'opR1 Stu" WtPdt^ vAPi


Pr(-hr

Nomor dokumen
' tte.l. gY .01,@r\

Tanggal terbit o-*l Nomor revisi : I

Deskripsi pembuatan/revisi *)

Alasan pembuatan/revisi J
* 3(6 /)riga r!,.{ t-.\1 Ah8'* V4t h,:.^
)*4^

Pemohon/unit pemilik S terkait,

Dr. dr. NUCKI


SpOT(K) M
^es.
+ Dt.^ ""?lcs "" "'
h'c cr) Nltlp : r gs1 6111001

*) coret yang tidak perlu


DAFTAR PERTANYAAN
UNTUK PENGKAJIAN SPO BARU/REVISI
riircs<-d"r Vo,ltn@f v Pla7o'a n
-

Nama Kebijakan Bt-ttf, . .lo b


Pengkajian SPO Baru Revisi N,i.rr* bnhr
Tanggal Pengkajian I l"tai 2pl
Tim Pengkaji 1. dr. Yana Akhamad Supriatna, SpPD-KP
2. siri Mahtnudah, sH, MH.Kes
3.
4.
Pokja
Unit Kerja

1. Apakah SPO menggambarkan secara akurat semua


alaUbahan yang diperlukan untuk melakukan prosedur:
a. secara aman? a Tidak
b. sesuai kompetensi? a Tidak
2. Apakah prosedur tersebut menggambarkan peralatan
yang dipergunakan di RSHS? a E Tidak
3. Apakah urutan langkah-langkahnya benar?
4. Apakah urutan langkah-langkahnya lengkap?
D
B
a
a
E
LI
Tidak
Tidak
5. Apakah kontraindikasi dengan jelas diidentifikasi (jika ada)? a Tidak
6. Apakah prosedur tersebut menggambarkan ha5ll-p-Mrtian
deo:Euserupakan praktik terkini? a Tidak
7. Apakah prosedur tersebut menggambarkan praktik yang
dilakukan di RSHS? a Tidak
8. Apakah prosedur tersebut bertentangan dengan
kebijakan/prosedur yang berlaku di RSHS? Ya l-? rioar
9. Apakah prosedur tersebut dituangkan dalam format
SPO yang berlaku di RSHS? Wva Tidak

KOMENTAR TAMBAHAN:

REKOMENDASI:

Tidak perlu rekomendasi, Diperlukan perbaikan, Tidak perlu kebijakan


disetujui sesuai yang ditulis perubahan terlampir tersebut, justifikasi terlampir

Petunjuk
diisi tanda i (checklrs0 pada pernyataan yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai