ELISA dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu : direct, indirect, sandwich, dan
competitive (Alhajj & Farhana, 2022).
c. Serum Thyroglobulin
Thyroglobulin diproduksi saat intake yodium menurun. Jadi korelasi antara serum
thyroglobulin dengan yodium intake bersifat berbanding terbalik. Serum ini dapat
dijadikan indikator efek intervensi (garam beryodium, suplementasi yodium, iodisasi air
minum) terhadap fungsi tiroid (indikator perubahan jangka pendek) dan merupakan
indikator yang cukup sensitif untuk mengindentifikasi defisiensi yodium pada daerah
endemik berat. Serum ini akan meningkat terlebih dahulu sebelum TSH naik. Metode
Pemeriksaan yang digunakan yaitu Sandwich fluoroimmunometric dan Dried Blood Spot
(DBS).
d. Serum Tiroksin dan Triiodotironin
Pengukuran serum Tiroksin dan Triiodotironin yaitu ketika asupan yodium
berkurang dan TSH menstimulasi produksi T4 dan T3 agar konsentrasinya tetap normal.
Pada kondisi defisiensi, kadar T4 dan T3 cenderung rendah. Jadi hubungan antara T3 dan
T4 dengan yodium urine bersifat searah. Namun berbanding terbalik dengan kadar TSH.
Metode yang digunakan yaitu Radioimmunoassay.
Alhajj, M., & Farhana, A. (2022). Enzyme Linked Immunosorbent Assay. StatPearls.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555922/
Harjatmo, T. P., Par’i, H. M., & Wiyono, S. (2017). Penilaian Status Gizi. Kementerian
Kesehatan RI.
WHO. (2013). Urinari iodine concentrations for determining iodine status in populations. In
Vitamin and Mineral Nutrition Information System (pp. 1–5).
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/85972/1/WHO_NMH_NHD_EPG_13.1_eng.pdf