Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN ETIKA DAN PROFESI GURU WEBINAR GURU MILENIAL

“Menggali Kunci Sukses Berkarir Sebagai Guru di Era Digital’’

Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Mata Kuliah Etika dan Profesi Guru

Nama Kelompok:

1. Amalfi Marsha Putri (7101421026)


2. Rofa Tyas Pamungkas (7101421137)
3. Bela Edgina Elfareta (7101421164)
4. Deti Antika (7101421327)

PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala nikmat, rahmat,
taufik dan hidayah-Nya karena kelompok kami diberi kemudahan untuk menyelesaikan laporan
akhir webinar guru milenial dengan judul “Menggali Kunci Sukses Berkarir Sebagai Guru di Era
Digital’’ sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Etika dan Profesi
Guru di Universitas Negeri Semarang dengan sebaik mungkin.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Ibu Lola Kurnia Pitaloka
S,Pd., M,Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Etika dan Profesi Guru yang senantiasa
memberikan arahan selama perencanaan serta pelaksanaan kegiatan webinar. Selain itu kami
juga berterimakasih kepada pihak-pihak lain yang bersedia membantu kami untuk menyelesaikan
laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan,
baik pada segi materi ataupun teknis penulisan. Sehingga kritik dan saran dari siapapun sangat
kami harapkan untuk di jadikan pembelajaran pada penulisan laporan pada waktu yang akan
datang. Semoga apa yang ada dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Akhir
kata, semoga segala bantuan dan kebaikan mendapat limpahan balasan dari Allah SWT.

Semarang, 4 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................II
DAFTAR ISI................................................................................................................................III
BAB I............................................................................................................................................IV
PENDAHULUAN........................................................................................................................IV
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................IV
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................IV
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................IV
1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................................................V
BAB II...........................................................................................................................................VI
PEMBAHASAN...........................................................................................................................VI
2.1 Kunci Sukses Berkarier Guru di Era Digital (Diah Arumsari, S.Pd., M.Pd., M.Ag.) VI
2.2 Kompetensi Guru (Ahmad Saeroji, S.Pd., M.Pd.)...........................................................X
BAB III.......................................................................................................................................XIII
PENUTUP..................................................................................................................................XIII
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................XIII
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika dan profesi guru merupakan salah satu mata kuliah yang biasanya didapatkan
mahasiswa ketika memasuki jurusan yang berbasis pendidikan ataupun keguruan, mata
kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai apa saja
yang harus mereka persiapkan jika kelak menjadi tenaga pengajar atau tenaga pendidik. Etika
profesi pada dasarnya merupakan suatu perilaku yang harus dimiliki agar seseorang ketika
menjalankan profesinya dapat memberikan kontribusi semaksimal dan seprofesional
mungkin. Di era digital seperti saat ini sangat diperlukan kegiatan dimana mahasiswa
pendidikan yang disiapkan menjadi guru dimasa depan dapat memahami dan memiliki
pengetahuan tentang bagaimana kompetensi guru dan apa saja yang harus dihadapi seorang
guru ketika melakukan kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Koperasi Universitas Negeri
Semarang angkatan Tahun 2021 memilih untuk melaksanakan Webinar Guru Milenial
sebagai tugas akhir dalam Mata Kuliah Etika dan Profesi Guru dengan sasaran umum yaitu:
guru atau mahasiswa jurusan pendidikan. Kegiatan ini juga tidak dipungut biaya sepeserpun
atau gratis dengan harapan seluruh partisipan yang mengikuti webinar ini tidak merasa
diberatkan dan lebih antusasi untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru dari materi
oleh dua narasumber yang telah panitia sediakan. Kedua materi yang dipaparkan terfokus
pada pembahasan apa saja kompetensi guru dan bagaimana kunci sukses berkarir sebagai
guru utamanya di era digital seperti sekarang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara sukses berkarir menjadi seorang guru di era digital?
2. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki guru dan bagaimana cara melaksanakannya?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui cara sukses berkarir menjadi seorang guru di era digital seperti saat ini.
2. Mengetahui apa saja kompetensi yang harus dimiliki seorang guru dan pelaksanaanya.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Sebagai media ajar dan untuk menambah wawasan tentang bagaimana etika dan profesi
guru mendidik peserta didik di era milenial.
2. Bagi Pembaca
Dapat digunakan sebagai referensi pembaca terutama mahasiswa pendidikan ekonomi
agar lebih memahami tentang 4 kompetensi guru dan bagaimana peran guru di era
milenial.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kunci Sukses Berkarier Guru di Era Digital (Diah Arumsari, S.Pd., M.Pd., M.Ag.)
Kesuksesan itu merupakan keberhasilan seseorang dalam mencapai sesuatu. Helmet
(2012:32) keberhasilan merupakan suatu pencapaian terhadap keinginan yang telah kita
niatkan untuk kita capai atau kemampuan untuk melewati dan mengatasi diri dari satu
kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
1. Motivasi
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi individu
untuk mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut
merupakan suatu invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu
dalam mencapai tujuan. Selain itu motivasi dapat diartikan sebagai dorongan individu
untuk melakukan tindakan karena mereka ingin melakukannya. Apabila individu
termotivasi, mereka akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu
karena dapat memuaskan keinginan mereka.
Menurut Robbin (2002 : 55) motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan
organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu
kebutuhan individual. Motivasi adalah kesediaan untukmengeluarkan tingkat upaya
yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu,
dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual (Robbins, 2003: 208).
2. Investasi
Pendidikan sebagai sebuah investasi (education as investment) telah berkembang
secara pesat dan semakin diyakini oleh setiap negara bahwa pembangunan
sektor pendidikan merupakan prasyarat kunci bagi pertumbuhan sektor-sektor
pembangunan lainnya. Dimana saat ini pendidikan dipandang sebagai suatu
investasi masa depan yang sangat penting bagi setiap manusia. Pendidikan bukan saja
sebuah investasi yang bernilai ekonomi saja akan tetapi sebagai suatu investasi untuk
mendapatkan derajat yang lebih tinggi dalam kehidupan dunia maupun akhirat karena
sesuai dengan perintah Tuhan Yang Maha Kuasa yang dimana tuntutlah ilmu
sebanyak-banyaknya karna ilmu yang bermanfaat sebagai bekal menuju akhirat. Oleh
karna itu pendidikan dapat dijadikan sebuah investasi di masa yang akan datang yang
memberikan banyak manfaat dan perubahan baik kepada diri sendiri dan orang lain
maupun bagi bangsa daan negara. Dimana jangan melihat pendidikan sebagai suatu
yang susah atau mahal karna tenaga dan uang yang keluar tidak sia-sia dengan ilmu
dan hasil yang didapatkan kelak.
3. Upgrade ilmu
Upgrade ilmu dalam sektor pendidikan pun demikian terdampak oleh perkembangan
zaman, dimana dulu mengajar itu cukup hanya dengan datang ke ruangan dan murid
mendengarkan. Namun berbeda dengan sekarang, guru tidak bisa hanya mengajar
dengan teknik ceramah saja. Hadirnya sebuah tuntutan tujuan dari adanya pendidikan
nasional adalah untuk memberikan pengajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif seperti
yang diharapkan sesuai dengan kurikulum terbaru, di mana siswa dituntut mampu
aktif mencari sumber pengetahuannya sendiri dan bisa memecahkan masalahnya.
Selain berdampak pada metode kurikulum bagi siswa ternyata perkembangan
teknologi ini mempengaruhi bagaimana cara mengajar guru. Karena kurikulum
terbaru menuntut siswa lebih aktif daripada gurunya maka akan menjadi sebuah
peluang besar bagi siswa mengetahui ilmu lebih banyak tidak sesuai dengan yang
diajarkan dalam ruang kelas saja. Begitupun dengan guru kemungkinan besar akan
terdapat pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di luar kegiatan mengajar seperti teknik
mengelola pikiran positif tiap hari, siswa akan belajar banyak dari kecanggihan
teknologi dan berikutnya ditanyakan kepada guru. Maka, di sini perlunya guru untuk
menggali lebih dalam ilmu pengetahuan diluar dari mata pelajaran di sekolah.
4. Adaptif dalam perkembangan zaman
Pembelajaran adaptif merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dengan
memanfaatkan kemajuan perangkat teknologi yang mutakhir. Penerapan metode
pembelajaran ini memberikan harapan lebih baik terhadap dunia pendidikan dengan
menyesuaikan menggunakan perangkat teknologi yang canggih. (Pembelajaran
Adaptif) ini sebenarnya didorong oleh pemikiran tentang pembelajaran yang
disesuaikan sebenernya tidak bisa dicapai dalam skala yang besar dengan
menggunakan metode lama. Yang dimaksud metode lama disini adalah proses
pendekatan yang bersifat tradisional atau jadul, atau terkadang disebut juga metode
non-adaptif. Pada dasarnya, sistem pembelajaran adaptif ini berupaya untuk
mengubah para siswa atau murid yang biasanya hanya sebagai penerima informasi,
sekarang diubah menjadi bagian yang aktif dan berkolaborasi.
5. Pengembangan diri dan karya inovatif
Pengembangan diri merupakan dasar peningkatan kompetensi sebelum guru
melakukan publikasi ilmiah dan karya inovatif. Artinya untuk dapat melakukan
publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif, guru perlu mendapatkan pelatihan dan
mengikuti kegiatan kolektif yang melatih guru untuk membuat karya ilmiah.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat telah
menyebabkan dunia semakin sempit dan membentuk masyarakat global yang saling
bergantung. Dalam tatanan dunia baru yang ditandai dengan persaingan antarbangsa
yang semakin ketat, kualitas kehidupan domestik suatu bangsa memainkan peran
yang amat penting. Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada
masa depan adalah mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Karya inovatif merupakan karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau
penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah. Serta pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan
seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan masyarakat.
6. Komunitas
Komunitas digital merupakan komunitas yang terbentuk dari para pengguna yang
memanfaatkan teknologi informasi sebagai media untuk menunjang kebutuhannya
sehari-hari. Pengguna perangkat teknologi yang dapat mengakses internet semakin
banyak dan mulai memasyarakat. Komunikasi efektif dihasilkan dari pemikiran
tertruktur, yang dikombinasikan dengan wawasan dan pengetahuan mendalam yang
berkaitan dengan kebutuhan, aspirasi dan perilaku komunitas yang menjadi sasaran.
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang serupa. Dalam
perspektif umum kajian pemasaran, salah satu ciri yang dimiliki konsumen adalah
berada di dalam sebuah komunitas. Dimana, komunitas kemudian bisa menjadi media
ampuh dalam aplikasi strategi pemasaran yang di buat oleh seorang pelaku
pemasaran.
7. Penyebaran informasi dalam sebuah komunitas yang di dukung dengan era teknologi
media massa digital, bersifat lebih efektif dalam peyebaran informasi, lebih cepat
dengan cakupan yang luas (viral mass-media effect). dahulu, komunitas untuk saling
berbagi informasi menemui beberapa kendala seperti waktu, jarak, fasilitas dan lain-
dunia internet memberi jawaban yang mumpuni, dengan banyaknya pilihan
komunikasi media sosial.
2.2 Kompetensi Guru (Ahmad Saeroji, S.Pd., M.Pd.)
Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 guru merupakan tenaga pendidik
professional yang memiliki tugas utama meliputi: mendidik, mengajar membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai serta mengevaluasi peserta didik dari berbagai jalur
pendidikan formal seperti: pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sedangkan
pengertian kompetensi sendiri menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati serta
dikuasasi oleh seorang guru atau dosen untuk menjalankan tugas keprofesionalan.
Professional menurut Undang-Undang yang sama diartikan sebagai suatu kegiatan atau
pekerjaan yang biasa dilakukan seseorang dengan hasil akhir sumber penghasilan yang
pada dasarnya memerlukan keahlian, kemahiran ataupun kecakapan dengan acuan
standar mutu tertentu serta diiringi dengan pendidikan profesi. Jika dahulu guru selalu
lekat dengan sebutan pahlawan tanpa tanda jasa, maka guru pada saat ini sebutan tersebut
telah berubah menjadi tenaga professional, dimana seorang tenaga professional ini sudah
selayaknya diberikan sebuah sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik sendiri merupakan
sesuatu yang berbeda dengan sertifikasi.
Sertifikat pendidik merupakan bukti formal sebagai pengakuan kepada guru atau
dosen sebagai tanda keprofessionalan, sedangkan sertifikasi merupakan proses pemberian
sertifikat pendidik tersebut kepada guru atau dosen yang bersangkutan. Dalam hal ini
fungsi guru professional meliputi: meningkatkan mutu pendidikan nasional,
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Sedangkan prinsip guru professional yaitu: memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan
idealisme, memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan dan akhlak mulia, memiliki kualifikasi akademik, kompetensi dan latar
belakang pendidikan sesuai bidang tugas, memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan
tugas keprofesionalan, memperoleh penghasilan sesuai hasil kerja, memiliki kesempatan
belajar sepanjang hayat untuk mengembangkan keprofesionalan, memiliki jaminan
perlindungan hukum, serta memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Keprofesionalan
tenaga pendidik ini biasanya dapat dilihat dari kompetensi yang dilakukan. Untuk saat ini
ada 4 jenis kompetensi yang harus dikuasai oleh tenaga pendidik.

Kompetensi yang wajib dimiliki seorang guru meliputi 4 bagian, yaitu: kompetensi
pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi social dan kompetensi professional. Dalam
konteks kompetensi pedagogic seorang tenaga pendidik harus menguasai beberapa hal dengan
baik dan benar seperti: menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik
dikarenakan peserta didik biasanya memiliki karakter, sifat dan ketertarikan yang berbeda,
mengembangkan kurikulum sesuai tingkat satuan pendidikan dan sesuai kebutuhan local,
mengoptimalkan potensi peserta didik dalam mengaktualisasikan kemampuan, melakukan
penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah terlaksana, dapat memanfaatkan kemajuan
iptek untuk mengembangkan kegiatan pendidikan, selalu melakukan tindakan reflektig untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, serta dapat berkomunikasi secara efektif, empatik dan
santun dengan siapapun. Yang kedua adakah kompetensi kepribadian, dimana pada kompetensi
ini hal-hal yang perlu diperhatikan seorang guru atau dosen adalah bertindak sesuai dengan
norma, tenaga pendidik harus menampilkan diri sebagai pribadi yang dapat dijadikan panutan
(jujur, berakhlak mulia, teladan, mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, memiliki etos kerja
tinggi, bertanggung jawab, rasa bangga menjadi guru dan percaya diri. Selain itu seorang tenaga
pendidik juga harus dapat menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

Yang ketiga yaitu kompetensi social, dimana seorang guru atau dosen harus bertindak
objektif dan tidak diskriminatif karena berbagai pertimbangan, guru atau dosen juga harus dapat
berkomunikasi dengan baik kepada siapapun, dapat beradaptasi ketika ditempatkan diseluruh
wilayah NKRI yang notabenya memiliki keragaman budaya, selain itu tenaga pendidik juga
diharapkan dapat berkomunikasi dengan komunitas satu profesi itu sendiri. Kompetensi terakhir
adalah kompetensi professional, untuk memenuhi kompetensi ini tenaga pendidik harus
menguasai berbagai hal yang berkaitan dengan keilmuan pendukung mata pelajaran (materi,
struktur, konsep dan pola pikir), guru atau dosen juga harus menguasai materi pembelajaran dan
kompetensi dasar dari mata pelajaran atau bidang tertentu yang sedang diampus serta dapat
mengembangkannya secara kreatif dan inovatif, tenaga pendidik juga harus bersedia melakukan
tindakan reflektif untuk mengetahui apa saja yang seharusnya diperbaiki dalam rangka
mengembangkan keprofesionalan bekerja, kemudian guru atau dosen juga harus dapat
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri di era
pembelajaran yang sudah serba maju ini.

Untuk mendukung peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan dengan mengikuti


program pembelajaran GTK Guru Belajar dan Berbagi pada beberapa seri, yaitu: seri pemimpin
merdeka belajar, seri remaja sehat jiwa raga, seri guru merdeka belajar, serta seri semangat guru.
Peningkatan kompetensi guru juga dapat dilakukan dengan cara lain. Program Guru Belajar dan
Berbagi ini hadir sebagai wadah bertemunya tenaga pendidik dari berbagai bidang diberbagai
wilayah Indonesia dengan tujuan agar guru dapat mengikuti ragam seri belajar yang berbeda
dalam bentuk pembelajaran. Selain itu terdapat juga Guru Penggerak, dimana program ini
merupakan sarana pendidikan kepemimpinan bagi tenaga pendidik untuk menguasai atau
memimpin pembelajaran, dengan program pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan
pendampingan selama kurun waktu 9 bulan tetapi guru harus tetap menjalankan tugas
mengajarnya selama kegiatan ini berlangsung. Selain program terdapat juga platform yang dapat
dimanfaatkan tenaga pendidik untukmeningkatkan kompetensi guru. Contohnya adalah platform
merdeka mengajar, dimana didalamnya terdapat beberapa hal yang dapat dipelajari seperti:
asesmen murid, pelatihan mandiri, komunitas, LMS (pelatihan terbimbing), perangkat ajar
(inspirasi materi mengajar), bukti karya (kumpulan rekam jejak yang menggambarkan kinerja
serta kompetensi guru) , serta video inspirasi (untuk referensi memahami kurikulum merdeka).

Asesmen murid disini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian belajar siswa
melalui berbagai paket soal yang dapat dibagikan secata daring/online ataupun luring/offline.
Pelatihan mandiri berisi tentang kurikulum merdeka dan topic terkait lainnya dengan model yang
singkat, relevan serta praktika agar dapat dipelajari siswa secara fleksibel dimanapun dan
kapanpun. Kemudian komunitas merupakan tempat tenaga pendidik berbagi praktik dan sarana
berdiskusi dalam menerapkan kurikulum baru. Berdasarkan materi yang disampaikan Bapak
Ahmad Saeroji, S.Pd., M.Pd dalam webinar guru milenial profil pendidikan untuk masa depan
meliputi beberapa hal seperti: pembelajaran didalam kelas nantinya akan diarahkan oleh siswa
dengan nama lain self-directed learning), kemudian akan terdapat pembelajaran berbasis TIK
(ICT based learning), pembelajaran dengan multi sumber belajar atau siswa dapat menggunakan
berbagai sumber untuk mendukung proses pembelajaran (multi-sources), pembelajaran yang
adaptif (adaptive learning), pembelajaran sepanjang hayat dengan arti tidak ada batasan bagi
siapapun sampai kapan akan menuntut ilmu (life-long learning), serta pembelajaran yang dapat
membangun cara pandang atau pemikiran seseorang (gowth minset).

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada era digital seperti saat ini, setiap guru perlu meningkatkan karirnya untuk menghadapi
perkembangan zaman yang semakin modern. Guru di era digital dituntut untuk selalu melibatkan
digitalisasi dalam setiap kegiatan belajar mengajar, jika hal tersebut tidak diterapkan maka akan
berimbas kepada peserta didik yang tidak dapat berkembang sesuai dengan eranya. Oleh sebab
itu, guru harus mempunyai semangat untuk mencapai karir guru yang sukes sesuai dengan
perkembangan zaman. Adapun kunci sukses guru dalam mengembangkan karirnya di era digital
yaitu sebagai berikut :

a. Motivasi. motivasi dapat diartikan sebagai dorongan individu untuk


melakukan tindakan karena mereka ingin melakukannya.
b. Investasi, guru harus selalu ingat bahwa pendidikan merupakan investasi
untuk peserta didik di masa depan
c. Upgrade ilmu, upgrade ilmu harus dilakukan setiap guru karena dalam
setiap perkembangan zaman akan ada perubahan-perubahan
d. Adaptif dalam perkembangan zaman, merupakan proses pembelajaran yang
dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan perangkat teknologi yang
mutakhir
e. Pengembangan diri dan karya inovatif, merupakan dasar peningkatan
kompetensi sebelum guru melakukan publikasi ilmiah dan karya inovatif.
f. Komunitas, merupakan komunitas yang terbentuk dari para pengguna yang
memanfaatkan teknologi informasi sebagai media untuk menunjang
kebutuhannya sehari-hari.
g. Penyebaran informasi dalam sebuah komunitas yang di dukung dengan era
teknologi media massa digital

Selain harus menerapkan digitalisasi di era digital, guru juga harus menerapkan
kompetensi guru di setiap proses belajar mengajar. Kompetensi guru yang wajib
dimiliki oleh setiap guru meliputi 4 bagian, yaitu: kompetensi pedagogic, kompetensi
kepribadian, kompetensi social dan kompetensi professional. Kompetensi pedagogic
merupakan seorang tenaga pendidik harus menguasai beberapa hal dengan baik dan
benar. Sedangkan kompetensi kepribadian, merupakan tindakan guru yang sesuai
dengan norma. Kompetensi sosial, dimana seorang guru bertindak objektif dan tidak
diskriminatif. Dan kompetensi professional adalah untuk memenuhi kompetensi ini
tenaga pendidik harus menguasai berbagai hal yang berkaitan dengan keilmuan
pendukung mata pelajaran

Anda mungkin juga menyukai