Anda di halaman 1dari 3

Bulan Februari 2023

Ratna Zahara
Medan-Sumatera Utara

Hari ke -5

MEMILIH MAKANAN KUCING


Dalam merawat kucing, tentunya kita ingin kucing kesayangan kita tetap
sehat, aktif bergerak dan memiliki postur yang bagus, bahkan ada beberapa yang
ingin kucing kesayangannya terlihat gembul. Ada pepatah yang mengatakan..
Kamu adalah apa yang kamu makan. Pepatah ini ternyata berlaku juga untuk
kucing. Asupan makanan yang mereka dapatkan, sangat besar pengaruhnya
terhadap kesehatan dan performanya, sehingga makanan ini menjadi perhatian
utama saat kita akan mengadop seekor kucing. Setiap pemilik kucing, pasti
mengingankan dapat terus berdampingan dengan mereka selama mungkin.
Banyak makanan yang ditawarkan diluar sana, yang kadang membuat
bingung Ketika akan memilih makanan untuk kucing. Tidak perlu bingung, panduan
berikut, semoga dapat membantu.

1. Mengandung 95 Persen Bahan Utama pada Label

Dilansir dari The Association of American Feed Control Officers (AAFCO),


mereka menetapkan beberapa pedoman bagi regulator. Salah satunya adalah
mengatur bahan apa yang harus dimasukkan dalam label makanan hewan. Hal
tersebut termasuk bahan dasar yang dapat diklaim secara sah oleh perusahaan
makanan hewan. 

Contohnya, jika makanan tersebut bernama  “Tuna Cat Food” (italic) atau
“Chicken Cat Food”, maka 95 persen harus mengandung bahan utama tersebut,
tidak termasuk tambahan air. Jika produk mengklaim memiliki bahan tambahan lain
seperti keju, maka hanya perlu mengandung 3 persen saja. Intinya, produk yang
mengiklankan rasa tertentu, perlu mengandung bahan tersebut dalam jumlah yang
dapat terdeteksi.
2. Memiliki Sumber Protein dan Lemak Hewani

Selanjutnya, lihat daftar bahan bakunya. Bahan yang digunakan harus


dicantumkan pada label berdasarkan beratnya. Biasanya, bahan yang mengandung
banyak air seperti daging sapi, unggas, ayam, atau ikan cenderung berada di urutan
teratas daftar, karena mengandung tinggi kandungan air.

Sedangkan bahan-bahan yang berada di bawah urutan daftar, biasanya


memiliki kandungan nutrisi penting, seperti protein. Biasanya protein memiliki
kandungan yang lebih rendah, karena kandungan airnya sudah dihilangkan. Hal
tersebut berlaku pada jenis makanan kering.

Selanjutnya, semua jenis makanan kucing harus memiliki beberapa sumber


protein dan lemak hewani. Kucing sendiri adalah jenis hewan karnivora, sehingga
membutuhkan nutrisi seperti taurin dan asam arakidonat dalam makanannya. Kedua
kandungan tersebut hanya terdapat dalam sumber protein hewani. 

Beberapa sumber protein hewani untuk kucing, meliputi daging sapi, unggas,
ayam, kalkun, ikan atau daging lainnya. Kamu juga bisa memberinya dalam bentuk
makanan basah sebagai makanan pendamping atau selingan.

3. Berikan Makanan yang Mengandung Karbohidrat

Biji-bijian menjadi sumber karbohidrat yang sangat baik. Kucing dapat dengan
mudah memproses karbohidrat dan menggunakannya sebagai sumber energi. Jika
kucing kurang suka dengan rasanya, biji-bijian dapat diganti dengan sumber
karbohidrat lain seperti kentang. 

4. Analisis Nutrisi

Langkah selanjutnya dapat dilakukan dengan menganalisis nutrisi. Dalam


label kemasan makanan kucing biasanya mencantumkan jumlah minimum protein
dan lemak berdasarkan persentase. Selain itu, perhatikan juga jumlah maksimum
serat dan kelembaban. Keduanya juga dilihat berdasarkan persentase. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan membandingkan 2 merek makanan hewan.
Demikian panduan dalam memilih makanan untuk anabul kesayangan, semoga
dapat membantu.

#KelasLiterasiIbuProfesional
#KLIP2023
#Harikelimafebruari
#BersinergiJadiInspirasi
#IP4ID2023
#ibuprofesional
#kampungkomunitasibuprofesional

Anda mungkin juga menyukai