Anda di halaman 1dari 25

Nama : Riescha Nabiela

NPM : 2102101010141

LEMBAR KERJA MAHASISWA


NUTRISI VETERINER

Defisiensi Taurin pada Ikan Gurami

Defisiensi adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan unsur pembangun tubuh
seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam kadar ideal agar tubuh bisa berfungsi
dengan baik. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terserang penyakit. Taurina adalah
turunan dari sisteina, asam amino yang mengandung belerang (S). Taurina tergolong
sebagai asam amino kondisional, artinya merupakan asam amino yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia maupun ternak dan dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh hewan itu sendiri.
Taurine adalah asam amino sulfanat (asam amino bersyarat) yang digunakan dalam
penyusunan protein dalam tubuh. Umumnya tubuh secara alami memproduksi taurine,
dalam jumlah besar dapat anda temukan pada otak, mata, jantung, dan sel darah trombosit.
Walaupun dapat diproduksi oleh tubuh, taurine juga dapat anda temukan pada beberapa
jenis makanan hewani. Bentuk taurine lainnya dapat ditemukan dalam suplemen dan
minuman berenergi yang berasal dari nabati dan bukan berasal dari hewani.
Perlu anda ketahui, taurine memiliki peran penting untuk tubuh. Kekurangan
taurine dapat memberikan masalah kesehatan yang serius. Taurine berperan penting untuk
membantu kerja kalsium esensial, natriu, kalium dan magnesium melalui sel-sel di tubuh.
Beberapa kegunaan taurine dalam tubuh untuk : menyeimbangkan elektrolit,
mempertahankan hidari dalam sel, membentuk garam empedu dalam pencernaan,
mengontrol system kekebalan tubuh, berfungsi sebagai antioksidan, mengatur system saraf
pusat, mengelola meniral esensial.

https://id.scribd.com/document/509103570/Defisiensi-Taurin

Ikan kaya akan gizi utamanya protein, mineral dan lemak, serta penghasil terbesar
asam lemak ω -3 (PUFA) khususnya, eicosapentaenoic (EPA) dan docosahexaenoic
(DHA), yang bermanfaat bagi kesehatan. Saat ini, beberapa senyawa fungsional dari ikan
telah banyak dimanfaatkan dalam pangan fungsional antara lain ω -3 (PUFA), Ca dari
tulang ikan, karotenoid, dan vitamin D.
Pada review ini akan diifokuskan pada jenis dan sumber senyawa fungsional dari
ikan, manfaat senyawa- senyawa tersebut, aplikasinya pada produk pangan dan tren
pemanfaatan senyawa fungsional dari ikan. Senyawa fungsional dari ikan yang dibahas
antara lain ω-3 (PUFA), protein dan peptida dari ikan, taurine, vitamin A dan D, mineral
(Ca, Se), dan karotenoid.
http://jatp.ift.or.id/index.php/jatp/article/download/78/48

Ikan gurame merupakan salah satu ikan air tawar bernilai ekonomi tinggi yang
sangat disukai dikalangan masyarakat serta memiliki rasa yang enak dan mempunyai
kandungan gizi yang baik, namun dalam budidaya masih terkendala dengan
pertumbuhannya yang lambat. Salah satu upaya dalam mempercepat laju pertumbuhan
ikan gurame yaitu dengan pemberian pakan yang berkualitas, misalnya dengan pemberian
kutu air (Daphnia Sp.) yang ditambah dengan taurin. Penambahan taurin melalui pakan
alami diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan larva ikan gurame. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan larva ikan gurame ukuran panjang 1cm
dan berat 0,12 gram yang diberi pakan Daphnia Sp. dengan penambahan taurin dan tanpa
taurine.

https://123dok.com/document/1y912kvq-peran-daphnia-diberi-taurin-pertumbuhan-
gurame-osphronemus-gouramy.html

Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan ikan air tawar yang memiliki
nilai ekonomis yang tinggi dan mudah untuk dibudidaya namun masih memiliki
pertumbuhan yang lambat. Salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan ikan gurami
yaitu melalui pemberian pakan yang bermutu sesuai kebutuhan ikan sehingga
menghasilkan pertumbuhan ikan yang optimal. Pakan yang paling disukai oleh ikan gurami
yaitu daun kimpul. Protein yang terkandung dalam daun kimpul hanya sedikit. Teori
menyatakan bahwa salah satu jenis asam amino bebas yang memiliki peranan utama dalam
berbagai fungsi biologis tubuh yaitu taurine untuk stabilitas membran, antioksidan,
keseimbangan homeostatis dari kalsium, memacu pertumbuhan, osmoregulasi dan
penglihatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pertumbuhan jouvenil ikan
gurami dengan perlakuan pemberian pakan yang berbeda dan pakan telah diberi senyawa
taurin serta mengetahui kelulusan hidupan ikan gurami pada pakan berbeda yang telah
diberi senyawa taurine.

https://jurnal.fmipa.unila.ac.id/semirata/article/download/625/445

Menurut Redmont, Stapkleton, Neary, dan David (1983) di dalam tubuh, taurin
mempunyai banyak fungsi terutama berperan penting dalam proses fisiologis tubuh, sta-
bilitas membran, mengatur keseimbangan ion Ca dan Na pada sel, menstimulasi glikolisis
dan glikogenesis, memacu pertumbuhan, osmoregulasi, dan penglihatan.

https://media.neliti.com/media/publications/295061-efek-penambahan-senyawa-asam-
amino-sulfo-cc4fb50f.pdf

Salah satu pendekatan dalam perbaikan kualitas pakan yaitu dengan penambahan
suplemen tertentu berupa vitamin, mineral, dan asam amino. Asam amino bebas berupa
glutamin, glutamat, dan taurin merupakan tambahan pakan yang dapat meningkatkan
kinerja pertumbuhan ikan (Yan & Zhou 2006, Han et al. 2014, Zhao et al. 2015).

https://media.neliti.com/media/publications/273495-diet-digestibility-and-growth-
performanc-21006ab3.pdf

TULISLAH JAWABAN DARI PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI!


1. Bagaimana strategi yang harus dilakukan dalam pengendalian penyakit tersebut dan
juga merupakan anjuran strategi pemberantasan yang tengah dikerahkan oleh
pemerintahan Indonesia!
Pengendaliannya merupakan edukasi dari dokter hewan kepada para peternak
pemberian pakan yang tidak mengurangi efek taurine di dalam tubuh ternak itu
sendiri dan rutin untuk memeriksa ternak kepada dokter hewan agar dapat
mendiagnosa hewan tersebut apakah kekurangan taurine itu sendiri ataukah tidak.
Jika kekurangan taurine (defisiensi) maka dokter hewan tau untuk menangani
penyakit tersebut.

2. Bagaimana caranya agar kasus penyakit tersebut tidak muncul Kembali?


Dengan cara melakukan pengendalian agar defisiensi taurine tidak terjadi lagi. Jika
taurin pada ikan gurami sudah rendah, maka pemelihara harus memberikan taurine
yang cukup pada hewannya.
3. Tuliskan penjelasan tentang peran peternak, pengusaha, pemerintah menghadapi
perkembangan penyelesaian kasus penyakit tersebut?
Ikut berpartisipasi dalam menangani Sebagian dari kasus tersebut sesuai dengan
perannya masing-masing.

4. Berikan 5 solusi untuk masyarakat dalm menghindari penyakit tersebut!


- Berpartisipasi dalam peran yang seharusnya (mis: para peternak)
- Menjaga keseimbangan kadar taurine di dalam tubuh ternak
- Rutin konsultasi ke dokter hewan
- Tanyakan ke dokter hewan jika sudah ada timbul beberapa gejala klinis
- Menjaga bahan pakan ternak agar kandungan taurine tetap seimbang

5. Berikan 5 contoh penanganan penyakit yang dapat dilakukan oleh masyarakat!


- Berkonsultasi ke dokter hewan yang dipercayai
- Memberikan ekstrak taurine alami maupun esensi kepada pakan ternak
- Menjauhkan pakan yang dapat mengurangi efek taurine di tubuh ternak
- Tidak lupa untuk memberikan vitamin, mineral dan asam amino secara rutin
untuk ternak
- Periksa secara rutin ke dokter hewan apakah ternak sudah terbebas dari
penyakit tersebut ataukah belum

6. Buatlah 3 pertanyaan pilihan ganda terkait penyakit malnutrisi yang berkaitan


langsung dengan kasus yang diselesaikan!
1. Apa itu taurine?
a. Makanan
b. Minuman
c. Zat dalam tubuh yang bisa dikonsumsi maupun diproduksi sendiri bagi
tubuh
Jawaban : C
2. Apa itu pakan?
a. Makanan yang diberikan untuk ternak
b. Makanan untuk manusia
c. Bahan untuk membuat masakan
Jawaban: A
3. Apa itu asam amino?
a. Zat penting bagi tubuh
b. Zat asing
c. Molekul gas
Jawaban: A

7. Tuliskan masing-masing 5 pertanyaan pilihan ganda dari case method yang


diselesaikan!
1. Apa yang tidak termasuk efek jika kekurangan taurine?
a. Gangguan penglihatan
b. Tekanan darah tinggi
c. Hipertiroidisme
d. Gangguan ginjal
e. Bersemangat
Jawaban: E
2. Apa saja asam amino yang baik untuk kesehatan dan pertumbuhan ikan,
kecuali?
a. Glutamin
b. Glutamat
c. taurin
d. gliserol
Jawaban : D
3. Apa yang bukan zat yang termasuk ke dalam sumber taurine alami!
a. Susu
b. Telur
c. Kacang-kacangan
d. Rumput laut
e. Buah naga
Jawaban: E
4. Apa yang tidak termasuk fungsi taurine dalam tubuh?
a. menyeimbangkan elektrolit
b. mempertahankan hidari dalam sel
c. membentuk garam empedu dalam pencernaan
d. mengontrol system kekebalan tubuh
e. mengurangi asam amino tubuh
Jawaban:E
5. apa peran kita sebagai mahasiswa untuk menangani kasus kekurangan
taurine pada ikan gurami?
a. Ikut memberikan edukasi jika hewan kekurangan taurine
b. Membiarkan saja
c. Menanganinya sendiri tanpa bantuan dokter
Jawaban: A
Nama : Rico Akbar Mahirja S
Npm : 2102101010167

Pengaruh pakan dan kandungan taurine pada ikan nila (oreocrhomis niloticus)

A. Kasus 1
Keberhasilan budidaya sangat ditentukan beberapa aspek, salah satunya adalah
jumlah pakan. Pakan yang memiliki nilai nutrisi yang baik akan memberikan pertumbuhan
yang baik bagi ikan nila gift. Pemberian jumlah pakan yang tepat merupakan suatu usaha
untuk mencapai keberhasilan pertumbuhan ikan nila gift. Pemberian jumlah pakan yang
kurang tepat mengakibatkan penurunan kualitas air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengkaji peforma pemberian jumlah pakan yang berbeda terhadap ikan nila gift (O.
Niloticus) terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan nila gift.

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jamt/article/download/20378/19210

B. Kasus 2
Pemberian pakan harus tepat jenis dan takaran. Pakan yang tersisa akan mengendap
di dasar kolam, menurunkan kualitas air dan menimbulkan gas-gas berbahaya bagi ikan.
https://dkp.jatengprov.go.id/index.php/artikel/blpkil/pencegahan-hama-dan-penyakit-ikan-
nila-oreochromis-niloticus
Pertanyaan-pertanyaan
1. Bagaimana strategi yang harus dilakukan dalam pengendalian penyakit tersebut dan
juga merupakan anjuran strategi pemberantasan yang tengah di kerahkan oleh
pemerintah indonesia!
: Pertama pemerintah melakukan penyuluhan terhadap peternak dan pengusaha
ikan nila, lalu pemerintah juga memberikan subsidi pakan untuk menunjang
keberhasilan pemeliharaan ikan nila.
2. Bagaimana caranya agar kasus penyakit tersebut tidak muncul kembali ?
: Sdm yang baik di masyarakat dan pengetahuan masyarakat terkait kebutuhan
pakan akan mencegah terjadinya malnutrisi pada ikan nila.
3. Tulisakan penjelasan mengenai peran peternak, pengusaha, pemerintah menghadapi
perkembangan penyelesaian kasus penyakit tersebut?
: - Peternak, harus mampu beradaptasi dengan tehnik pemeliharaan modern.
- Pengusaha, harus mengikuti step by step yang di anjurkan pemerintah.
- Pemerintah, harus terus menggiring kasus ini karena kualitas pangan yang baik
berpengaruh terhadap ketahanan pangan negara.
4. Berikan 5 solusi untuk masyarakat dalam menghindari penyakit tersebut?
: 1. Mengkonsumsi ikan nila pilihan
2. Memperhatikan kesehatan ikan sebelim di konsumsi
3. Berkonsulasi pada dokterhewan terkait kesehatan ikan yg dipelihara
4. Menjaga kualitas air dalam tambak ikan
5. Menggunakan pakan ikan sesuai dengan kebutuhan pakan ikan nila
5. Berikan 5 contoh penanganan penyakit yang dapat dilakukan oleh masyarakat?
: 1. Berkonsultasi dengan dokter hewan.
2. Menjaga kebersihan air
3. Menjaga kebersihan pakan ikan
4. Memakai bibit ikan pilihan
5. Mengertahui kebutuhan pakan ikan
6. Buatlah 3 pertanyaan pilihan ganda terkait penyakit malnutrisi yang berkaitan
langsung dengan kasus yang di selesaikan?
:
1. Apa itu pakan
a. Makanan yang diberikan pada hewan
b. Makanan manusia
c. Bahan untuk membuat masakan
Jawaban: A
2. Apa itu taurine
a. Asam yang membantu mengunyah
b. Asam amino yang sejatinya sudah ada di dalam tubuh manusia
c. Asam lambung
Jawaban: B
3. Apa makanan yang mengandung banyak taurine
a. Ikan
b. Susu
c. Semua benar
Jawaban: C
7. Tuliskan masing-masing 5 pertanyaan pilihan ganda dari case methode yang
diselesaikan!
:
1. Apa itu malnutrisi
a. Kekuranagan atau kelebihan nutrisi pada tubuh
b. Kurangnya aktivitas fisik
c. Mengecilnya tulang
Jawaban: A
2. Apa nama latin ikan nila
a. Oreochromis mozambicus
b. Faranus salvator
c. Oreochromis niloticus
Jawaban: C
3. Apa yang menyebabkan malnutrisi
a. Pakan yang kurang baik secara nutrisi
b. Kurangnya terkena sinar matahari
c. Kurangnya kualitas bibit
Jawaban: A
4. Apa itu taurine
a. Asam yang membantu mengunyah
b. Asam amino yang sejatinya sudah ada di dalam tubuh manusia
c. Asam lambung
Jawaban: B
5. Apa makanan yang mengandung banyak taurine
a. Ikan
b. Susu
c. Semua benar
Jawaban: C
LAPORAN

ANEMIA PADA ANAK


BABI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah: Nutrisi Veteriner

Oleh:

NABILA ANWAR
NPM 2102101010041
KELAS: 05

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat
dan hidayah-Nya-lah, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula
Shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW sebagai
"Uswatun Hasanah" bagi dunia pendidikan Islam.

Makalah yang berjudul “Anemia pada Anak Babi” ini sengaja kami susun
sebagai tugas individu, khususnya mata kuliah “ Nutrisi Veteriner“. Tidak lupa
pula penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu, yang telah
memberikan bimbingan dan arahan sehinggga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Akhirnya, penyusun menyadari bahwa makalah ini tak luput dari segala
kekurangan dan keterbatasan baik dari segi penulisan maupun isi di dalamnya.
Untuk itu penyusun sangat mengharapkan saran ataupun kritik yang bersifat
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan pembuatan makalah-
makalah selanjutnya.

Banda Aceh, 2 8 F e b r u a r i 2023

Nabila Anwar
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Tujuan penulisan.......................................................................................1

BAB II DATA STUDI LITERATUR...................................................................2

A. Pengertian anemia.....................................................................................3

B. Ciri-ciri anemia..........................................................................................4

BAB III ANALISIS KASUS…………………………………………………….5

A. Analisis kasus anemia................................................................................6

B. Pemecahan kasus.......................................................................................7

BAB IV KESIMPULAN………………………………………………………...8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Babi merupakan salah satu jenis ternak yang paling banyak dipelihara
masyarakat dalam menunjang kegiatan ekonomi mereka termasuk untuk
kebutuhan sehari-hari dan juga kebutuhan biaya sekolah serta untuk acara
keagamaan dan adat istiadat setempat. Penyakit pada ternak babi dapat berupa
penyakit infeksius dan non infeksius. Kejadian penyakit pada hewan ternak
harus dipahami sebagai akibat dari multi faktor termasuk kondisi ternaknya
misalnya karena kekurangan multivitamin atau mineral tertentu.
Anemia adalah salah satu penyakit yang sering menyerang anak babi.
Beberapa upaya pemerintah sudah dilakukan untuk menanggulangi anemia
akibat defisiensi zat besi misalnya dengan penyuluhan gizi kepada masyarakat
tentang peningkatan konsumsi zat besi, melakukan fortifikasi bahan makanan
yaitu menambah besi, asam folat, vitamin A dan asam amino essensial.
Kekurangan zat besi bisa menyebabkan hewan menjadi lemas, sistem
kekebalan tubuh menurun , letih, lesu, lunglai, merasa dirinya tidak bugar,
serta mempengaruhi produktivitas. Melihat dampak yang terjadi pada
beberapa babi akibat kejadian anemia sangat merugikan pada masa yang akan
datang, maka pencegahan maupun penanggulangan masalah anemia perlu
ditingkatkan. Jika anemianya berat akan menjadi kronik. Oleh karena itu kami
menyusun makalah yang membahas tentang anemia pada babi.

B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian anemia
2. Untuk mengetahui ciri – ciri anemia pada anak babi
3. Untuk mengetahui penyebab anemia pada anak babi
4. Untuk mengetahui pengendalian anemia pada anak babi
BAB II

DATA STUDI LITERATUR


A. Pengertian Anemia
Anemia adalah keadaan yang ditandai dengan berkurangnya hemoglobin
dalam tubuh. Hemoglobin adalah suatu metaloprotein yaitu protein yang
mengandung zat besi di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai
pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Anemia defisiensi besi
adalah anemia yang disebabkan karena kekurangan besi yang digunakan untuk
sintesis hemoglobin (Hb) (Fitriany dan Saputri, 2018).
https://ojs.unimal.ac.id/averrous/article/view/1033

B. Ciri ciri Anemia pada Babi


Tanda klinis babi yang menderita anemia yaitu:
a. Pucat
b. Diare (mencret)
c. Pertumbuhan terganggu
d. Kekurangan berat badan
e. Babi banyak berbaring
f. Buang kotoran disekitar tempat mereka berbaring (Bulu et al., 2019)
https://jurnal.politanikoe.ac.id/index.php/jpmp/article/view/344/254
BAB III

ANALISIS KASUS

A. Analisis kasus anemia


Anemia pada anak babi sering terjadi dalam sebuah peternakan khususnya
untuk babi yang dipelihara dalam kandang atau secara intensif. Anemia adalah
suatu kondisi tubuh dimana jumlah hemoglobin dalam darah mengalami
penurunan sehingga babi khususnya anak babi akan terlihat pucat. Hemoglobin
merupakan komponen sel darah merah yang bertugas untuk mengangkut oksigen
dari paru ke seluruh tubuh oleh karena itu anemia dapat menyebabkan jumlah
oksigen yang beredar dalam tubuh mengalami penurunan sehingga babi yang
mengalami anemia terlihat pucat. Zat besi (Fe) merupakan komponen pembentuk
hemoglobin. Selain itu, Zat besi (Fe) juga dibutuhkan untuk memproduksi
beberapa protein esensial bagi tubuh. Anak babi yang baru lahir (piglet) tidak
memiliki cadangan Zat Besi (Fe) yang cukup dari induk. Saat lahir anak babi
hanya mempunyai zat besi ±35-50mg sedangkan kebutuhan akan zat besi per
harinya adalah ±7-16mg. Oleh karena itu dibutuhkan asupan zat besi tambahan
dari luar agar anak babi tidak pucat atau anemia. Induk babi yang menyusui hanya
mampu menyediakan 1mg zat besi per harinya. Babi merupakan salah satu hewan
yang mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sehingga untuk mendukung
proses pertumbuhannya dibutuhkan asupan zat besi dari luar. Untuk babi yang
dipelihara secara ekstensif atau diliarkan atau babi hutan zat besi dapat diperoleh
dari tanah.

https://www.infohewankita.com/2020/12/anemia-karena-defisiensi-zat-besi-
fe.html
Anak babi lahir dengan kadar Fe terbatas yaitu 40 mg, dengan kadar Hb
12-13 g/100 ml. Kadar Hb akan menurun hingga 6-7 g/ 100 ml dalam waktu 10-
14 hari. Hal ini menyebabkan anak babi membutuhkan suplementasi zat Fe.
Kebutuhan minimal Fe anak babi adalah 7-16 mg/hari atau 21 mg Fe/kg/BB untuk
pertumbuhan dan menjaga kadar Hb dalam darah tetap normaL.
Sumber Fe alami berasal dari tanah dan susu. Anak babi yang dipelihara umbaran
di kandang dengan alas tanah dapat mencukupi kebutuhan Fe dari tanah
sedangkan di peternakan modern alas kandang babi adalah beton sehingga sumber
Fe terbatas. Kadar Fe dalam susu dan colostrum tidak lebih dari 2 ppm (≤ 2 ppm)
hanya dapat mencukupi 1 mg dari kebutuhan harian anak babi. Hal ini
menyebabkan anak babi membutuhkan suplementasi Fe.

Parameter untuk mengetahui anak babi kekurangan Fe adalah melalui kadar Hb


dengan standar sebagai berikut:
1. Kadar Hb ≥ 10 = normal
2. Kadar Hb 9 = kadar minimum agar performa optimal
3. Kadar Hb 8 = indikasi awal anemia
4. Kadar Hb 7 = anemia, hambatan pertumbuhan
5. Kadar Hb 6 = anemia kronis
6. Kadar Hb ≤ 4 = kematian
Anak babi rentan mengalami anemia karena (1) Kadar Fe dalam tubuh
rendah, (2) Kadar Fe dari susu dan colostrum rendah, (3) Pembatasan akses anak
babi ke tanah (sumber Fe), (4) Pertumbuhan anak babi yang lebih cepat dari
hewan lain.
Gejala klinis anak babi mengalami anemia antara lain (1) Warna membran
mukosa mata dan gusi pucat, (2) Nafsu makan menurun, (3) Bulu kasar dan kulit
keriput, (4) Diare, (5) Lesu, ditandai dengan kepala cenderung menunduk dan
telinga turun.
http://www.temanc.com/berita/penting-zat-besi-intrafer-200-b12-pada-anak-
babi

B. Pemecahan/ penanganan kasus


Pencegahan kematian dini anak babi akibat anemia dilakukan dengan
pemberian Intrafer-200 B12. Intrafer-200 B12 mengandung Fe konsentrasi tinggi
dan Vitamin B12 yang dapat memenuhi kebutuhan zat besi (Fe) anak babi.
Intrafer-200 B12, cukup dengan dosis 1 ml per ekor diberikan secara injeksi
intramuskular atau subkutan saat anak babi umur 3 hari dan diulang pada umur
14 hari.
http://www.temanc.com/berita/penting-zat-besi-intrafer-200-b12-pada-anak-
babi
BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada laporan anemia pada anak babi
sangat penting untuk dilakukan pemberian zat besi (Fe) pada anak babi guna
untuk mencegah anemia pada anak babi. Tatalaksana pemeliharaan yang
dilakukan pada peternakan babi terutama pada anak babi yang beru lahir
bertujuan untuk memaksimalkan produksi ternak babi pada periode
pemeliharaan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Fitriany, J. dan Saputri, A. I. (2018). Anemia defisiensi besi. AVERROUS: Jurnal


Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 4(2): 1-14.
Bulu, P. M., Wera, E. dan Yuliani, N. S. (2019). Manajemen kesehatan pada ternak babi
di Kelompok Tani Sehati Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur,
Kabupaten Kupang NTT. Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan: 4(2):164-
176.
NAMA: YULISA
Lembar Kerja Mahasiswa ( LKM)
Nutrisi veteriner
Nama: yulisa diah handayani
Npm : 2102101010178

Lintah memiliki sifat antioksidan dan mengandung taurin.


Tiga orang peneliti yaitu R. Marwita Sari Putri dari Jurusan Teknologi Pangan, Universitas
Islam Indragiri, Riau, Prof. Nurjanah dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) beserta Kustiariyah
Tarman dari Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan (PKSPL), LPPM-IPB melakukan
percobaan untuk melihat sinergis taurin lintah laut dan temulawak dalam serbuk
minuman fungsional.
Tujuan penelitian ini untuk menentukan konsentrasi komposisi bahan baku dengan
mempertimbangkan efek sinergis dari taurin pada minuman fungsional dan untuk
mengetahui pengaruh preparasi pada serbuk minuman fungsional terhadap jumlah
taurin.Bahan baku lintah laut (Discodoris sp.) yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari Perairan Cirebon, Jawa Barat. Bahan-bahan tambahan untuk formulasi
meliputi jahe, temulawak, jeruk lemon dalam keadaan segar dan maltodekstrin.
Kandungan taurin pada lintah laut segar ini lebih rendah bila dibandingkan dengan
kandungan taurin pada daging keong segar adalah 164,17 miligram per seratus gram, hati
sapi (45 miligram per seratus gram), daging sapi (48 miligram per seratus gram) dan lebih
tinggi bila dibandingkan dengan cakalang (3 miligram per seratus gram).
Taurin adalah asam amino bebas terbanyak yang terdapat dalam jaringan yaitu otot
jantung dan otak. Taurin mengandung asam amino sulfur yang mempunyai peranan
penting dalam beberapa proses biologi yaitu pengembangan dari sistem saraf pusat (SSP)
dan retina, stabilisasi membran, reproduksi dan sistem kekebalan.
Kandungan taurin dalam daging lintah laut segar lebih besar dari pada kandungan taurin
pada rimpang temulawak yang hanya sekitar 13,45 miligram per seratus gram. Tanaman
tingkat tinggi memiliki kandungan taurin yang lebih kecil bila dibandingkan dengan
tanaman tingkat rendah, sebaliknya hewan laut lebih tinggi kandungan taurinnya bila
dibandingkan dengan mamalia.
https://megapolitan.antaranews.com/berita/35089/ipb-ciptakan-minuman-sehat-dari-
lintah-laut-dan-temulawak

https://www.theveterinarynurse.com/review/article/cpd-article-feeding-ferrets
Taurin merupakan asam amino bebas yang banyak terdapat pada tulang, jaringan
jantung dan otak. Taurin banyak ditemukan di ikan jenisncod, mackerel, salmon hasil
budidaya dan liar tuna albakor, ikan pari, hiu, whiting dan beberapa jenis ikan lainnya.
Taurin banyak dimanfaatkan' untuk mereduksi tekanan darah meningkatkan kesehatan
jantung dan'mereduksi kolesterol dalam darah (Kadam and'Prabhasankar,2010).
Diet taurin dihubungkan dengan pencegahan terhadap penyakit kardiovaskuler, diabetes
dan tekanan darah tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taurin dapat mengurangi
tingkat trigeliserda dalam darah dan indek aterogenik.
https://eprints.umm.ac.id/82527/49/bab%202..pdf

Malnutrisi adalah keadaan kekurangan gizi pada tingkat seluler atau biasa disebut dengan
salah satu masalah asupan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya
pada malnutrisi adalah berat badat rendah, kelemahan otot dan penurunan energy. Hal
ini bisa terjadi karena kondisi didalam tubuh kekurangan zat-zat makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh seperti karbohidrat dan protein yang sangat berpengaruh dalam
masa perkembangan, perkembangan dan kognisi dan dapat memperlambar proses
penyembuhan.
Dampak dari malnutrisi terhadap system tubuh yaitu neurologis atau temperature
regulasi yang dapat menurunkan metabolism dan suhu tubuh. Menjadi depresi dan
mengakibatkan penurunan fungsi kognitif pada tubuh.Penurunan masa otot juga
berdampak bagi yang mengalami malnutrisi yang dapat mengganggu koordinasi dan
ketangkasan. Gangguan irama jantung dan pompa sirkulasi jantung menurun mengalami
malnutrisi.
Nama : Siti Aulia Fadhila

NPM : 2002101010091

Lembar Kerja Mahasiswa.


Penyakit Hemoragik Kelinci (RHD)
Kekurangan dari taurine ini dapat menyebabkan kelainan pada mata, system immune dan
lain-lain. Penurunan system immune pada tubuh kelinci menyebabkan kelinci mudah
terserang penyakit, terutama penyakit yang disebabkan oleh virus.
Artike terkait :
https://www.jawapos.com/kesehatan/29/06/2022/virus-mematikan-terdeteksi-pada-kelinci-
bisakah-tulari-manusia/
https://tpwd.texas.gov/newsmedia/releases/?req=20230221c
https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/20/200200265/mengenal-rabbit-
haemorrhagic-disease-yang-terdeteksi-di-singapura?page=all
Penyakit hemoragik kelinci ( RHD ), juga dikenal sebagai penyakit hemoragik
virus (VHD), adalah bentuk hepatitis virus yang sangat menular dan mematikan yang
mempengaruhi kelinci eropa . Beberapa jenis virus juga mempengaruhi kelinci dan kelinci
cottontail. Angka kematian umumnya berkisar antara 70 hingga 100 persen.  Penyakit ini
disebabkan oleh strain virus penyakit hemoragik kelinci ( RHDV ), sebuah lagovirus dalam
famili caliciviridae.
Penyakit hemoragik virus pertama kelinci tercatat di Cina, Jiang medan-Tzu.
Banyak petani dari provinsi ini telah kehilangan seluruh kawanan mereka hewan hanya
dalam sehari. Di Eropa, calicivirus pertama kali terjadi pada tahun 1986 saat ini memukul
petani Italia. kematian hewan dimulai segera setelah negara itu diimpor daging kelinci dari
China. Selama dua tahun (1986-1988 gg.) VGBK menutupi hampir seluruh wilayah Italia.
600 keluarga tidak mampu yang terdaftar di negara itu. Banyak peternak hanya bangkrut.
Dalam hal ini, dokter hewan Italia dan ilmuwan tidak berdaya untuk mengubah apa pun.
Mereka bahkan tidak bisa mengidentifikasi virus, memanggil VGBK penyakit H.

Di Rusia, menginfeksi kelinci calicivirus pertama kali tercatat di Wilayah Otonomi


Yahudi. Di perbatasan dengan China, pertanian "Far East", membunuh hampir semua
hewan ternak. Sayangnya, karena, seperti di Italia, diidentifikasi penyakit tidak, langkah-
langkah untuk mencegah penyebarannya jika tidak diambil. Kelinci yang tersisa mencetak
di pabrik, dan kulit dikirim ke pabrik merasa. Akibatnya, dari waktu ke waktu penyakit
telah terwujud di wilayah Moskow. kasus infeksi telah tercatat di bagian lain negara itu.

Sampai saat ini VGBK umum di sebagian besar wilayah Eropa, Asia Barat Daya, Amerika
dan Afrika. Bekerja pada sistematisasi data pada penyakit ini memegang OIE.
Penyakit itu sangat menular, akut, dan fatal. Tapi penyakit itu tidak dapat
ditularkan dari hewan ke manusia dan tidak mempengaruhi spesies hewan lainnya.
Masa inkubasi RHD adalah antara satu hingga lima hari. Sementara itu kematian dapat
terjadi dalam 12-36 jam setelah tanda klinis berkembang. Gejala yang timbul dari penyakit
itu antara lain anoreksia, kusam, sujud, tanda-tanda saraf, erangan dan tangisan. Selain itu
juga tanda-tanda pernapasan seperti kesulitan bernapas atau keluarnya cairan dari hidung.
Penyebab VGBK tertentu calicivirus RNA yang mengandung virulensi sangat
tinggi. Aktivitas, dan sangat tinggi, bahkan pada suhu 40-50 derajat dapat menyimpan
lebih dari lima tahun. Untungnya, rentan terhadap calicivirus adalah satu-satunya kelinci.
ternak lainnya dan hewan peliharaan, serta orang-orang yang terinfeksi dengan infeksi ini
sebagai penyakit hemoragik kelinci tidak bisa.

Kelinci yang terinfeksi secara subklinis dan telah sembuh dari penyakit masih dapat
terus-menerus melepaskan virus. Penyakit itu pertama kali muncul di China pada 1984
pada kelinci yang diimpor dari Eropa. Penyakit itu juga muncul di Eropa dan menyebar ke
berbagai belahan dunia, ditularkan oleh kelinci atau produk kelinci.

Langkah-langkah tersebut termasuk mendisinfeksi peralatan secara menyeluruh dan


membatasi kontak dengan hewan. Vaksin penyakit hemoragik kelinci tersedia di Eropa dan
AS, tetapi tidak disetujui secara komersial di Kanada. Daging kelinci yang terinfeksi
penyakit hemoragik kelinci diklaim aman dan tidak diketahui menyebabkan penyakit pada
manusia. RHDV-2 juga dapat ditularkan pada pakan segar atau pakan ternak dan jerami
yang berasal dari daerah endemi
NAMA: LATHIFA
NPM: 2002101010011

Defisiensi Taurin pada Kuda

Defisiensi nutrisi atau malnutrisi adalah kondisi ketika manusia tidak mendapatkan
unsur pembangun tubuh seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam kadar ideal
agar tubuh bisa berfungsi dengan baik. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terserang
penyakit.
Taurin adalah sejenis asam amino yang merupakan bahan penyusun semua protein.
Kandungan zat ini sangat penting untuk penglihatan, pencernaan, fungsi otot jantung, dan
menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat. 
Tidak seperti kebanyakan asam amino yang terhubung dalam rantai panjang dengan
asam amino lain untuk membuat semua berbagai protein yang dibutuhkan untuk fungsi
tubuh normal, taurin ditemukan bebas di banyak sel atau jaringan tubuh serta di dalam
empedu, cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati, dan disekresikan ke dalam saluran
usus.

Taurin adalah asam amino yang ditemukan dalam jaringan dan organ di seluruh
tubuh, termasuk otot, jantung, otak, dan retina. Tidak seperti kebanyakan asam amino,
taurin tidak membuat sel protein, namun memainkan banyak peran penting lainnya.
Misalnya:

 Memperkuat jantung.
 Mendukung aliran darah yang sehat.
 Menjaga retina dan penglihatan.
 Meningkatkan kesehatan reproduktif.
 Memiliki efek antioksidan yang membantu melindungi dari penuaan.

Defisiensi taurin dapat mempengaruhi pada otot kuda. Ada beberapa penyakit terkait yang
menyerang otot kuda:

https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/download/69477/41883

https://www.academia.edu/11449879/analisis_kelainan_kuku_kuda

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=277838&val=7169&title=Incidence%20and%20Control%20of%20Selakarang
%20Disease%20In%20Horses

Taurin Juga sangat penting untuk pencernaan, jika terjadi defisiensi taurin dalam tubuh
hewan maka akan terjadi berbagai gangguan. Pada kuda salah satu contoh gangguan pada
pencernaan adalah kolik

https://news.unair.ac.id/2020/07/22/atasi-kolik-ringan-pada-kuda-dengan-nsaids/?lang=id
Kuda merupakan hewan yang memiliki sistem pencernaan berbeda dengan
herbivora lainnya. Kuda memiliki tipe pencernaan hindgut fermenter dengan sekum
dan kolon sangat besar yang berfungsi sebagai tempat fermentasi ingesta dan
mencerna serat agar dapat diserap tubuh. Kuda bisa menghabiskan waktu selama
10-12 jam dalam periode 24 jam untuk merumput. Kebiasaan kuda memungkinkan
lambung tetap terisi dan memberikan nutrisi secara berkelanjutan baik untuk host
maupun komponen bakteri non patogen dalam saluran pencernaannya.

 Saat ini, kuda populer digunakan untuk olahraga berkuda dan program
terapi berkuda. Berbanding lurus dengan manfaat kuda, transformasi manajemen
yang modern saat ini membuat kuda lebih banyak menghabiskan waktu di kandang,
diberikan pakan tambahan konsentrat beberapa kali dalam satu hari serta
melakukan pelatihan secara intensif. Pemberian pakan harus diberikan dalam
jumlah dan frekuensi yang tetap. Perubahan aktivitas dan diet baik frekuensi
maupun kualitasnya dapat menjadi salah satu penyebab risiko terjadinya
peningkatan kejadian kolik pada kuda.

Kematian kuda dewasa sebesar 50% disebabkan oleh penyakit pencernaan,


seperti kolik, diare, atau enterotoksemia. Insiden kolik diperkirakan 13,6% per
tahun pada kuda berusia 6 bulan atau lebih di 28 negara bagian AS. Meskipun 75%
kasus kolik sembuh dalam waktu kurang dari 24 jam, 67% kuda dengan kolik
diperiksa oleh dokter hewan, dimana 85% menerima perawatan intensif.
Probabilitas tingkat kematian kuda sangat tinggi ketika dirujuk ke klinik hewan.
Kolik adalah istilah umum yang digunakan untuk gejala sakit perut yang dapat
disebabkan oleh berbagai kondisi yang berbeda. Sakit perut adalah gejala yang
harus diantisipasi oleh pemilik kuda karena dapat menyebabkan kematian kuda.
Dalam beberapa kasus, kolik bisa menyebabkan kematian dalam beberapa jam

Kolik juga terkait dengan bahan makanan, infeksi parasit, penyakit gigi,
akses ke air, tetapi penyebab mayoritas kasus kolik tidak diketahui. Flunixin,
ketoprofen, dan phenylbutazone termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi
nonsteroid (NSAID) senyawa. Senyawa lain seperti salisilat (aspirin), asam
propionat (ibuprofen, fenoprofen, ketoprofen dan naproxen), pirazolon
(fenilbutazon), asam antranilat (Asam meclofenamic), dan asam aminonicotinic
(flunixin) adalah juga termasuk sebagai turunan NSAID. Penggunaan NSAID
adalah sebagai anti-piretik, anti-inflamasi, dan analgesik compound.

Anda mungkin juga menyukai