Kimia Organik
Disusun Oleh :
Rakhmat Ramdhani Alwie
Sitaresmi Yuningtyas
AMATI
Apabila terdapat tabung yang larutannya masih tidak berwarna, masukkan
tabung tersebut ke dalam penagas air bersuhu 60oC selama 15 menit,
kemudian amati apakah terdapat kekeruhan atau tidak. Catat hasil
pengamatan Anda.
Masukkan ke
Tutup & penangas air suhu
5 tetes sampel + dikocok 60°C (5’)
10 tetes aseton + 2
tetes asam kromat
AMATI
10 tetes sampel +
+ 2 tetes piridin
10 tetes kloroform + kocok AMATI
+ 5 tetes besi (III)
klorida
Celupkan
5 tetes sampel + 5 indikator pH CATAT pH
tetes akuades
Kocok,
diamkan 10
10 tetes sampel + AMATI
4 tetes asam menit
kromat
+ I2/KI tetes
+ 2 ml NaOH 6 demi tetes smp
10 tetes sampel + M, aduk, warna cokelat
2 ml air+ kocok + masukan ke bertahan selama
campur dioksan
penangas 60°C 2’
jika tidak larut
(3-4’)
+ NaOH 6 M
smp warna coklat
menghilang ,
simapan di
penangas 5’,
AMATI
Sampel: Formaldehida, Aseton
UJI IODOFORM
• Senyawa metil keton, tetapi bukan keton yang lain, akan teroksidasi oleh
iod di dalam larutan natrium hidroksida.
• Metil keton akan teroksidasi menjadi asam karboksilat; juga akan
terbentuk iodoform yang berwarna kuning, yang menjadi indikasi uji yang
positif.
• Asetaldehid, tetapi bukan aldehid yang lain, akan memberikan hasil positif
juga terhadap uji ini, karena memiliki kemiripan dalam struktur dengan
metal keton.
• Di samping itu, etanol (teroksidasi menjadi asetaldehid) dan alkohol
sekunder yang dapat teroksidasi menjadi metal keton dapat juga
memberikan hasil positif terhadap uji ini.
Uji 2,4- Dinitrofenilhidrazin
Jika endapan
10 tetes sampel + 20
tetes 2,4-
tidak muncul, AMATI
panaskan 60°C
dinitrofenilhidrazin
(5’)
Warna Ungu
menunjukkan adanya
asam salisilat
Sampel: Asam salisilat, “my
aspirin”, aspirin komersial
Uji Terhadap Aspirin: Uji Reaksi Pengkompleksan
dengan Besi(III) klorida (FeCl3 )
Asam salisilat
Kompleks warna
ungu
PERCOBAAN 4
UJI MOLEKUL HAYATI: PATI
UJI MOLEKUL HAYATI: PATI
TUJUAN:
• Mempelajari sifat fisis dan kimia dari pati
• Mempelajari reaksi pati yang dihidrolisis sempurna
oleh asam
PATI
• Pati (amilosa maupun
amilopektin) jika terhidrolisis
sempurna (semua ikatan asetal
diputus), akan menghasilkan
hanya D-glukosa.
• Jika dihidrolisis sebagian,
diperoleh produk yang berbeda:
amilosa menghasilkan maltosa
sebagai satu-satunya disakarida
amilopektin menghasilkan
campuran disakarida maltosa dan
isomaltosa (dari percabangan
1→6).
HIDROLISIS PATI
• Hidrolisis sempurna lazim dilakukan dengan asam
encer pada suhu tinggi
• Hidrolisis parsial umumnya terjadi secara enzimatik.
REAKSI PATI
+ Na2S2O3
Perlakuan Hasil
Penambahan Iodium
Penambahan Iodium + Pemanasan
Pendinginan
Penambahan Na2S2O3
HIDROLISIS PATI & UJI HIDROLISATNYA
10 ml pati + 1 ml
HCl Setiap menit
PANASKAN disampling dan
ditetesi Iod
2,5 g minyak
Disatukan,
25 ml etanol yang dikocok, dan
sudah dibasakan dididihkan
5 ml buffer sitrat
+ 1 ml larutan Kocok, Catat
sampel
kekeruhan
Ekstraksi
Lapisan kloroform
direkristalisasi
Uji Kromatografi Lapis Tipis (TLC)
• Larutkan sedikit sampel kristal kafein hasil ekstraksi
dari daun teh dengan sedikit diklorometana atau
kloroform.
• Sampel ini ditotolkan di atas pelat TLC sampai
nodanya cukup tebal.
• Lakukan elusi TLC menggunakan eluen etil asetat :
metanol = 3 : 1
• Lakukan elusi juga dengan eluen kloroform-metanol
= 9 : 1.
• Lakukan elusi sampai batas atas pelat, keluarkan dan
keringkan di udara.
• Semprot pelat yang telah dikembangkan dengan
pereaksi semprot Dragendorff dan setelah itu
dipanaskan hingga kering.
• Adanya alkaloid akan ditunjukkan oleh noda pada
pelat yang berwarna jingga.
• Tentukan Rf masing-masing noda, bandingkan!
Uji Alkaloid
Larutan kristal
kafein + 1-2 (+) alkaloid →
pereaksi Meyer kuning muda
Larutan kristal
kafein + 1-2 (+) kafein →
Dragendorff endapan jingga